Vira Modul

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 27

III.

Materi Pembelajaran

A. Pengertian Pelayanan Keperawatan Prima


Pelayanan umum (Kep.Men.Pan.No.81 tahun 1993) adalah segala bentuk kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, didaerah dan BUMN/D dalam bentuk barang dan
jasa, baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka ketentuan
peraturan perundang-undangan. Sedangkan pelayanan keperawtan prima adalah pelayanan yang
diberikan kepada pasien berdasarkan standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
pasien sehingga pasien dapat memperoleh kepuasan dan akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan
kepada rumah sakit (Ginting, 2006). Pelayanan prima merupakan elemen utama rumah sakit dan unit-
unit kesehatan agar bisa bertahan diera globalisasi. Adapun pelayanan kepada masyarakat.tentunya
telah ada suatu ketetapan tatalaksananya. Prosedur dan kewenangan sehingga penerima pelayanan
puas dengan apa yang telah diterimanya.
Pelayanan keperawatan prima adalah pelayanan keperawatan profesional yang memiliki mutu,
kualitas, dbersifat efektif, efisien sehingga memberikan kepuasan pada kebutuhan dan keinginan lebih
dari yang diharapkan pelanggan atau pasien. Pelayanan prima, sebagaimana tuntutan pelayanan yang
memuaskan pelanggan atau masyarakat, maka diperlukan persyaratan agar dapat dirasakan oleh
setiap pelayan untuk memiliki kualitas kompetensi yang profesional, dengan demikian kualitas
kompetensi profesionalisme menjadi sesuatu aspek penting dan wajar dalam setiap transaksi.
Pelayanan prima pada dasarnya ditunjukan untuk memberikan kepuasan kepada pasien.
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit harus berkualitas dan memiliki lima dimensi mutu yang
utama yaitu : tangibles, re;iability, responsiveness, assurance, dan empathy. Disadari ataupun tidak,
penampilan (tangibles) dari rumah sakit merupakan poin pertama yang ditilik ketika pasien
pertama kali mengetahui keberadaannya. Masalah kesesuain janji (reliability), pelayanan yang
tepat (responsiveness), dan jaminan pelayanan (assurance) merupakan masalah yang sangat
peka dan sering menimbulkan konflik. Dalam proses ini faktor perhatian (empathy) terhadap
pasien tidak dapat dilalaikan oleh pihak rumah sakit (Fahriadi,2007). Untuk dapat memberikan
pelayanan yang prima, sebuah rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia dengan kualitas baik.
Pelayanan dirumah sakit merupakan bentuk pelayananyang diberikan oleh suatu tim tenaga
kesehatan, seperti Dokter, Perawat dan Bidan. Tim keperawatan merupakan anggota tim garda depan
yang menghadapi masalah kesehatan pasien selama 24 jam secara terus menerus. Bentuk pelayanan
dan asuhan keperawatan seyogianya diberikan oleh perawat yang memiliki kemampuan serta sikap
dan kepribadian yang sesuai dengan tuntutan profesi keperawatan. Sehubungan dengan hal tersebut,
tenaga keperawatan harus dipersiapkan dan ditingkatkan secara teratur, terencana, dan
berkesinambungan (Aisyah, 2008).

B. Tujuan pelayanan prima dalam pelayanan keperawatan


Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan
pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan prima
dalam sektor publik didasarkan pada aksioma bahwa “pelayanan adalah pemberdayaan”. Pelayanan
pada sektor bisnis berorientasi profit, sedangkan pelayanan prima pada sektor publik bertujuan
memenuhi kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau terbaik.
Perbaikan pelayanan sektor publik merupakan kebutuhan yang mendesak sebagai kunci
keberhasilan reformasi administrasi negara. Pelayanan prima bertujuan memberdayakan masyarakat,
bukan memperdayakan atau membebani, sehingga akan meningkatkan kepercayaan (trust) terhadap
pemerintah. Kepercayaan adalah modal bagi kerjasama dan partisipasi masyarakat dalam program
pembangunan.
Pelayanan prima akan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada
masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan penyusunan standar pelayanan.
Penyedia layanan, pelanggan atau stakeholder dalam kegiatan pelayanan akan memiliki acuan tentang
bentuk, alasan, waktu, tempat dan proses pelayanan yang seharusnya.

` C. Komponen pelayanan keperawatan prima


Dalam pengembangan budaya pelayanan keperawatan prima, Gultom (2006)
mengembangkan pelayanan keperawatan priama dengan menyelaraskan faktor-faktor. Ability
(kemampuan), Attitude (sikap), Appearance (penampilan), Attention (perhatian), Action (tindakan),
Accountability (tanggung jawab).

1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan yang mutlak diperlukan untuk menunjang
program layanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang keperawatan yang ditekuni,
melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, membina hubungan dengan tenaga
kesehatan lain.
Perawat harus mempunayai pengetahuan dan wawasan luas, terlebih lagi pada saat ini ketika
perawat dituntut untuk menjadi seorang profesional. Pengetahuan dan wawasan yang dimaksud bukan
hanya sebatas bidang keperawatan, tapi menyeluruh. Pengetahuan yang luas dari perawat sangat
berguna untuk memberikan pelayanan keperawatan yang profesional. Sedangkan menurut Utama
(1999), keterampilan merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baik dan benar. Seorang
perawat dikatakan terampil apabila telah dapat memberikan pelayanan keperawatan dengan baik dan
benar. Baik dan benarnya perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan mengacu pada dasar
pendidikannya dan standar keperawatan. Akan tetapi, keterampilan seorang perawat bukan hanya
tergantung dari tingginya pendidikan yang diterimanya, tapi pengalaman dalam melakukan pelayanan
keperawatan juga sangat berpengaruh (Zulkifli, 1999).

2. Sikap (Attitude)
Sikap adalah perilaku yang harus ditonjolkan perawat ketika menghadapi pasien. Dalam
memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata yang lembut,sentuhan,
memberikan harapan, selalu berada disamping pasien dan bersikap sebagai media penberi asuhan.
Sikap ini diberikan melalui kejujuran, kepercayaan dan niat baik. Adapun sikap-sikap dalam pelayanan
prima adalah semangat, memakai cara yang baik, pro-aktif, positif, penuh kesabarab dan tidak
mengada-ada, dan tepat waktu.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, sikaf tersebut harus dimiliki oleh seorang perawat
karena sikaf perawat juga sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Sikap perawat yang baik
dan ramah dapat menimbulkan rasa simpati pasien terhadap perawat.

3. Penampilan (Appearance)
Penampilan perawat adalah penampilan, baik berupa fisik maupun nonfisik yang mampu
merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain. Penampilan seseorang merupakn salah
satu hal pertama yang diperhatikan selama komuniksi interpersonal. Kesan pertama timbul dalam 20
detik sampai 4 menit pertama. 84% dari kesan terhadap seseorang berdasarkan penampilannya (Lalli
Ascosi, 1990 dalam Potter dan Perry, 1993). Bentuk fisik, cara berpakaian dan berhias menunjukkan
kepribadiaan, status sosial, pekerjaan, agama, budaya dan konsep diri. Perawat yang memperhatikan
penampilan dirinya dapat menimbulkan cita diri dan profesional yang positif. Penampilan fisik perawat
dapat mempengaruhi persepsi pasien terhadap pelayanan atau asuhan keperawatan yang diterima,
karena tiap pasien mempunyai citra bagaimana seharusnya penampilan seorang perawat. Walaupun
penampilan tidak sepenuhnya mecerminkan kemampuan perawat tetapi mungkin akan lebih sulit bagi
perawat untuk membina rasa percaya terhadap pasien jika perawat tidak memenuhi citra pasien.

4. Perhatian ( Attention)
Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap pasien, baik yang berkaitan dengan perhatian
akan kebutuhan dan keinginan pasien maupun pemahaman atas saran dan kritik. Perhatian yang
diberikan perawat, terutama ketika pasien sendiri dan merasa menadi beban bagi orang lain, adalah
sangat berguna untuk mempercepat proses penyembuhan. Penyakit yang diderita oleh pasien terjadi
bukan hanya kelemahan fisiknya, tetapi dapat juga terjadi karena adanya gangguan pada kejiwaannya.
Sikap yang baik terutama perhatian yang diberikan oleh perawat kepada pasien, diyakuni ddapat
mempercepat proses penyembuhan kejiwaannya. Sehingga dengan sembuhnya kejiwaan maka dapat
mempengaruhi kesembuhan fisiknya.

5. Tindakan (Action)
Tindakan adalah berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan layanan
kepada pasien. Layanan ini seyogianya berlandaskan ilmu pengetahuan, prinsip dari teori keperawatan
serta penampilan dan sikap serta sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang diemban kepada
perawat tersebut. Apabila perawat terampil dalam memberikan tindakan keperawatan, maka secara
otomatis pasien juga akan merasakan kepuasan dari tindakan yang diberikan perawat tersebut. Hal ini
teradi karena perawat yang terampil dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi pasien saat
melakukan suatu tindakan. Tindakan perawat yang sesuai dengan standar keperawatan dapat
menjamin bahwa asuhan keperawatan yang diberikan juga berkualitas.

6. Tanggung jawab (Accountability)


Tanggung jawab adalah suatu sikaf keberpihakan kepada pasien sebagai wujud kepedulian
untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pasien. Perawat merupakan
salah satu profesi yang berhubungan dan berinteraksi langsung dengan pasien, baik itu klien sebagai
individu, keluarga maupun masyarakat, oleh karena itu dalam memberikan asuhan keperawatannya
perawat dituntut untuk memahami dan berprilaku sesuai dengan etika keperawatan. Agar seorang
perawat dapat bertanggung jawab dan bertanggung gugat maka perawat harus memegang teguh nilai-
nilai yang mendasari praktik keperawatan itu sendiri., yaitu : perawat membantu pasien untuk
mencapai tingkat kesehatan optimum, perawat membantu meningkatkan autonomi pasien
mengekspresikan kebutuhannya, perawat mendukung martabat kemanusiaan dan berprilaku sebagai
advokat bagi pasien, perawat menjaga kerahasiaan pasien, beriorentasi pada akuntabilitas perawat,
dan perawat bekera dalam lingkungan yang kompeten, etik, dan aman (CAN,2001).
Prinsip pelayanan prima dibidang kesehatan:
1. Mengutamakan pelanggan
2. Sistem yang efektif
3. melayani dengan hati nurani
4. perbaikan berkelanjutan pemberdayaan pelanggan
IV. Latihan
1. Jelaskan pengertian pelayanan prima dalam pelayanan keperawatan!
2. Jelaskan Tujuan pelayanan prima dalam pelayanan keperawatan!
3. Sebutkan Komponen pelayanan prima dalam pelayanan keperawatan?
4. Jelaskan tentang pelayanan yang mengacu kepada kepuasan pasien!
5. Jelaskan tentang cara mengatasi keluhan pasien pada pelayanan prima kesehatan

V. Rangkuman
1. Pelayanan prima merupakan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara
pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan secara baik atau minimal sesuai
dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
2. Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan
memuaskan kebutuhan serta berfokus kepada pelanggan/masyarakat secara sangat baik atau
terbaik.
3. Faktor-faktor pelayanan keperawatan prima
1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah pengetahuan dan keterampilan yang mutlak diperlukan untuk
menunjang program layanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang keperawatan
yang ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, membina
hubungan dengan tenaga kesehatan lain
2. Sikap (Attitude)
Sikap adalah perilaku yang harus ditonjolkan perawat ketika menghadapi pasien.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan keahlian, kata-kata yang
lembut,sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping pasien dan bersikap sebagai
media penberi asuhan
3. Penampilan (Appearance)
Penampilan perawat adalah penampilan, baik berupa fisik maupun nonfisik yang
mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak lain. Penampilan seseorang
merupakn salah satu hal pertama yang diperhatikan selama komuniksi interpersonal. Kesan
pertama timbul dalam 20 detik sampai 4 menit pertama. 84% dari kesan terhadap seseorang
berdasarkan penampilannya (Lalli Ascosi, 1990 dalam Potter dan Perry, 1993).
4. Perhatian ( Attention)
Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap pasien, baik yang berkaitan dengan
perhatian akan kebutuhan dan keinginan pasien maupun pemahaman atas saran dan kritik.
Perhatian yang diberikan perawat, terutama ketika pasien sendiri dan merasa menadi beban
bagi orang lain, adalah sangat berguna untuk mempercepat proses penyembuhan.
5. Tindakan (Action)
Tindakan adalah berbagai kegiatan nyata yang harus dilakukan dalam memberikan
layanan kepada pasien. Layanan ini seyogianya berlandaskan ilmu pengetahuan, prinsip dari
teori keperawatan serta penampilan dan sikap serta sesuai dengan kompetensi dan
kewenangan yang diemban kepada perawat tersebut.
6. Tanggung jawab (Accountability)
Tanggung jawab adalah suatu sikaf keberpihakan kepada pasien sebagai wujud
kepedulian untuk menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pasien.

VI. TES FORMATIF


1. Segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, didaerah
dan BUMN/D dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka ketentuan peraturan perundang-undangan.berikut ini
merupakakan pengertian dari ......
a. Pelayanan umum (Kep.Men.Pan.No.81 tahun 1993)
b. Pelayanan umum (Kep.Men.Pan.No.82 tahun 1995)
c. Pelayanan keperawatan prima
d. Kemampuan (Ability)
e. Tujuan Pelayanan prima

2. Pelayanan prima pada dasarnya ditunjukan untuk memberikan kepuasan kepada pasien.
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit harus berkualitas dan memiliki lima dimensi mutu
yang utama yaitu ....
a. P,Q,R,S,T
b. S,O,A,P
c. tangibles, re;iability, responsiveness, assurance, dan empathy
d. Ability, Attitude, Appearance, Attention, Action, Accountability
e. Kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, tanggung jawab

3. Yang bukan merupakan faktor pelayanan prima dibawah ini adalah ....
a. Ability (kemampuan)
b. Attitude (sikap)
c. Appearance (penampilan),
d. Attention (perhatian)
e. Pelayanan yang tepat (responsiveness)
4. Pengetahuan dan keterampilan yang mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan
prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang keperawatan yang ditekuni, melaksanakan
komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, membina hubungan dengan tenaga
kesehatan lain. Merupakan pengertian dari
a. Kemampuan (Ability)
b. Attitude (sikap)
c. Appearance (penampilan),
d. Attention (perhatian)
e. Tanggung jawab (Accountability)

5. Berikut ini yang merupkakan Tujuan pelayanan prima adalah


a. kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan
peraturan perundang-undangan secara baik atau minimal sesuai dengan standar
pelayanan yang telah ditentukan
b. memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta berfokus
kepada pelanggan/masyarakat secara sangat baik atau terbaik
c. Pengetahuan dan keterampilan yang mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan
prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang keperawatan yang ditekuni, melaksanakan
komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, membina hubungan dengan tenaga
kesehatan lain
d. kepedulian penuh terhadap pasien, baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan
dan keinginan pasien maupun pemahaman atas saran dan kritik. Perhatian yang diberikan
perawat, terutama ketika pasien sendiri dan merasa menadi beban bagi orang lain, adalah
sangat berguna untuk mempercepat proses penyembuhan.
e. suatu sikaf keberpihakan kepada pasien sebagai wujud kepedulian untuk menghindarkan
atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pasien.
VII. Umpan balik atau tindakan lanjut

1. Segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, didaerah
dan BUMN/D dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka ketentuan peraturan perundang-undangan.berikut ini
merupakakan pengertian dari ......
A. Jawaban benar : Pelayanan umum (Kep.Men.Pan.No.81 tahun 1993)
B. Jawaban salah : Pelayanan umum (Kep.Men.Pan.No.82 tahun 1995)
C. Jawaban salah : Pelayanan prima merupakan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan secara
baik atau minimal sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
D. Jawaban salah : Kemampuan (Ability) Kemampuan adalah pengetahuan dan
keterampilan yang mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan prima, yang
meliputi kemampuan dalam bidang keperawatan yang ditekuni, melaksanakan
komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, membina hubungan dengan
tenaga kesehatan lain
E. Jawaban salah : Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat
memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta berfokus kepada pelanggan/masyarakat
secara sangat baik atau terbaik.

2. Pelayanan prima pada dasarnya ditunjukan untuk memberikan kepuasan kepada pasien.
Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit harus berkualitas dan memiliki lima dimensi mutu
yang utama yaitu ....
A. Jawaban salah : P : Provokatif / Paliatif, Q : Qualitas / Quantitas,R : Region / Radiasi,S
: Skala Seviritas, T : Timing
B. Jawaban salah : S : subjek, O : objek, A : Assesment, P : Plan
C. Jawaban benar : penampilan (tangibles) dari rumah sakit merupakan poin pertama
yang ditilik ketika pasien pertama kali mengetahui keberadaannya. Masalah kesesuain
janji (reliability), pelayanan yang tepat (responsiveness), dan jaminan pelayanan
(assurance) merupakan masalah yang sangat peka dan sering menimbulkan konflik.
Dalam proses ini faktor perhatian (empathy) terhadap pasien tidak dapat dilalaikan
oleh pihak rumah sakit (Fahriadi,2007).
D. Jawaban salah :Ability, Attitude, Appearance, Attention, Action, Accountability
E. Jawaban salah : Kemampuan, sikap, penampilan, perhatian, tindakan, tanggung jawab
3. Yang bukan merupakan faktor pelayanan prima dibawah ini adalah ....
A. Jawaban salah : Ability (kemampuan)
B. Jawaban salah : Attitude (sikap)
C. Jawaban salah : Appearance (penampilan),
D. Jawaban salah : Attention (perhatian)
E. Jawaban benar : Pelayanan prima pada dasarnya ditunjukan untuk memberikan kepuasan
kepada pasien. Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit harus berkualitas dan memiliki
lima dimensi mutu yang utama yaitu : tangibles, re;iability, responsiveness, assurance, dan
empathy.

4. Pengetahuan dan keterampilan yang mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan
prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang keperawatan yang ditekuni, melaksanakan
komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, membina hubungan dengan tenaga
kesehatan lain. Merupakan pengertian dari
A. Jawaban benar : Kemampuan (Ability) Kemampuan adalah pengetahuan dan
keterampilan yang mutlak diperlukan untuk menunjang program layanan prima, yang
meliputi kemampuan dalam bidang keperawatan yang ditekuni, melaksanakan komunikasi
yang efektif, mengembangkan motivasi, membina hubungan dengan tenaga kesehatan
lain
B. Jawaban salah : Sikap (Attitude) Sikap adalah perilaku yang harus ditonjolkan perawat
ketika menghadapi pasien. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat
menggunakan keahlian, kata-kata yang lembut,sentuhan, memberikan harapan, selalu
berada disamping pasien dan bersikap sebagai media penberi asuhan
C. Jawaban salah : Penampilan (Appearance) Penampilan perawat adalah penampilan, baik
berupa fisik maupun nonfisik yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas
dari pihak lain. Penampilan seseorang merupakn salah satu hal pertama yang
diperhatikan selama komuniksi interpersonal. Kesan pertama timbul dalam 20 detik
sampai 4 menit pertama. 84% dari kesan terhadap seseorang berdasarkan
penampilannya (Lalli Ascosi, 1990 dalam Potter dan Perry, 1993).
D. Jawaban salah : Perhatian ( Attention) Perhatian adalah kepedulian penuh terhadap
pasien, baik yang berkaitan dengan perhatian akan kebutuhan dan keinginan pasien
maupun pemahaman atas saran dan kritik. Perhatian yang diberikan perawat, terutama
ketika pasien sendiri dan merasa menadi beban bagi orang lain, adalah sangat berguna
untuk mempercepat proses penyembuhan.
E. Jawaban salah :Tanggung jawab (Accountability) Tanggung jawab adalah suatu sikaf
keberpihakan kepada pasien sebagai wujud kepedulian untuk menghindarkan atau
meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pasien.
5. Berikut ini yang merupkakan Tujuan pelayanan prima adalah
A. Jawaban salah : kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan secara baik atau minimal sesuai dengan
standar pelayanan yang telah ditentukan
B. Jawaban benar : memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan
kebutuhan serta berfokus kepada pelanggan/masyarakat secara sangat baik atau terbaik
C. Jawaban salah :Pengetahuan dan keterampilan yang mutlak diperlukan untuk menunjang
program layanan prima, yang meliputi kemampuan dalam bidang keperawatan yang
ditekuni, melaksanakan komunikasi yang efektif, mengembangkan motivasi, membina
hubungan dengan tenaga kesehatan lain
D. Jawaban salah : kepedulian penuh terhadap pasien, baik yang berkaitan dengan perhatian
akan kebutuhan dan keinginan pasien maupun pemahaman atas saran dan kritik.
Perhatian yang diberikan perawat, terutama ketika pasien sendiri dan merasa menadi
beban bagi orang lain, adalah sangat berguna untuk mempercepat proses penyembuhan.
E. Jawaban salah : suatu sikaf keberpihakan kepada pasien sebagai wujud kepedulian untuk
menghindarkan atau meminimalkan kerugian atau ketidakpuasan pasien.

VIII. Kunci jawaban tes formatif


1. A
2. C
3. E
4. A
5. B

IX. Daftar Pustaka


www.ilmukeperawatan.info/askep/makalah-pelayanan-prima-polri
http://sumberpencarianartikel.com/analisa-tingkat-kepuasan-pasien-pada-pelayanan-
keperawatan-prima/
http://www.ilmukeperawatan.info/askep/makalah-yang-berhubungan-dg-pelayanan-prima
III. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Kinerja
Kinerja sebagai hasil–hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam
suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi
dalam periode waktu tertentu (Pabundu, 2006). Sedangkan Mangkunegara (2009) Kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Prawirosentono, kinerja atau performance adalah usaha yang dilakukan dari hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing–masing dalam rangka mencapai tujuan
organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika (Usman, 2011).
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan di rumah sakit memegang peranan
penting dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Keberhasilan pelayanan
kesehatan bergantung pada partisipasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas bagi pasien (Potter & Perry, 2005). Hal ini terkait dengan keberadaan perawat yang
bertugas selama 24 jam melayani pasien, serta jumlah perawat yang mendominasi tenaga
kesehatan di rumah sakit, yaitu berkisar 40–60%. Oleh karena itu, rumah sakit haruslah
memiliki perawat yang berkinerja baik yang akan menunjang kinerja rumah sakit sehingga
dapat tercapai kepuasan pelanggan atau pasien (Swansburg, 2000 dalam Suroso, 2011).
Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam mengimplementasikan sebaik–baiknya suatu
wewenang, tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan tugas pokok
profesi dan terwujudnya tujuan dan sasaran unit organisasi. Kinerja perawat sebenarnya sama
dengan prestasi kerja diperusahaan. Perawat ingin diukur kinerjanya berdasarkan standar
obyektif yang terbuka dan dapat dikomunikasikan. Jika perawat diperhatikan dan dihargai
sampai penghargaan superior, mereka akan lebih terpacu untuk mencapai prestasi pada
tingkat lebih tinggi (Faizin dan Winarsih, 2008).

2. Prinsip Peningkatan Kinerja


Adapun prinsip peningkatan kinerja antara lain:

 Menghargai kejujuran
 Melakukan pelayanan
 Memiliki tanggung jawab
 Terdapat perasaan kasihan
 Terdapat perumusan tujuan
 Terdapat konsensus dan kerja sama
 Sifatnya berkelanjutan
 Terjadi komunikasi dua arah
 Memperoleh umpan balik

3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja


Sudarmanto (2009) menjelaskan 3 faktor yang dapat berpengaruh terhadap kinerja individu
yaitu :
a. Kompetensi sumber daya manusia, yang bermaksud disini adalah bahwa kompetensi
harus bersifat mendasar dan mencakup kepribadian seseorang dan dapat memprediksi
sikap memprediksi sikap seseorang pasa situasi tertentu. Kompetensi secara nyata akan
memprediksi seseorang yang bekerja dengan baik atau buruk sebagaimana terukur pada
kriteria spesifik atau standart.
b. Budaya organisasi, memiliki kontribusi yang menentukan dalam membentuk prilaku
pegawai. Dalam suatu organisasi dengan budaya yang kuat, pegawai cenderung berbasis
mengikuti penabuh genderang yang sama. Artinya, budaya yang sangat kuat sering di
katakan dapat membantu kinerja karna menciptakana suatu tingkat motivasi yang luar
biasa dalam diri pegawai.
c. Sistem penghargaan (reward system), sistem penghargaan terkait dengan cara organisasi
memberikan pengakuan dan imbalan kepada pegawai dalam rangka menjaga keselarasan
antara kebutuhan individu dengan tujuan organisasi. Sistem 17 penghargaan dapat
mendorong prilaku pegawai atau memberi pengukuhan atas prilaku pegawai yang telah
dilakukan.

Selain itu, Keith Davis dalam Mangkunegara (2012) faktor faktor yang mempengaruhi
pencapaian kinerja adalah sebagai berikut :

a. Faktor kemampuan (ability) Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi
(IQ) dan kemampuan relity (knowledge + skill ). Artinya, pemimpin dan karyawan yang
memiliki IQ diatas rata rata (IQ 110-120) apalagi IQ superior, very superior, gifted dan
genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam
mengerjakan pekerjaan sehari hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.

b. Faktor motivasi (motivation) Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan
karyawan terhadap situasi kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Mereka yang
bersikap positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja yang tinggi dan
sebaliknya jika mereka bersikap negatif terhadap situasi kerjanya maka akan menunjukan
notivasi kerja yang rendah. Situasi kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan
kerja, fasilitas kerja, iklim kerja, kebijakan pemimpin, pola kepemimpinan dan kondisi kerja.
Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja adalah kompetensi sumber daya manusia, budaya organisasi dan
sistem perhargaan (system reward). Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah
sistem penghargaan yang didalamnya terdapat pemberian imbalan kepada pegawai dalam
rangka menjaga keselarasan antara kebutuhan individu dengan tujuan 18 organisasi.
Sistem penghargaan merupakan salah satu bagian terpenting yang dapat mempengaruhi
kinerja individu, hal ini didukung oleh Panggabean (2002), kompensasi dapat di definisikan
sebagai bentuk penghargaan yang di berikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas
kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Semakin besar penghargaan yang
diberikan maka semakin besar pula kinerja perawat.

4. Upaya peningkatan kinerja dalam pelayanan keperawatan


1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dapat menjamin organisasi pelayanan
kesehatan akan selalu menghasilkan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
sebuah pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan pasien.
2. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan akan menjadikan organisasi pelayanan
kesehatan semakin efisien.
3. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan akan membuat organisasi pelayanan
kesehatan menjadi terhormat, terkenal dan selalu dicari oleh siapapun yang
membutuhkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta menjadi tempat kerja
menyenangkan bagi tenaga kesehatan.
4. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan terutama akan memperhatikan
keluaran pelayanan kesehatan, sehingga setiap pelaksanan tugas harus dilakukan
dengan benar agar pelayanan kesehatan benar-benar bermanfaat bagi pasien.
5. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan akan menumbuhkan kepuasan kerja,
komitmen, dan peningkatan moral profesi pelayanan kesehatan, serta akhirnya
akan menimbulkan kepuasan pasien.

IV. Latihan
1. Jelaskan pengertian kinerja
2. Sebutkan prinsip peningkatan kinerja
3. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja
4. Apa saja upaya peningkatan kinerja dalam pelayanan keperawatan
5. Jelaskan metode penilaian kinerja

V. Rangkuman
Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu institusi yang dihasilkan selama satu
periode waktu. Manajemen kinerja adalah suatu ilmu yang memadukan seni di dalamnya
untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang memiliki tingkat fleksibilitas yang
representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan misi institusi dengan cara
mempergunakan orang yang ada di organisasi tersebut secara maksimal. Penilaian kinerja
merupakan proses mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka
ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi
tersebut. Untuk melakukan suatu penilaian kinerja dibutuhkan metode penilaian yang
memiliki tingkat dan analisa yang representatif. Metode penilaian yang sering digunakan
dalam institusi adalah metode objektif, menyangkut dengan sejauh mana seseorang bisa
bekerja dan menunjukkan bukti kemampuan ia bekerja sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya dan metode pertimbangan adalah metode penilaian berdasarkan nilai rangking
yang dimiliki oleh seorang karyawan, jika ia memiliki nilai rangking yang tinggi maka artinya
ia memiliki kualitas kinerja yang bagus, dan begitu pula sebaliknya. Konsep dasar audit
kematian maternal perinatal, dengan AMP memungkinkan untuk mengidentifikasi masalah
yang muncul secara jelas tentang jenis dan luasnya masalah, sehingga kemudian langkah-
langkah dapat diambil untuk mencegah terulangnya masalah atau memperbaiki pelayanan
dan kemudian membuat rencana untuk menemukan solusi.
VI. Tes Formatif
1) Suatu ilmu yang memadukan seni di dalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen
yang memiliki tingkat fleksibilitas yang representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan
misi institusi dengan cara mempergunakan orang yang ada di organisasi tersebut secara
maksimal, adalah pengertian dari ….
A. kinerja
B. prinsip kinerja
C. penilaian kinerja
D. manajemen kinerja

2) Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan untuk menyediakan


kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan, merupakan ….
A. prinsip penilaian kinerja
B. alasan penilaian kinerja
C. metode penilaian kinerja
D. manfaat penilaian kinerja

3) Pada tahap pelaksanaan harus diambil empat jenis utama keputusan, jenis yang kedua yaitu
….
A. penempatan orang dalam jumlah, waktu, dan tempat yang tepat, untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan itu
B. mobilisasi dan alokasi sumber daya fisik dan dana yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan tersebut
C. hal yang menjamin bahwa kegiatan program dilaksanakan sesuai rencana dan pelayanan
dilakukan seperti yang dimaksud
D. keputusan yang berkenaan dengan informasi yang diperlukan, cara pengolahan dan cara
komunikasinya untuk mendukung keputusan-keputusan terdahulu dan untuk
mendukung evaluasi

4) Peninjauan ulang dan peningkatan manajemen adalah salah satu cara untuk ….
A. diadakan pertemuan sebagaimana perlunya
B. keputusan diambil tepat pada waktunya dan cepat
C. mengenali kebutuhan-kebutuhan tertentu akan dukungan logistik atau data
D. pemakaian sumber daya dan biaya masih berada dalam batas yang direncanakan
5) No name (tidak perlu menyebutkan nama), adalah merupakan ….
A. tahap AMP
B. proses AMP
C. konsep AMP
D. prinsip AMP

VII. Umpan balik atau tindakan lanjut


1) Suatu ilmu yang memadukan seni di dalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen
yang memiliki tingkat fleksibilitas yang representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan
misi institusi dengan cara mempergunakan orang yang ada di organisasi tersebut secara
maksimal, adalah pengertian dari ….
A. Jawaban salah, karena kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu institusi yang
dihasilkan selama satu periode waktu.
B. Jawaban salah, karena prinsip kinerja dinyatakan secara tertulis dan disusun secara
lengkap dan sistematis.
C. Jawaban salah, karena penilaian kinerja merupakan proses mengevaluasi seberapa
baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set
standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut
D. Jawaban benar, karena manajemen kinerja adalah suatu ilmu yang memadukan seni
di dalamnya untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang memiliki tingkat
fleksibilitas yang representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan misi institusi
dengan cara mempergunakan orang yang ada di organisasi tersebut secara
maksimal.

2) Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan untuk menyediakan


kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan, merupakan ….
A. Jawaban salah, karena prinsip penilaian kinerja dinyatakan secara tertulis dan
disusun secara lengkap dan sistematis.
B. Jawaban salah, karena Penilaian kinerja memberikan informasi bagi pertimbangan
pemberian promosi dan penetapan gaji, merupakan salah satu alasan penilaian
kinerja.
C. Jawaban salah, karena untuk melakukan suatu penilaian kinerja dibutuhkan metode
penilaian yang memiliki tingkat dan analisa yang representatif.
D. Jawaban benar, karena mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan
pengembangan karyawan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program
pelatihan karyawan, merupakan salah satu manfaat penilaian kinerja
3) Pada tahap pelaksanaan harus diambil empat jenis utama keputusan, jenis yang kedua yaitu
….
A. Jawaban salah, karena penempatan orang dalam jumlah, waktu, dan tempat yang
tepat, untuk menjalankan kegiatan-kegiatan, merupakan jenis kedua dalam tahap
pelaksanaan.
B. Jawaban benar, karena mobilisasi dan alokasi sumber daya fisik dan dana yang
diperlukan untuk menjalankan kegiatan tersebut, merupakan jenis ketiga dalam
tahap pelaksanaan.
C. Jawaban salah, karena hal yang menjamin bahwa kegiatan program dilaksanakan
sesuai rencana dan pelayanan dilakukan seperti yang dimaksud, merupakan jenis
pertama dalam tahap pelaksanaan.
D. Jawaban salah, karena keputusan yang berkenaan dengan informasi yang
diperlukan, cara pengolahan dan cara komunikasinya untuk mendukung keputusan-
keputusan terdahulu dan untuk mendukung evaluasi, merupakan jenis keempat
dalam tahap pelaksanaan.

4) Peninjauan ulang dan peningkatan manajemen adalah salah satu cara untuk ….
A. Jawaban salah, karena diadakan pertemuan sebagaimana perlunya, merupakan
bagian dari pengukuran
B. Jawaban salah, karena keputusan diambil tepat pada waktunya dan cepat,
merupakan bagian dari pengukuran
C. Jawaban benar, karena peninjauan ulang dan peningkatan manajemen adalah salah
satu cara untuk mengenali kebutuhan-kebutuhan tertentu akan dukungan logistik
atau data
D. Jawaban salah, karena pemakaian sumber daya dan biaya masih berada dalam batas
yang direncanakan merupakan bagian dari pengukuran.

5) No name (tidak perlu menyebutkan nama), adalah merupakan ….


A. Jawaban salah, karena tahap AMP bukan merupakan bagian dari AMP.
B. Jawaban salah, karena proses AMP yaitu otopsi verbal (OV).
C. Jawaban salah, karena dengan konsep AMP memungkinkan untuk mengidentifikasi
masalah yang muncul.
D. Jawaban benar, karena No name (tidak perlu menyebutkan nama), adalah
merupakan prinsip AMP.
VIII. Kunci jawaban tes formatif
1. D
2. D
3. B
4. C
5. D

IX. Daftar Pustaka


Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan Ed. 3. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Fahmi, I. 2014. Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.
Muninjaya, A.A.G. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.
III. Materi Pembelajaran

A. Pengenalan Menu SPSS


Anda bisa lihat tampilan menu utama SPSS dan fungsinya sebagai berikut:

1. File
Menu file berfungsi untuk hal yang berkaitan dengan file seperti membuka file, menyimpan
file, menutup file, dan juga lainnya. Dengan submenu antara lain : New, Open, Save, Save
As, hingga Exit.
2. Edit
Menu edit berfungsi untuk proses editing seperti penambahan variabel atau cases. Dengan
submenu antara lain : Undo, Redo, Cut, Copy, hingga Option
3. View
Menu View berfungsi untuk melihat tampilan SPSS. Anda bisa merubah tampilan menu
sesuai dengan apa yang anda inginkan. Dengan submenu antara lain : status bar,
toolbars, menu editor sampai variabel
4. Data
Menu data berfungsi untuk hal yang berkaitan dengan data seperti menggabungkan data,
validasi data, dll. Dengan submenu atara lain : define variabel properties, copy data
properties, validasi hingga weight cases.
5. Transform
Menu Transform berfungsi untuk perubahan data. Dengan submenu antara lain : compute
variabel, recode into same variabel, rank cases, hingga run pending transformation.
6. Analyse
Menu Analyse berfungsi untuk melakukan analisis data yang merupakan menu dimana
anda melakukan analisis statistik mulai dari analisis deskriptif seperti menampilkan tabel
atau grafik, sampai analisis yang lebih komplek. Dengan submenu antara lain : Descriptive
analysis, tables, compare mean, hingga ROC curve.
7. Graphs
Menu yang berfungsi sebagai pembuat grafik. Di menu unu anda bisa membuat
bermacam-macam tampilan grafik seperti grafik batang, grafik garis, dll.
8. Utilities
Menu Utilities berfungsi sebagai tempat informasi variabel, data, maupun menjalankan
script.
9. Add-ons
Menu ini berfungsi sebagai tempat aplikasi tambahan yang kompatibel dengan SPSS
seperti Amos, text analysis, dll.
10. Windows
Menu windows berfungsi untuk melakukan perpindahan file data yang aktif antara satu file
dengan file lainnya.
11. Help
Menu File berfungsi untuk membantu pengguna mempelajari SPSS lewat tutorial yang
menarik dan step-by-step.
12. Data View
Merupakan hasil dari pemberian nama atau pemberian variable pada variable view.
13. Variable View
Merupakan salah satu cara untuk memasukkan nama variable yang selanjutnya akan
diolah dalamprogram statistic SPSS.

B. Cara Input Data dengan SPSS

Berikut langkah-langkah sederhana/dasar untuk melakukan input data dengan SPSS,

1. Buka aplikasi SPSS

Klik All Programs › IBM SPSS Statistics › IBM SPSS Statistics 23. Lokasi shortcut
disesuaikan dengan versi SPSS yang terinstall di komputer (versi lain tidak jauh berbeda).

2. Close dialog Files, karena akan dilakukan analisis data sederhana

Untuk menutup klik (X) pada pojok kiri dialog Files seperti berikut,
3. Data View: input data melalui lembar kerja dengan tab Data View

Data View adalah tampilan lembar kerja SPSS untuk menampilkan isi dari input data. Data
yang dimasukkan diinput secara vertikal. Berikut ilustrasinya,
Perangkat lunak SPSS akan membuat variabel baru dengan VAR00001

4. Variable View: mengedit dan melihat variabel data pada lembar kerja

Anda dapat mengedit Variable View untuk mengubah nama variabel, tampilan data, type
data, panjang tampilan data. Berikut mengubah nama variabel,

Variabel terbentuk menggunakan tipe data (measurement) scale.


Baca juga: Perbedaan Scale Nominal dan Ordinal pada SPSS

5. Save: Menyimpan data yang telah diinput

Setelah memastikan data terinput benar. Anda dapat menyimpan lembar kerja SPSS
dengan klik menu File › Save. Atau menggunakan shortcut keyboard Ctrl+S,

6. Pilih direktori penyimpanan dan simpan file data dengan nama

Jendela Save Data As akan terbuka untuk menyimpan file data yang telah diinput. Pilih
direktori penyimpanan dan simpan file seperti ilustrasi berikut,
Klik Save

7. File tersimpan

File berhasil disimpan ditandai dengan keluaran berupa jendela output yang menampilkan
lokasi penyimpanan, nama file, dan format file yang digunakan. (SAVE OUTFILE)

Anda dapat menutup kedua jendela jika tidak melakukan pekerjaan lainnya.
C. Cara Mengolah Data dengan SPSS

Untuk mengolah data sederhana menggunakan SPSS dapat digunakan menu Analyze. Misalkan akan
dicari statistika deskriptif dari nilai mahasiswa tersebut.

1. Klik Analyze > Descriptive Statistics › Descriptives…

2. Pilih variabel yang akan dianalisis

Sorot nama variabel di kolom kiri dan klik tombol , sehingga nama variabel terlihat
di kolom sebelah kanan Variable(s). Seperti berikut,
3. Klik Options… untuk memilih analisis statistika deskriptif yang akan dihitung

Misalkan dipilih mean (rataan hitung), sum, std. deviation (standar


deviasi), variance(variansi), minimum, dan maximum. Klik Continue.

4. Klik OK pada jendela Descriptives

5. Hasil analisis ditampilkan pada jendela Output


Terlihat hasil analisis data pada variabel Nilai adalah dengan jumlah data 10 (N), nilai minimum 66,
maksimum 89, total nilai 779 (Sum), rata-rata 77.9 (Mean), standar deviasi 8.06157 (Std. Deviation)
dan variansi 64.989 (Variance).

Anda dapat menyorot output dan menyalin ke perangkat lunak pengolah kata seperti Microsoft Word.

IV. Latihan
1. Apa yang di maksud dengan SPSS ?
2. Apa fungsi SPSS?
3. Sebutkan menu SPSS
4. Bagaimana menginput data dengan SPSS?
5. Bagaimana melakukan analisa data sederhana dengan SPSS?

V. Rangkuman

1. Menu-menu SPSS
- File - Transform - Add-ons - Variable View
- Edit - Analyse - Windows
- View - Graphs - Help
- Data - Utilities - Data View
2. Cara menginput data dengan SPSS
a. Buka aplikasi SPSS

Klik All Programs › IBM SPSS Statistics › IBM SPSS Statistics 23. Lokasi shortcut
disesuaikan dengan versi SPSS yang terinstall di komputer (versi lain tidak jauh berbeda).

b. Close dialog Files, karena akan dilakukan analisis data sederhana

Untuk menutup klik (X) pada pojok kiri dialog Files seperti berikut,

c. Data View: input data melalui lembar kerja dengan tab Data View

Data View adalah tampilan lembar kerja SPSS untuk menampilkan isi dari input data. Data
yang dimasukkan diinput secara vertikal. Berikut ilustrasinya,

d. Variable View: mengedit dan melihat variabel data pada lembar kerja

Anda dapat mengedit Variable View untuk mengubah nama variabel, tampilan data, type
data, panjang tampilan data. Berikut mengubah nama variabel,

e. Save: Menyimpan data yang telah diinput

Setelah memastikan data terinput benar. Anda dapat menyimpan lembar kerja SPSS
dengan klik menu File › Save. Atau menggunakan shortcut keyboard Ctrl+S

f. Pilih direktori penyimpanan dan simpan file data dengan nama

Jendela Save Data As akan terbuka untuk menyimpan file data yang telah diinput. Pilih
direktori penyimpanan dan simpan file seperti ilustrasi berikut,

g. File tersimpan

File berhasil disimpan ditandai dengan keluaran berupa jendela output yang menampilkan
lokasi penyimpanan, nama file, dan format file yang digunakan. (SAVE OUTFILE)
3. Menganalisi data sederhana dengan SPSS
a. Klik Analyze > Descriptive Statistics › Descriptives
b. Pilih variabel yang akan dianalisis
c. Klik Options… untuk memilih analisis statistika deskriptif yang akan dihitung
d. Klik OK pada jendela Descriptives
e. Hasil analisis ditampilkan pada jendela Output

VI. TES FORMATIF

VII. UMPAN BALIK ATAU TINDAK LANJUT

VIII. KUNCI JAWABAN TEST FORMATIF

IX. DAFTAR PUSTAKA


Fransiska, Herlin. 2014. Modul Praktikum Metode Statistika. Bengkulu: Universitas
Bengkulu
Hartatik. 2011. Modul Praktikum Statistik. Diakses dari http://lecturer.d3ti.mipa.
uns.ac.id/hartatik/files/2011/09/modul-parktikum-statistik-ti-v1.pdf pada tanggal 05
November 2014.

Rasyidah, Asmarani. 2013. Makalah SPSS. Diakses dari http://asmaranirasyidah.


blogspot.com/2013/12/makalah-spss.html pada tanggal 05 November 2014.

Sulistyorini, F., Adam, I. 2012. Pengenalan SPSS. Diakses dari https://trifanuad.


files.wordpress.com/2012/01/pengenalan-spss.pdf pada tanggal 05 November

Anda mungkin juga menyukai