Bedakan antara:
Premis utama:
Walau berada pada lingkungan serupa, individu-individu bisa menampilkan perilaku berbeda atau,
walau berada pada lingkungan berbeda, individu-individu bisa menampilkan perilaku serupa
Tiga Teori :
Bahwa manusia harus selalu mengadakan coping (atau ‘social survival’) atas distress yang
dialami, mengingat manusia membawa kenangan masa kecil yang indah namun tertutupi oleh
kedewasaan. Bila pada masa kecil, manusia dipuaskan dengan ‘egosentric pleasure seeking’
maka hal itu harus dikontrol melalui ‘demands of the social group’.
Social survival:
- Melalui pengontrolan impuls dalam bentuk dikendalikannya identitas oleh ego (yang
bekerja menurut prinsip realistik).
- Melalui pengontrolan impuls dengan cara kanalisasi identitas oleh ego yang diarahkan oleh
superego.
yang bekerja menurut norma kelompok
“Superego formation depends on psychosexual and ego development through the child’s relations
with its parents, and is associated with the resolution of the oedipal conflict around the age of five.”
2. Bisa muncul superego punitif, yang merasakan rasa bersalah luar biasa
Kritik:
Diragukan, asumsi bahwa suasana keluarga yang buruk bagi anak di berbagai fase
perkembangannya merupakan penyebab perilaku kejahatan.
Kejahatan dikonstruksikan sbg suatu kondisi akhir dan merupakan ‘continuously varying trait’ yang
memiliki rentangan variasi. Titik tengah ada pada ‘actively, antisocial, psychopathic criminal’
“The theory does not assert that criminality per se is biologically determined. Adult conduct
depends on the quality of conditioning received in childhood…, but Eysenck is primarily concerned
with individual differences.”
- Neuroticism (N)
- Psychoticism (P)
- Introversion-extraversion
- Sociability
- Impusiveness
- Stimulation seeking
- Arousal
- Superior conditioning
- Classical conditioning
- Hedonic tone
- Conditionability
- Extrovert (E) people require constant stimulation to support hedonic tone, sensation
seeking and showing behaviour patterns related to suboptimal arousal; prone to delinquent
acts.
- Introvert people favour some conditions, the superior conditionability make introvert
antisocial
Kritik:
Tingginya E, N dan P sebagai penyebab perilaku jahat tidak muncul dalam setiap studi
secara konsisten.
Khususnya E, menemui kesukaran terhadap pelaku yang berbohong saat diambil datanya.
Bahkan terhadap persoalan apakah semua kriminil extrovet, juga tidak ada landasan kuat.
“…melihat bahwa perilaku kriminil sebagai bagian dari kegagalan yang menyeluruh berkaitan
dengan perkembangan moral.”
“the acquisition of conforming behavior and beliefs through conditioning, modelling or identification,
and represents the internalisation of society’s rules through the influence or parents, teachers, or
peers.”
- Motivasi moralitas adalah kebutuhan kognitif untuk realisasi diri dan pemahaman realitas.
- Berkembang sejak kanak-kanak melalui interaksi, yakni ketika berlatih melakukan penilaian
moral (moral judgement).
- Penalaran moral (moral reasoning) mengikuti perkembangan intelektual.
- Penalaran moral yang berkembang adl. Pemahaman yang semakin maju mengenai
prinsip-prinsip keadilan universal.
- Terdapat pembagian perkembangan moral yang sifat pergerakannya sama dan universal,
dan tergantung pada berbagai hal lain.
Kritik:
Teori Kohlberg bukan tentang delinkuensi atau kejahatan. Penalaran moral adalah
salahsatu faktor dari tindakan moral. Di pihak lain, delinkuensi dan kejahatan tidak sama
dengan perilaku immoral.
Hubungan antara perkembangan moral dan pelanggaran hukum lebih mungkin positif
dalam hal ‘prudent crimes’ (berorientasi materi).