2.1.4Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan sistem transportasi suatu molekul melintasi membrann dengan
menggunakan energi ATP. Sistem transport ini melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+.
disamping itu, proses itu juga melibatkan peranan protein pembawa yang dikenal sebagai
protein kontraspor. Protein ini mengangkut ion Na+ bersama-sama denga molekul lain seperti
gula dan asam amino dari luar sel ke dalam sel. Misal perpindahan air dari korteks ke stele (
Dwijoseputro, 1983).
a. Simplas
Transportasi Simplas adalah pengangkutan air dan zat hara melalui sitoplasma. Pada
pengangkutan ini, setelah masuk ke dalam sel epidermis bulu akar, air dan mineral yang terlarut
bergerak dalam sitoplasma dan vakuola, kemudian bergerak dari satu sel ke sel yang lain
melalui plasmodesmata. Sistem pengangkutan ini menyebabkan air dapat mencapai bagian
silinder pusat (Guritno, 1995). Lintasan aliran air pada pengangkutan simplas adalah sel-sel
bulu akar menuju sel-sel korteks, endodermis, perisikel, dan xilem. Dari sini, air dan garam
mineral siap diangkut ke atas menuju batang dan daun.
b. Apoplas
Transportasi Apoplas adalah pengangkutan air dan zat hara tanpa melalui sitoplasma
melainkan melalui ruang-ruang antar sel tumbuhan. Yaitu air masuk dengan cara difusi,
selanjutnya aliran air secara apoplas tidak dapat terus mencapai xilem karena terhalang oleh
lapisan endodermis yang memiliki penebalan dinding sel dari suberin dan lignin yang dikenal
sebagai pita kaspari. Dengan demikian, pengangkutan air secara apoplas pada bagian korteks
dan stele menjadi terpisah.
Aqil M, Firmansyah I U dan Akil M. 2013. Pengelolaan air tanaman jagung (Zea mays).
Makasar (ID) : Balai Penelitian Tanaman Serealia
Berg L. 2007. Botany : Plant, People and Environment Second Edition. California :
Thomson Higher Education.
Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia.
Filter, A. H. dan R. K. M. Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : UGM Press.
Guritno, B. dan Sitompul, S. M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta :
UGM Press.
Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Jakarta : Rajawali Press.
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Suhartono. 2008. Pengaruh Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Kedelai (Glicine Max (L) Merril) Pada Berbagai Jenis Tanaman. Embryo.
Vol 5 (1) : 98-112.
Santoso B. 2010. Faktor-Faktor Pertumbuhan Dan Penggolongan Tanaman Hias. Yogyakarta:
Fakultas Pertanian, Universitas Gajah Mada,.