PEMBAHASAN
5
2.2 Tahap Pertumbuhan dan Peurkembangan Anak
6
jasmani yang bertambah dan meningkatnya keterampilan dan proses
berfikir.
4. Masa sekolah atau masa pubertas (wanita: 6-10 tahun, laki-laki: 8-
12 tahun)
Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa pra sekolah,
keterampilan dan intelektual makin berkembang, senang bermain
berkelompok dengan jenis kelamin yang sama.
5. Masa adolesensi (masa remaja), (wanita: 10-18 tahun, laki-laki: 12-
20 tahun).
Anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi
dibandingkan anak laki-laki. Masa ini merupakan transisi dan
periode anak ke dewasa. Pada masa ini terjadi percepatan
pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat pesat yang
disebut Adolescent Growth Spurt pada masa ini juga terjadi
pertumbuhan dan perkembangan pesat dari alat kelamin dan
timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.
7
pubis. Perubahan proporsi tubuh mulai usia kehamilan 2 bulan
sampai dewasa.
3. Hilangnya cir-ciri lama
Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi
perlahan-lahan seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya
gigi susu dan menghilangnya reflex primitif.
4. Timbulnya ciri-ciri baru
Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah akibat pematangan fungsi
organ. Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah
munculnya gigi tetap dan munculnya tanda-tanda seks sekunder
sepertu tumbuhnya rambut pubis dan aksila, tumbuhnya buah
dada pada wanita dan lain-lain.
8
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut 2 hukum,
yang tetap yaitu:
a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala,
kemudia menuju kearah kaudal. Pola ini disebut pola
sefalokaudal.
b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal
(Gerakan kasar) lalu berkembang di daerah distal seperti jari-
jari yang mempunyai kemampuan dalam gerakan halus. Pola
disebut proksimodistal.
4. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahan ini dilalui seoarang anak mengikuti pola yang teratur dan
berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik
misalnya anak lebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum
mampu membuat gambar otak, bediri sebelum berjalan dan lain-
lain.
5. Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-
beda. Kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa
remaja, sedangkan bagian tubuh yang lain mungkin berkembang
pesat pada masa lainnya.
6. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat partum buhan berlangsung cepat, perkembangan pun
demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar,
asosiasi, dll.
9
Factor genetic merupakan modal dasar dalam mencapai hasil
akhir proses tumbuh kembang anak. Anak dapat mewarisi sifat
tertentu.
2. Factor lingkungan
Merupakan factor yang sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan
memungkinkan tercapai potensi bawaan.
Factor lingkungan di bagi menjadi dua:
a) Factor prenatal
Factor liungkunagan yang mempengaruhi anak pada waktu
masih di dalam kandungan. Misalnya: gizi ibu pada waktu
hamil, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi., infeksi, dan
stress.
b) Factor postnatal
Factor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang
anak setelah lahir. Secara umum dapat di golongkan
menjadi:
1) Lingkungan biologis, antara lain: ras/ suku bangsa, jenis
kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan
terhadap penyakit, fungsi metabolisme dan hormone.
2) Factor fisik, antara lain: cuaca/ musim, sanitasi, keadaan
rumah dan radiasi.
3) Factor psikososial, antara lain: stimulasi, motivasi
belajar, kelompok sebaya, kasih sayang, dan kualitas
intraksi anak-orangtua.
4) Faktor keluarga dan adat istiadat, antara lain: pekerjaan,
Pendidikan, jumlah saudara, adat istiadat, norma dan
agama.
10
2.5 Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Aspek pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran antropometri,
pengukuran antropometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi
badan (Panjang badan), lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan lingkar
dada (saputri 2014).
Pengukuran berat badan di gunakan untuk menilai hasil peningkatan
atau penuruna semua jaringan yang ada pada tubuh, pengukuran tinggi
badan di gunakan untuk menilai status perbaikan gizi di samping faktopr
genetic, sedangkan pengukuran lingkar kepalam di maksudkan untuk
menilai pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak kecil (mikrosefali)
menunjuikan adanya reterdasi mental, apabila otaknya besar (volume
kepala meningkat) terjaid akibat penyumbatan cairan cerebrosfinal
(hidayat 2011). Pada umur 6 bulan lingkar kepala rata rata adalah 44 cm
(Angelina 2014).
2. Aspek perkembangan
a. Motorik kasar (grossmotor) merupakan keterampilan meliputi
aktivitas otot otot besar seperti gerakan lengan, duduk, berdiri,
berjalan dan sebagainya (saputri 2014)
b. Motoric halus (fine motor skills) adalah ketrampilan fisik yang
melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan yang
emmerlukan koordinasi yang cermat.
Perkembankjgan motoric halur mulai memiliki kemampuan
menggoyangkan jari-jari kaki menggambar dua atau tiga bagian,
menggambar orang, melambaikan tanagn dan sebagainya. (saputri
2014)
c. Bahasa (language) adalah kemampuan untuk memberikan respon
terhadap suara, mengikuti [perintah dan berbicara spontan,
berkomunikasi. (hidayat 2011)
d. Sosialisasi dan kemandirian merupakan aspek yang berhubungan
dengan kemampuan mandiri (makan sendiri, membereskan mainan
11
selesai bermain), berpisah dengan ibu/ pengasuh anak, bersosialisasi
dan berintraksi dengan lingkungannya (rusmil 2008)
Pada usia 0-1 tahun, perkembangan fisik dan motorik anak terlihat
lebih dominan. Namun sebenarnya, aspek aspek lainnya juga turut
berkembang, bahkan inilah yang menjadi dasar penentu perkembangan
selanjutnya.
Selama dua tahun pertama kehidupan, bayi berusaha menemukan
hubungan antara tubuh dan lingkungannya. Kemampuan sensoris anak
berkembang baik pada periode ini. Anak mengembangkan kemampuan
sensorisnya melalui kegiatan menyentuh , mengisap, dan mencium. Fungsi
fungsi inderanya digunakan untuk belajar mengenali diri dan
lingkungannya.
Jika anda kira tangisan bayi tidak ada artinya . Anda salah. Melalui
tangisanlah , perkembangan mental bayi pada bulan bulan pertama dapat
diketahui . Di bulan pertama bayi akan menangis jika stimulasi yang
diterima kurang, misalnya jika tidak menerima sentuhan. Sebaliknya, bisa
juga bayi menangis karena mendapat stimulus yang berlebihan . Misalnya
anda terlalu semangat mengajaknya bermain.
Pada bulan kedua, bayi mulai melakukan asosiasi. Ia tah, jika
menangis ia akan mendapatkan susu . Oleh karena itu, ia akan menangis
jika menginginkan susu.
Mulai usia empat bulan, bayi belajar prinsip sebab akibat . Misalnya,
dia menyadari jika digoyangkan, mainannya akan berbunyi. Sekali dia
memahami bisa berbuat sesuatu yang menarik, dia akan terus melakukan
“eksperimen” tersebut . Selain itu, ketika bereksperimen, dia belajar bisa
memengaruhi lingkungannya. Ketika menggoyangkan mainannya, maka
dia akan mendapatkan reaksi senyum, tepukan dan lain lain dari
lingkungannya. Mulai usia empat bulan pula, bayi belajar objek permanen .
Tahukah anda mulanya bayi mengira ketika anda pergi, berarti anda hilang
12
dan ketika anda datang , anda adalah seseorangyang baru? Ya setelah bayi
memahami objek permanen, sejak saat itu dia tahu bahwa anda yang
sebelumnya pergi, sama dengan anda yang datang kembali .
13
Stimulasi mental merupakan cikal bakal mdalam proses belaja
(pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental (ASAH) ini
mengembangkan perkembangan mental psokososial, keterampilan,
kemandirian, kreativitas, agama, keprihatian, moral-etika,
produktivitas, dan sebagainya.
14
b. Jika kita mau mengajarinya, apa pun bisa di lakukan anak pada usia
sedini mungkin.
2. Proses Perkembangan : Konkret dan Sederhana Menuju Kompleksitas
Pemahaman anak mengenai dunianya berlangsung secara berthap.
Sebagai contoh, tanyakan pada anak Anda, “Apa kesamaan dari apel dan
jeruk?”. Perkembangan kognitif anak akan tmpak dari perkembangan
jawabannya. Pada usia 2 tahun, ia tidak bisa melihat hubungan dari dua
nemda. Jadi, ia akan menjawab, “apel merah, kuning jeruk.” Jawaban
tersebut di dasarkan pada hal konkret yang di lihatnya. Selanjutnya,
anak usia 3-5 tahun mulai bisa melihat hubungan antara dua benda,
tetapi masih tetap melihat secara konkretjk. Jawaban mereka kurang
lebih, “sama-sama bisa di makan.” Baginya, jawaban di dasarkan pada
pemahaman bahwa apel dan jeruk sama-sama buah-buahan.
Dengan memahami prinsip ini anda menyadari bahwa dalam
mengajarkan suatu yang abstrak dan kompleks seperti nilai nilai dan
kebutuhan, anda harus mencari penjelasan yang sesuai dengan
pemahaman anak. Anda juga akan terhindar dari pemikirann bahwa
anak anda “Bodoh” ketika jawaban dari pertanyaan anda tidak sesuai
dengan harapan.
3. Proses Tumbuh kembang ; proses berkelanjutan.
Seiring dengan berkembangan, anak menambaatau
menyempurnakan keterampilan-keterampilan yang sebelumnya telah
dikuasainya.keterampilan tersebut menjadi dasar perkembangan
selanjutnya.sebagian besar anak mengikuti pola perkembangan yang
sama. Ada beberapa hal bisa dijadikan contoh:
a. Dalam perkembangan motoric, ada tahapan yang bisa diprediksikan
sebelum anak bisa berjalan
b. Bayi mampu mengangkat kepalnya sebelum ia bisa menoleh
c. Anak mampu mengangkat tangannya sebelum ia bisa meraih benda
atau
d. Keterampilan memanjat meliputi kemampuan dari memegang
sampai berjalan
15
Dengan memahami prinsip ini, anda akan memberi perhatian pada
setiap tahap perkembangan anak. Keterampilan yang sekarang dikuasai
anak, akan menentukan penguasaannya pada keterampilan selanjutnya.
Tidak ada keterampilan yang tidak penting. Semuanya menjadi bagian
penting dari proses tumbuh kembang anak anda.
4. Tumbuh Kembang : Dari Keterampilan Umum ke Khusus
Salah satu contoh prinsip ini adalah perkembangan motoric anak.
Gerakan fisik anak awalnya sangat umum, tidak terarah, dan
dikendalikan secara reflex, dimulai dari motorik kasar, berkembang ke
arah motorik halus . Anak mula mula menggenggam benda kecil dengan
tangannya sebelum memungutnya menggunakan jarinya secara terampil
Dengan memahami prinsip ini, anda tidak akan memberikan
tuntutan yang berlebihan pada anak. Anda akan meyakini bahwa anak
tidak akan langsung bisa makan sendiri tanpa tercecer saat belajar
makan di beberapa bulan pertama. Namun tanpa berlatih, anak tidak
akan bisa mengembangkan keterampilan makan tersebut
5. Perbedaan individual pada Proses Tumbuh Kembang Setiap Anak
Meskipun pola perkembangan dan tahap tahapnya relative sama
pada setiap anak, masing masing memiliki “jadwal” tersendiri untuk
menguasai keterampilan tertentu. Misalnya, beberapa anak mungkin
sudah mulai bisa berjalan pada usia sepuluh bulan, sedangkan anak lain
baru setelah ulang tahun pertama. Contohlain, anak yang lebih aktif dari
anak lainnya, tidak berarti lebih cerdas .
Dengan memahami prinsip ini, Anda tidak akan mudah
membandingkan tumbuh kembang anak anda dengan anak lainnya .
Pembandingan hanya akan menjerumuskan anda pada perasaan yang
tidak proporsional. Bisa jadi, anak anda akan kecewa bahkan
sebaliknya, bisa juga merasa “lebih” yang tidak pada tempatnya.
6. Anak : Partisipan aktif dalam Proses Perkembangan dan Belajar
Proses belajar melibatkan penyusunan pengetahuan pada diri anak
bukan transfer informasi dari orang tua. Anak akan membangun
pemahamannya melalui eksplorasi, interaksi dengan lingkungannya dan
16
meniru model perilaku anak memerlukan kesempatan untuk belajar dari
pengalaman sendiri
Dengan memahami prinsip ini, Anda tidak akan mengkhawatirkan
bahwa semua stimulasi anak harus direncanakan. Ada banyak hal yang
tidak bisa dupelajari sendiri dari lingkungannya . Tugas anda adalah
menemani dan mengarahkannya. Yakinlah, tak hanya si kecil yang akan
mendapat pelajaran, tetapi anda juga .
17
gangguan perkembangan motoric sellau di dasari adanya penyakit
tersebut. Factor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat
mempengaruhib keterlambatan perkembangan motoric. Anak yang
tidak mempunyai kesempatan belajar seperti sering di gendong atau di
letakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam
mencapai kemampuan motoric ( nur 2009 dalam rajab, 2013)
3. Gangguan perkembangan bahasa.
Kemampuan baha merupakan kombinasi seluruh soistem
perkembangan anak, kemampuan berbahasa melibatkan kemampuan
motoric, sikologis, emosional dan prilaku (widyastuti 2008). Gangguan
poerkembangan bahasapada anak dapa di akibatkan berbagai factor,
yaitu adanya factor genetuik, gangguan pendengaran, kurangnya
interaksi anak dengan lingkungan, maturase yang terlambat. Selain itu,
gangguan perkembangan bicaara dapat juga di sebabkan oleh kelainan
fiisk seperti bibir sumbing dan serebralpasi (nur, 2009 dalam rajab,
2013).
4. Gangguan suasana hati (mut disorder)
gangguan tersebut antara lain adalah major depression yang di tandai
dengan disforia, kehilangan minat, sukar tidur, sukar konsentrasi, dan
nafsu makan terganggu (rajab, 2013).
5. Gangguan pervasive dan psikosis pada anak.
Meliputi autism (gangguan komunikasi verbal dan non verbal,
gangguan prilaku dan interaksi sosisal). Asperger (gangguan interaksi
social, perilaku, perilaku yang terbatas dan di ulang ulang, obsesif),
childhood disintegrative disorders (rajab, 2013).
a. Antopometri
Pengukuran antropometri di maksudkan untuk mengetahui ukuran-
ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu,
seperti timbangan dan pita pengukur (meteran). (Nursalam,2008). Pada
18
penentuan keadaan pertumbuhan fisik anak perlu dilakukan
pemeriksaan antropometri dan pertumbuhan fisik. Pengukuran
antropometri untuk memantau tumbuh kembang anak adalah berat
badan, badan panjang, lingkar kepala dan lingkar lengan atas.
b. Indeks Antropometri
Indeks antropometri merupakan rasio dari pengukuran terhadap satu
atau lebih pengkutran atau yang dihubungkan dengan umur, TB/U
(Tinggi Bjkmxzqadaadan terhadap Umur) dan BB/U (Berat Badan
terhadap Umur)
c. Interpretasi Indeks antropometri Gizi
Interpretasi indeks antropometri gizi memerlukan ambang batas.
Ambang batas dapat disajikan kedalam tiga cara, yaitu persen terhadap
median,persentil, dan standar deviasi unit . WHO menyarankan
menggunakan standar deviasi Unit (SD) disebut juga Z-skor
Rumus perhitungan Z-Score adalah :
19