Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Peternakan Indonesia, Juni 2014 Vol.

16 (2)
ISSN 1907-1760

Evaluasi Total Koloni Bakteri dan Umur Simpan Telur Asin yang Direndam dalam Larutan
Lidah Buaya (Aloevera barbadensis Miller)

Evaluation of Bacterial Colony Forming and Shelf Life Salted Eggs with Soaked in Aloe Vera
(Aloevera barbadensis Miller) Solution

Allismawita, D. Novia dan I. Putra


Fakultas Peternakan Universitas Andalas
Kampus Unand Limau Manis, Padang 25163
e-mail : deni.novia@gmail.com
(Diterima: 03 Januari 2013; Disetujui: 13 Maret 2014)

ABSTRAK

Lidah buaya mengandung senyawa antimikroba cukup tinggi ; seperti, aloin (4,27%) dan
saponin (5,43%). Keduanya berguna untuk memperpanjang umur simpan telur asin. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi total koloni bakteri dan umur simpan telur asin yang direndam
dalam beberapa kosentrasi larutan lidah buaya (Aloevera barbadensis Miller). Materi penelitian ini
menggunakan 340 g garam dapur, 2.000 g daging lidah buaya yang sudah diblender selama 2 menit
didapat 8.896 ml dan air 71.168 ml. Penelitian menggunakan metode eskperimen dengan
Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 kelompok. Perlakuannya adalah
perbandingan lidah buaya dengan air (V/V) yaitu; A (0:1), B (1:2), C (1:3), D (1:4), dan E (1:5).
Peubah yang diamati adalah kadar air, pH, total koloni bakteri dan umur simpan telur asin. Hasil
penelitian menunjukan perendaman telur asin dalam larutan lidah buaya menurunkan total koloni
bakteri dan umur simpan (berbeda sangat nyata P<0,01) dibandingkan kontrol (tanpa perendaman),
tetapi perendaman berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air dan pH. Perlakuan B (lidah
buaya : air = 1 : 2) menghasilkan nilai terbaik terhadap kadar air 64,74±1,60%, pH 7,53±0,26, total
koloni bakteri 4,79±0,62x105 CFU/g dan umur simpan telur asin selama 19 hari.
Kata kunci : telur asin, larutan lidah buaya, total koloni bakteri, antibakteri, umur simpan

ABSTRACT

Aloe vera contains a fairly high antimicrobial compounds such as aloin (4.27%) and saponin
(5.43%) which can be used to prolong the shelf life of salted egg. This study aimed at evaluating
the bacterial colonies forming and shelf life of salted egg soaked in aloe vera (Aloevera
barbadensis Miller) solution. The study material used 340 g of salt, 2,000 g of meat blended in aloe
vera solution for 2 minutes resulting 8,896 ml and 71,168 ml of water. The research method used
an experimental approach with randomized block design consisting of 5 treatments and 4 groups.
The treatment contained several aloe vera and water (V/V) composition such as; A (0:1), B (1:2),
C (1:3), D (1:4), and E (1:5). There were a number of measured variables; moisture, pH, bacterial
colonies forming and shelf life of salted eggs. The results showed that salted egg immersion in a
solution of aloe vera decreased the bacterial colonies and shelf life (significantly different P
<0.01) compared to control (no soaking), but its effect was not significant (P> 0.05) on moisture
and pH. Immersion in a solution of aloe vera (Aloe vera: water 1: 2) resulted in the best value on
the water content 64.74 ± 1.60%, pH 7.53 ± 0.26, bacterial colonies forming 4.79 ± 0.62 x105
CFU/g and shelf life of salted eggs was 19 days.
Keywords : salted egg, aloe vera solution, bacterial colonies forming, antibacterial, shelf life

Evaluasi Total Koloni Bakteri ... (Allismawita, et al.) 71


Vol. 16 (2)

PENDAHULUAN terutama oleh anthraquinon (aloin) dan dihyd-


roxyanthraquinones (saponin) yang memiliki
Telur itik termasuk bahan pangan hasil
aktifitas antibakteri. Ditambahkan oleh Narsih
ternak yang sempurna karena mengandung zat
et al (2012) kandungan aloin dalam lidah
gizi yang baik, kaya protein, lemak, mineral,
buaya 4,27% dan saponin 5,43%. Senyawa
vitamin dan zat lain yang sangat dibutuhkan
antibakteri ini akan menghambat pertumbuhan
oleh tubuh. Protein telur merupakan protein
koloni bakteri dan memperpanjang umur sim-
yang bermutu tinggi dan sangat mudah dicerna
pan telur asin yang dilakukan perendaman
sehingga sangat baik dikonsumsi oleh semua
dengan larutan lidah buaya jika dibandingkan
kalangan masyarakat. Telur itik terdiri dari
dengan telur asin biasa. Adapun tujuan dari
protein 13 %, lemak 14%, vitamin dan
penelitian ini adalah mengevaluasi total koloni
mineral.
bakteri dan umur simpan telur asin yang
Telur memiliki sifat yang mudah rusak
direndam dalam beberapa kosentrasi larutan
karena kandungan gizi di dalam telur
lidah buaya (Aloevera barbadensis Miller).
merupakan media yang baik bagi pertumbu-
han mikroba, maka diperlukan penanganan
untuk mempertahankan kualitas telur tetap METODE
baik. Pengawetan telur dengan pengasinan Materi Penelitian
merupakan salah satu cara untuk memperta- Penelitian ini menggunakan telur itik
hankan kualitas telur dan meningkatkan cita segar umur 48 jam yang beratnya 55-65 gram
rasa telur itik. Proses pengasinan akan menye- sebanyak 340 butir. Telur itik yang digunakan
babkan adsorbs garam ke dalam telur melalui berasal dari peternak itik di Lubuk Minturun,
pori-pori kulit telur. Menurut Arunlertaree Padang. Daging lidah buaya yang sudah di
(2007) kulit telur itik mempunyai lebih banyak blender didapat sebanyak 8.896 ml yang
pori dari kulit telur ayam yaitu 0,2 – 0,4 μm, diambil di pekarangan rumah Komplek
dimana struktur pori akan mempengaruhi Taruko 1 Kel. Korong Gadang Kec. Kuranji -
kapasitas adsorpsi. Padang. Adapun bahan-bahan pengasinan
Telur asin rebus memiliki umur simpan yang digunakan adalah bata merah 4.000 g,
tiga sampai 7 hari. Salah satu cara untuk abu gosok sebanyak 3.000 g, garam 2.000 g
memperpanjang masa simpan telur asin yaitu dan air 71.168 ml.
perendaman telur asin dalam larutan lidah Alat yang digunakan adalah ember
buaya (Aloevera barbadensis Miller) yang plastik, panci, kompor atau alat pamanas, alat
bersifat sebagai anti bakteri sehingga dapat pengaduk, stoples atau alat penyimpan dan
menghambat masuknya bakteri kedalam telur blender. Peralatan yang digunakan cawan
asin dan dapat memperpanjang masa simpan porselen, oven, eksikator, neraca analitik, pH
telur asin. Lidah buaya memiliki komponen meter, tabung reaksi, kapas, tissue, cawan
kimia yang lengkap yaitu vitamin penting petridish, Erlenmeyer, inkubator, autoclave,
sebagai antioksidan (vitamin A, C, F, B, hockey stik. Sedangkan bahan kimia yang
niacin, B2, B12, cholin dan asam folik), enzim digunakan dalam penelitian ini adalah PCA
(amylase dan lipase), mineral (sodium, (Plate Caunt Agar), aquades, peptone, dan
potassium, kalsium, magnesium, mangan, alkohol.
chopper, zinc, chromium dan iron), gula, Rancangan Penelitian
anthraquinon sebagai antimikrobial, sterol, Penelitian ini dilaksanakan dengan
asam salisilik (antiinflamasi dan antibakterial) metode eksperimen dengan Rancangan Acak
dan asam amino (delapan asam amino Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perla-
esensial) (Joseph and Justin Raj, 2010). kuan dengan 4 kelompok sebagai ulangan.
Hasil penelitian Nejatzadah and Sebagai perlakuan adalah perbandingan lidah
Barandozi (2013) lidah buaya dapat meng- buaya dengan air (v/v) yaitu, perlakuan A
hambat pertumbuhan bakteri gram positif kontrol/direndam air, B (1: 2),C (1: 3), D (1:
Sigella flexnori dan Streptococcus progenies 4) dan E (1: 5).

72 Evaluasi Total Koloni Bakteri ... (Allismawita, et al.)


Vol. 16 (2)

Model statistik dari unit rancangan ini gram dan 500 gram dengan perbandingan
menurut Steel dan Torrie (1995): (3:2:1). c) Kemudian telur dibalur dengan
adonan satu persatu secara merata setebal 2
Dimana : mm. d) Proses pengasinan dilakukan sela-
Yij : hasil pengamatan dari unit percobaan ma 7 hari. e) Setelah perendaman selama 7
yang mendapat perlakuan ke-1, hari, baluran telur dibuka, dicuci bersih dan
ulangan ke-j ditiriskan. f) Telur dibagi secara acak
µ : nilai tengah umum menjadi 5 bagian dan direndam dalam 5
αi : pengaruh perlakuan ke-i (i = 1, 2,… 5) perlakuan perbandingan lidah buaya dan air
rj : pengaruh ulangan ke-j (j = 1, 2,… 4) yaitu; A (kontrol/direndam air), B (1:2), C
ij : pengaruh sisa dari unit percobaan yang (1:3), D (1:4), E (1:5) dengan volume
mendapat perlakuan ke-1 dan larutan lidah buaya untuk masing-masing
kelompok ke-j perlakuan 556 ml untuk 17 butir telur,
i : banyak perlakuan (A, B, C, D, E) selama 3 hari. g) Setelah perendaman telur
J : banyak kelompok ulangan (1, 2, 3, 4) asin dibersihkan, kemudian direbus dalam
Jika perlakuan menunjukkan hasil air mendidih sampai telur matang selama
berbeda nyata (P<0,05), maka dilakukan uji 15 menit dan tiriskan dan disimpan pada
lanjut dan menggunakan uji Duncan’s suhu kamar. h) Kemudian dilakukan peng-
Multiple Range Test (DRMT) Steel dan Torrie ujian sesuai parameter yang diukur setelah
(1995). kontrol busuk (hari ke-6). i) Prosedur
Peubah yang Diamati tersebut diatas diulang sebanyak 4 kali.
Peubah yang diamati adalah kadar air Tempat dan Waktu Pelaksanaan
metode oven berdasarkan berat basah, pH Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
(Apriyantono, et al., 1989), total koloni bak- Kesehatan Ternak dan Laboratorium Tekno-
teri berdasarkan pedoman, dan umur simpan logi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Univer-
menggunakan pengamatan visual dengan sitas Andalas, pada tanggal 02 Agustus 2011
parameter sensori (warna, flavor, aroma, rasa sampai 25 Oktober 2011.
dan tekstur). Analisis umur simpan sesuai
batas akhir penurunan mutu yang dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
ditolerir yaitu timbulnya lendir pada putih Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
telur, dan bau busuk. Pengamatan umur rataan kadar air, pH total koloni bakteri dan
simpan dilakukan mulai hari ke 6 (kontrol umur simpan telur asin hasil perendaman
rusak) sampai telur asin busuk (Syarief, et al., dalam larutan lidah buaya dengan perban-
1989). dingan lidah buaya dan air yang berbeda
Prosedur Kerja seperti pada Tabel 1.
1. Persiapan konsentrasi larutan lidah buaya Kadar Air
(Aleovera barbadensis Miller) sebagai Hasil penelitian yang telah dilakukan,
berikut : lidah buaya dibersihkan, kemu- didapatkan rataan kadar air telur asin yang
dian kulit lidah buaya dibuka, diambil direndam dalam larutan lidah buaya (Aleovera
dagingnya dan diblender selama 2 menit barbadensis Miller) berkisar antara 64.74
menghasilkan larutan lidah buaya 2224 ml sampai 65.08%. rataan kadar air telur asin
(diulang 4 kali). pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
2. Prosedur pembuatan telur asin modifikasi Hasil analisis keragaman menunjukkan
Warisno (2005) untuk 1 kali ulangan dalam pengaruh yang tidak nyata (P>0.05) pada
penelitian ini sebagai berikut: a) telur itik perlakuan perbandingan lidah buaya dan air
yang telah bersih umur maksimal 2 hari terhadap kadar air telur asin hasil penelitian.
dengan berat 65-75 g sebanyak 85 butir. b) Hal ini disebabkan selama perendaman dalam
Adonan pengasin yang terdiri dari campu- air (kontrol) dan larutan lidah buaya dengan
ran bata merah 1000 gram, abu gosok 750

Evaluasi Total Koloni Bakteri ... (Allismawita, et al.) 73


Vol. 16 (2)

Tabel 1. Rataan kadar air, pH, total koloni bakteri dan umur simpan telur asin hasil penelitian
Perlakuan Perbandingan Kadar Air Nilai pH Total Koloni Bakteri Umur Simpan
Lidah Buaya : Air (%) (1x105) CFU/g (hari)
A (kontrol) 65,75±1,47 7,69±0,03 37,95±1,33a 6,75±0,50e
B (1:2) 64,74±1,60 7,53±0,26 4,70±0,62b 19,00±0,00a
C (1:3) 64,75±3,90 7,51±0,35 4,90±0,81b 18,00±0,00b
D (1:4) 64,92±1,08 7,39±0,27 5,60±0,28b 17,00±0,00c
E (1:5) 65,08±1,32 7,36±0,13 6,45±0,84b 16,00±0,00d
Keterangan : Rataan dengan superskrip huruf kecil yang berbeda menunjukkan berbeda sangat nyata (P<0,01)

terhadap kadar air telur asin hasil penelitian. bawang selama 0-7 hari berpengaruh tidak
Hal ini disebabkan selama perendaman dalam nyata terhadap kadar air dengan kadar air telur
air (kontrol) dan larutan lidah buaya dengan asin 67,00-69,00%. Ditambahkan Novia et al.
kosentrasi yang berbeda, sama-sama terjadi (2012) telur asin yang direndam dalam air sisa
sirkulasi air dan udara melalui pori-pori kulit penirisan getah gambir selama 10-50 menit
telur. Larutan lidah buaya mengandung tanin berbeda tidak nyata terhadap kadar air dengan
dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga kadar air 66,97-67,60%. Menurut Harlina et
tidak terjadi proses penyamakan dengan lapi- al. (2012) proses pembuatan telur asin dengan
san membran kulit telur sehingga pori-pori menambahkan garlic oil yang mempunyai
kulit telur tetap terbuka. aktifitas antibakterial dengan persentase garlic
Menurut Muhammad dan Margareth oil dan lamanya proses pengasinan (0-28 hari)
(2010), lidah buaya berkhasiat sebagai sebagai tidak berpengaruh terhadap kadar air putih dan
anti septik, anti jamur dan anti bakteri. kuning telur. Nurhidayat (2013) menambah-
Konsentrasi larutan lidah buaya berfungsi kan proses pemasakan telur asin ayam niaga
membunuh bakteri bukan menutupi pori-pori yang berbeda tidak nyata terhadap kadar air
kulit telur, jadi masih terbukanya pori-pori telur asin dengan rataan 71,49%.
kulit telur menyebabkan kadar air telur asin Nilai pH
yang sudah disimpan selama 6 hari berbeda Hasil penelitian yang dilakukan
tidak nyata. didapatkan rataan pH telur asin yang direndam
Berbeda tidak nyatanya kadar air dengan konsentrasi lidah buaya berkisar antara
perlakuan perendaman dalam larutan lidah 7.25 sampai dengan 7.53. Rataan pH telur asin
buaya (B, C, D dan E) disebabkan penguapan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
gas dan berkurangnya aktifitas mikroorga- Bedasarkan hasil analisis keragaman
nisme. Menurut Muchtadi (2009) kerusakan telur itik hasil penelitian menunjukkan penga-
telur diakibatkan oleh keluarnya air dan ruh berbeda tidak nyata terhadap pH. Berbeda
karbondioksida (CO2) dari telur selama tidak nyatanya nilai pH telur asin perlakuan
penyimpanan. Namun perlakuan direndam air perendaman dalam larutan lidah buaya (B, C,
tanpa perendaman pada larutan lidah buaya D dan E) disebabkan oleh pH larutan lidah
(A), mengakibatkan aktifitas mikroorganisme buaya hampir sama.
akan menghasilkan air. Hal ini sesuai dengan Perlakuan telur asin yang direndam
pernyataan Buckle dkk. (2009) bahwa setiap dalam air/kontrol (perlakuan A), dimana pori-
aktifitas mikroba akan menggunakan zat gizi pori kulit telur masih terbuka sampai 6 hari,
dan komponen lainnya dari produk akhir yang sehingga bakteri tumbuh secara optimum
dihasilkan untuk pertumbuhan sehingga akti- karena pH yang didapat yaitu 7.69 sedangkan
fitas mikroba tersebut menyebabkan terjadinya perlakuan perendaman dalam larutan lidah
pelepasan produk sampingan berupa air. buaya (perlakuan B, C, D dan E) pHnya akan
Hasil penelitian Novia et al. (2011) berada pada kisaran netral karena larutan aloin
perendaman telur asin dalam larutan kulit dan yang ada pada lidah buaya juga tidak

74 Evaluasi Total Koloni Bakteri ... (Allismawita, et al.)


Vol. 16 (2)

menutupi pori-pori kulit telur, melainkan ber- Pada perlakuan A memiliki total koloni
fungsi sebagai anti septik, anti bakteri dan bakteri tertinggi yaitu 37,95 x 105 CFU/g,
jamur yang dapat mengurangi aktifitas mikro- karena perlakuan perendaman dalam air,
organisme. Hasil penelitian Novia et al. dimana tidak terdapat aloin dan saponin, yang
(2011) perendaman telur asin dalam larutan merupakan zat anti bakteri dan anti jamur
kulit bawang berpengaruh tidak nyata yang terdapat pada daging lidah buaya
terhadap pH dengan kisaran 6,94-7,03. sehingga terjadi penguapan gas dan udara,
Menurut Buckle et al. (2009) bahwa memudahkan masuknya bakteri ke dalam telur
kebanyakan mikroorganisme tumbuh pada pH dan mengakibatkan aktifitas mikroorganisme
5.0 sampai 8.0. Aktifitas mikroorganisme meningkat dibandingkan dengan perlakuan
meningkat menyebabkan nilai pH juga yang menggunakan larutan lidah buaya.
meningkat, tetapi karena larutan aloin dan Menurut Muchtadi (2009) kerusakan telur
saponin memiliki pH yang berkisar antara diakibatkan oleh keluarnya air dan karbon-
7.25 – 7.53 dimana masih kisaran netral maka dioksida (CO2) dari telur selama penyimpa-
perendaman telur asin dalam larutan aloin dan nan. Hasil penelitian Novia et al. (2014)
saponin tidak berpengaruh terhadap nilai pH didapatkan telur asin kontrol tanpa
sehingga pH telur asin masih berada dalam perendaman dalam air sisa penirisan getah
kisaran netral. Nazaruddin (2009) menyata- gambir setelah 7 hari dengan total koloni
kan, cairan lidah buaya keasaman (pH) seperti bakteri 47,80x105 CFU/g.
kulit manusia. Rendahnya total koloni bakteri pada
Total Koloni Bakteri perlakuan B (lidah buaya: air, 1:2) disebabkan
Dari penelitian yang telah dilakukan, oleh aloin dan saponin sebagai anti bakteri
didapatkan rataan nilai total koloni bakteri yang terdapat dalam konsentrasi larutan lidah
telur asin yang direndam dengan konsentrasi buaya, aloin dan saponin berfungsi sebagai
larutan lidah buaya (Aleovera barbadensis anti septik yang membunuh bakteri. Menurut
Miller) berkisar antara 4,7 sampai 6,45 x 105 Nejatzadah and Barandozi (2013) lidah buaya
CPU/g. Rataan total koloni bakteri telur asin dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram
pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. positif Sigella flexnori dan Streptococcus
Hasil analisis keragaman menunjukkan progenies terutama oleh anthraquinon (aloin)
adanya pengaruh berbeda sangat nyata dan dihydroxyanthraquinones (saponin) yang
(P<0.01) perendaman dalam larutan lidah memiliki aktifitas antibakteri. Ditambahkan
buaya terhadap total koloni bakteri pada telur oleh Narsih et al. (2012) kandungan aloin
asin. Hasil uji Duncan’s menunjukkan bahwa dalam lidah buaya 4,27% dan saponin 5,43%.
perendaman memberikan pengaruh berbeda Berbeda tidak nyatanya perlakuan B, C,
sangat nyata (P<0.01) terhadap total koloni D dan E terhadap total koloni bakteri disebab-
bakteri. kan oleh perendaman dalam larutan lidah
Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa total buaya sudah menghambat perkembangbiakan
koloni bakteri tertinggi terdapat pada perla- bakteri. Nazaruddin (2009) menyatakan bah-
kuan perendaman dalam air/kontrol (perlakuan wa aloin dan saponin tidak menutupi pori-pori
A) yaitu 37,95 x 105 CFU/g, sedangkan total kulit telur tetapi mempunyai efek anti bakteri
koloni bakteri terendah dapat dilihat pada dan jamur. Hal ini akan mempertahankan
perlakuan perendaman dalam larutan lidah keawetan telur asin yang dihasilkan, sehingga
buaya 1:2 (perlakuan B) yaitu 4,7 x 105 total koloni bakteri yang dihasilkan berada
CFU/g. Hasil uji lanjut Duncan’s menyatakan pada kisaran 4,7 x 105 CFU/g sampai dengan
bahwa perlakuan A (direndam air) berpenga- 6,45 x 105 CFU/g, dimana kisaran ini masih
ruh sangat nyata (P<0.01) terhadap perlakuan aman untuk dikonsumsi.
B, C, D dan E. Sedangkan perlakuan B ber- Umur Simpan
pengaruh tidak nyata (P>0.05) dengan perla- Hasil penelitian yang telah dilakukan,
kuan C, D dan E. maka didapatkan rataan umur simpan telur

Evaluasi Total Koloni Bakteri ... (Allismawita, et al.) 75


Vol. 16 (2)

asin yang direndam dengan konsentrasi laru- sentrasi larutan B (lidah buaya : air, 1:2) ber-
tan lidah buaya berkisar antara 16 hari sampai beda tidak nyata dengan perlakuan C (lidah
dengan 19 hari. Rataan umur simpan telur asin buaya : air, 1:3), D (lidah buaya : air, 1:4), dan
pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. E (lidah buaya : air, 1:5), sedangkan perlakuan
Berdasarkan hasil analisis keragaman A kontrol direndam dalam air data total koloni
nilai umur simpan pada perlakuan menunjuk- sejalan dengan parameter umur simpan, setiap
kan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0.01). perlakuan menunjukkan berbeda sangat nyata,
Pada Tabel 1 dapat dilihat umur simpan telur ini berarti bahwa perlakuan B merupakan
asin hasil penelitian. Perlakuan A merupakan perendaman yang efisiensi untuk mengawet-
telur asin direndam dalam air, dimana pori- kan telur asin. Hasil penelitian Novia et al.
pori kulit telur masih terbuka sehingga cepat (2014) telur asin perendaman dalam air sisa
rusak dan hanya bertahan 6 hari karena pori- penirisan getah gambir selama 1 jam tanpa
pori kulit telur masih terbuka akibatnya terjadi pengenceran memiliki umur simpan sampai 63
penguapan karbondioksida (CO2) dan pening- hari.
katan aktifitas mikroorganisme yang dapat
mempersingkat umur simpan dari telur asin. KESIMPULAN
Umur simpan telur asin dengan konsentrasi Hasil penelitian perendaman telur dalam
larutan lidah buaya B (lidah buaya: air, 1:2) larutan lidah buaya (Aleovera barbadensis
dapat memperpanjang umur simpan telur asin Miller) menurunkan total koloni bakteri dan
hingga 19 hari, C (lidah buaya: air, 1:3) mem- umur simpan dibandingkan control (tanpa
perpanjang umur telur asin 18 hari, D (lidah
perendaman) (P<0,1), namun tidak mempeng-
buaya : air, 1:4) memperpanjang umur simpan aruhi kadar air dan pH (P>0.05). Perendaman
telur asin 17 hari dan E (lidah buaya : air, 1:5)
dalam larutan lidah buaya (lidah buaya : air,
memperpanjang umur simpan telur asin 16 1:2) menghasilkan nilai terbaik terhadap kadar
hari, hasil ini menunjukkan umur simpan yang air 64,74±1,60%, pH 7,53±0,26, total koloni
berbeda sangat nyata, bervariasi sesuai dengan bakteri 4,79±0,62x105 CFU/g dan umur telur
perbandingan konsentrasi larutan lidah buaya asin 19 hari.
dan air yang diberikan.
Hal ini disebabkan aloin dan saponin
DAFTAR PUSTAKA
yang terkandung dalam konsentrasi larutan
lidah buaya juga tidak menutupi pori-pori kulit Apriyantono, D. Fardiaz, N. I. Puspitasari,
telur akan tetapi mencegah masuknya bakteri Sedarwati dan S. Budiyanto. 1998.
yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada Analisis Pangan. Institut Pertanian
telur asin. Hasil penelitian Nejatzadah and Bogor. Bogor.
Barandozi (2013) lidah buaya dapat meng-
hambat pertumbuhan bakteri gram positif Arunlertaree, C., W. Kaewsomboon, A.
terutama oleh anthraquinon (aloin) dan dihyd- Kumsopa, P. Pokethitiyooh and P.
roxyanthraquinones (saponin) yang memiliki Panyawathanakit. 2007. Removal of
aktifitas antibakteri. Ditambahkan oleh Narsih lead from battery manufacturing waste-
et al. (2012) kandungan aloin dalam lidah water by egg shell. Songklanakarin J.
buaya 4,27% dan saponin 5,43%. Menurut Sci. Technol. 29(3):857-868
Muhammad dan Margareth (2010), lidah Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet dan
buaya berkhasiat sebagai anti septik, anti M. Wootton. 2009. Ilmu Pangan. Terje-
jamur dan anti bakteri. Oleh sebab itu, telur mahan Hari Purnomo dan Adiono. UI-
asin yang direndam dalam konsentrasi larutan Press. Jakarta.
lidah buaya dapat disimpan lebih lama.
Data hasil dari kadar air dan pH sama- Harlina, P.W., Ma Mei Hu, A.M. Legowo and
sama berbeda tidak nyata terhadap semua Y.B. Pramono. 2012. The effect of
perlakuan, data total koloni bakteri pada kon- supplementation garlic oil as an antibac-

76 Evaluasi Total Koloni Bakteri ... (Allismawita, et al.)


Vol. 16 (2)

terial activity and salting time on the sia,Volume 13 Nomor 2 Edisi Juni 2011
characteristic of salted egg. Journal of ISSN : 1907-1760. Hal : 92-98.
Applied Food Technology. 1(4):121-128 _________, S. Melia, A. Sukma dan F. D.
Josep, B and S. Justin Raj. 2010. Pharma- Rizki. 2012. Effects of soaking duration
cognostic and phytochemical properties of briny eggs in gambier waste liquid on
of Oleo vera Linn-an overview. Inter- water, protein content and shelf life.
national Journal of Pharmaceutical Proceeding Poultry International Semi-
Sciences Review and Research nar 11-12 September 2012. hal : 383-
4(2):106-110 385
Muchtadi, D. 2009. Prinsip Teknologi Pangan __________, I. Juliyarsi, A. Sandra,
Sumber Protein. Cetakan Kesatu. Yuherman and R. Muhammad. 2014.
Penerbit Alfabeta. Bandung. Soaking salted egg in gambier liquid
waste inhibit bacterial growth. Pak. J.
Muhammad, A. dan Margareth. 2010. Kamus
Biol. Sci. 17(3):424-428
Pintar Obat Herbal. Nuha Media.
Yogyakarta. Nurhidayat, Y., J. Sumarmono dan S. Wasito.
2013. Kadar air, kemasiran dan tekstur
Narsih, S.Kumalaningsih, Wignyanto and S.
telur asin ayam iaga yang dimasak
Wijana. 2012. Identification of aloin and
dengan cara berbeda. Jurnal Ilmiah
saponin and chemical composition of
Peternakan. 1(3):813-820
volatile constituents from Aloe vera (L)
Peel. J.Agric.Food.Tech. 2(5):79-84 Steel, R. G. dan J. H. Torrie. 1995. Prinsip dan
Prosedur Statistik Suatu Pendekatan
Nazaruddin. 2009. Obat Murah Alami dan
Biometrik. Cetakan ketiga. Terjemahan
Berkhasiat. Better Book. Jakarta.
Bambang Sumatri. PT. Gramedia Pusta-
Nejatzadeh, F and Barandozi. 2013. ka Utama. Jakarta.
Antibacterial activities and antioxidant
Syarief, R., S. Santausa dan S. Isyana. 1989.
capacity of Aloe vera. Organic and
Teknologi Pengemasan Pangan. Pusat
Medical Chemistry Letter. 3(5):1-8
Antar Universitas, Institut Pertanian
Novia, D., I.Juliyarsi dan P. Andalusia. 2011. Bogor. Bogor.
Evaluasi total koloni bakteri dan cita
Warisno. 2005. Membuat Telur Asin Aneka
rasa telur asin dengan perlakuan peren-
Rasa. Agro Media Pustaka. Jakarta.
daman ekstrak kulit bawang (Allium
ascalonicum). Jurnal Peternakan Indone-

Evaluasi Total Koloni Bakteri ... (Allismawita, et al.) 77

Anda mungkin juga menyukai