Anda di halaman 1dari 12

HALAMAN SAMPUL

MAKALAH

“ PROSEDUR TINDAKAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU ”


DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
Oleh :
KELOMPOK 5
FIRSYA DITA MAULINDA LIPUTO
RESKIYANTI Y D BATEMO
DEBY WIDYANINGSIH BULAGA
NURUL MIFTAHUL HASANA

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN POSO
T.A 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah – Nyalah
sehingga makalah yang berjudul “ Prosedur Tindakan Menggunakan Alat Bantu ”ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat membantu bagi semua pihak untuk mendalami Pendidikan Budaya Anti
Korupsi terutama dalam lingkungan mahasiswa.

Poso, 30 Maret 2019

Penyusun

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 2
A. Prosedur Penggunaan Alat Bantu Kursi Roda ............................................................................ 2
B. Prosedur Penggunaan Alat Bantu Kruk ....................................................................................... 4
C. Prosedur Penggunaan Alat Bantu Tripod .................................................................................... 5
D. Prosedur Tindakan Melatih ROM ................................................................................................ 6
E. Prosedur Tindakan Melatih kekuatan otot .................................................................................. 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya kita sering mendengar istilah alat bantu, di dunia kesehatan ada alat bantu
jalan untuk orang cacat atau bagi mereka yang lagi sakit tidak bisa jalan, Alat bantu jalan
merupakan sebuah alat yang dipergunakan untuk memudahkan klien dalam berjalan agar
terhindar dari resiko cidera dan juga menurunkan ketergantungan pada orang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Alat bantu apa saja yang digunakan untuk berjalan?
2. Bagaimana prosedur penggunaan alat bantu berjalan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui alat bantu apa saja yang digunakan untuk berjalan.
2. Untuk mengetahui prosedur penggunaan alat bantu berjalan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prosedur Penggunaan Alat Bantu Kursi Roda


Pengertian Alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan
menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat
Tujuan a. Memudahkan klien menjalani prosedur perawatan tertentu
b. Memindahkan klien ke tempat atau ruangan tertentu
Prosedur a. Persiapan Alat
 Sarung tangan jika perlu
 Kursi roda
b. Prosedur Kerja
 Atur ketinggian tempat tidur hingga mencapai posisi terendah agar
kaki klien dapat menyentuh lantai. Fiksasi semua roda tempt tidur.
 Letakkan kursi roda sejajar dan sedekat mungkin dengan tempat
tidur.
 Bantu klien duduk di tepi tempat tidur.
 Kaji apakah klien mengalami hipotensi postural sebelum
memindahkannya dari tempat tidur.
 Instruksikan bergerak ke depan dan duduk di tepi tempat tidur
hingga kaki klien menyentuh lantai
 Mencondongkan klien ke depan mulai dari pinggul
 Meletakkan kaki yang lebih kuat untuk pijakan di bawah tepi
tempat tidur, dan kaki yang lemah di depan
 Meletakkan tangan klien di atas permukaan tempat tidur atau di atas
kedua bahu anda sehingga klien dapat mendorong tubuhnya sambil
berdiri.
 Berdiri di depan klien. Miringkan tubuh ke depan, anjurkan untuk
fleksi pergelangan kaki, lutut, dan pinggul. buka lebar lebar kaki

2
anda, dengan satu kaki di depan dan kaki lainnya di belakang. Jika
memungkinkan posisikan kaki klien tepat di depan kaki anda
 Letakkan kedua tangan melingkari pinggang klien
 Tegangkan otot gluteus, abdomen, tungkai, dan lengan anda.
Bersiap untuk pemindahan.
 Pada hitungan ke tiga, minta klien untuk mendorong tubuhnya
dengan kaki belakang, mengayun kaki ke depan dan meluruskan
persendian pada ekstremitas bawah
 Secara bersamaan, putar atau ambil beberapa langkah menuju kursi
roda.
 Minta klien untuk menggeser duduknya hingga memperoleh posisi
yang nyaman dan aman.
 Pasang pijakan kaki dan letakkan kedua kaki klien di atasnya.

3
B. Prosedur Penggunaan Alat Bantu Kruk
Pengertian Tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara berpasangan
yang di ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan.
Tujuan a. Membantu mempertahankan keseimbangan
b. Menghindari risiko cedera saat berjalan
c. Mengurangi dampak negatif imobilitas
Prosedur a. Persiapan alat
 Sarung tangan jika perlu.
 Kruk
b. Prosedur kerja
 Beri salam
 Jelaskan tujuan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan.
 Cuci tangan
 Jelaskan kepada klien gaya berjalan menggunakan kruk:
1) Gaya beralan 4 titik
Bantu klien berdiri dengan ditopang dua buah kruk
Letakkan kedua tungkai klien dalam posisi sejajar dengan kedua
titik tumpu kruk berada di depan kedua kaki klien

4
Minta klien untuk berjalan dengan menggerakkan tungkai kiri
ke depan
Selanjutnya, gerakkan kruk kiri kedepan kemudian tungkai
kanan juga kedepan
Ulangi langkah tersebut setiap kali berjalan
2) Gaya berjalan 3 titik
Gerakkan tungkai kiri dan kedua kruk ke depan, kemudian
gerakkan tungkai kanan ke depan
Ulangi langkah tersebut setiap kali berjalan
3) Gaya berjalan 2 titik
Gerakkan tungkai kiri dan kruk kanan ke depan secara
bersamaan, kemudian gerakkan tungkai kanan dan kruk kiri ke
depan juga secara bersamaan
Ulangi langkah tersebut setiap kali berjalan
 Selalu siapkan diri anda di sisi klien untuk membantu menjaga
keseimbangan jika dibutuhkan
 Kaji setiap kemajuan yang dicapai klien dan lakukan koreksi jika perlu
 Cuci tangan

C. Prosedur Penggunaan Alat Bantu Tripod


Pengertian Alat yang digunakan untuk pasien yang menderita gangguan jalan akibat
kelemahan atau rasa nyeri di salah satu sisi tungkai yang sering dialami penderita
stroke, gangguan keseimbangan pada lansia, atau osteoarthritis sendi lutut.
Tujuan Untuk membantu berjalan pasien yang mengalami gangguan pada kakinya

5
Prosedur a. Persiapan alat
 Pakai sarung tangan jika perlu
 Kruk
b. Prosedur kerja
 Atur posisi duduk klien berada di tepi tempat tidur.
 Letakkan tongkat kaki di samping tangan klien
 Pegang bagian tengahnya dengan telapak tangan. Pastikan tripod
terpegang dengan baik dan sejajar dengan tubuh.
 Angkat/fleksikan bagian kaki yang sakit.
 Bantu klien untuk berdiri dengan ditopang oleh tripod.
 Latih klien untuk berjalan dengan cara mengangkat tripod ke depan
terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan mengangkat bagian kaki
dengan ditopang oleh tripod menggunakan kekuatan lengan.
 Saat mengangkat tripod, pastikan bahwa topangan tripod pada posisi
yang benar.
 Awasi setiap pergerakan klien, hindari terjadinya cedera atau jatuh.

D. Prosedur Tindakan Melatih ROM


Pengertian Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakkan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa
otot dan tonus otot.
Tujuan a. Mempertahankan / memelihara kekuatan otot.
b. Memelihara mobilitas persendian.
c. Menstimulasi sirkulasi.
Prosedur  Kaji klien dan rencanakan program latihan yang sesuai untuk klien.
 Memberitahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan, area yang akan
digerakkan dan peran klien dalam latihan.
 Jaga privacy klien.
 Jaga/atur pakaian yang menyebabkan hambatan pergerakan.
 Angkat selimut sebagaimana diperlukan.

6
 Anjurkan klien berbaring dalam posisi yang nyaman.
 Lakukan latihan sebagaimana dengan cara berikut.
 Kaji pengaruh/efek latihan pada klien.
 Atur klien pada posisi yang nyaman.
 Benahi selimut dan linen.

E. Prosedur Tindakan Melatih kekuatan otot


Pengertian Tindakan yang dilakukan dengan menggunakan pengujian otot secara manual
(MMT).
Tujuan Untuk mengetahui kemampuan mengontraksikan otot.
Prosedur  Posisikan pasien sedemikian rupa sehingga otot mudah berkontraksi sesuai
dengan kekuatannya. Posisi yang dipilih harus memungkinkan kontraksi otot
dan gerakan mudah diobservasi.
 Berikan penjelasan dan contoh gerakan yang harus dilakukan.
 Kontraksikan otot dan stabilisasi diberikan pada segmen proksimal.
 Selama terjadi kontraksi, gerakan yang terjadi diobservasi, baik pada palpasi
tendon atau otot perut.
 Memberikan tahanan pada otot yang dapat bergerak dengan luas gerakan
sendi penuh dan dengan melawan gravitasi.
 Melakukan pencatatan hasil MMT

7
BAB III
PENUTUP

8
DAFTAR PUSTAKA

Wieck, et al. (1981). illustrated manual of nursing techniques, 3 edition. Philladelphia: Lippincott
Co.
Sussman, C., Jensen, B. B. (2007). Wound care a Collaborative Practice Manual For Health
Professional, 3 Edition. Philladelphia: WB Saunder.
Sabinton, C. D. (1997). Wound Healing: Biologic and Clinical Feature. Textbook of Surgery The
Biological Basic of Modern Surgical Practice, 15 edition. Philadelphia: WB. Saunder
Sidharta, P. (1983). Pemeriksaan Klinis Umum. Jakarta: PT Dian Rakyat
RSPGI. (1986). Pedoman Perawatan Ruangan, Jakarta: Gunung Agung
Priharjo, R. (1996). Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC
Potter & Perry. (2000). Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar, edisi 3. Jakarta: EGC
Potter, P. (1996). Pocket Guide To Health Assasment, 3 edition. Jakarta: EGC
Nurrachmah, E. (2001). Nutrisi Dalam Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto
Morrison, M. J. & Moya, A. (2004). Colour Guide To Nursing Management Of
Wound. Philadelphia: WB Saunders

Anda mungkin juga menyukai