A. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, serta menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD3 KD4
3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi 4.6 Menyajikan hasil penelusuran
laju reaksi menggunakan teori tumbukan informasi cara-cara pengaturan dan
penyimpanan bahan untuk mencegah
perubahan fisika dan kimia yang tak
terkendali
3.7 Menentukan orde reaksi dan tetapan laju 4.7 Merancang, melakukan, dan
reaksi berdasarkan data hasil percobaan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi
IPK IPK
3.6.1 Menjelaskan pengertian laju reaksi 4.6.1 Menyajikan hasil diskusi tentang
3.6.2 Menjelaskan terjadinya reaksi kimia terjadinya reaksi kimia
berdasarkan teori tumbukan berdasarkan teori tumbukan
3.7.1 Menyebutkan 4 faktor-faktor yang 4.7.1 Merancang percobaan untuk
mempengaruhi laju reaksi menentukan konsentrasi, luas
3.7.2 Menentukan orde reaksi permukaan bidang sentuh, dan
3.7.3 Menentukan konstanta laju dan persamaan suhu terhadap laju reaksi.
laju reaksi 4.7.2 Melakukan percobaan untuk
menentukan pengaruh konsentrasi,
luas permukaan bidang sentuh,
dan suhu terhadap laju reaksi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik,
dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukan,
menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan, menyajikan hasil
penelusuran informasi cara-cara pengaturan dan penyimpanan bahan untuk mencegah perubahan
fisika dan kimia yang tak terkendali, serta merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.
D. MATERI PEMBELAJARAN
o Fakta
Kemolaran, konsep laju reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, persamaan
laju reaksi, dan teori tumbukan.
o Konsep
Laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah pereaksi untuk setiap satuan waktu atau
bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan, konsentrasi, suhu dan
katalis.
Semakin besar konsentrasi pereaksi, semakin banyak jumlah partikel pereaksi sehingga
semakin besar peluang
terjadinya tumbukan.
Semakin luas permukaan, semakin besar peluang terjadinya tumbukan antar-pereaksi.
Pada suhu tinggi, partikel-partikel yang terdapat dalam suatu zat akan bergerak (bergetar)
lebih cepat daripada suhu rendah.
o Prinsip
Rumus kemolaran :
𝑛
𝑀=
𝑉
V 1 M1 = V 2 M2
pA + qB → rC
v = k [A]m [B]n
o Prosedur
Langkah-langkah melakukan percobaan sederhana tentang laju reaksi
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery learning
3. Metode : Diskusi , tanya jawab, dan penugasan
F. MEDIA/ALAT/BAHAN
1. White board dan spidol
2. Laptop
3. LCD
G. SUMBER BELAJAR
Watoni, AH. 2014. KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-
Ilmu Alam. Bandung : Yrama Widya
Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
Nilai Estimasi
No Tahap Kegiatan
Karakter Waktu
1 Pendahuluan Guru mengucapkan salam, melihat kondisi ruang 10’
kelas
Salah satu siswa memimpin doa untuk Religious
menciptakan suasana religius di dalam kelas
Menyanyikan lagu wajib nasional Nasionalis
Guru mengabsen siswa
Guru menanya pelajaran sebelumnya
Guru menyampaikan kompentesi dasar dan tujuan
materi yang akan di pelajari
Guru menyampaikan cakupan materi yang akan di
sampaikan
2 Inti Stimulus 60’
Peserta didik diberikan rangsangan untuk Literasi
memusatkan pada materi seperti membaca buku
yang berhubungan dengan pengertian laju reaksi,
Nilai Estimasi
No Tahap Kegiatan
Karakter Waktu
lalu guru memberikan stimulus berupa tayangan Disiplin
gambar
Roti berjamur
Kembang api
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
Rasa ingin
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan,
tahu
dan menanyakan mana yang termasuk reaksi cepat
dan reaksi lambat
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta Literasi
didik untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dari membaca literatur tentang pengertian
laju reaksi
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar, Literasi
mengerjakan soal yang berkaitan dengan
pengertian laju reaksi
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk Komunikasi
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai pengertian laju reaksi
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan Kerjasama
tentang pengertian laju reaksi
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta Integritas 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah
dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu teori tumbukan
Berdoa dan memberi salam Religious
Pertemuan Ke-dua
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk Rasa ingin
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan tahu
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang Literasi
relevan dari membaca literatur tentang teori
tumbukan, model teori tumbukan pada reaksi
kimia
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar,
mengerjakan soal yang berkaitan dengan teori Literasi
tumbukan, model teori tumbukan pada reaksi
kimia
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
Komunikasi
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai teori tumbukan, model teori tumbukan
pada reaksi kimia
Pertemuan Ke-tiga
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk Rasa ingin
menanyakan tentang gambar yang ditayangkan tahu
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
Literasi
didik untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dari membaca literatur tentang faktor yang
mempengaruhi laju reaksi: konsentrasi , faktor
yang mempengaruhi laju reaksi: suhu dan energi
aktivasi
No Tahap Kegiatan Nilai Estimasi
karakter Waktu
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar, Literasi
mengerjakan soal yang berkaitan dengan faktor
yang mempengaruhi laju reaksi: konsentrasi ,
faktor yang mempengaruhi laju reaksi: suhu dan
energi aktivasi
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk Komunikasi
membuktikan benar atau tidaknya jawaban
mengenai faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
konsentrasi , faktor yang mempengaruhi laju
reaksi: suhu dan energi aktivasi
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru Kerjasama
menyimpulkantentang faktor yang mempengaruhi
laju reaksi: konsentrasi dan suhu
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta Integritas 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah
dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu faktor yang mempengaruhi laju
reaksi: Luas permukaan
Berdoa dan memberi salam Religious
Pertemuan Ke-empat
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik Rasa ingin
untuk menanyakan tentang gambar yang tahu
ditayangkan
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta Literasi
didik untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dari membaca literatur tentang faktor
yang mempengaruhi laju reaksi: luas permukaan
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar,
mengerjakan soal yang berkaitan dengan faktor Literasi
yang mempengaruhi laju reaksi: luas permukaan
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban Komunikasi
mengenai faktor yang mempengaruhi laju reaksi:
luas permukaan
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru
menyimpulkan tentang faktor yang Kerjasama
mempengaruhi laju reaksi: luas permukaan
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta Integritas 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah
dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu faktor yang mempengaruhi laju
reaksi: katalis , aplikasi di industri
Berdoa dan memberi salam Religious
Pertemuan Ke-lima
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik Rasa ingin
untuk menanyakan tentang gambar yang tahu
ditayangkan
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta Literasi
didik untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dari membaca literatur tentang faktor
yang mempengaruhi laju reaksi : katalis , aplikasi
di industri, peran katalis dalam reaksi penguraian
peroksida, peran katalis dalam penguraian
HCOOH, peran katalis dalam reaksi adisi etena,
peran katalis dalam industri
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar, Literasi
mengerjakan soal yang berkaitan dengan faktor
yang mempengaruhi laju reaksi : katalis , aplikasi
di industri, peran katalis dalam reaksi penguraian
peroksida, peran katalis dalam penguraian
HCOOH, peran katalis dalam reaksi adisi etena,
peran katalis dalam industri
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk
membuktikan benar atau tidaknya jawaban Mengumpul-
mengenai faktor yang mempengaruhi laju reaksi: kan data
katalis , aplikasi di industri
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru Kerjasama
menyimpulkan tentang faktor yang
mempengaruhi laju reaksi: katalis , aplikasi di
industry
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta Integritas 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah
dipelajari.
No Tahap Kegiatan Nilai Estimasi
karakter Waktu
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu persamaan laju reaksi dan orde
reaksi
Berdoa dan memberi salam Religious
Pertemuan Ke-enam
Identifikasi masalah
Guru memberikan kesempatan peserta didik
untuk menanyakan tentang gambar yang Rasa ingin
ditayangkan tahu
Pengumpulan data
Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengumpulkan informasi yang Literasi
relevan dari membaca literatur tentang
persamaan laju reaksi dan orde reaksi
Pengolahan data
Dengan membaca literatur/bahan ajar,
mengerjakan soal yang berkaitan dengan Literasi
persamaan laju reaksi dan orde reaksi
Pembuktian
Peserta didik melakukan pemeriksaan untuk Mengumpul-
No Tahap Kegiatan Nilai Estimasi
Karakter Waktu
membuktikan benar atau tidaknya jawaban kan data
mengenai persamaan laju reaksi dan orde reaksi
Menarik Kesimpulan
Peserta didik bersama dengan guru Kerjasama
menyimpulkan tentang persamaan laju reaksi dan
orde reaksi
3 Penutup Pendidik menanyakan kembali kepada peserta Integritas 20’
didik tentang kejelasan materi yang telah
dipelajari.
Evaluasi
Pendidik memberikan pesan untuk mempelajari
materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu kesetimbangan kimia
Berdoa dan memberi salam Religious
I. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis/Lisan/Penugasan
c. Penilaian Keterampilan : Praktik/Produk/Portofolio/Projek
2. Bentuk Penilaian:
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : Penilaian laporan
Mengetahui,
Pamong, Guru Mata Pelajaran,
Seperti halnya pada contoh di atas, maka laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah reaktan untuk setiap
satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksi untuk setiap satuan waktu. Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia
umumnya dinyatakan sebagai konsentrasi molar atau molaritas (M), dengan demikian maka laju reaksi menyatakan
berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksi setiap satu satuan waktu (detik).
Satuan laju reaksi umumnya dinyatakan dalam satuan mol dm-3det-1 atau mol/liter detik . Satuan mol dm-3 atau molaritas
( M ), adalah satuan konsentrasi larutan.
Gambar 3.1. menunjukkan suatu proses sederhana dari reaksi perubahan molekul A menjadi molekul B yang dinyatakan
dengan persamaan reaksi :
A →B
Berkurangnya jumlah molekul A dan bertambahnya molekul B diikuti dengan selang waktu 10 detik. Dari gambar 3.1.
tersebut tampak bahwa berkurangnya A dalam setiap selang waktu 10 detik mengakibatkan bertambahnya B, dengan
demikian laju reaksi dapat dinyatakan :
A B
Laju reaksi = atau laju reaksi =
t t
Tanda negatif dari A menunjukkan bahwa A berkurang, sedangkan B berharga positip karenma B bertambah.
90
80
70
molek
60
Jumlah molekul
50
40
30
20
10
mol
0
0 10 20 30 40 50
Waktu (detik)
Gambar. 3.2. Kurva laju reaksi A → B
laju rata-rata =
0,0101 0,0120M 3,8 x 10 5 M / det ik
50,0 det ik
Dengan cara yang sama maka laju rata-rata pada 100 detik pertama adalah,
V = k [ A]m [B]n
dimana, v = laju reaksi ( mol dm-3 det-1 )
k = tetapan laju reaksi
m = tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap A
n = tingkat reaksi (orde reaksi) terhadap B
[A] = konsentrasi awal A ( mol dm-3)
[B] = konsentrasi awal B (mol dm-3)
Tingkat reaksi total adalah jumlah total dari tingkat reaksi semua pereaksi, tingkat reaksi nol (0) berarti laju reaksi tersebut
tidak teropengaruh oleh konsentrasi pereaksi, tetapi hanya tergantung pada harga tetapan laju reaksi (k). Harga k
tergantung pada suhu, jika suhunya tetap harga k juga tetap.
Persamaan laju reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi , tetapi melalui percobaan. Hasil percobaan tabel
12.1. menunjukkan hasil percobaan penentuan laju reaksi antara gas hidrogen dengan nitrogen monoksida yang dilakukan
pada suhu 800o C, dengan persamaan reaksi :
2H2(g) + 2 NO(g) 2 H2O(g) + N2(g)
Tabel.2.2. Hasil Percobaan Penentuan Persamaan Laju reaksi antara gas NO dan gas H 2 pada 800oC.
Percobaan 1 , 2 dan 3, menunjukkan konsentrasi NO dibuat tetap (sebagai variabel kontrol) untuk mengetahui
pengaruh konsentrasi gas H2 terhadap laju reaksi (sebagai variabel manipulasi), dan sebaliknya percobaan 4, 5, dan 6 yang
menjadi variabel kontrolnya adalah konsentrasi gas H2 dan sebagai variabel manipulasinya konsentrasi gas NO.
Dengan membandingkan percobaan 4 dan 5, terlihat bahwa jika konsentrasi NO didua-kalikan laju reaksi menjadi 4
kali lebih cepat, dan dari percobaan 4 dan 6 jika konsentrasi NO ditiga-kalikan laju reaksinya menjadi 9 kali lebih cepat,
maka
v k [NO]2
atau,
v4 k NO H 2
m n
v5 k NOm H 2 n
Dari percobaan 1 dan 2 didapat bila konsentrasi gas H 2 didua-kalikan laju reaksinya menjadi dua kali lebih cepat, dan jika
konsentrasi gash H2 ditiga-kalikan laju reaksinya mnenjadi tiga kali dari laju semula, maka
v k [H2]
atau,
v1 k NO H 2
m n
v2 k NOm H 2 n
0,003 k 0,006 0,001
m n
0,006 k 0,006m 0,002n
n
1 1
2 2
n = 1
maka v = k[H2]
v = k [NO]2 [H2]
Harga k pada percobaan tersebut dapat dicari dengan menggunakan persamaan diatas, misalnya diambil data dari
percobaan 2,
v = k [NO]2 [H2]
0,0060 mol dm-3 det-1 = k ( 0,006 mol dm-3 )2 (0,002 mol dm-3)
0,0060 mol dm-3 det-1
k =
(0,006 mol dm-3 )2 ( 0,002 mol dm-3)
= 8,33 x 104 mol-2 dm6 det-1
Satuan harga k dapat berubah tergantung pada tingkat (orde) reaksi totalnya. Bila dibuat kurva antara laju reaksi terhadap
konsentrasi maka didapat tipe grafik seperti pada gambar 2.1. Dari kurva tersebut terlih bahwa pada reaksi berorde nol,
maka konsentrasi pereaksi tersebut tidak berpengaruh terhadap lajunya reaksi.
Energi yang diperlukan agar bola sampai ke puncak bukit dan menggelinding dianalogikan sebagai energi
pengaktifan. Dalam reaksi kimia Energi Pengaktifan (Energi Aktivasi) merupakan energi minimum agar suatu reaksi
dapat berlangsung. Tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup untuk menghasilkan reaksi disebut dengan
tumbukan efektif. Dengan menggunakan teori tumbukan ini dapat dijelaskan bagaimana faktor – faktor yang dapat
mempercepat laju reaksi.
2. Konsentrasi
Secara umum konsentrasi pereaksi akan mempengaruhi laju reaksi, pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi untuk
adalah khas untuk setiap reaksi. Pada reaksi orde-0 (nol) perubahan konsentrasi pereaksi tidak berpengaruh terhadap laju
reaksi.
Reaksi orde-1 (satu) setiap kenaikan konsentrasi dua kali akan mempercepat laju reaksi menjadi dua kali lebih cepat,
sedangkan untuk reaksi orde-2 bila konsentrasi dinaikan menjadi dua kali laju reaksi menjadi empat kali lebih cepat.
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ini dapat dijelaskan dengan model teori tumbukan. Makin tinggi konsentrasi
berarti makin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan, dengan demikian tumbukan antar molekul makin
sering terjadi, semakin banyak tumbukan yang terjadi berarti kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif semakin
besar, dan reaksi berlangsung lebih cepat.
5. Katalisator
Beberapa reaksi kimia yang berlangsung lambat dapat dipercepat dengan menambahkan suatu zat ke dalamnya, tetapi zat
tersebut pada waktu reaksi selesai ternyata tidak berubah, misalnya pada peruraian kalium klorat untuk menghasilkan gas
oksigen dengan persamaan reaksi :
2 KClO3(s) → 2 KCl(s) + 3 O2(g)
berlangsung pada suhu tinggi dan berjalan lambat, tetapi dengan penambahan kristal MnO 2 ke dalamnya ternyata reaksi
akan dapat berlangsung dengan lebih cepat pada suhu yang lebih rendah. Setelah semua KClO 3 terurai ternyata MnO2
masih tetap ada (tidak berubah). Dalam reaksi tersebut MnO 2 disebut sebagai katalisator. Katalisator adalah suatu zat yang
dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan yang kekal. Suatu katalisator mungkin dapat terlibat
dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalistor
akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama. Katalisator mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi,
dimana jalur reaksi yang ditempu tersebut mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah daripada jalur reaksi yang
biasanya ditempuh, jadi dapat dikatakan bahwa katalisator berperan di dalam menurunkan energi aktivasi.
Lampiran 2
Penilaian
Tanggal :
Nama :
Kelas :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan laju reaksi dan apa satuan dari laju reaksi?
2. Tentukan konsentrasi HCl :
a. 4 gr HCl dalam 50 ml air
b. 10 gr HCl dalam 100ml air
c. 15 gr HCl dalam 500 ml air
3. Penentuan laju reaksi: 2A(g) + 3B2(g) → 2AB3(g), dilakukan dengan mengukur perubahan konsentrasi A
setiap 5 detik sehingga didapat data:
Waktu(detik 0 5 10
[A] (mol/liter) 0.1 0.08 0.065
Tentukanlah:
a. Laju reaksi rata-rata dari gas A pada setiap selang waktu
b. Laju reaksi rata-rata setiap selang waktu berdasarkan gas AB3 yang dihasilkan
Lembar Kerja Peserta Didik
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Pembuatan larutan dan pengenceran larutan
Kelompok :
Anggota :
1 Tujuan :
Setelah dilakukan praktikum siswa dapat :
Untuk mengetahui teknik pembuatan larutan.
Untuk mengetahui bagaimana menentukan konsentrasi Molaritas
Untuk mengetahui cara mengencerkan larutan.
b. Bahan ditimbang dengan menggunakan gelas kimia pada timbangan digital sesuai dengan jumlah bahan kimia
yang telah dihitung sesuai dengan prosedur no 3
c. Bahan yang sudah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia dan ditambahkan dengan aquadest
secukupya untuk melarutkan bahan kimia yang digunakan berupa zat padat.
d. diaduk hingga homogen
e. lalu tambahkan aquadest ke gelas kimia sampai tanda batas 200 ml yang terdapat pada gelas kimia
f. setelah itu pindahkan larutan ke dalam botol kaca yang telah disediakan.
4 Analisa Data:
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
5 Persamaan reaksi :
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………
6 Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Lembar Kerja Pesera Didik
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Kelompok :
Nama :
1. Tujuan :
Setelah dilakukan praktikum siswa dapat :
Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
Menjelaskan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
2. Alat dan Bahan :
a. Percobaan 1 (Pengaruh suhu terhadap laju reaksi)
Jess cool
Air hangat
Air dingin
Gelas kimia
b. Percobaan 2 (Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi)
Jess cool
Serbuk jess cool
Air
Gelas kimia
3. Prosedur
a. Percobaan 1
Sediakan 2 buah gelas kimia, jess cool, air hangat, dan air dingin.
Masukkan 100 ml air hangat kedalam gelas kimia yang pertama dan 100 ml air dingin kedalam
gelas kimia yang kedua.
Kemudian masukkan jess cool kedalam masing-masing gelas kimia.
Catat waktunya.
b. Percobaan 2
Sediakan 1 keping jess cool dan jess cool padat, air, dan dua buah gelas kimia.
Masukkan 100 ml air kedalam gelas kimia.
Kemudian masukkan 1 keping jess cool kedalam gelas kimia.
Catat waktu sampai jess cool tersebut larut didalam air.
Ulangi langkah tersebut untuk jess cool yang berupa padatan.
4. Hasil Pengamatan
a. Percobaan 1
Gelas Kimia Temperatur Waktu
1 Air hangat
2 Air dingin
b. Percobaan 2
Gelas Kimia Bentuk Jess Cool Waktu
1 Keping
2 Serbuk
5. Pertanyaan
a. Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi ?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….
b. Bagaimana pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi ?
Jawab
:…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………..
6. Kesimpulan
:……………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….
Nama =
Kelas =
5 Laju reaksi :
P(aq) + Q (aq) R(s) + S (aq)
Ditentukan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk membentuk endapan R dengan
jumlah tertentu. Datanya ialah sebagai berikut.
No P Q Waktu Reaksi (s)
1 0,30 0,25 40
2 0,60 0,25 20
3 0,60 0,50 5
Tentukan :
a. orde reaksi terhadap [P] dan [Q]
b. orde reaksi total
c. persamaan laju reksi (Skor 15)