SISTEM PENGUKURAN
VM041109
Oleh:
Aprilely Ajeng Fitriana, S.ST.,M.T
A. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengoperasikan peralatan
multitester analog dan digital secara benar.
C. TEORI
Dalam memahami penggunaan multitester analog dan digital secara benar dan
tepat maka diperlukan pembacaan data pengukuran pada multitester tersebut
secara berulang-ulang. Dari data-data yang diperoleh, dicarilah data yang
mendekati benar. Untuk itu diperlukan rumus sebagai berikut:
𝑌𝑛 − 𝑋𝑛
%𝐾𝑒𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = {1 − | |} × 100%
𝑌𝑛
D. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Pasang kabel probe merah pada terminal tegangan dan kabel probe hitam
pada terminal common
2. Aturlah saklar pemilih ke range ohm (Ω)
3. Hubungkan kabel probe meter pada objek (resistor) yang akan diukur
4. Lakukan pengukuran sesuai pada data tabel
b. 𝑅2 = 470 Ω
No. Range (𝛀) Hasil Pengukuran %Ketepatan
1. ×1
2. ×100
3. ×1k
4. ×10k
5. 2k
6. 20k
7. 200k
8. 2M
c. 𝑅3 = 560 Ω
No. Range (𝛀) Hasil Pengukuran %Ketepatan
1. ×1
2. ×100
3. ×1k
4. ×10k
5. 2k
6. 20k
7. 200k
8. 2M
e. 𝑅5 = 6 𝐾Ω
No. Range (𝛀) Hasil Pengukuran %Ketepatan
1. ×1
2. ×100
3. ×1k
4. ×10k
5. 2k
6. 20k
7. 200k
8. 2M
f. 𝑅6 = 5.6 𝐾Ω
No. Range (𝛀) Hasil Pengukuran %Ketepatan
1. ×1
2. ×100
3. ×1k
4. ×10k
5. 2k
6. 20k
7. 200k
8. 2M
h. 𝑅8 = 10 𝐾Ω
No. Range (𝛀) Hasil Pengukuran %Ketepatan
1. ×1
2. ×100
3. ×1k
4. ×10k
5. 2k
6. 20k
7. 200k
8. 2M
i. 𝑅9 = 500 Ω
No. Range (𝛀) Hasil Pengukuran %Ketepatan
1. ×1
2. ×100
3. ×1k
4. ×10k
5. 2k
6. 20k
7. 200k
8. 2M
k. 𝑅11 = 1𝐾Ω
No. Range (𝛀) Hasil Pengukuran %Ketepatan
1. ×1
2. ×100
3. ×1k
4. ×10k
5. 2k
6. 20k
7. 200k
8. 2M
l. 𝑅12 = 50 Ω
No. Range (𝛀) Hasil %Ketepatan
Pengukuran
1. ×1
2. ×100
3. ×1k
4. ×10k
5. 2k
6. 20k
7. 200k
8. 2M
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami sumber kesalahan pada data pengukuran
menganalisa kesalahan dengan menggunakan beberapa persamaan.
B. TEORI
Kesalahan didefinisikan sebagai penyimpangan pembacaan dari harga yang
ditujukan dengan pengukuran yang bervariasi. Saat mengukur, beberapa
kesalahan tidak dapat dielakkan seperti pada perhitungan yang dapat
menghasilkan yang tepat. Analisa data percobaan, salah satunya adalah sumber
kesalahan dan kesalahan yang mana akan mempengaruhi data yang benar.
Percobaan ini terdiri dari dua bagian, antara lain:
1. Memperkenalkan kesalahan yang diakibatkab toleransi komponen, sumber
kesalahan dari bagian ini diakibatkan data-data yang didapat ada pula
kesalahan yang diakibatkan kesalahan pada alat ukur atau kesalahan
pengamatan.
2. Kesalahan pada pembacaa, yang mungkin dapat diklarifikasi sebagai
kesalahan kotor atau kesalahan pengamatan.
C. PERSAMAAN-PERSAMAAN
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam percobaan:
𝑅1 +𝑅2 +⋯+𝑅𝑛
1. 𝑅𝑎𝑣𝑒 =
𝑛
(𝑅𝑚𝑎𝑥 −𝑅𝑎𝑣𝑒 )+(𝑅𝑎𝑣𝑒 −𝑅𝑚𝑖𝑛 )
2. 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 =
2
𝑅𝑎𝑣𝑒 −𝑅𝑥
3. %𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = × 100%
𝑅𝑥
𝐸𝑜𝑢𝑡
4. 𝑅𝑏 = 𝑅𝑎 ×
𝐸𝑖𝑛 −𝐸𝑜𝑢𝑡
Keterangan:
E. PERALATAN
1. DC power supply 1
2. Voltmeter 1
3. Resistor 10kOhm 10
4. Resistor 1kOhm 1
5. Decade resistor 1
F. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkai rangkaian percobaan seperti Gambar 2.1
2. Hubungkan voltmeter pada resistor Rb = 10 kOhm (decade resistor) dan atur
input tegangan sampai tegangan output 10 V. catat harga Ein pada tabel.
Jangan merubah tegangan Ein.
3. Ganti Rb dengan salah satu dari resistor 10kOhm dan catat harga Eout pada
tabel
4. Lakukan langkah yang sama seperti no.3, untuk resistor 10 kOhm yang lain
dan catat pula Eout pada tabel.
5. Dengan menggunakan persamaan no. 4, hitung harga Rb untuk 10 resistor
tersebut
6. Hitung harga rata-rata Rb pada no.5 dan catat pada tabel
7. Hitung range kesalahan pada harga Rb dan masukkan data pada tabel
8. Hitung %kesalahan untuk harga rata-rata Rb pada no.6, terhadap harga
berdasarkan kode warna dan catat pada tabel.
G. TUGAS
1. Perhitungan yang dipergunakan pada tabel data
2. Analisa data dan kesimpulan
A. TUGAS PENDAHULUAN
Hitung nilai V1 dan V2 bila E = 12 Volt dan resistansi R2 berubah sesuai dengan
tabel!
B. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami dan mengoperasikan alat ukur analog berupa DC
Voltmeter
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkailah rangkaian percobaan seperti Gambar 3.1, R1 adalah Resistor 560
Ohm, sedangkan R2 adalah decade resistor
2. Setting tegangan E pada DC power supply hingga menunjukkan nilai 12 V
3. Hitung tegangan V1 dan V2 untuk menentukan range yang akan digunakan
pada V1 dan V2 menggunakan persamaan berikut:
𝐸. 𝑅1
𝑉1 =
𝑅1 + 𝑅2
A. TUGAS PENDAHULUAN
Hitung masing arus yang mengalir pada Gambar 4.1 pada setiap perubahan R2
sesuai dengan tabel, bila tegangan sumber E 12 Volt, R1 560 Ohm!
B. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami dan mengoperasikan alat ukur analog berupa DC
Voltmeter
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkailah rangkaian percobaan seperti Gambar 4.1, R1 adalah Resistor 560
Ohm, sedangkan R2 adalah decade resistor
2. Setting tegangan E pada DC power supply hingga menunjukkan nilai 12 V
3. Hubungkan + pada Ammeter pada keluaran R1 sedangkan keluaran range
penunjukkan pada masukkan R2. Pilih range yang paling sesuai dengan arus
yang mungkin mengalir. Jangan pilih range terlalu besar untuk memudahkan
pembacaan.
G. TUGAS
1. Perhitungan yang dipergunakan pada tabel data
2. Analisa data dan kesimpulan
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami dan mengoperasikan alat ukur analog berupa DC
Voltmeter
C. RANGKAIAN PERCOBAAN
D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkailah rangkaian percobaan seperti Gambar 5.1, R1 adalah Resistor 560
Ohm, sedangkan R2 adalah decade resistor
2. Setting tegangan E pada DC power supply hingga menunjukkan nilai 12 V
3. Ukur besar tegangan V1 dan V2 menggunakan multitester digital dengan
perubahan nilai R2 seperti yang ditunjukkan pada Tabel Percobaan. Catat
hasil pengukuran tersebut!
4. Hitung nilai Vtot dengan menggukan persamaan berikut:
Vtot = V1+V2
5. Hitung %error dengan menggunakan persamaan berikut:
|𝐸 − 𝑉𝑡𝑜𝑡 |
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100%
𝐸
F. TUGAS
Bandingkan hasil pengukuran menggunakan Voltmeter digital ini dengan hasil
pengukuran menggunakan Voltmeter analog pada Percobaan III. Apakah ada
perbedaan dari kedua data tersebut? Jika iya, jelaskan mengapa kedua data
tersebut dapat berbeda?
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami dan mengoperasikan alat ukur analog berupa DC
Voltmeter
C. RANGKAIAN PERCOBAAN
D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkailah rangkaian percobaan seperti Gambar 5.1, R1 adalah Resistor 560
Ohm, sedangkan R2 adalah decade resistor
2. Setting tegangan E pada DC power supply hingga menunjukkan nilai 12 V
3. Ukur besar arus menggunakan multitester digital dengan perubahan nilai R2
seperti yang ditunjukkan pada Tabel Percobaan. Catat hasil pengukuran
tersebut!
4. Hitung nilai Iteori dengan menggukan persamaan berikut:
E
Iteori =
R1 + R2
5. Hitung %error dengan menggunakan persamaan berikut:
|Iteori − Ipraktik |
%error = × 100%
Iteori
F. TUGAS
Bandingkan hasil pengukuran menggunakan Ammeter digital ini dengan hasil
pengukuran menggunakan Ammeter analog pada Percobaan III. Apakah ada
perbedaan dari kedua data tersebut? Jika iya, jelaskan mengapa kedua data
tersebut dapat berbeda?
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami pemasangan voltmeter dan ammeter secara benar
untuk pengukuran nilai resistansi dari suatu resistor
B. TEORI
Pengukuran nilai resistansi menggunakan voltmeter dan ammeter sering
digunakan dalam laboratorium. Bila suatu tegangan V pada resistor dan arus I
yang mengalir pada resistor, maka dengan menggunakan hukum Ohm dapat
diketahui besar resisto Rx yang tidak diketahui nilai resistansinya.
𝑉
𝑅𝑥 = (1)
𝐼
Persamaan tersebut berlaku bila tahanan dalam ammeter dianggap nol dan
tahanan dalam voltmeter dianggap tak hingga. Ada dua cara untuk metode
voltmeter dan ammeter.
(a) (b)
Gambar 7.1 Metode Voltmeter-Ammeter
Dari Gambar 7.1 (a), ammeter diseri dengan resistor Rx sehingga ammeter
tersebut hanya mengukur arus resistor Ix. Dengan demikian voltmeter akan
menunjukkan tegangan Vx ditambah dengan tegangan drop dari ammeter.
Jadi,
𝑉 = 𝑉𝑥 + 𝐼𝑥 𝑟𝑎
} (2)
𝑉𝑥 = 𝐼𝑥 𝑅𝑜
sehingga
𝑉
𝑅𝑜 = − 𝑟𝑎 (3)
𝐼
𝑉
𝑅𝑜 ≈ (4)
𝐼
𝑅−𝑅𝑜 𝑟𝑎
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 = × 100% = × 100% (5)
𝑅𝑜 𝑅−𝑟𝑎
Sekarang lihat Gambar 7.1 (b), voltmeter mengukur 𝑉 = 𝑉𝑥 pada resistor, tetapi
ammeter menunjukkan arus resistor R ditambah arus voltmeter 𝐼𝑣 .
Jadi,
𝐼 = 𝑖𝑥 + 𝐼𝑣 (6)
𝑉 𝑉
𝑅𝑜 = 𝑅= (7)
𝐼𝑥 𝐼
𝑉
𝑟𝑣 =
𝐼𝑣
Keterangan:
𝑉 1
𝑅𝑜 = = (9)
𝐼−𝑉⁄𝑟𝑣 1⁄𝑅 −1⁄𝑟𝑣
Jadi %error
D. LANGKAH PERCOBAAN
METODE GAMBAR a
1. Ukur tahanan dalam voltmeter (𝑟𝑣 ) dan ammeter (𝑟𝑎 )
2. Hitung dan pastikan dulu arus dan teganagn maksimum yang diijinkan pada
resistor.
3. Buatlah rangkaian seperti pada Gambar 7.1 (a), untuk Rx = 22Ω.
4. Gunakan range ammeter 3 mA dan power supply E=0
5. Dengan mengatur power supply secara perlahan-lahan dapatkan arus
ammeter 1,5mA dan catat pada tabel penunjukkan tegangan pada voltmeter
Catatan:
Jika akan merubah range voltmeter, maka DC power supply harus dalam
keadaan nol.
6. Ulangi langkah 1 s.d 5 untuk resistor yang lain.
METODE GAMBAR b
V = 0,5 V 𝑟𝑣 = ………………………
Rx (Ohm) I (A) R=V/I Ro (Ohm) %error
22
47
100
1000
2200
4700
10000
F. TUGAS
1. Gambarkan grafik Rx vs R menggunakan millimeter block
2. Analisa dan kesimpulan
A. TUGAS PENDAHULUAN
Jelaskan fungsi masing-masing tombol pada oscilloscope!
B. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami mengoperasikan oscilloscope dengan benar
D. SKEMA OSCILLOSCOPE
E. LANGKAH PERCOBAAN
KALIBRASI
1. Pastikan oscilloscope terhubung dengan catu daya
2. Nyalakan oscilloscope dengan menekan Power Switch
3. Hubungkan probe oscilloscope ke CH1 atau CH2 terminal
4. Pastikan penunjukkan pada probe oscilloscope pada x1
MEASUREMENT
Bacalah:
a. Vpp
b. Vrms
c. Vave
d. frekuensi
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat memahami penggunaan alat ukur LCR Meter
B. TEORI
LCR Meter adalah bagian dari alat uji elektronik yang digunakan untuk mengukur
induktansi (L), kapasitansi (C) dan resistensi (R) dari komponen. Dalam versi
sederhana dari alat ini, nilai-nilai sebenarnya dari jumlah ini tidak diukur;agak
impedansi diukur secara internal dan dikonversi untuk ditampilkan ke kapasitansi
yang sesuai atau nilai induktansi.Bacaan akan cukup akurat jika kapasitor atau
induktor perangkat yang diuji tidak memiliki komponen resistif signifikan
impedansi.Lebih maju desain ukuran induktansi benar atau kapasitansi, dan juga
resistansi setara seri kapasitor dan faktor Q dari komponen induktif.
Biasanya perangkat yang diuji (DUT) dapat dikenakan ACsumber tegangan
.Meter mengukur tegangan menemukan dan arus melalui DUT.Dari rasio tersebut
meter dapat menentukan besarnya impedansi. Sudut fase antara tegangan dan
arus juga diukur dalam instrumen yang lebih maju;dalam kombinasi dengan
impedansi, kapasitansi setara atau induktansi, dan resistansi, dari DUT dapat
dihitung dan ditampilkan.Meter harus mengasumsikan baik paralel atau model
seri untuk kedua elemen ini.Asumsi yang paling berguna, dan pada umumnya
diadopsi, adalah bahwa pengukuran LR memiliki unsur-unsur dalam seri (seperti
yang akan dihadapi dalam kumparan induktor) dan pengukuran CR memiliki
elemen secara paralel (seperti yang akan dihadapi dalam mengukur kapasitor
dengan dielektrik bocor).LCR Meter juga dapat digunakan untuk menilai variasi
induktansi sehubungan dengan posisi rotor dalam mesin magnet permanen
(namun harus diperhatikan karena beberapa LCR Meter dapat rusak oleh EMF
yang dihasilkan diproduksi dengan memutar rotor dari motor magnet permanen ).
Tangan memegang LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari 100 Hz,
120 Hz, 1 kHz, 10 kHz, dan 100 kHz untuk akhir meter atas.Resolusi layar dan
pengukuran kemampuan jangkauan biasanya akan berubah dengan frekuensi uji.
Benchtop LCR Meter biasanya memiliki frekuensi uji dipilih dari lebih dari 100
kHz.Mereka sering termasuk kemungkinan untuk menempatkan di tegangan DC
atau arus pada sinyal pengukuran AC.End meter lebih rendah menawarkan
D. LANGKAH PERCOBAAN
PENGUKURAN INDUKTANSI (L)
1. Tekan tombol L/C/R sehingga layar menunjukkan huruf L
2. Hubungkan kaki-kaki inductor pada probe LCR meter
3. Tekan tombol 1KHz/120Hz
4. Hasil pengukuran akan ditampilkan di layar
5. Lepaskan probe dari kaki-kaki induktor
V = 0,5 V 𝑟𝑣 = ………………………
Rx (Ohm) I (A) R=V/I Ro (Ohm) %error
22
47
100
1000
2200
4700
10000
F. TUGAS
1. Gambarkan grafik Rx vs R menggunakan millimeter block
2. Analisa dan kesimpulan