Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN KESEHATAN R.

I
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
Jln. Thalua Konchi No.19 Mamboro Palu Utara Telp/Fax. (0451)491451
E-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com Website: www.poltekkespalu.ac.id
SULAWESI TENGAH

STANDAR OPERATING PROCEDUR (SOP)


DEKONTAMINASI ALAT DAN BAHAN
PRODI KEPERAWATAN POSO

KODE
DUKUMEN LEVEL ……………./SPMI/REV/SA/SOP/
STANDAR OPERATING LAB/IX/2015
PROCEDURE (SOP)

JUDUL TANGGAL DIKELUARKAN


30 SEPTEMBER 2015
DEKONTAMINASI ALAT DAN BAHAN
LABORATORIUM
PRODI KEPERAWATAN POSO

AREA NO. REVISI


UNIT LAB TERPADU 01
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen
dan apatogen beserta sporanya pada peralatan
perawatan dan kedokteran dengan cara merebus,
stoom, panas tinggi atau menggunakan bahan
kimia.
TUJUAN Untuk menjamin kualitas alkes, peralatan
laboratorium dalam keadaan steril
NO. PROSEDUR/TAHAPAN KEGIATAN WAKTU
1 PROSEDUR TETAP
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
Jln. Thalua Konchi No.19 Mamboro Palu Utara Telp/Fax. (0451)491451
E-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com Website: www.poltekkespalu.ac.id
SULAWESI TENGAH

A. Dekontaminasi.
B. Pencucian dan pembilasan.
C. Desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi.

A. Dekontaminasi
1. Memakai sarung tangan
(Lihat SOP Memakai dan Melepas Handscoen).
2. Menyiapkan bak perendaman yang diisi dengan larutan
klorin 0.5 % dengan cara :
Mencampur 1 sendok makan kaporit dengan 1 liter air
a. Mengaduk larutan sampai larut.
3. Memasukkan alat-alat kesehatan atau alat laboratorium
yang sudah terpakai dan bisa digunakan lagi ke dalam
bak perendaman dengan cara :
a. Mengambil satu persatu alkes atau peralatan
laboratorium ke dalam bak perendaman klorin 0.5%
dengan korentang.
4. Biarkan selama kurang lebih 10 menit.

B. Pencucian dan Pembilasan


1. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum jam
(model kran buka putaran) dengan tangan kanan.
2. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah
didekontaminasi (hati-hati bila memegang peralatan yang
tajam, seperti gunting da jarum jahit). Agar tidak merusak
benda-benda yag terbuat dari plastik atau karet, jangan
dicuci secara bersamaan dengan peralatan dari logam atau
kaca.
a. Bila memungkinkan gunakan bak perendaman yang
berbeda caranya dengan mengambil satu persatu alkes
atau peralatan laboratorium yang sudah
didekontaminasi dengan korentang.
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
Jln. Thalua Konchi No.19 Mamboro Palu Utara Telp/Fax. (0451)491451
E-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com Website: www.poltekkespalu.ac.id
SULAWESI TENGAH

3. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang


terbuat dari kaca dengan cara :
a. Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran dengan cara :
menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang
di bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran
bersih di semua permukaan.
Membuka engsel, gunting dan klem dengan cara
memutar skrup secara perlahan ke kiri sampai
terlepas. Menyikat dengan seksama terutama pada
bagian sambungan dan sudut peralatan dengan cara :
menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang
di bawah air mengalir sampai tidak tampak noda darah
atau kotoran.
b. Memastikan sudah tidak ada sisa darah kotorag yang
tertinggal pada peralatan dengan cara melihat dengan
membolak-balik di bawah penerangan yag cukup
terang.
c. Mengulangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya
tiga kali (atau lebih bila perlu) dengan air dan sabun
atau detergen.
d. Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih
dengan cara :
1) Mengambil satu persatu alkes dan peralatan
laboratorium.
2) Membilas satu persatu di bawah air mengalir.
4. Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda lain.
Jika peralatan akan didesinfeksi tingkat tinggi secara
kimiawi (misalkan dalam larutan klorin 0.5%)., tempatkan
peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering
sebelum mulai proses (DTT) dengan cara :
a. Menyiapkan baki yang bersih dan kering.
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
Jln. Thalua Konchi No.19 Mamboro Palu Utara Telp/Fax. (0451)491451
E-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com Website: www.poltekkespalu.ac.id
SULAWESI TENGAH

b. Ambil alat satu-persatu sesuai dengan jenisnya


(mis.:tabung reaksi dengan tabung reaksi, beaker glass
dengan beaker glass).
5. Peralatan yang akan didesinfeksi tingkat tinggi dengan
cara dikukus / direbus, atau disterilisasi di dalam
autoclave / oven panas kering, tidak perlu dikeringkan
duku sebelum proses sterilisasi dimulai.
6. Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung
tangan dengan air dan sabun, kemudian bilas dengan
seksama menggunakan air bersih dengan cara :
meletakkan tangan yang masih bersarung tangan di bawah
air mengalir.
a. Mengambil sabun.
b. Menggosokkan kedua tangan dengan sabun sampai
bersih.
7. Melepas sarung tangan dan (lihat SOP memasang dan
melepas handscoen).
8. Menggantung sarung tangan dan biarkan kering dengan
cara diangin-anginkan dengan cara :
a. Menggantung sarung tangan dengan posisi jari
dari sarung tangan dibawah, kemudian dijepit
memakai jepitan yang telah dicuci di tempat
jemuran.

b. Meletakkan jemuran yang tidak terkena sinar


matahari secara langsung.
9. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir (lihat SOP
mencuci tangan).
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
Jln. Thalua Konchi No.19 Mamboro Palu Utara Telp/Fax. (0451)491451
E-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com Website: www.poltekkespalu.ac.id
SULAWESI TENGAH

C. Desinfektan Tingkat Tinggi / Sterilisasi Metode Sterilisasi


yang dapat dipilih :
1. AUTOCLAVE
a. Menggunakan air suling secukupnya ke dalam
autoclave
b. Menuang air suling sampai batas tertentu ke dalam
autoclave.
c. Menata tabung reaksi atau peralatan gelas lain di
dalam wadah aluminium bagian dalam sedemikian
rupa hingga tersedia ruangan untuk bergeraknya uap
air secara bebas diantara alat-alat selama sterilisasi,
letakkan wadah ke dalam aluminium bagian dalam
autoclave dengan cara : tabung reaksi diambil satu –
persatu dengan korentang, kemudian disusun didalam
wadah aluminium yang sudah terdapat didalam
autoclave dengan jarak minimal 0,5 cm dengan alat
yang lain.
d. Meletakkan tutup sterilisator pada tubuh sterilisator
dan meletakkan baut-baut penahan ke atas tempat
yang sesuai dengan tutup sterilisator, kemudian
kecangkan masing-masing murnya secara bersama
pada tempat yang berlawanan dengan cara : memutar
baut pada sudut yang bersilangan dan diputar ke arah
kanan, baru pada dua.
Membuka pengatur klep pengaman, dalam keadaan
terbuka penahan tersebut letaknya lurus. Pasang
pemanasnya. Uang yang terbentuk pada dasar
sterilisator akan mengalir ke atas di seputar wadah
bagian dalam dan kemudian ke bawah diantara labu-
labu dan tabung-tabung kle dasar wadah, memaksa
keluarnya udara dari dasar ke atas melalui tabung
pengeluaran fleksibel dann klep pengaman.
e. Bila uap air mulai keluar dengan deras (menimbulkan
bunyi mendesis) tutuplah klep pengaman dengan cara
mendorong pengaturnya ke bawah sehingga posisinya
mendatar. Tekanan dalam sterilisator akan naik dan
dapat dibaca pada alat pengukur tekanan.
f. Mempertahankan tekanan pada suhu 1210C, dengan
cara mengurangi pemanasan seperlunya untuk
mempertahankan tekanan tersebut dengan cara :
mengecek tekanan darah dan suhu pada alat penunjuk
suhu dan tekanan.
g. Menyeterilkan media dan peralatan dengan cara
mempertahankan tekanan 1 atm selama 15-20 menit
dengan cara : membiarkan alat bekerja selama 15-20
menit sambil terus diwasi pada tekanan 1 atm.
h. Mengawasi tekanan selama proses sterilisasi dengan
cara : mengawasi angka yang tertera pada penunjuk
tekanan.
i. Mematikan pemanasan dan tunggulah sampai tekanan
kembali nol. dengan cara mematikan alat dengan cara
mencabut steker listrik dan mendiamkannya selama
15 menit sambil dibuka penutupnya.
j. Bila alat penunjuk tekanan sudah mencapai nol dan
suhu telah turun sampai jauh di bawah 1000C,
bukalah pengatur klep pengaman dengan cara
meluruskannya untuk mengeluarkan sisa uap yang
tertinggal di dalam. Kendurkan mur, lepaskan baut-
bautnya dan angkat tutupnya.
k. Membuang air yang tersisa di dalam sterilisator dan
keringkan baik-baik semua bagiannya dengan cara :
menunggu sampai alatnya dingin kemudian
membersihkan air yang tersisa sebanyak kurang lebih
1 cm dengan lap yag bersih sampai kering.

2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)


a. Membuka pintu oven dan meletakkan alat-alat yang
akan disterilisasi dengan rapi. Bila memungkinkan
letakkan dalam nampan sesuai dengan klasisfikasi
penggunaannya (misal : heacting set, partus set, THT
set dan lain-lain) dengan cara : menyusun alat yang
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
Jln. Thalua Konchi No.19 Mamboro Palu Utara Telp/Fax. (0451)491451
E-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com Website: www.poltekkespalu.ac.id
SULAWESI TENGAH

b. akan disterilkan dalam bak instrumet tertutup dengan


posisi yang sama (searah). Memasukkan bak
instrumen yang telah disusun ke dalam oven.

c. Menutup pintu oven dengan cara :


1. Memastikan semua peralatan sudah masuk dengan
benar.
2. Menutup pintu oven dengan rapat.
d. Tunggu sampai suhu mencapai 1700C dan biarkan
selama 60 menit.
e. Setelah selesai, tunggu sampai suhu turun, buka pintu
oven, keluarkan alat-alat yang sudah steril dengan
menggunanak korentang steril dengan cara :
1. Menunggu sekitar 15 menit setelah lampu
indikator mati.
2. Membuka pintu oven pelan-pelan.
3. Mengeluarkan alat yang telah disterilkan dengan
korentang.
f. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang
membuka bungkusnya atau tutupnya.

3. METODE ALTERNATIF REBUS ATAU KUKUS


a. Mengambil panci dengan penutup yang rapat dengan
cara
1. Menaruh panci di tempat yang datar berdekatan
dengan alat pemanas.
b. Merendam peralatan di dalam air sehingga semuanya
terendam air dengan cara :
1. Mengisi panci dengan alat yang akan di sterilkan.
2. Menambahkan air setinggi kurang lebih 2,4 cm di
atas alat yag akan direbus.
3. Pastikan semua alat yang akan direbus telah
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
Jln. Thalua Konchi No.19 Mamboro Palu Utara Telp/Fax. (0451)491451
E-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com Website: www.poltekkespalu.ac.id
SULAWESI TENGAH

4. dipenuhi air.
5. Menutup rapat panci.
c. Memulai memanaskan air.
d. Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan
cara
1. Menghitung waktu saat air mulai mendidih
dengan timer selama 20 menit.
e. Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air
mendidih setelah penghitungan waktu dimulai.
1. Rebus selama 20 menit, catat lama waktu
perebusan di dalam buku khusus.
2. Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-
anginkan sebelum digunakan atau disimpan.
Pada saat peralatan kering gunakan segera atau
simpan dalam wadah desinfeksi tingkat tinggi
bertutup. Peralatan bisa disimpan sampai satu
minggu asalkan penutup tidak dibuka.
f. Mengganti air setiap kali mendesinfeksi peralatan
dengan cara :
1) Membuang sisa air
2) Mengulangi kembali prosedur di atas

3. METODE ALTERNATIF DENGAN


MENGGUNAKAN UAP PANAS UAP PANAS
(BAHAN KARET / SARUNG TANGAN)
a. Mengambil panci perebus dengan tiga susun nampan
pengukus.
b. Gulung sarung tanga bagian atas sehingga setelah
DTT selesai, sapat dipakai tanpa membuat
terkontaminasi baru dengan cara :
1. Menggulung sarung tangan dimulai dari ujung jari
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALU
JURUSAN KEPERAWATAN
Jln. Thalua Konchi No.19 Mamboro Palu Utara Telp/Fax. (0451)491451
E-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com Website: www.poltekkespalu.ac.id
SULAWESI TENGAH

2. sarung tangan ke arah lubang sarung tangan.


3. Melipat sarung tangan sedemikian rupa sehingga
bagian dalam sarung tangan berada di luar.
c. Meletakkan bahan yang akan disterilisasi pada
nampan pengukus yang berlubang di bawahnya.
Agar mudah dikeluarkan dari bagian atas nampan
pengukus. Agar proses DDT berjalan efektif, harap
perjatikan jumlah maksimal kapasitas nampan
dengan cara : meletakkan bahan yang akan
disterilisasi satu persatu ke dalam nampan pengukus
dengan jarak minimal 0,5 cm.
d. Ulangi proses tersebut sehingga semua nampan
terisi. Susun tiga nampan pengukus di atas panci
perebus berisi air. Letakkan panci perebus kosong di
sebelah kompor.
e. Letakkan penutup di atas nampan pengukus paling
atas dengan cara : meutup panci setelah memastikan
semua peralatan yang akan disterilkan masuk semua
ke dalam panci.
f. Jika uap air keluar dari celah-celah di antara panci
pengukus, mulailah penghitungan waktu. Catat
lamanya pengukusan.
g. Kukus bahan selama 20 menit, buka tutup panci dan
letakkan dalam posisi terbalik.

h. Angkat nampan prngukus paling atas yang berisi


sarung tangan dan goyangkan perlahan-lahan agar air
yang tersisa dapat menetes keluar dengan cara :
1. Membuka tutup panci dan meletakkannya dengan
bagian dalam menghadap ke atas.
2. Mengangkat nampan paling atas.
3. Menggoyangkan nampan di dalam panci secara
perlahan-lahan dengan cara memiringkannya ke
kanan dan ke kiri.
i. Letakkan nampan pengukus di atas panci perebus
kosong dengan cara :
1. Menyiapkan panci kosong dengan ukuran yang
sama dengan panci pengukus.
2. Meletakkan nampan yang sudah ditiriskan di atas
panci yang kosong tersebut.
j. Biarkan kering dengan di angin-anginkan sampai
kering dalam nampan selama 4-6 jam.
k. Jika sudah kering, letakkan dalam wadah DTT lalu
tutup rapat, bisa bertahan sampai satu minggu.

CATATAN Memberi label pada peralatan yang sudah steril dengan


mencantumkan nama, jenis peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
REFERENSI 1. Peraturan Akademik dan Kode Etik Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Palu Panduan Laboratorium Keperawatan
2. Depkes RI, Ilmu Dasar Keperawatan Depkes RI
3. Depkes RI, Petunjuk Praktikum Kimia-Mikrobiologi-
Parasitologi

Anda mungkin juga menyukai