Anda di halaman 1dari 5

NUGRAENI FAHRUNISA

1806243191
14-03-2019

KARAKTERISASI MATERIAL
TUGAS

1. Jelaskan tujuan dari pengujian material yang saudara ketahui


 Memberikan data/informasi rutin untuk kualitas suatu produk (pengujian
komersial)
 Pemeriksaan tingkat penerimaan (acceptability) material berdasarkan
spesifikasi pengadaan (purchase)
 kontrol/pengendalian proses produksi atau manufaktur
 Mengembangkan informasi yang lebih baru atau lebih baik dari material-
material yang telah diketahui karakteristiknya, ataupun mengambangkan
material-material baru (penelitian material)
 Memperoleh pemahaman baru dari suatu material
 Menemukan sifat-sifat material baru
 Mengembangkan standar-standar yang bermakna dari kualitas produk
ataupun prosedur-rosedur pengujian
 Mamperoleh pengukuran akurat dari sifat-sifat fundamental atau konstanta
fisik (pengujian scientific)
 Segala jenis pengujian yang bertujuan sebagai akumulasi informasi
yang teratur dan reliable mengenai sifat-sifat dasar dan berguna dari
material yang pada akhirnya didedikasikan bagi kepentingan analisis
yang akurat tentang perilaku material dan bagi kepentingan disain yang
efisien.
 Membutuhkan tingkat kehati-hatian, kesabaran dan kepresisian yang
tinggi
2. Sebutkan klasifikasi material teknik dan beri contoh masing-masing.
Secara garis besar material teknik diklasifikasikan menjadi:
 Material logam
Berdasarkan pada komposisi kimia, dibagi menjadi 2 golongan :
 Ferrous (logam dan paduan yang mengandung besi (Fe) sebagai unsur
utamanya)
 Non ferrous (material yang mengandung sedikit atau sama sekali tidak
mengandung besi (Fe)
 Material non logam
Dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu:
 Keramik
 Polimer
 Komposit
3. Jelaskan istilah antara percobaan (experiment) dan pengujian (testing) berikan
contohnya
 Percobaan (experiment) mendapatkan kan hasil yang masih bersifat tidak
pasti, diperlukan penelaahan lebih dalam akan dicoba untuk ditemukan.
Contoh : mencari material pengganti untuk suatu produk maka diperlukan
percobaan
 Pengujian (testing) dilakukan dengan prosesdur yang telah disusun dan adanya
batasan hasil yang ingin dicapai. Contoh : pengujian dilakukan untuk menilai
hasil dari percobaan yang dilakukan
4. Sebutkan pula perbedaan istilah antara inspeksi (inspection) dan pengujian
(testing) berikan contohnya
 Inspeksi merupakan suatu proses pengamatan pada produk
manufaktur/konstruksi dalam rangka memastikan tercapainya kualitas yang
diinginkan. Bertujuan untuk mengontrol kualitas melalui penerapan sejumlah
kriteria dan melibatkan penolakan sejumlah material dengan kualitas di bawah
standar. Contoh : pengamatan visual terhadap tingkat kebenaran operasi,
dimensi penilaian cacat-cacat permukaan ataupun indikasi kondisi yang tidak
diinginkan
 Pengujian merupakan suatu pekerjaan untuk menentukan hasil pengukuran
kualitatif sifat-sifat material. Bertujuan untuk menentukan kualitas material itu
sendiri, mendapartkan fakta tanpa memandang implikasi hasil. Contoh :
pengukuran kekerasan dari material uji
5. Sebutkan kelebihan dan kekurangan antara pengujian lapangan (insitu) dengan
pengujian laboratorium. Berikan contoh kasusnya
 Pengujian lapangan (insitu)
Kondisi kerja yang sulit dan berbahaya, batasan waktu dan kondisi cuaca yang
sangat bervariasi. Hasil yang kurang presisi. Contoh : keadaan siang dan
malam untuk pengujian dapat berpengaruh dalam pelaksanaan maupun kondisi
material yang akan diuji.
 Pengujian laboratorium
Peralatan yang lebih lengkap tetapi belum tentu memberikana data yang lebih
akurat atau presisi. Contoh: hasil dapat pengaruh pada alat yang belum
terkalibrasi, kelembaban udara yang terlalu tinggi.
6. Jelaskan maksud dari spesifikasi material dan pentingnya spesifikasi tersebut?
 Spesifikasi material merupakan suatu bagian usaha dari konsumen untuk
memberitahukan sifat/karakter dan kualitas standar dari material yang mereka
inginkan kepada produsen
 Spesikasi material bersifat sangat penting karena digunakan untuk
mengklasifikasi sifat/karater dan kulaitas yang diperlukan oleh konsumen
berdasarkan pengujian-pengujian yang sudah dilakukan sehingga konsumen
dapat mudah memilih material yang diperlukan.
7. Jelaskan jenis metoda pembebanan dalam pengujian tarik maupun fatik
 Pengujian tarik

Gambar pembebanan dan skema pengujian tarik

Pada pengujian ini antara beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan
panjang bahan tersebut. Ini disebut daerah linier/linear zone

Gambar contoh grafik pengujian tarik

 Pengujian fatik

Gambar skema pengujian fatik


Pada pengujian fatik metode pembebanan yang diberikan berupa gaya tarik yang konstan
namun ditambah putaran, sehingga dihasilkan gaya yang berfluktuatif sehingga dapat
diketahui ketahanan fatik suatu material seperti pada grafik S – N.

Gambar grafik S-N

8. Pertimbangan apa saja yang diperlukan dalam mendesain suatu pengujian.


 Permasalahan dasar, data apa saja yang perlu diketahui
 Jenis pengujian yang sesuai untuk mendapat jawaban dari permasalahan
 Hubungan antara hasil pengujian dengan performa materialnya.
 Keterbatasan jenis pengujian, alternatif jenis pengujian untuk mendapat hasil
pengujian yang lebih lanjut
 Tingkat kepresisiaan dan keakurasian yang dapat dihasil dari pengujian
 Jenis specimen yang disesuaikan dengan jenis pengujian
 Jumlah specimen yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang
representative.
9. Sebutkan berapa jumlah sampel yang dibutuhkan untuk pengujian bila material
yang akan diuji berbentuk lembaran baja. Jelaskan alasan besarnya jumlah
pengambilan sampel tersebut?

C
A

Gambar arah pengambilan sampel lembaran baja


Untuk pengambilan jumlah sampel pengujian diambil minimal 3 buah sampel seperti
gambar diatas agar didapat dinilai pengujian yang representative
Ket.
A : mewakili sampel yang sesuai dengan arah rolling
B : mewakili samperl yang berlawanan arah dengan arah rolling
C : mewakili sampel yang dengan arah 450 (melintang) dengan arah rolling
10. Jelaskan jenis tingkat kesalahan (error) dalam suatu pengukuran pengujian dan
berikan beberapa contoh dalam pengujian logam.
 Systematical error : natural error (e.g. expansion humadity), instrumental error
(i.e. konstruksi alat), personal (human ) error (i.e. slow reaction to push the
button). Sehingga error tersebut terakumulasi dan berbeda dengan nilai
sebenarnya.
Contoh: pada alat yang belum terkalibrasi dapat menyebabkan kecocokan
hasil pengujian yang tidak sesuai dengan sebenarnya.
Pada persiapan sampel uji yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya
error pada pengujian yang berpengaruh pada hasil pengujian.
 Accidental error : nilainya berdada secara random (+/-) dari nilai sebenarnya
sehingga dapat terkompensasi mandiri (self-compensating). Umumnya
disebabkan oleh ketidak mampuan peneliti (observer) untuk mem-“match”-
kan peralatan ukur.
Contoh: pembacaan grafik hasil pengujian pada millimeter blok yang tidak
teliti menyebabkan ketidaksesuaian sehingga nilai yang keluar tidak sesuai
dengan yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai