Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT UMUM ANUGRAH PANGKAJENE

KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG


Alamat : Jl. Lanto Dg Pasewang No. 60 Kel. Pangkajene, Kec. Maritengngae Kab. Sidrap
Kode Pos 91611, Telp (0421) 96234, Email rsk.anugrah.sr@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU ANUGRAH PANGKAJENE


KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
NOMOR : /RSU.A/PPI/SK/V/2016

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI


RSU ANUGRAH PANGKAJENE

DIREKTUR RSU ANUGRAH

Menimbang : a. Bahwa Rumah sakit sebagai institusi penyedia


pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keselamatan pasien dan petugas selalu berupaya
untuk mencegah terjadinya resiko infeksi rumah
sakit;
b. Bahwa salah satu indikator keberhasilan dalam
pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka
infeksi nosokomial di rumah sakit;
c. bahwa salah satu kegiatan dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit
adalah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit
d. a. Bahwa pusat sterilisasi adalah tempat yang
penting di dalam rumah sakit untuk
mengendalikan infeksi dan menekan kejadian
infeksi di rumah sakit;
e. bahwa pedoman manajerial pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas
kesehatan lainnya telah ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI;
f. bahwa untuk maksud tersebut butir a - e perlu
ditetapkan Surat Keputusan Direktur RSU
Anugrah Pangkajene tentang Panduan Instalasi
Sterilisasi Pusat (CSSD) di RSU Anugrah
Pangkajene;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara
Nomor 42 Tahun 1999)
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Nomor
4431 Tahun 2004)
3 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009
Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5063)
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Nomor 153
Tahun 2009)
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 270/Menkes/SK/III/2007
tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 382/Menkes/SK/III/2007
tentang Pedoman Pencegahan Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal RS
9. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan
Medik Nomor HK.03.01/III/3744/08 tentang
Pembentukan Komite dan Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU ANUGRAH


PANGKAJENE TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
STERILISASI DI RUMAH SAKIT UMUM ANUGRAH.
PERTAMA : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal
ditetapkan dan akan dilakukan evaluasi setiap
tahunnya.
KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal
ditetapkan. Apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan
perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pangkajene Sidenreng


Tanggal : 17 Mei 2016
Direktur RSU Anugrah

dr. H. Sunarto Sutono, Sp.PD


LAMPIRAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU ANUGRAH
PANGKAJENE TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
STERILISASI DI RSU ANUGRAH PANGKAJENE
NOMOR : /RSU.A/PPI/SK/V/2016
TANGGAL : 17 MEI 2016

KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI


RSU ANUGRAH PANGKAJENE

A. Pengertian
1. Pelayanan sterilisasi RS adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
sistim pelayanan kesehatan RS yang beriorentasi kepada pasien,
dalam penyediaan instrumen steril dan barang habis pakai steril.
2. Instalasi Sterilisasi adalah salah satu unit penunjang RSU Anugrah
Pangkajene yang mempunyai tugas sebagai pengelola sterilisasi di
rumah sakit dan melaksanakan kegiatan sterilisasi secara sentral
untuk menunjang kelancaran pelayanan.
3. Proses Sterilisasi harus mengikuti 5 tahap, yaitu: Pre cleaning,
Cleaning, Pengemasan dan labeling, Sterilisasi, Penyimpanan dan
distribusi.
B. Penyelenggaraan Pelayanan Sterilisasi
Penyelenggaraan Pelayanan Sterilisasi dilakukan oleh Instalasi
CSSD dan unit perawatan. Instalasi CSSD melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan sterilisasi.
Unit perawatan yang menyelenggarakan sterilisasi berkoordinasi
dengan Instalasi CSSD dalam perencanaan dan pengawasan mutu.
Sarana, prasarana dan Sumber Daya Manusia harus sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Standar yang dimaksud dibuat oleh
Komite PPIRS, Instalasi CSSD dan unit penyelenggara sterilisasi.
Alat kesehatan sekali pakai (single use) yang dipakai ulang (re-use)
harus memenuhi standar yang telah ditetapkan.
C. Pengelolaan Pelayanan Sterilisasi
Ruang lingkup kegiatan sentralisasi pelayanan sterilisasi adalah :
1. Administrasi:
a. Rencana Strategis pelayanan sterilisasi di susun oleh Komite
PPIRS, Instalasi CSSD dan unit perawatan penyelenggara
sterilisasi.
b. Rencana program dan kegiatan disusun oleh Instalasi CSSD
dan unit perawatan penyelenggara sterilisasi
2. Pelaksanaan proses sterlisasi:
a. Barang Medis Habis Pakai dilaksanakan oleh Instalasi CSSD
dan unit perawatan.
b. Linen steril hanya dilaksanakan oleh Instalasi Bedah Sentral .
c. Alat kesehatan/Instrumen dilaksanakan oleh unit perawatan
3. Pengawasan Mutu:
a. Kontrol Kualitas (Quality Control) pengelolaan mencakup sarana
dan prasarana, SDM, proses sterilisasi dan output pelayanan
sterilisasi dilaksanakan oleh Komite PPIRS.
b. Jaminan Mutu (Quality Assurance) dilaksanakan oleh Bagian
Teknik, Komite PPIRS, Unit Sanitasi Lingkungan dan Bagian
Diklat dan SDM.
c. Pengendalian Mutu perencananaan dan pelaksanaan proses
dilaksanakan oleh Instalasi CSSD dan Komite PPIRS.
D. Pengorganisasian
Kegiatan pelayanan sterilisasi dikelola oleh Instalasi CSSD yang
dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi dalam jabatan fungsional
Apoteker / Perawat. Kepala Instalasi CSSD bertanggung jawab
langsung kepada Kabag Pelayanan. Dalam melaksanakan kegiatan
Kepala Instalasi CSSD dibantu oleh :
1. Penanggung Jawab Perencanaan dan Adminstrasi.
2. Kepala Sub Instalasi Operasional dan Mutu.
3. Penyelenggara sterilisasi unit perawatan.
E. Ketenagaan
1. Tenaga fungsional : Apoteker, asisten apoteker, perawat dan bidan.
2. Tenaga non fungsional.
Kualifikasi tenaga :
1. Pendidikan minimal :
Kepala Instalasi CSSD : Apoteker /Perawat
Kepala Sub Instalasi : Sarjana Kesehatan/ Nurse
Penanggung Jawab Administrasi dan SDM : Sarjana non
Kesehatan
2. Pelaksana : SMU /SMK
3. Petugas ISP harus memiliki Kompetensi dan Sertifikasi yang sesuai
dengan tugasnya.
4. Sertifikasi yang dimaksud terdiri dari :
a. Pre Cleaning : kualifikasi /sertifikasi dasar.
b. Cleaning : sertifikasi.
c. Packing - Labeling : sertifikasi sama dengan Cleaning .
d. Sterilisasi : Suhu.
e. Penyimpanan dan distribusi:
f. Pengawas.
F. Tugas dan Fungsi
1. Tugas
a. Merencanakan kebutuhan barang medis, bahan pengemas
yang berkualitas untuk produksi barang medis steril.
b. Menerima barang medis non steril (barang bersih dan barang
kotor)
c. Menyiapkan atau memproduksi barang medis steril.
d. Mendistribusikan barang medis steril.
e. Mengawasi mutu barang medis steril.
f. Memilih peralatan yang aman dan bermutu untuk menunjang
pelayanan sterilisasi seperti peralatan dekontaminasi, sterilisator
dan lain lain.
g. Memberikan penyuluhan yang berkaitan dengan sterilisasi.
h. Melakukan monitoring dan evaluasi bersama Panitia
Pengendalian Infeksi dan Panitia Keselamatan Pasien.
2. Fungsi
a. Merencanakan, mengkordinasikan, melaksanakan dan
mengawasi serta mengevaluasi kegiatan sterilisasi.
b. Menyediakan dan mendistribusikan barang steril di Unit
perawatan yang membutuhkan.
c. Melakukan inventaris semua peralatan sterilisasi yang
digunakan di Rumah Sakit.
d. Mendokumentasikan setiap aktivitas penyelenggaraan proses
sterilisasi sebagai bagian dari program pengendalian mutu.
e. Memberikan kontribusi terhadap pendidikan & pelatihan bagi
tenaga kesehatan yang terkait dengan sterilisasi.

Ditetapkan di : Pangkajene Sidenreng


Tanggal : 17 Mei 2016

Direktur RSU Anugrah

dr. H. Sunarto Sutono, Sp.PD

Anda mungkin juga menyukai