Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PENGAMATAN IDENTIFIKASI JENIS TERNAK BESAR,

TERNAK KECIL, DAN UNGGAS

DISUSUN OLEH :

NIM 03.03.18.005

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN


HEWAN

2018
JENIS DAN BANGSA TERNAK

1. Domba Merino
 Asal : Spanyol
 Berat : Domba merino dewasa, jantan (80-105 kg) betina (55-80 kg)
 Warna bulu : bewarna putih, ada juga yang bewarna putih dengan campuran
coklat di beberapa bagian tubuh.
 Menghasilkan wol yang sangat berkualitas
 Merino sangat bagus untuk produksi daging tanpa lemak
 Badan bulat
 Bentuk muka agak kotak
 Domba merino jantan memiliki tanduk, walaupun kecil
 Domba merino betina tidak memiliki tanduk
 Telinga : tegak lurus ke samping

2. Kambing Saanen
 Asal : Lembah saanen, Swiss
 Warna dominan putih, terkadang ada yang terdapat bintik hitam di sekitar
telinga, hidung, dan kambing betina.
 Rambutnya pendek
 Hidungnya lurus
 Muka berbentuk menyerupai segitiga
 Telinganya tegak ke sebelah dan ke depan
 Ekornya tipis dan pendek
 Jantan dan betinanya bertanduk
 Bentuk tanduk pendek dan melengkung ke belakang,
 Berat dewasa 68-91 kg (Jantan) dan 36-63 kg (Betina).
 Tinggi ideal kambing ini 81 cm dengan berat 61 kg

3. Sapi Limousin
 Berasal dari Eropa tepatnya dari Perancis.
 Sapi ini merupakan sapi pedaging dengan ukuran yang sangat besar.
 Bobot sapi limousine jantan dewasa mampu mencapai 1100 Kg dan betina
dewasa 500 kg.
 Tinggi mampu mencapai 1.5m.
 Umumnya berwarna coklat muda sampai merah keemasan.
 Bentuk tubuh panjang besar dan padat.
 Cocok dibudidayakan dengan iklim yang tropis.

4. Sapi Simental
 Asal : dari daerah limbah Simme yang berada di Negara Switzerland.
 Merupakan tipe sapi perah dan pedaging
 Bentuk tubuhnya kekar dan berotot
 Warnanya tubuhnya coklat kemerahan
 Bagian muka dan lutut ke bawah serta ujung ekor berwarna putih
 Bentuk badan sapi ini panjang, kompak, dan padat
 Pejantan dewasa mampu mencapai berat 1150 kg.
 Sapi betina dewasa beratnya bisa mencapai 800 – 900 kg

5. Itik Magelang
 Asal : Magelang
 Warna bulu kombinasi warna coklat, kuning, dan hitam
 Tubuh relative besar dan terlihat tegak
 Paruh dan kaki berwarna hitam
 Paruh jantan lebih panjang
 Sering disebut itik kalung/plonteng karena terdapat kalung/garis berwarna
putih jelas pada leher tersebut
 Pada saat diamati, berat 5 ons
 Dipanen pada saat berat 9 ons
 Waktu panen 55 hari
MENGHITUNG KARKAS RUMINANSIA BESAR (SAPI POTONG)

Dalam perhitungan jumlah karkas yang dihasilkan dari setiap penyembelihan


ternak, Seekor sapi akan mampu menghasilkan karkas sekitar 45% – 55% dari berat
hidup,.Seandaiya kita membeli seekor sapi dengan berat badan 400 kg, maka akan
memperoleh karkas sekitar 180 – 220 kg. Dari karkas seberat ini, akan dihasilkan daging
tanpa tulang atau bisa disebut dengan bonelessdengan presentase 75 % dari berat karkas
atau sekitar 135 – 165 kg. Daging yang dihasilkan ini belum termasuk jeroan, kaki dan
kepala. Berat daging yang diperoleh sangat tergantung pula kepada perlakuan kepada
ternak sebelum dipotong.Apabila kita memperlakukan ternak tidak baik maka ternak
tersebut akan setres,dari kesetresan ternak tersebut mengakibatkan ternak tersebut bobot
bisa saja turun 5%,. Bila kita konversikan turun 5 % dari berat sapi 400 kg, sekitar 20 kg
berat hidup sedangkan jika harga berat sapi hidup per kilo sebesar Rp. 40.000,-, maka
penyusutaan yang kita alamai sebesar 20 Kg x Rp. 40.000,00 = Rp 800.000,00 per
ekor.Sehingga nilai yang cukup besar tersebut hilang begitu saja.Dengan
memperoleh angka taksiran bobot hidup, maka persentase karkas dan daging dapat
segera diketahui. Karkas sapi berkisar 45-55 % dari bobot hidupnya dan daging 75
persen dari karkas.
MENGHITUNG KARKAS RUMINANSIA KECIL (DOMBA)

Menghitung karkas untuk Domba


Secara perhitungan sama,tetapi koefesien teknis yang berbeda, seekor domba
dengan berat hidup sekitar 40 kg, akan menghasilkan karkas sekitar (41-49) % dari berat
hidupnya atau sekitar (16,4 -19,6) Kg. Dari sejumlah tersebut diperoleh daging yang
disebut boleness sekitar 75 % dari berat karkas atau menghasilkan daging tanpa tulang
sekitar (12,3 – 14,7) kg.Misal saja, patokan pembagian daging yang digunakan daging
per bungkus seberat satu kg, maka untuk seekor domba, dengan berat hidup sekitar 40 kg
akan diperoleh sekitar (12 -
15) bungkus daging.
Cara menaksir ternak
Dalam penjualan ternak umumnya dilakukan dengan memberikan harga timbang
hidup yang dapat mencapai lebih dari 10 %.Kita harus menimbang ternak tersebut agar
kita dapat mengetahui berat badannya.Dengan cara ke pedagang ternak untuk
menimbangnya agar bisa terlihat berapa bobot ternak tersebut. Cara ini lebih menjamin
konsumen, sehingga kita dapat memperkirakan berapa daging yang akan dihasilkan dari
ternak yang dipotong
Jika kita mengetahui berat ternak, maka persentase karkas dan daging dapat segera
diketahui. Karkas sapi berkisar 47-57 persen dari bobot hidupnya dan daging 75 persen
dari karkas. Karkas adalah potongan daging tulang tanpa kepala, kaki, kulit dan jeroan.
Untuk domba persentase karkasnya sekitar 45 persen dan dagingnya 75 persen dari
karkas.
PENGUKURAN BOBOT DAN PRESENTASI KARKAS ITIK

Untuk ternak itik bisa di bilang menguntungkan,karena disatu sisi bisa diambil
telur dari itik tersebut,dan disatu sisi itik juga bisa diambil dagingnya. Itik lebih tahan
penyakit dibandingkan ayam.Daging itik merupakan salah satu komoditi unggulan karena
mengandung berbagai zat gizi yang tinggi serta memiliki cita rasa yang enak. Kandungan
gizi yang terdapat pada daging itik cukup tinggi antara lain kandungan protein 21,4 %,
lemak 8,2 %, abu 1,2 % dan nilai energi 15.900 kkal/kg.

Produksi daging itik bisa dilihat dari bobot, persentase karkas dan banyaknya
proporsi bagian karkas yang bernilai tinggi. Karkas merupakan bagian tubuh unggas
bersama kulit setelah dipotong dan dibuang bulu, lemak , organ dalam, kaki, kepala,
leher dan darah, kecuali paru – paru dan ginjal.Faktor yang mempengaruhi bobot karkas
pada dasarnya adalah faktor genetis dan lingkungan.Faktor lingkungan dapat dibagi
menjadi dua kategori yaitu fisiologi dan kandungan zat makanan dalam pakan. Yang
tidak termasuk karkas yaitu seperti kepala, leher serta organ dalam lainnya,Ini berlaku
untuk itik.

Pengambilan data dilakukan pada itik umur 24 minggu.Yang perlu diperhatikan


dalam mengukur bobot dan persentase darkas daging ;Karkas diperoleh dari pemotongan
ternak itik dikurangi kepala, kaki, bulu, dan organ dalam kecuali giblet (jantung, hati dan
gizard).

Anda mungkin juga menyukai