TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
berlaku bagi proses pengurangan nefron ginjal yang terjadi secar terus
menerus dan ireversibel dan dalam tahap ini memasuki stadium terakhir (end
tidak terjadi sampai jumlah nefron yang berfungsi menjadi rusak setidaknya
dan volume cairan tubuh yang normal masih bisa di kembaikan sampai
2014).
rusak dan fungsi ginjal menurun secara progresif (Smeltzer & Bare, 2008).
13
14
pengganti ginjal secara terus menerus, kondisi penyakit pasien telah masuk
ke stadium akhir penyakit ginjal kronik, yang dikenal juga dengan gagal
ginjal kronik.
kronis adalah kerusakan ginjal yang ireversibel sehingga fungsi ginjal tidak
optimal dan diperkukan terapi yang membantu kinerja ginjal serta dalam
a. Kerusak ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural
(LFG)
atau urin. Pada keadaan tidak terdapat kerusak ginjal lebih dari 3bulan,
1. Stadium 1 :
normal, tepat atau di atas 90 ml per menit (≥ 75% dari nilai normal).
2. Stadium 2 :
Laju filtrasi glomerulus antara 60 dan 89 ml per menit (kira-kira 50% dari
sebagai salah satu tanda penurunan cadangan ginjal. Nefron yang tersisa
3. Stadium 3 :
Laju filtrasi glomerulus antara 30 dan 59 ml per menit (25% sampai 50%
dari nilai normal). Insufisiensi ginjal dianggap terjadi pada stadium ini.
4. Stadium 4 :
Laju filtrasi glomerulus antara 15 dan 29 ml per menit (12% sampai 24%
5. Stadium 5 :
Gagal ginjal stadium lanjut; laju filtrasi glomerulus kurang dari 15 ml per
menit ( < 12% dari nilai normal). Nefron yang masih berfungsi tinggal
3. Etiologi
(8,46%). Sebab lain (13,65%). Sebab lain ini di kelompokkan diantara nya
nefritis lupus, nefropati urat, intosikasi obat, penyakit ginjal bawaan , tumor
4. Manifestasi Klinis
1) Gejala dini : sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat baadn
dangkal atau sesak nafas baik waktu ada kegiatan atau tidak, udem
yang disertai lekukan, pruritis, mungkin tidak ada tapi mungkin juga
sangat parah.
Hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sistem renin
berkonsentrasi)
berikut :
17
1) Gangguan kardiovaskuler
2) Gangguan pulmoner
3) Gangguan gastrointestinal
4) Gangguan muskuloskeletal
5) Gangguan integumen
dan rapuh.
6) Gangguan endokrin
hipomagnesemia, hipokalsemia.
9) System hematologi
5. Patofisiologi
glomerulus dan tubulus) diduga utuh, sedangkan yang lain rusak (hipotesa
nefron utuh). Nefron nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume
untuk berfungsi sampai ¾ dari nefron nefron rusak. Beban bahan yang
nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul disertai retensi produk
sisa. Titik dimana timbulnya gejala gejala pada pasien menjadi lebih jelas
dan muncul gejala gejala khas kegagalan ginjal bila kira kira fungsi ginjal
telah hilang 80%-90% . Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai
19
Corwin, 2009)
maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah
meningkat.
6. Penatalaksaan
a. Konservatif
b. Dialyis
1) Peritoneal dialysis
20
yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut adalah CAPD
2) Hemodialisi
kejantung)
3) Operasi
a. Pengambilan batu
b. Tranplantasi ginjal
7. Pemeriksaan Penunjang
antara lain :
a. Hematologi
f. Elektrolit
h. Koagulasi studi
i. PTT, PTTK
j. BGA
2. Urine
a. Urine rutin
3. Pemeriksaan kardiovaskuler
a. ECG
b. ECO
4. Radidiagnostik
a. USG abdominal
b. CT Scan abdominal
a. Anemia
energi yang dibutuhkan untuk medukung kegiatan sehari hari. Akibat dari
gangguan tersebut, tubuh kekurangan energi karena sel darah merah yang
22
kurang energi, cepat lelah, luka lebih lambat sembuh, kehilangan rasa
b. Osteodistofi ginjal
metabolisme mineral. Jika kadar kalsium dan fosfat dalam darah sangat
c. Gagal jantung
jantung kiri (left venticular hypertrophy / LVH). Lama lama otot jantung
d. Difungsi ereksi
ginjal .
Terdapat 2 jenis terapi pengganti ginjal yaitu : dialisis dan transplantasi ginjal
Cuci darah apabila fungsi ginjaal untuk membuang zat zat metabolik yang
beracun dan kelebihan cairan dari tubuh sudah sangat menurun (lebih dari
gagal ginjal, maka harus dilakukan dialisis (cuci darah) sebagai terapi
akses untuk keluar masuknya darah dari tubuh. Akses tersebut dapat
darah nadi (arteri) padaa lengan bawah, yang dikenal nama cimino.
berkala perlu adanya getaran yang di timbulkan oleh aliran darah pada
cimino tersebut.
(PERNEFRI, 2012)
b. Transplantasi ginjal yang dapat berasal dari donor hidup atau donor
jenazah (cadaver).
25
dua sumber, yaitu donor hidup atau donor yang baru saja meninggal
(donor kadaver). Akan lebih baik bila donor tersebut dari anggota
hidup. Juga pasien operasi ginjal lebih rentan terhadap penyakit dan
infeksi, kemungkinan mengalami efek samping obat dan resiko lain yang
B. Konsep Hemodialisa
1. Definisi
hemodialisis yang berasal dari kata hemo yang berarti darah dan dialisis yang
berarti memisahkan darah dari bagian yang lain. Jadi hemodialisis yaitu
memisahkan sampah nitrogen dan sampah yang lain dari dalam darah
dalam keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dialisis jangka pendek
(beberapa hari hingga beberapa minggu) atau pasien dengan penyakit ginjal
stadium akhir atau end stage renal disease (ESRD) yang memerlukan terapi
26
buangan. Hemodialisis digunakan bagi pasien dengan tahap akhir gagal ginjal
endokrin yang dilaksanakan ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta
Indikasi hemodialisis yaitu BUN (> 100 mg/dl), kreatinin (> 10 mg/dl),
e. Aktif
g. Hb > 10 gr%
2. Tujuan Hemodialisa
suasana cairan ekstra dan intrasel yang sebenarnya merupakan fungsi dari
seperti urea dari darah ke dialisat. dan dengan memindahkan zat terlarut lain
seperti bikarbonat dari dialisat ke dalam darah. Konsentrasi zat terlarut dan
berat molekul merupakan penentu utama laju difusi. Molekul kecil, seperti
urea, cepat berdifusi, sedangkan molekul yang susunan yang kompleks serta
molekul besar, seperti fosfat, microglobulin dan albumin, dan zat terlarut
28
yang terikat protein seperti pcresol, lebih lambat berdifusi. Disamping difusi,
2011).
zat terlarut, tujuan utama dari ultrafiltrasi ini adalah untuk membuang
kelebihan cairan tubuh total. Sesi tiap dialisis, status fisiologis pasien harus
peresepan dialisis yang terpisah namun berkaitan untuk mencapai laju dan
penyebab dari akumulasi zat terlarut tertentu pada kasus uremia (Suharyanto
Aliran darah pada hemodialisis yang penuh dengan toksin dan limbah
besar dializer merupakan lempengan rata atau ginjal serat artificial berongga
yang berisi ribuan tubulus selofan yang halus dan bekerja sebagai membran
29
melalui proses difusi dengan cara bergerak dari darah yang memiliki
4. Keunggulan Hemodialisis
yang lebih cepat dan melakukan ultrafiltrasi dengan kecepatan tinggi hal
hemodialisis misalnya emboli udara dan ultrafiltrasi yang tidak kuat atau
dibenarkan
5. Kelemahan Hemodialisis
a. Tergantung mesin
amyloidosis
6. Komplikasi
Masing – masing dari point tersebut (hipotensi, emboli udara, nyeri dada,
neuropati otonomik, dan kelebihan berat cairan. Emboli udara terjadi jika
terdapat gejala uremia yang berat. Pruritus terjadi selama terapi dialisis
(Haryono R, 2013).
7. Penatalakasanaan Hemodialisa
(cahyaningsih, 2011).
tetap dalam gizi yang baik. Gizi kurang merupakan prediktor yang penting
Jumlah asupan cairan dibatasi sesuai dengan jumlah urin yang ada ditambah
insensible water loss. Asupan natrium dibatasi 40-120 mEq / hari guna
Bila asupan cairan berlebihan maka selama periode di antara dialisis akan
terjadi kenaikan berat badan yang besar (Ross & Kearny, 2009).
untuk memastikan agar kadar obat-obatan ini dalam darah dan jaringan dapat
8. Frekuensi hemodialisis
hemodialisis per minggu untuk mencapai adekuasi yaitu 10-15 jam. Adapun
a. 2 x 5 jam/ minggu
b. 3 x 4 jam/ minggu
c. 4 x 3 jam/ minggu
d. 5 x 3 jam/ minggu
Untuk pasien baru terapi hemodialisis dapat dilakukan dengan jadwal sebagai
berikut :
c. Minggu III : 3-4 jam per hemodialisis → 3-4 jam per minggu.
C. Konsep Kecemasan
1. Definisi
yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya (Stuart, 2013).
Cemas juga reaksi yang normal terhadap stress dan ancaman bahaya.
yang nyata maupun yang hanya dibayangkan. Kecemasan dan ketakutan sering
digunakan dengan arti yang sama, tetapi ketakutan biasanya merujuk akan
mengalami perasaan gelisah atau cemas dan aktifitas sistem saraf otonom dalam
berespon terhadap ancaman yang tidak jelas dan tidak spesifik. Cemas berbeda
mengidentifikasi ancaman, cemas dapat terjadi tanpa rasa takut, namun biasanya
2. Tingkat kecemasan
a. Kecemasan ringan
b. Kecemasan sedang
pekerjaan.
c. Kecemasan berat
dan spesifik, serta tidak dapat berpikir tentang hal lain. Orang tersebut
benda dan orang yang dicintai karena bencana alam, dan individu dalam
penyanderaan.
d. Panik
terjadi pada keadaan ini adalah susah bernapas, dilatasi pupil, palpitasi,
yang nampak sehingga dapat disaksikan pada penampilan yang berupa gejala
gejala fisik maupun mental. Gejala tersebut lebih jelas pada individu yang
mengalam gangguan mental. Lebih jelas lagi bagi individu yang mengidap
3. berkeringat dingin
4. kepala pusing
36
7. dada sesak
1) Usia pasien
Gangguan kecemasan dapat terjadi pada semua usia, lebih sering pada usia
dewasa dan lebih banyak pada wanita. Sebagian besar kecemasan terjadi
untuk masa-masa yang akan datang. Pengalaman awal ini sebagai bagian
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang
berhubungan dengan orang lain. Menurut Stuart & Sundeen (2015) peran
adalah pola sikap perilaku dan tujuan yang diharapkan dari seseorang
pada setiap waktu. Pasien yang mempunyai peran ganda baik didalam
Skala HARS Hamilton Anxiety Rating Scale menurut Dadang Hawari 2013
3. Ketakutan yaitu takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal
4. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur
5. Gangguan kecerdasan yaitu penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit
konsentrasi.
6. Perasaan depresi yaitu hilang nya minat, berkurang nya kesenangan pada
7. Gejala somatik yaitu nyeri pada otot otot dan kaku, suara tidak stabil dan
8. Gejala kardiovaskuler yaitu nyeri di dada, denyut nadi mengeras dan detak
10. Gejala sensori yaitu perasaan seperti ditusuk tusuk, penglihatan kabur,
11. Gejala gastrointestinal yaitu sulit menelan, berat badan menurun, mual
dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas
di perut.
12. Gejala urogenital yaitu sering kencing, tidak dapat menahan kencing,
13. Gejala vegetatif yaitu mulut kering, mudah berkeringat, muka merah,
14. Perilaku sewaktu wawancara yaitu gelisah, jari jari gemetar, mengkerut
dahi atau kening, muka tegang dan nafas pendek dan cepat.
Cara penilaian kecemasan adalah dengan memperbaiki nilai dan kategori yaitu:
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dari item 1 –
4 dengan hasil :
6. Penatalaksanaan Kecemasan
a. Penatalaksanaan Farmakologi
digunakan untuk jangka pendek, dan tidak untuk jangka panjang karena
b. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
1) Distraksi
dengan cara mengalihkan perhatian pada hal hal lain sehingga pasien
2) Relaksasi
(muchtaridi, 2008).
3) Aromaterapi
1. Definisi
bauan yang berasal dari tumbuh tumbuhan, bunga, pohon yang berbau harum
b. Minyak Rosemary
41
e. Minyak Lavender
f. Minyak Geranium
g. Minyak Peppermint
2. Mekanisme Aromaterapi
Efek fisiologis dari aroma dapat dibagi menjadi dua jenis : mereka yang
bertindak melalui stimulasi sistem saraf dan organ organ yang bertindak
laangsung pada organ atau jaringan melalui effector receptor mekanisme (niken,
2007).
minyak essensial memicu perubaahan dalam sistim limbik, bagian dari otak
yang berhubungan dengan memori dan emosi. Hal ini dapat merangsang respon
Efek pada otak dapat menjadiakn tenang atau merangsang sistem saraf,
minyak yang diecerkan dapat membantu untuk kondisi tertentu (Niken, 2007).
42
3. Manfaat Aromaterapi
impotensi, anti depresi, pegal linu, sakit mentruasi dan radang selaput lendir.
f. Green Tea : berperan sebagai tonik kekebalan yang baik mengobati penyakit
paru paru, alat kelamin, vagin , sinus, inveksi mulut serta melindungi kulit
h. Lemon : selain baaik untuk kulit berminyak, berguna pula sebagai zat
Dalam bentuk minyak maupun cairan encer, minyak esensial yang murni
essensial jenis ini antara lain seperti minyak essensial : cengkeh, pepermint,
dan lain lain. Beberapa produk bahan baku ini telah diproduksi anttara lain
Cara penggunaan minyak essensial dalam terapi lewat oral ini pada
dalam terapi oral lain. Sebelum mulai terapi, minyak esensial yang akan
tergantung pada beberapa faktor antara lain jenis penyakit yang akan
dimana zat aktifnya akan lebih mudah terlepas dan larut. tahap ini disebut
fase biofarmasi. zat –zat yang larut tersebut selanjutnya akan mengalami
dan disebut fase farmakokinetik. sediaan berupa zat aktif tersebut juga
ini dapat mencapai 10.000 kali lebih kuat dari pada indra perasa.
Karenanya, terapi dengan melalui inhalasi ini memiliki efek yang kuat
esensial.
lainya. Adapun maksud dari cara terapi ini adalah untuk menyalurkan
khasiat zat – zat yang dihasilkan oleh minyak esensial secra langsung.
melalaui alat bantu aroma terapi. Seperti tabung inhaler dan spray,
gas, tetes – tetes uap yang halus, asap serta uap sublimasi yang akan
Aroma zat zat minyak esensial yang berupa tetes – tetes uap halus
atau dalam bentuk lainya itu akan membasahi saluran pernafasan, yaitu
trakea, bronkus, bronkeoli, dan alveoli. Disamping itu, uap dan asap
yang terdapat di dalam selaput lendir hidung, atau daerah respon saraf
pada organ lain yang dilalui tetes – tetes uap minyak esensial tersebut.
Pemijatan termasuk salah satu cara terapi yang sudah berumur tua.
modern.
46
dari cina dan telah berlangsung sejak berabad – abad. Cara ini lebih
akupuntur, atau sering disebut pijat akupresur atau tusuk jari. Tujuan
melalui garis meredian dan tersebar pada kurang lebih 800 titik
akupuntur. Dari alur garis merdian dan titik – titik ini akan dapat
esesnsial.
tetap segar, sehat, dan selalu terjaga keindahannya. Adapun cara yang
47
dapat di tempuh dalam terapi ini, antara lain dengan steaming, mandi
a) Steaming
muka
b) Mandi uap
c) Mandi rendam
Metode ini bisa dengan menggunakan air dingin atau air hangat.
minyak yang larut bersama air akan meresap melalui pori – pori
penuaan dini.
5. Definisi Lavender
Istilah kata lavender berasa dari kata Lavandus yang berarti membersihkan
(Koensoemardiyah, 2013) .
7. Kandungan kimia
bahan dasar produk anti nyamuk. Bunga ini membuat tubuh rileks, mebantu
49
membuat rileks.
b. Agar bayi mudah tertidur bunga dikemas dalam saset dan di selipkan
ini berbau manis, floral, sangat herbal, dan mempunyai tambahan bau seperti
balsam.
sekaligus mempunyai daya aseptik yang kuat antivirus, dan anti jamur.
Karenanya sering digunakan untuk mengobati paru- paru, sinus, vagina, dan
kulit, juga meringankan nyeri seperti nyeri otot dan sakit kepala. Juga
kulit yang terbakar sinar matahari, terluka, dan rash. Pijat atau mandi dengan
50
dalam aromaterapi.
lavender. Kandungan utama dari bunga lavender adalah linalyl asetat dan
linalool . Linalool adalah kandungan aktif yang utama yang berperan pada
efek anti cemas (relaksasi) pada lavender. Minyak essensial dari bunga
menguraangi susah tidur, kecemasan, dan depresi, serta untuk penyakit fisik
yang pas untuk mempergunakan minyak lavender tetapi ada beberapa cara
51
dibawah mangkuk. Isi mangkuk dengan air, diamkan hingga panas, setelah
itu tuangkan 8 tetes dari 3 pilihan kombinasi esensial oil kedalam mangkuk
yang berisi air hangat itu tadi. Aroma terapi dapat dihirup secara langsung,
kaca yang berisikan air panas. Tutup wajah dan kepala dengan handuk, lalu
uapnya hirup dalam - dalam. Lakukan kurang lebih 10 menit, lindungi area
mata. Cara ini dapat membuat tubuh seimbang dan pikiran terasa lega
tisu atau sapu tangan yang sudah diberi aromaterapi lavender langsung
menit dengan menggunakan kapas yang telah diberi 2-3 tetes minyak
E. Kerangka Teori
Penatalaksanaan GGK :
Tingkat 1. Transplantasi Ginjal
Kecemasan : 2. Peritoneal Dialisis
1. Cemas Ringan 3. Hemodialisa
2. Cemas Sedang
3. Cemas Berat
4. Cemas Berat
Sekali Masalah yang sering dialami pada
pasien HD :
1. K elemahan otot
2. Kram
3. Anemia
Penatalaksanaan 4. Hipotensi
Kecemasan :
5. Kecemasan
1. Farmakologi
a. Benzodiasephine
b. Non
Benzodiasephine
2. Non Farmakologi:
a. Aromaterapi
b. Distraksi
c. Relaksasi