Anda di halaman 1dari 19

BESARAN DAN SATUAN MEKANIK

1. BESARAN

1.1 DEFINISI BESARAN

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Besaran secara fisika adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka eksak, misalnya panjang, luas, volume, dan kecepatan sedangkan
warna, indah, cantik bukan termasuk besaran secara fisika karena ketiganya tidak
dapat dinyatakan dengan angka eksak.

1.2 JENIS BESARAN

1. Besaran Pokok

Besaran pokok merupakan suatu besaran yang tidak tergantung pada besaran-
besaran yang lain. Besaran pokok tersebut dapat diukur dengan secara langsung
serta juga dapat dijadikan sebagai dasar besaran yang lainnya. Tabel dibawah
ini adalah 7 besaran pokok beserta dengan satuannya.

2. Besaran Satuan

Besaran turunan merupakan suatu besaran yang tersusun atas satu atau
lebih besaran pokok, misalnya seperrti luas, kecepatan, percepatan, volume,
gaya, dan usaha. Berikut ini merupakan tabel beberapa contoh dari besaran
turunan. Misalnya, luas = panjang x lebar. Panjang ialah besaran pokok panjang
dengannya satuan meter, lebar tersebut juga termasuk kedalam besaran pokok
panjang dengan satuannya yaitu meter. Jadi, satuan luas merupakan m2 (meter
persegi) yang diturunkan dari hasil perkalian dari satuan besaran pokok
panjang, yakni m x m.

3. Besaran Skalar
Besaran skalar merupakan suatu besaran yang hanya mempunyai nilai
(besar), tidak memiliki arah. Contoh dari besaran skalar ialah:
 Volume
 Panjang
 Kecepatan
 Suhu
 Kuat arus massa
 Waktu
 Juga jarak

4. Besaran Vektor

Besaran vektor merupakan suatu besaran yang memiliki atau mempunyai


nilai (besar) dan arah. Contoh dari besaran vektor ialah perpindahan, kecepatan,
serta juga gaya. Contoh cara penulisan besaran vektor:

• Kecepatan disimbolkan dengan huruf v


• Gaya disimbolkan dengan huruf F
• Momentum disimbolkan dengan huruf P
• dll

Besaran vektor digambarkan dengan anak panah lurus. Arah panah


menunjukkan arah besarannya. Panjang garis anak panah merepresentasikan
besar vektor.

2. SATUAN
2.1 DEFINISI SATUAN
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran
besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin
dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama.
2.2 JENIS SATUAN
1. Satuan panjang
Satuan standar untuk besaran panjang adalah meter. Satu meter di tetapkan
sebagai 1.650.763, 73 kali panjang gelombang cahaya yang di pancarkan
oleh gas krypton-86 dalam ruang hampa. Kemudian pada tahun 1983
definisi satu meter di ubah lagi, yaitu satu meter adalah jarak yang di
tempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792,458 sekon.
2. Satuan massa
Secara internasional satuan untuk massa adalah kilogram. Satu kilogram
adalah massa dari sebuah kilogram standar yang terbuat dari silinder platina
irridium,massa suatu benda adalah banyaknya zat yang terkandung di
dalam benda tersebut. Untuk mengukur massa suatu benda di gunakan alat
ukur seperti neraca pasar, neraca o’hause, neraca tiga lengan, neraca
langkan, dan neraca elektronik. Massa satu kilogram standar sama dengan
massa satu liter air murni pada suhu 4.
3. Satuan waktu
Berdasarkan sistem internasional, satuan waktu adalah detik atau sekon.
Orang menggunakan satuan waktu standar yang lebih tepat yaitu dengan
menggunakan jam atom, sehingga di definisikan bahwa satu sekon adalah
selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan
getaran sebanyak 9.192.631.770 kali.

3. PENGUKURAN
3.1 DEFINISI PENGUKURAN
Pengukuran adalah membandingkan nilai suatu besaran yang diukur
menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan dan
penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar
atau satuan ukur. Selain itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai
pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang
dimiliki oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau
formulasi yang jelas dan disepakati.
3.2 Macam-macam alat ukur
3.2.1 alat ukur panjang
1. MISTAR

Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat


ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang.
Fungsi mistar ini adalah digunakan untuk mengukur benda-benda yang
berbidang datar dan juga berdimensi kecil misalnya gambar atau ubin. Perlu di
ingat bahwa alat ukur panjang ini memiliki skala terkecil sebesar 1 mm dan
memiliki ketelitian sebesar 0.5mm yang diperoleh dari setengah skala terkecil.
Sehingga tidak heran jika penggaris ini hanya bisa digunakan untuk mengukur
beberapa benda tertentu saja.

Cara menggunakan mistar:

• Langkah pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang


sejajar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
• Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala
pada mistar penggaris tersebut yang memang sejajar dengan ujung
benda.
• Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat
bagian tegak lurus dengan tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih
teliti dalam melihat hasilnya agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengukuran.

Contoh soal:

Dari gambar di atas, terlihat bahwa ujung benda (pensil) tidak tepat berhimpit
dengan skala yang terdapat pada penggaris melainkan terletak di antara 6,4 cm
dan 6,5 cm, sehingga kita memerlukan angka taksiran. Hasil dari pembacaan
skala tersebut adalah sebagai berikut.

Angka pasti = 6,4 cm

Angka taksiran = ½ × 0,1 cm = 0,05 cm

Hasil pengukuran = Angka pasti + angka taksiran

Jadi, panjang pensil tersebut adalah 6,4 cm + 0,05 cm = 6,45 cm.


2. JANGKA SORONG

Jangka sorong memang salah satu dari macam-macam alat ukur yang
memiliki fungsi untuk mengukur panjang atau ketebalan suatu benda yang
memiliki ketelitian sampai dengan 0,1 mm, cara menggunakan jangka sorong
ini adalah dengan cara diapit, anda bisa mengukur sisi dari suatu benda seperti
pipa dan lainnya, dengan cara menancapkan atau menusukan bagian pengukur
di jangka sorong.

Fungsi jangka sorong sebagai berikut.

1. Sebagai alat pengukur diameter bagian luar dari sebuah benda

2. Sebagai alat pengukur diameter bagian dalam dari sebuah benda

3. Sebagai alat pengukur kedalaman sebuah benda

4. Sebagai alat pengukur ketebalan sebuah benda

Cara menggunakan jangka sorong

1. Kendorkan baut pengunci dan geser rahang gesernya, pastikan


terlebih dahulu bahwa rahang geser berfungsi dengan benar. Dan
periksa terlebih daulu ketika rahang geser tertutup hitungannya berada
pada posisi nol.

2. Untuk menghindari kesalahan pengukuran, ada baiknya Anda


membersihkan terlebih dahulu permukaan benda yang akan Anda ukur,
pastikan tidak ada benda lain yang melekat.

3. Tutup kedua rahang sampai menjepit benda yang akan diukur,


kemudian Anda tinggal melihat skalanya.
Contoh soal:

Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti
diperlihatkan pada gambar di atas!

Pembahasan :

Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm.

3. MIKROMETER SEKRUP

Miktrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk bisa mengukur


ketebalan suatu benda atau diameter suatau benda dengan skala 0,01 mm,
misalkan anda mengukur ketebalan dari papan tulis atau mengukur diameter
sebuah kawat besi. salah satu Alat Ukur yang bisa digunakan untuk mengukur
Panjang suatu Benda dan mengukur Tebal sebuah benda serta mengukur
Diameter Luar sebuah benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm (10-5
m).

Fungsinya adalah ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur


diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai
ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter
suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya.

Cara untuk menggunakan alat ini sebagai berikut:

• Pertama ialah pastikan pengunci alat ukur mikrometer dalam keadaan


terbuka
• Kedua lakukan pengecekan apakah poros tetap mikrometer dan poros
geser mikrometer saat bertemu dengan skala dan skala nonius utama
mikrometer menunjukkan angka nol.
• Lalu yang ketiga ialah buka rahang alat ukur mikrometer dengan cara
menggerakkan pemutar ke arah kiri hingga benda yang akan diukur
dapat masuk ke dalam rahang.
• Keempat ialah letakkan benda yang akan diukur diantara poros tetap
dan poros geser lalu tutup kembali rahang sampai tepat menjepit benda
yang akan diukur.
• Kelima ialah putarlah pengunci mikrometer agar pemutar tidak bisa
bergerak lagi setelah itu ukur atau hitunglah nilai panjang, tebal, lebar
ataupun diameter suatu benda yang diukur menggunakan alat ukur
mikrometer sekrup.

Contoh soal:

Berapa ketebalan kawat tembaga yang diukur dengan mikrometer sekrup


berikut?

Pembahasan:

Skala utama = 1,5 mm

Skala nonius = 0,30 mm

Maka, hasil pengukuran = Skala utama + skala nonius = 1,5 + 0,3 = 1,80 mm.

3.2.2 ALAT UKUR WAKTU

2. DEFINISI STOPWATCH
Stopwatch adalah suatu alat ukur yang dugunakan untuk mengukur waktu
yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan yang memiliki ketelitian sampai
tingkat detik.
Jenis-jenis stopwatch:
• Stopwatch analog
Stopwatch analog mempunyai penunjuk seperti jarum jam dan mempunyai
dua buah tombol yaitu tombol start/stop dan tombol kalibrasi. Perhitungan
waktu pada stopwatch analog ini berdasarkan gerakan mekanik. Sistem yang
mekanik sangat sulit diubah, (ditambah atau dikurang) karena peletakan
komponen -komponennya memerlukan presisi yang sangat tinggi. Pada
stopwatch analog ini tidak memakai baterai, sehingga jika sewaktu-waktu
stopwatch analog ini mati(jarumnya tidak bergerak saat ditekan tombol start),
maka hal yang perlu dilakukan adalah memutar tombol start pada stopwatch
tersebut.

Adapun bagian – bagian dan fungsinya adalah sebagai berikut :

a. Tombol start/stop berfungsi sebagai tombol untuk memulai


pengukuran (tombol start) dan untuk mengakhiri pengukuran waktu
(tombol stop). Tombol ini terletak menjadi satu.

b. Tombol kalibrasi/ pembuat posisi nol berfungsi untuk mengkalibrasi


sebelum pengukuran dan pembuat posisi jarum menunjukkan angka
nol. Stopwatch analog ini ada yang berjenis tombol start/stop dan
kalibrasi/pembuat nol dipisah, ada pula yang digabung.

c. Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil


pembacaan dalam menit dan jarum penunjuk detik untuk menunjukkan
hasil pembacaan dalam detik.

d. Skala pengukuran dalam menit dan dalam detik merupakan ruas atau
selang antara detik dengan satu detik diatasnya atau dibawahnya, ruas
atau selang antara menit dengan satu menit diatasnya atau dibawahnya.
Cara menggunakan stopwatch analog:

1. Saat tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka


sehingga gerigi berputar dan pegas pertama akan terkalibrasi secara
periodik. Sehingga jarum bergerak.
2. Pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta
kombinasi kerja secara mekanik. Jarum akan berhenti dan
menunjukkan waktu yang telah dilalui sejak penekanan pegas
pertama.
3. Pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas kedua
terkalibrasi sehingga pegas pertama kembali tertekan seperti
semula. Dan jarum kembali ke posisi nol.

contoh soal:

Berapa waktu yang dibutuhkan seseorang dalam mendenyutkan 100 kali


jantungnya. Berapa lama seorang anak dapat tiba di sekolah yang berjalarak 2
km dari rumahnya dengan mengendarai sepeda?

Pembahasan:

Stopwatch secara khas dirancang untuk memulai dengan menekan tombol start
dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang
berlalu. Kemudian dengan menekan tombol kalibrasi akan memasang lagi
stopwatch pada nol.

• Stopwatch digital

Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan


layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran, seperti jam digital dimana
berhitungan waktu berdasarkan perhitungan elektronik. Stopwatch Digital
Otomatis Peka Cahaya dapat dibuat dengan menggunakan sensor cahaya
sebagai saklar elektronik untuk menentukan awal dan akhir pencatatan
rangkaian pencacah digital dengan ketelitian 0,0001 sekon atau 0,1 m.
Adapun bagian-bagian dan fungsi dari stopwatch digital adalah sebagai berikut:

1. Layar/monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil


pengukuran secara elektrik berupa angka-angka.
2. Tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan untuk
mengakhiri pengukuran (tombol stop).
3. Tombol kalibrasi sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka nol.
4. Pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol untuk
mereplay hasil pengukuran yang telah dilakukan.

Cara kerja stopwatch digital dimulai saat tombol dalam keadaan ON arus dari
sumber tegangan (batere) energi surya akan mengalir ke komponen-komponen
elektronik dalam stopwatch digital. Komponenen-komponen elektronik tersebut
yang melakukan perhitungan waktu dan menampilkannya dalam monitor dalam
bentuk angka digital.

Contoh soal:

Stopwatch analog berikut diketahui jumlah skala utama satu putaran penuh
adalah 1 dan jumlah skala nonius satu putaran penuh adalah 60. Dengan
demikian dapat diperoleh

Ketelitian alat = 1/60

Stopwatch digital memiliki ketelitian alat telah ditentukan sejak perakitan


komponen-komponen dalam stopwatch yaitu sebesar 0,0001 sekon.

3.2.3ALAT UKUR MASSA

3. NERACA ANALITIK
Neraca analitik merupakan sebuah alat laboratorium yang digunakan
untuk mengukur massa zat yang kecil, bahkan dalam satuan sub miligram.

Fungsi dari neraca analitik seperti yang telah dijelaskan di atas adalah
untuk mengukur massa suatu zat. Zat yang bisa di ukur massanya bisa berupa
zat padat maupun cair. Sebagian besar peneliti menggunakan neraca analitik
untuk mengukur massa zat dengan ketelitian yang sangat tinggi. Ketelitian
sebuah neraca analitik bahkan bisa mencapai hingga 0,0001 gram.

Fungsi timbangan tentunya untuk menimbang, lalu apa fungsi


timbangan analitik? Sebetulnya timbangan analitik merupakan timbangan yang
diperuntukan untuk orang yang bekerja di laboratorium, itulah sebabnya
mengapa timbangan analitik sering disebut sebagai timbangan laboratorium.

Cara menggunakan neraca analitik sebagai berikut.

1. Jika anda menggunakan timbangan analitik di laboratorium, duduklah


dengan nyaman dan posisikan timbangan analitik dalam jangkauan
anda.

2. Amati timbangan analitik yang akan Anda gunakan, karena mungkin


saja ada belum terbiasa menggunakan timbangan analitik yang baru.

3. Nyalakan timbangan analitik dengan menekan tombol power. Jika tidak


bisa menyala, mungkin Anda lupa mencolokan power supply ke listrik.
Cek terlebih dahulu, Apakah power supply timbangan analitik sudah
disambungkan ke sumber daya.

4. Setelah timbangan analitik menyala, tunggu hingga posisi angka


menjadi stabil (nol). Pada beberapa kasus, timbangan analitik tidak
menunjukan angka nol, maka setting menjadi nol kembali dengan
melihat buku panduan.

5. Bersiap menimbang. Jika Anda menggunakan timbangan analitik


dengan pelindung, buka terlebih dahulu pintu pelindung sebelum
menempatkan material pada piringan.

6. Tempatkan material pada piringan timbangan analitik secara hati-hati,


tempatkan material sedikit demi sedikit. Ingat, timbangan analitik Anda
memiliki batas maksimal. Jangan menempatkan material melebihi batas
atas kapasitas timbangan analitik, karena hal ini dapat merusak
timbangan analitik Anda.

7. Setelah menempatkan material pada piringan timbangan analitik,


tunggu beberapa saat hingga angka menjadi stabil. Amati dan catat
berapa massa material yang baru saja kita timbang.

8. Setelah selesai menimbang, ada baiknya ada mengeluarkan zat atau


material keluar dari piigngan timbangan analitik, agar timbangan selalu
dalam keadaan kosong jika tidak digunakan.

9. Bersihkan timbangan analtik menggunakan kuas kecil sebelum anda


meninggalkannya.

10. Jika Anda menggunakan timbangan analitik dengan penutup, maka


tutup pintu pelindung sebelum meninggalkan timbangan analitik.

Contoh soal.

2. NERACA OHAUS
Neraca ohaus adalah alat ukur besaran massa. Yang membedakan
masing-masing alat ukur ini adalah ketelitiannya. Neraca Ohaus memiliki
ketelitian hingga 1/100 gram.

Fungsi neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam
dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan
menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohaus
yaitu 0,1 gram.
Jenis-jenis neraca ohaus:
1. Neraca Ohaus Dua Lengan

Ada dua lengan dengan wadah kecil dari logam untuk


menimbang. Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam
yang akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkann bobot timbangan.
jadi neraca ini masi memerlukan pemberat untuk ukuran timbangannya.
Cara menggunakan neraca ohaus dua lengan sama seperti
menggunakan timbangan biasa. Yang perlu diperhatikan adalah
memastikan bahwa timbangan dalam posisi seimbang sebelum
dilakukan pengukura massa.

2. Neraca Ohaus Tiga Lengan

Seperti namanya, neraca ini mempunyai tiga lengan dan satu


cawan tempat benda. Neraca yang dalam bahasa inggris disebut ohaus
tripel beam ini mempunyai bagian-bagian sebagai :

1. Lengan Depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan


skala 0, 1, 2, 3, …, 10 gram. Masing-masing skala bernilai 1 gram.

2. Lengan Tengah, tiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram.


3. Lengan Belakang, sama seperti lengan depan dan tengah tetapi
dengan nilai tiap skalanya 100 gram dari 100 gram hingga 500 gram
(setengah kilo)

Cara menggunakan neraca ohaus.

1. Cara Kalibrasi. Sebelum melakukan penimbangan, neraca ohaus


terlebih dahulu harus dikalibrasi agar hasil penimbangan nantinya
dapat akurat. Untuk melakukan kalibrasi, pertama letakan semua
anting pada lengan neraca di titik terendah dari skala yang
ditunjukan. Kemudian putar sekrup atau tombol kalibrasi yang
letaknya berada di bawah tempat beban. Putar sekrup hingga neraca
mencapai garis kesetimbangan (titik 0). Setelah itu, neraca ohaus
siap digunakan.
2. Cara Penimbangan
Cara menggunakan neraca ohaus diawali dengan meletakan beban
yang ingin diketahui massanya (ditimbang) ke dalam wadah beban.
Setelah itu, geser anting pada lengan yang menunjukan skala paling
besar sampai garis kesetimbangan hampir tercapai. Jika garis
kesetimbangan belum tercapai, geser anting pada lengan yang
menunjukan skala lebih kecil sampai garis kesetimbangan tercapai.
Dan jika belum juga, lakukan hal yang sama pada anting di lengan
selanjutnya sampai titik kesetimbangan benar-benar tercapai.
3. Cara Membaca Skala Hasil Penimbangan. Setelah titik
keseimbangan tercapai, selanjutnya Anda tinggal membaca skala
hasil penimbangan untuk mengetahui berapa massa benda yang
ditimbang. Sebagai contoh, perhatikan gambar di bawah ini!

Cara Menggunakan Neraca Ohaus dan Bagian-bagiannya Pada


gambar di atas, dapat kita lihat bahwa lengan pertama menunjukan
skala 400 gram, lengan kedua menunjukan skala 50 gram, dan
lengan ketiga menunjukan skala 6,5 gram. Dari skala yang
ditunjukan ketiga lengan, kita dapat mengetahui massa benda
dengan menjumlahkan semua skala yang ditunjukan masing-
masing lengan, yaitu 400 gr + 50 gr + 6,5 gr = 456,5 gr.

Contoh soal.

Dari hasil penimbangan pada gambar bisa dapat diketahui bahwa:


1. Posisi lengan paling depan adalah 5,5 gr
2. posisi lengan paling tengah adalah 20,0 gr
3. posisi lengan paling belakang adalah 200,0 gr = sehingga didapat hasil
225,5 gram.

4. MIKROSKOP

Mikroskop merupakan suatu alat bantu yang memungkinkan kita untuk


dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Jenis paling
umum dari mikroskop dan yang pertama diciptakan adalah mikroskop optis.
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu bagian optik
yang terdiri dari lensa objektif, lensa okuler, dan kondensor, dan bagian non
optik yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek (meja
preparat), pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat) dan sumber
cahaya.

Fungsi Mikroskop adalah sebagai alat yang di gunakan untuk melihat, atau
mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari
aslinya.
Bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:
1. LENSA OKULER, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa
ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar
dari lensa objektif.
2. LENSA OBJEKTIF, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati,
lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Dimana
lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa
objektif.
3. TABUNG MIKROSKOP (TUBUS), tabung ini berfungsi untuk
mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif dengan lensa
okuler.
4. MAKROMETER (PEMUTAR KASAR), makrometer berfungsi untuk
menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
5. MIKROMETER (PEMUTAR HALUS), pengatur ini berfungsi untuk
menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat dan bentuknya
lebih kecil daripada makrometer.
6. REVOLVER, revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
objektif dengan cara memutarnya.
7. REFLEKTOR, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan
cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari
cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan
menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di
butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan
cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
8. DIAFRAGMA, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk.
9. KONDENSOR, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya
yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
10. MEJA MIKROSKOP, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang
akan di amati.
11. PENJEPIT KACA, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang
melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
12. LENGAN MIKROSKOP, berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
13. KAKI MIKROSKOP, berfungsi untuk menyangga atau menopang
mikroskop.
14. SENDI INKLINASI (PENGATUR SUDUT), untuk mengatur sudut
atau tegaknya.
Cara menggunakan mikroskop sebagai berikut.
1. Letakkan meja preparat dalam permukaan yang darat agar
memudahkan pengamatan.
2. Atur perbesaran lensa objektif pada fase yang lebih rendah
menggunakan revolver. Lensa objektif harus diletakkan pada sumbu
pengamatan agar berada pada garis yang sama dengan arah masuknya
cahaya dan lensa okuler.
3. Jika mikroskop yang Anda gunakan berjenis monokuler maka Anda
harus menggunakan lensa okuler dengan satu mata. Begitu pula jika
mikroskop yang Anda gunakan adalah binokuler maka Anda dapat
melihatnya dengan kedua mata.
4. Nyalakan lampu dan atur cermin sedemikian rupa agar jumlah sinar
yang diperlukan dapat terpenuhi untuk melakukan pengamatan
preparat.
5. Bukalah diafragma dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya
agar sinar yang diterima mata dapat optimal, tidak terlalu redup
maupun terang.
6. Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan
cara mengatur makrometer searah jarum jam.
7. Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di
bawah lensa objektif. Gunakan penjepit agar preparat tidak bergeser.
8. Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar
0.5 cm dengan menggunakan makrometer.
9. Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaik turunkan
meja preparat menggunakan mikrometer agar mendapatkan bayangan
objek yang jelas.
10. Lihatlah objek preparat dari arah samping sambil menyesuaikan lensa
objektif dengan perbesaran yang lebih tinggi pada kedudukannya.
11. Pastikan lensa objektif tidak bersentuhan dengan preparat karena dapat
merusak hasil pengamatan.
12. Fokuskan preparat dengan cara memutar mikrometer ke arah
berlawanan jarum jam dengan perlahan.
13. Jika hasil pengamatan belum terlihat jelas maka atur pencahayaan.
14. Putar revolver pada lensa objektif ke keadaan semula yaitu perbesaran
paling kecil setelah Anda selesai melakukan pengamatan.
15. Turunkan meja preparat dan naikkan tabung mikroskop.
16. Ambil preparat dari meja preparat.

Contoh soal.

Perbesaran total sebuah mikroskop adalah 100x, jika perbesaran yang dibentuk
lensa objektif 5x, berapakah perbesaran lensa okulernya?

Diketahui:

M = 100x

mob = 5x

Ditanyakan: mok

Jawab:

M = mob × mok

mok = M = 100 = 20
mob 5
Jadi, perbesaran lensa okuler mikroskop tersebut adalah 20x.

4. PERBEDAAN BESARAN PANJANG DAN WAKTU

Besaran Panjang : Panjang merupakan jarak antara dua titik di dalam


ruang. Dalam SI satuan panjang yaitu meter (meter)

Besaran Massa : Massa ialah jumlah materi yang terkandung dalam


suatu benda. Dalam SI satuan massa ialah kilogram(kg)

Besaran Waktu : Waktu awalnya didenifisikan sebagai 1/86.400 waktu


satu hari yang didasarkan pada waktu perputaran bumi
pada porosnya. Dalam SI satuan waktu yaitu sekon.
DAFTAR PUSTAKA

Aljabar.2008.”Besaran dan Satuan”

https://aljabar.com/2008/03/05/besaran-dan-satuan/.(18 Agustus2019).

Adminami01.2019.”Pengertian Pengukuran Dalam Ilmu Fisika Dan Contohnya”.

https://rumusrumus.com/pengertian-pengukuran-2.(18 Agustus 2019)

adminami01.2019.”Cara Menggunakan Jangka Sorong dan Fungsinya”.

https://rumusrumus.com/cara-menggunakan-jangka-sorong/. (18 Agustus 2019).

https://www.infokimia.com/2018/11/bagian-bagian-ketelitian-dan -fungsi.html (diakses 16


Agustus 2019).

Dapurteknik.2017.”Mengenal Jenis Alat Ukur Panjang dan fungsinya”.


https://dapurteknik.com/dnews/100016/mengenal-jenis-alat-ukur-panjang-dan-fungsinya.html.
(18 Agustus 2019).

Slamet Purwanto.2019”Cara Menggunakan Timbangan Analitik Digital dan Analog”.


https://www.alatalatlab.com/cara-menggunakan-timbangan/. (18 Agustus 2019).

Guru Senior.2017.”Cara Menggunakan dan Membaca Skala Neraca Ohaus dengan Benar”.
https://juniorsciences.com/2017/11/mengukur-massa-dengan-neraca-ohaus.html. (18 Agustus
2019).

Muthmainnah.2019.” Bagian-bagian Mikroskop : Pengertian, Fungsi, Cara Menggunakan”.


https://olympics30.com/bagian-bagian-mikroskop/. (19 Agustus 2019).

Mokhmmad.2018.” Bagian-bagian Mikrometer Sekrup Beserta Gambar dan Fungsinya.”


https://haruspintar.com/bagian-bagian-mikrometer -sekrup/. 919 Agustus 2019).

Admin at.2016.” Fungsi dan Prinsip Kerja Stopwatch”. https://infoperkakas.com.fungsi-dan-


prinsip-kerja-stopwatch/. (19 Agustus 2019).

Anda mungkin juga menyukai