Anda di halaman 1dari 4

MENGHITUNG ERODIBILITAS

I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui nilai erodibilitas tanah dalam memprediksi erosi pada suatu wilayah.
2. Untuk mengetahui klasifikasi nilai erodibilitas tanah.
3. Untuk mengetahui kelas kandungan bahan organik dan kelas permeabilitas.

II. DASAR TEORI


Erodibilitas tanah adalah kepekaan suatu tanah untuk mengalami erosi.
Nilai erodibilitas tinggi, tanah akan lebih mudah tererosi.
Erodibilitas menyangkut :
1. Ketahanan tanah terhadap pelepasan dan pengangkutan.
2. Kemampuan tanah untuk menyerap dan meloloskan air ke dalam tanah.
Faktor erodibilitas tanah menunjukan resisten partikel tanah terhadap pengelupasan dan
transportasi partikel-partikel tanah oleh adanya energi kinetik air hujan. Meskipun resistensi
tersebut di atas akan bergantung pada topografi, kemiringan lereng dan besarnya gangguan
oleh manusia. Besarnya erodibilitas atau resistensi tanah juga dibentuk oleh karakteristik tanah
seperti; tekstur tanah, stabilitas agregat tanah, kapasitas infiltrasi dan kandungan bahan organik
(chay asdak, 1995: 459).
Untuk mengetahui besarnya faktor erodibilitas (K) dapat juga digunakan tabel erodibilitas
berdasarkan kelas permeabilitas dan bahan organic. Untuk mengetahui erodibilitas tanah
menggunakan tabel erodibilitas berdasarkan pada kelas permeabilitas dan kandungan bahan
organik sebagai berikut:

Tabel Kelas Permeabilitas

Kode Kecepatan (cm/jam) Kelas Permeabilitas


6 <0,5 Sangat Lambat
5 0,5 – 2,0 Lambat
4 2,0 – 6,3 Lambat – sedang
3 6,3 – 12,7 Sedang
2 12,7 – 25,4 Sedang – cepat
1 >25,4 Cepat
Sumber : Arsyad, 1989
Tabel Kelas Kandungan Bahan Organik
Kode Kriteria (%) Klasifikasi
0 <2,0 Sangat rendah
1 2,0 – 3,5 Rendah
2 3,6 – 5,0 Sedang
3 5,1 – 8,5 Agak tinggi
4 >8,6 Sangat tinggi
Sumber : Departemen Kehutanan RI, 1992

III. ALAT DAN BAHAN


1. Tabel kelas permeabilitas
2. Tabel kelas kandungan bahan organic
3. Tabel klasifikasi nilai erodibilitas tanah
4. Grafik penentuan nilai erodibilitas tanah
5. Penggaris dan pensil

IV. LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan
2. Gambar atau tentukan titik garis pada grafik penentuan nilai erodibilitas.
3. Tentukan titik mana yang akan ditarik garis berdasarkan tabel kelas permeabilitas, bahan
organik, jenis tanah dan atau struktur tanah.
4. Setelah diketahui nilai erodibilitas tentukan klasifikasi nilai dari erodibilitas tanah tersebut.
5. Tarik kesimpulan dari klasifikasi nilai erodibilitas tersebut.
V. HASIL PRAKTIKUM
Berikut tabel klasifikasi nilai erodibilitas tanah untuk mengetahui dan memprediksi erosi pada
suatu wilayah.

Klasifikasi Nilai K (Erodibilitas Tanah)


Kode Nilai K Klasifikasi
1 0,00 – 0,10 Sangat rendah
2 0,11 – 2,0 Rendah
3 0,21 – 0,32 Sedang
4 0,33 – 0,43 Agak tinggi
5 0,44 – 0,55 Tinggi
6 0,56 – 0,64 Sangat tinggi
No Kode Permeabilitas
cm/jam Struktur
BO
% Praksi Pasir (%) % Debu
1-2 0,5 - 1 0,25 - 0,5 0,10 - 0,25 0,05 - 0,10
1 Unit lahan 2 0,65 Gumpal Bersudut (Blok) 5,71 2 2 5 9 9 49
2 Unit lahan 3 0,75 Gumpal Bersudut (Blok) 5,71 1 2 4 6 5 49
3 Unit lahan 4 0,41 Gumpal Bersudut (Blok) 4,67 2 4 9 13 9 37
4 Unit lahan 5 0,99 Gumpal Bersudut (Blok) 2,08 2 4 8 14 10 40
5 Unit lahan 6 21,72 Gumpal Bersudut (Blok) 4,36 1 2 4 10 8 55
6 Unit lahan 13 12,14 Gumpal Bersudut (Blok) 6,23 1 2 5 8 5 54
7 Unit lahan 14 0,41 Gumpal Bersudut (Blok) 3,11 3 5 7 10 8 47
8 Unit lahan 20 0,22 Gumpal Bersudut (Blok) 3,61 2 3 3 4 3 55
Sumber : Arsyad, 1989

Tabel Analisa Tanah


Berdasarkan data tabel analisa tanah dan penggambaran grafik berdasarkan struktur, jenis
tanah (debu dan pasir), kandungan bahan organik, dan kelas permeabilitas tanah diperoleh nilai
K serta klasifikasi dari nilai K menurut Arsyad, 1989 sebagai berikut :

Tabel Nilai Erodibilitas


No Kode Nilai K Klasifikasi
1 Unit lahan 2 0,47 Tinggi
2 Unit lahan 3 0,45 Tinggi
3 Unit lahan 4 0,43 Agak Tinggi
4 Unit lahan 5 0,51 Tinggi
5 Unit lahan 6 0,48 Tinggi
6 Unit lahan 13 0,42 Agak Tinggi
7 Unit lahan 14 0,58 Sangat Tinggi
8 Unit lahan 20 0,52 Tinggi

VI. PEMBAHASAN
Dalam praktikum konservasi lahan dan air acara 3 ini yaitu menghitung erodibilitas, tujuannya
yaitu agar kita dapat mengetahui nilai erodibilitas tanah dalam memprediksi erosi pada suatu
wilayah, untuk mengetahui klasifikasi nilai erodibilitas tanah, dan untuk mengetahui kelas
kandungan bahan organik dan kelas permeabilitas. Pada praktikum ini, dibutuhkan Tabel kelas
permeabilitas, tabel kelas kandungan bahan organik, tabel klasifikasi nilai erodibilitas tanah,
grafik penentuan nilai erodibilitas tanah, penggaris dan pensil.
Dalam praktikum ini, terdapat 8 kode unit lahan dengan nilai K (erodibilitas tanah) yang
berbeda-beda. Dari hasil praktikum yang dilakukan yaitu didapat nilai K pada unit lahan 2
sebesar 0,47, merupakan termasuk kedalam klasifikasi tinggi, maka erosi yang terjadi pun akan
tinggi. Kemudian pada unit lahan 3 didapat nilai K sebesar 0,45, termasuk kedalam klasifikasi
tinggi. Pada unit lahan 3 pun erosi yang terjadi akan tinggi. Pada unit lahan 4 didapat nilai K
sebesar 0,43. Nilai K tersebut merupakan termasuk kedalam klasifikasi agak tinggi. Untuk unit
lahan 5 didapat nilai K sebesar 0,51 dan merupakan termasuk kedalam klasifikasi tinggi. Nilai K
pada unit lahan 6 sebesar 0,48, termasuk kedalam klasifikasi tinggi pula. Kemudian untuk unit
lahan 13 bernilai 0,42, termasuk klasifikasi agak tinggi. Pada unit lahan 14 merupakan termasuk
kedalam klasifikasi yang sangat tinggi, karena nilai K sebesar 0,58. Dan terakhir yaitu unit lahan
20, memiliki nilai K sebesar 0,52, termasuk kedalam klasifikasi yang tinggi.
Dari hasil perhitungan persentase pada setiap unit lahan, dapat dipastikan tanah pada setiap
lahan tersebut berpotensi terjadi erosi, karena rata-rata nilai K berkisar antara 0,42 – 0,58 yaitu
termasuk kedalam kelasifikasi erdodibilitas yang agak tinggi, tinggi, dan sampai sangat tinggi.

VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum konservasi lahan dan air acara 1 ini dapat disimpulkan bahwa erodibilitas
tanah adalah kepekaan suatu tanah untuk mengalami erosi. Nilai erodibilitas tinggi, tanah akan
lebih mudah tererosi. Erodibilitas menyangkut tentang ketahanan tanah terhadap pelepasan
dan pengangkutan dan kemampuan tanah untuk menyerap dan meloloskan air ke dalam tanah.
Untuk mengetahui besarnya faktor erodibilitas (K) dapat juga digunakan tabel erodibilitas
berdasarkan kelas permeabilitas dan bahan organik.
Pada praktikum acara 3 ini terdapat 8 unit lahan, yaitu unit lahan 2, 3, 4, 5, 6, 13, 14, dan 20.
Dari tiap-tiap unit lahan tersebut memiliki nilai K yang berbeda-beda, tetapi terdapat beberapa
nilai yang termasuk kedalam klasifikasi yang sama. Jadi pada intinya, apabila nilai K
(erodibilitas tanah) semakin tinggi, maka tingkat erosinya pun akan semakin tinggi. Begitu pun
sebaliknya, apabila nilai K semakin rendah, makan tingkat erosi yang terjadi pun akan semakin
rendah.

VIII. DAFTAR RUJUKAN


Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor
Komalasari, Ayu. Konservasi Tanah dan Air. (Online),
(http://comalcomelayucomala.blogspot.com/2013/4/menghitung-indeks-erosivitas-hujan-r.html).
Diakses pada tanggal 20 September 2013
Juarti. 2004. Bahan Ajar Konservasi Lahan dan Air. Malang: Penerbit Universitas Negeri
Malang

Anda mungkin juga menyukai