PERILAKU KONSUMEN
“-------------------------------”
Oleh:
Kelompok 7 / Ruang Kelas E IV6 (E2/M)
Dosen Pengempu: Ni Made Rastini, S.E., M.M.
Anggota Kelompok:
1. Ida Ayu Gede Tantyani Dhaniswari (1707522023)
2. Anak Agung Wulan Kumala (1707522028)
3. Ni Putu Ayu Sri Kusuma Dewi (1707522036)
Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan suatu keailihan suatu tindakan dari dua
atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia hrus
menemukan alternatif. Pada dasarnya, memutuskan adalah menentukan suatu pilihan dari
sejumlah alternatif pilihan yang tersedia. Iadi, sebuah keputusan adalah suatu hasil dari proses
memilih atas beberapa pilihan yang ada. Misalnya : Seorang konsumen yang ingin membeli
sebuah sedan, ia dihadapkan kepada beberapa merek kendaraan: Toyota, Suzuki, Hyundai,
Honda. Dengan demikian, ia harus mengambil keputusan merek apa yang akan dibelinya, atau
ia harus memilih satu dan beberapa pilihan merek. Jika konsumen tidak memiliki pilihan
alternatif, seperti Pada pembelian obat menurut resep dokter. Ini bukanlah suatu situasi
konsumen melakukan keputusan. Suatu keputusan tanpa pilihan disebut sebagai sebuah
Pada dasarnya, tiap keputusan yang diambil konsumen adalah untuk mengatasi masalah
yang dihadapi. Dalam hal ini masalah yang dimaksudkan terkait dengan pembelian suatu
produk untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen
membutuhkaninformasi dan akanmelakukan upaya – upaya tertentu untuk memperoleh
informasi itu. Tiap keputusan membutuhkan informasi yang berbeda. Pencarian informasi
merupakan suatu kontinum mulai dari yang tinggi sampai yang rendah. Berdasarkan kontinum
pencarian informasi itu, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu
(1) penyelesaian masalah ekstensif (extensive problem solving); (2) penyelesaian masalah
terbatas (limited problem solving); dan (3) perilaku respon yang rutin (routinized response
behavior).