Politik bebas aktif yang dianut oleh Indonesia bertujuan mewujudkan perdamaian dunia yang
abadi. Oleh sebab itu, sikap bangsa Indonesia terhadap masalah-masalah internasional selalu
didasarkan pada politik bebas aktif.
Bebas , artiya Indonesia bebas menentuakan sikap dan pandangan terhadap maslah-masalah
internasional. Selain itu, bebas juga berarti Indonesia tidak memihak salah satu kekuatan dunia,
baik itu Blok Barat ( liberalis) maupun kekuatan Blok Timur (komunis)
Aktif, artinya Indonesia aktif memperjuangkan terwujudnya perdamaian dan ketertiban dunia.
Selain itu, Indonesia juga aktif memperjuangkan terwujudnya keadilan, kebebasan, kemerdekaan
bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Makna bebas aktif muncul dari perkataan muhammad hatta pada saat perang dingin berlangsung.
Beliau memandang Indonesia harus mempunyai sebuah kebijakan luar negeri untuk meredam
konstelasi politik internasional pada saat itu agar terlepas dari intervensi-intervensi dari negara-
negara yang mendominasi Perang Dingin.
Dengan kondisi domestik Indonesia, sebagai sebuah negara yang baru berdiri, negara ini
kemudian mencoba mencari sosok atau membangun profilnye dalam dunia internasional. Kondisi
ekonomi yang relatif lemah namun memiliki semangat patriotisme yang besar membuat
pemerintah Indonesia harus menentukan arah kebijakannya diluar negeri untuk membangun citra
Indonesia. Mohammad Hatta mengatakan bahwa politik luar negeri Indonesia bagaikan
“mendayung diantara dua karang”.
Artinya, politik luar negeri Indonesia berada pada posisi yang netral diantara dua kekuatan besar
dunia (Amerika Serikat dan Uni Soviet). Kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh Soekarno
cenderung mendekati kelompok sosialis China. Sebenarnya kebijakan ini tidak secara langsung
berkaitan dengan pertentangan ideologi yang sedang berkembang saat itu, namun lebih diwarnai
oleh semangat menentang kolonialisme yang masih berlangsung di beberapa negara di Asia dan
Afrika.
Landasan idiil
Landasan idiil politik luar negeri Indonesia adalah Pancasila, terutama sila kedua yang
berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab” . Sila kedua tersebut menunjukkan
pandangan bangsa Indonesia yang menolak penindasan manusia atas manusia atau
pengisapan oleh bangsa lain. Atas dasar sila kedua Pancasila tersebut, Indonesia secara
aktif mennetang segala bentuk penjajahan.
Landasan Konstitusional
Landasan Konstitusional pelaksanaan politik luar negeri Indonesia ditegaskan dalam pembukaan
UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 sebagai berikut.
Landasan Operasional
Beberapa landasan operasional pelaksanaan politik luar negeri Indonesia sebagai berikut:
Keikutsertaan Indonesia dalam GNB disebabkan kesesuaian prinsip GNB dengan politik luar
negeri yang bebas dan aktif. Indonesia berkeyakinan bahwa perdamaian hanya tercipta
apabila tidak mendukung pakta militer atau aliansi militer. Hal ini berarti GNB dianggap
paling tepat. Berikut ini peran Indonesia dalam GNB.
Dalam KTT GNB X tahun 1992, Indonesia berperan sebagai tuan rumah penyelenggaraan KTT
dan Presiden Soeharto bertindak sebagai ketua GNB.
Indonesia memprakarsai kerja sama teknis di beberapa bidang misalnya bidang pertanian
dan kependudukan.
Indonesia mencetuskan upaya menghidupkan kembali dialog Utara-Selatan.
PBB merupakan salah satu organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh Negara di dunia.
Tujuannya untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional lembaga ekonomi dan
perlindungan sosial.Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia
melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok.
Peran indonesia dalam pbb yaitu sebagai berikut:
Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke Ethiopia
pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bantuan tersebut disampaikan pada peringatan Hari
Ulang Tahun FAO ke-40.
Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun
1973-1974.
Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober 2008,
penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan.
Peran serta Indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan jumlah
personil sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5 Negara.
Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang cinta damai.
Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir segera
mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Ararb pada 18 Nove,ber 1946.
mereka menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan TI sebagai negara merdeka dan
berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah pengakuan De Jure menurut hukum
internasional.
Awal pekan ini Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB
pada pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB melalui pemungutan suara dengan
perolehan 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih.
Konferensi Asia Afrika pertama diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.
Koferensi ini dihadiri oleh 29 negara Asia dan Afrika. Selain sebagai tuan rumah, Indonesia
termaksud salah satu negara pemrakarsa Konferensi Asia Afrika. Keempat negara perakarsa
laiinya adalah India, Pakistan, Sri Lanka, dan Birma (sekarang Myanmar).
Peran Indonesia dalam Koferensi Asia Afrika sebagai berikut,
ASEAN (Association of South East Asian Nations) merupakan organisasi regional di kawasan Asia
Tenggara. ASEAN sekarang beranggotakan 10 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura,
Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Dasar berdirinya
ASEAN adalah Deklarasi Bangkok yang dicetuskan pada tanggal 8 Agustus 1967.
Peranan Indonesia dalam ASEAN yang sangat besar tersebut diantaranya sebagai berikut:
Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8
Agustus 1967.
Indonesia berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencari
penyelesaian dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian
Indocina secara keseluruhan dan Vietnam khususnya sangat penting dalam
menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 15-17 Mei 1970 di
Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian
Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa
baiknya untuk mengurangi ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di
Asia Tenggara.
Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang
berlangsung di Denpasar, Bali pada tanggal 23-24 Februari 1976.
Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap
ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jendral Pertama adalah Letjen. H.R.
Dharsono yang kemudia digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.
Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yang nantinya
akan digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia mendapatkan keuntungan dan
juga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia.
Mengikuti kerja sama regional seperti ini maka akan lebih dihormati negara lain, seperti
hanya kerja sama regional yang di Eropa ataupun Timur Tengah, lebih-lebih kalau ASEAN
kuar dimata Internasional (sayangnya di Internasional ASEAN kurang dipandang)
AL-TNI sering melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga akan membuktikan
pada dunia bahwa militer Indonesia masih kuat, dan Indonesia pun melakukan perjanjian
Ekstradisi disemua negara ASEAN, walaupun agak lama untuk mendekati Singapura.
Pada KTT ASEAN ke-9 tanggal 7-8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan
pembentukan komunitas ASEAN (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang
keamanan, sosial – kebudayaan, dan ekonomi.
Pada tahun 2004 Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin,
Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Diantara pertemuan itu adalah
pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan ASEAN
(Asean Regional Forum), Pertemuan Kementrian Kawasan mengenai penanggulangan
terorisme, dan beberapa pertemuan lainnya.
Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca gempa bumi dan tsunami pada Januari 2005.
pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi bencana
tsunami pada 26 Desember 2004.
Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini
diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan
dalam rangka memperingati hari jadi ASEAN ke-40.
Soal soal tentang politik luar negeri:
1.sebutkan arti sempit dari politik luar negeri indonesia!
2.sebutkan pengertian politik luar negeri indonesia menurut Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999
tentang Hubungan Luar Negeri pasal 1 ayat (2) !
3.sebutkan tujuan politik luar negeri indonesia!
4.sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi politik luar negeri!
5.sebutkan beberapa peran indonesia dalam pbb!
6. Dalam konferensi konfrensi asia afrika ada beberapa tokoh Indonesia yang menduduki peranan
penting, diantaranya adalah?
7.sebutkan anggota-anggota dari negara ASEAN!
Jawaban:
1. Dalam arti sempit, pengertian politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang digunakan
oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain.
2. Menurut Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri pasal 1 ayat
(2) “Politik Luar Negeri Indonesia adalah kebijakan, sikap, dan langkah pemerintah Republik
Indonesia yang diambil dalam melakukukan hubungan dengan negara lain, dan subjek hukum
internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan
nasional”.