Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat
rahmat-Nya pula kami dapat menyelesaikan makalah fisika dasar yang berjudul “
Cara Kerja dan Proses Pada Konstruksi Pompa Sentrifugal “ ini.
Adapun penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Pengukuran dan Meterologi pada semester 6 Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta tahun akademik 2019.
Pada akhirnya, sesuai dengan kata pepatah juga, bahwa tak ada gading yang
tek retak. Begitu juga makalah kami yang rasanya masih jauh dari kesempurnaan,
maka saran-saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati.
Penulis
1
PEMBAHASAN
2
Dalam centrifugal, tidak hanya radial flow saja seperti yang di
jelaskan sebelumnya. Adakalanya sentrifugal juga mengunakan axial flow.
Axial flow di sini maksudnya, alirannya searah (pararel) dengan shaft
pompanya.Kalau contoh sederhana sehari hari, kita bisa melihat axial flow
ini seperti kipas angin. Bayangkan kipas angin yang lagi muter di tutup
slongsong bundar di antaranya, ya seperti itulah axial flow.
Kalau radial flow, seperti penjelasan yang diutarakan sebelumnya. Pressure
yang dihasilkan berasal dari gaya centrifugal. Dimana cairan masuk lewat
pusat impeller, dan kemudian terdorong keluar dari impeller tegak lurus
dengan shaft dari pompanya.
3
massa benda, kecepatan putar dan jari-jari kelengkungan. Secara detail,
berikut adalah proses kerja yang terjadi pada pompa centrifugal:
Fluida memasuki pompa lalu dialirkan dari suction nozle menuju
impeler. Dalam keadaan awal masuk, fluida masih dalam tekanan
atmosfer.
Kecepatan putar dari impeller memberikan gaya centrifugal pada fluida.
Gaya tersebut akan menggerakkan fluida sepanjang impeller vane
(baling-baling impeller) dan keluar menuju sisi sempit dimana fluida
memiliki gaya yang melawan dinding volute yang kemudian keluar
melalui discharge nozzle.
Karena terjadi reduksi tekanan pada saat fluida masuk, maka fluida
dialirkan ke pompa harus pada kondisi yang kontinu.
Bentuk dari volute yang semakin melebar ketika menuju discharge
nozzle dari pada posisi awal fluida memasuki volute. Ketika fluda dari
impeller menabrak sisi volute maka kecepatan dari fluida tersebut akan
meningkat. Percepatan yang terjadi pada kondisi ini sangat berhubungan
dengan energi kinetiknya.
Kemudian bentuk volute yang lebar pada posisi keluar fluida dari
impeller akan memperlambat gerakan dari fluida. Sesaat ketika fluida
mencapai poisisi akhir volute, energi kinetik akan ditransformasikan
menjadi tekanan. Tekanan ini lah yang akan menggerakkan fluida keluar
dari pompa melalui discharge nozzle yang kemudian mengalir menuju
pipa keluaran.
4
Ukuran aliran dalam gpm (gallons per minute) untuk menggambarkan
rasio dimana pompa dapat menggerakkan fluida melalui sistem.
Ukuran Net Positive Suction Head (NPSH), menunjukkan perbedaan
antara head tekanan stagnasi inlet pompa dan head tekanan uap.
Ukuran daya output dan input, dalam horsepower atau kilowatt
5
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.globalspec.com/learnmore/flow_transfer_control/pumps/centr
ifugal_pumps
https://www.slideshare.net/MarchPump/dimensional-drawing-44945143
http://industrikimia.com/tutorial/mengenal-komponen-dalam-pompa-
centrifugalwww.cheresources.com/centrifugal...s3.shtml
http://me-poltekkapal.info/2010/04/analisis-pompa-sentrifugal