Anda di halaman 1dari 11

Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan

Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN


PENDEKATAN ECONOMIC (EVA) DAN (MVA)

Ardyan Firdausi Mustoffa

ABSTRACTS

Performance measurement has become an important indicator not only for companies but
also for Investors. lt indicates the capability of companies in managing their capital. Performance
measurement can be divided into financial and non financial performance measurement. This
article witt discuss further about financial performance measurement using Economic Value
Added (EVA) and Market Value Added (MVA). Economic Value Added was developed by
Sfern, Stewart & Company, while Financial Value Added or Financial EVA is a new indicator that
was developed as an improvement of EVA. ln the end of the article, there will be. comparisons of
advantages and disadvantages between EVA and MVA.

Key Words: Financial performance measurement, Economic Value Added (EVA). Market
Value
Added (MVA).

PENDAHULUAN mengetahui kinerja yang dicapai maka dilakukan


penilaian kinerja.
Kinerja adalah kemampuan kerja yang Penilaian kinerja perusahaan
ditunjukkan dengan hasil kerja. Kinerja perusahaan (Companies performance assessment)
merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu mengandung makna suatu proses atau sistem penilaian
perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu mengenai pelaksanaan kemampuan kerja suatu
pada standar yang ditetapkan. Kinerja perusahaan (organisasi) berdasarkan standar tertentu
perusahaan hendaknya merupakan hasil (Kaplan dan Norton, 1996; Lingle dan

yang dapat diukur dan menggambarkan Schiemann, 1996; Brandon & Drtina,

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 61


Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X
kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai 1997). Menurut Horngren (2009:825), Pengukuran kinerja
ukuran yang disepakati. Untuk perusahaan dapat dikelompokkan menjadi pengukuran
kinerja

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 62


Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X

non keuangan (non financial performance return on investments), merupakan


measurement) dan pengukuran kinerja keuangan perbandingan antara laba bersih setelah pajak
(financial performance dengan total aktiva. Metode hasil atas total aktiva
measurement). ini, digunakan untuk mengukur
seberapa efektif perusahaan
Pengukuran Kinerja Keuangan

Menurut Sutrisno (2009: 53) memanfaatkan sumber ekonomi


menjelaskan pengertian kinerja keuangan perusahaan yang berupa total aktiva untuk menciptakan
merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam keuntungan. Formula yang digunakan untuk
periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan menghitung hasil dari total aktiva (return on assets
perusahaan tersebut. Pengukuran kinerja keuangan suatu atau return on investment) atau ROA/ROI,
perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai macam sebagai berikut:
metode analisis. Menurut Moeljadi (2006:65) “metode 2.
analisis laporan keuangan yang dapat digunakan antara lain
analisis rasio keuangan, analisis nilai tambah pasar
Dimana :
(Market Value Add/MVA), dan analisis nilai
ROA = tingkat pengembalian atas
tambah ekonomis (Economic Value
aset
Added/EVA)”. Penilaian kinerja keuangan perusahaan
Net Profit After Tax = Laba bersih
juga ditimbulkan sebagai
setelah pajak
akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen, Net assets = Total asset
hal ini merupakan persoalan yang cukup rumit, karena
menyangkut persoalan efektivitas pemanfaatan modal,
efisiensi, dan profitabilitas dari kegiatan operasional
perusahaan.
Pendekatan rasio profitabilitas Dimana :
(profitability ratio method), merupakan suatu ROI = tingkat pengembalian atas aset
pendekatan yang digunakan untuk mengukur Net Profit after tax = laba
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Net Assets = Total Investasi
keuntungan. Metode rasio profitabilitas yang dijelaskan 3. Hasil dari ekuitas (return on equity),
berikut ini hanya berkaitan dengan penilaian atas hasil dari merupakan perbandingan antara laba bersih
investasi yang terdiri atas: setelah pajak dengan ekuitas. Metode ini
1. Hasil dari total aktiva atau hasil dari investasi memberikan gambaran tentang
(return on assets atau pengukuran

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 63


Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X

efektivitas perusahaan dalam dengan metode yang relatif sederahana. Sedangkan


memanfaatkan ekuitas untuk kekurangannya adalah:
menciptakan keuntungan. Formula untuk 1. Tidak mendasarkan pada arus kas, sehingga
menghitung hasil dari ekuitas (return on hasil dari investasi tidak mencerminkan nilai
equity) atau ROE sebagai berikut: riil.
4. 2. Tidak mempertimbangkan nilai waktu
uang dan
3. Hasil atas investasi bukan merupakan
Dimana : hasil atas investasi secara netto, karena
tidak
ROE = Return on Equity dikurangkan dengan biaya ekuitas
Net Income = Laba bersih yangdiperoleh dalam rangka
Shareholder's equity = Dana menghimpun dana untuk
yang diinvestasikan pemegang saham diinvestasikan.
pada perusahaan.
5. Hasil dari penjualan (return on
sales/profit margin), merupakan Pengertian EVA (Economic Value
perbandingan antara laba bersih Added)

setelah pajak dengan penjualan EVA (Economic value added)


bersih. Metode ini memberikan gambaran merupakan metode penilaian kinerja
tentang pengukuran keuangan perusahaan berdasarkan nilai

efektivitas perusahaan dalam tambah (Value added). Metode EVA


memanfaatkan hasil penjualan untuk pertama kali dikembangkan oleh Stewart & Stern seorang
menciptakan keuntungan. Formula untuk analis keuangan dari perusahaan Stern Stewart & Co pada
menghitung hasil dari penjualan (return on tahun 1993. Di Indonesia metode tersebut dikenal dengan
sales) atau metode NITAMI (Nilai Tambah Ekonomi). Menurut
ROS sebagai berikut: Tunggal (2001) dalam Iramani dan Erie (2005:3)
“EVA/NITAMI adalah metode manajemen
Dimana : keuangan untuk mengukur laba ekonomi ROS = Return on
Sales dalam suatu perusahaan yang menyatakan Net Income = Laba bersih bahwa
kesejahteraan hanya dapat tercipta
Sales = Total penjualan manakala perusahaan mampu memenuhi
Pendekatan rasio profitabilitas memiliki semua biaya operasi (operating cost) dan biaya
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pendekatan rasio modal (cost of capital)”. Menurut Young &
profitabilitas adalah proses perhitungan kinerja investasi O’byrne (2001:18) “ EVA
merupakan alat komunikasi yang efektif,

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 64


Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X

baik untuk penciptaan nilai yang dapat x ) +


WACC
dijangkau oleh manajer lini yang akhirnya

mendorong kinerja perusahaan dan untuk berhubungan NOPAT EBIT (I – Tarif Pajak) Kewajiban
dengan pasar modal.” Berdasarkan definisi Modal yang di jangka panjang
EVA yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut investasikan + ekuitas Pemegang
menunjukkan bahwa pada dasarnya EVA Saham
EVA NOPAT – (WACC x Modal yang
merupakan alat untuk menilai kinerja
diinvestasikan)
keuangan perusahaan berdasarkan nilai tambah yang Sumber : Sartono (2001) dalam Nasution
memperhatikan adanya biaya (2009), Pradhono (2004:145), dan Young &
modal (cost of capital) yang ditanggung O’Byrne(2001:39)

perusahaan. EVA memberikan sistem Keterangan :


pengukuran yang baik untuk menilai kinerja NOPAT = Net Operating Profit After
keuangan perusahaan karena EVA Taxes (Laba operasi bersih setelah pajak)
memperhatikan adanya biaya modal. Dengan EBIT = Earning Before interest and taxes
demikian dapat dikatakan bahwa (Laba sebelum pajak)
EVA merupakan metode analisis keuangan

untuk menilai profitabilitas dan kinerja manajemen WACC = Weighted Average Cost of
dari operasi perusahaan. Capita (Biaya modal rata-rata
l

tertimbang)
Perhitungan EVA ke = Biaya modal saham biasa
Menurut Young & O’Byrne (2001:39), We = persentase biaya modal pada struktur
EVA sama dengan selisih antara laba operasi modal
perusahaan setelah Kd = biaya modal hutang
pajak (NOPAT) dengan biaya modal. Biaya t = tingkat pajak

modal sama dengan modal yang Wd = persentase hutang dalam struktur


diinvestasikan perusahaan dikalikan dengan biaya Rumus Perhitungan
modal rata-rata tertimbang. Secara matematis
dirumuskan sebagai berikut:

EVA = NOPAT – (WACC x Modal yang


diinvestasikan)
Tabel 1 langkah-langkah Perhitungan
EVA
Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 64
Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X
modal perusahaan mampu menghasilkan tingkat penghasilan
EVA = Economic Value added melebihi tingkat biaya modal. Sebaliknya EVA yang
negatif (EVA < 0) menunjukkan bahwa nilai
EVA yang positif (EVA > 0) menandakan perusahaan perusahaan menurun karena tingkat
berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal karena
Komponen
masing-masing pengembalian lebih rendah daripada biaya modalnya.
EVA
komponen EVA

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 65


Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X

Pengertian MVA (Market Value Added) MVA = Market Value 0f equity


Konsep Market Value added (MVA) (MVE) - Book Value of equity (BVE)
juga dikembangkan oleh Stewart & Stern. Menurut MVE = Shares outstanding x stock
Warsono (2003:47) “Market price
valueadded (MVA) adalah perbedaan BVE = Shares outstanding x
antara nilai pasar ekuitas perusahaan pada periode tertentu nominal value of share
dengan nilai ekuitas yang dipasok para investorny”. MVA b. Hanafi (2008:55) merumuskan MVA
hanya adalah sebagai berikut:
dapat dihitung atau diaplikasikan pada MVA = Nilai Pasar Saham– Nilai
perusahaan publik atau yang listed di pasar modal. Buku Saham
Menurut Winarto (2005:4) “Market value added Nilai pasar saham dapat dicari dengan
(MVA) adalah perbedaan antara modal yang mengalikan harga pasar perlembar saham
ditanamkan di perusahaan sepanjang waktu (untuk dengan jumlah saham yang beredar dipasar.
keseluruhan investasi baik berupa modal, pinjaman, laba Menurut Winarto (2005:5) langkah yang harus
ditahan dan sebagainya) terhadap keuntungan yang dapat ditempuh untuk menghitung nilai MVA adalah:
diambil 1. Menghitung jumlah saham yang
sekarang, yang merupakan selisih antara
nilai buku dan nilai pasar dari keseluruhan beredar (the number of share
tuntutan modal. MVA harus menjadi tujuan utama outstanding)
perusahaan yang menitikberatkan pada kemakmuran 2. Menghitung harga pasar (share price)
pemegang saham. Pada dasarnya MVA adalah suatu 3. Menghitung nilai buku ekonomis per
konsep untuk menilai kinerja keuangan lembar saham (economic book
perusahaan dari sudut pandang eksternal dengan value per share)
menghitung selisih antara nilai pasar saham dengan nilai 4. Menghitung MVA
buku saham. Langkah-langkah perhitungan
MVA
Perhitungan MVA Komponen Rumus perhitungan
Nilai tambah pasar (MVA) dari sebuah perusahaan MVA masing-masing
merupakan hasil dari selisih komponen MVA
nilai pasar perusahaan dikurangi oleh Nilai pasar Harga pasar saham

komponen biaya yang telah dikeluarkan saham x jumlah saham perusahaan untuk modal
investasinya yang beredar (Winarto, 2005:5).
a. Baridwan dan Legowo (2002:143) Nilai buku
merumuskan MVA sebagai berikut : saham
MVA Nilai Pasar saham –

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 66


Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X

Nilai Buku Saham selama melakukan kegiatan


Sumber : Hanafi (2008:55), Winarto operasionalnya.”
(2005:6) Penelitian O’Byrne dan Stewart menyatakan
bahwa MVA dependen terhadap EVA. Hal ini berarti
MVA yang positif ( MVA>0 ) berarti bahwa harga pasar saham mencerminkan seluruh
menunjukkan pihak manajemen telah mampu informasi yang tersedia di pasar modal, atau MVA
meningkatkan kekayaan pemegang saham dan merupakan pencerminan dari EVA, atau harga pasar
MVA yang negatif ( MVA<0 ) mengakibatkan saham di pasar modal mencerminkan kinerja
berkurangnya nilai modal pemegang saham sehingga intern perusahaan (Winarto, 2005 :2-3).
memaksimumkan nilai MVA seharusnya menjadi Kedua metode penilaian kinerja berdasarkan
tujuan utama perusahaan dalam nilai tambah ini dapat dijadikan acuan atau dasar yang
meningkatkan kekayaan pemegang saham (Gatot, lebih baik bagi pemilik modal untuk menilai kinerja
2008:359). Menurut Young & O’byrne (2001:27) “ keuangan suatu perusahaan. Hasil
semakin besar MVA semakin baik, MVA yang negatif penilaian dengan kedua metode ini dapat
berarti
nilai dari investasi yang dijalankan

manajemen kurang dari modal yang digunakan oleh para pemillik modal
diserahkan kepada perusahaan oleh pasar modal, yang sebagai bahan pertimbangan dalam
berarti bahwa kekayaan telah dimusnahkan”. pengambilan keputusan investasi agar mendapat
tingkat pengembalian yang sesuai dengan resiko yang
Hubungan Antara EVA dengan MVA diambil.
EVA dan MVA memiliki hubungan yang tidak
langsung. Pada perusahaan yang memiliki sejarah EVA
yang bagus maka secara tidak langsung juga memiliki
MVA yang bagus juga. Menurut Winarto (2005:) “MVA Perbandingan EVA dan MVA
menjelaskan seberapa besar kekayaan yang dapat Salah satu keunggulan EVA sebagai penilai
diciptakan atau dihilangkan saat ini dan EVA kinerja perusahaan adalah dapat digunakan sebagai
menggambarkan efisiensi dalam suatu periode tertentu. penciptaan nilai (value creation). Menurut Mirza
Dari kedua metode pertambahan nilai EVA dan MVA (1997 : 28) mengungkapkan kelebihan EVA adalah :
ini dapat diperlihatkan valuasi perusahaan publik. a. EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah
Keduanya menjelaskan seberapa besar kekayaan yang dengan memperhitungkan beban nilai modal
dapat diciptakan ataupun sebaliknya dihilangkan oleh sebagai konsekuensi investasi.
perusahaan
b. Perhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri
tanpa memerlukan data

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 67


Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X

pembanding seperti standar industri atau data Sehingga dapat dikatakan bahwa EVA
perusahaan sebagai konsep penilaian dengan merupakan suatu metode penilaian yang secara akurat
menggunakan analisis ratio. dan komprehensif mampu memberikan penilaian
secara wajar atas kondisi suatu perusahaan. Melihat
c. Konsep EVA adalah alat mengukur bonus karyawan
berbagai kelebihan EVA, ternyata juga mempunyai
perusahaan yang melihat segi ekonomis
kelemahan-kelemahan yang diungkapkan oleh Mirza
dalam pengukurannya yaitu dengan
(1997 : 23) sebagai berikut :
memperhatikan harapan para penyandang
a. EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini
dana secara adil, dimana derajat keadilan dinyatakan
tidak mengukur aktivitas-aktivitas penentu seperti
dengan ukuran tertimbang dari struktur modal yang
loyalitas dan tingkat retensi konsumen.
ada dan pedoman pada nilai pasar dan bukan pada
b. EVA terlalu tertumpu pada keyakinan bahwa investor
nilai buku.
sangat mengandalkan pendekatan fundamental
d. Konsep EVA merupakan tolak ukur yang tepat dalam
untuk menjalankan stock mengkaji dan mengambil keputusan

holder satisfaction concept yang untuk menjual atau membeli saham memperhatikan karyawan,
pelanggan tertentu, padahal faktor-faktor lain
dan pemodal. terkadang lebih dominan.
e. Pengaplikasian EVA yang mudah c. Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal
menunjukkan bahwa konsep tersebut dalam perhitungan
merupakan ukuran yang praktis, muda EVA secara akurat.

dihitung dan mudah digunakan. Walaupun terdapat beberapa


Sehingga merupakan salah bahan pertimbangan kelemahan, EVA tetap berguna untuk dijadikan acuan,
dalam mempercepat pengambilan keputusan mengingat EVA mempertimbangkan harapan
bisnis. investor terhadap investasi mereka. Pengembalian dari
suatu investasi baru akan berarti apabila besarnya
f. Meskipun konsep EVA beroreintasi pada kinerja
pengembalian tersebut melebihi biaya modal yang
operasional akan tetapi sangat berpengaruh
dikeluarkan untuk mewujudkan investasi tersebut.
untuk dipertimbangkan dalam penentuan arah strategi
Kelebihan Market Value Added (MVA)
perkembangan portofolio perusahaan. Sebagai
menurut Zaky dan Ary (2002:139), MVA merupakan
contoh bila suatu unit usaha selalu mempunyai EVA
ukuran tunggal dan dapat berdiri sendiri dan tidak
yang negatif, kemungkinan sudah saatnya perusahaan
membutuhkan analisis trend maupun norma industri
induk memutuskan untuk keluar dari bisnis tertentu.
sehingga bagi pihak manajemen dan

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 68


Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X

penyedia dana akan lebih mudah dalam menilai kinerja keberhasilan memaksimalkan kekayaan pemegang
perusahaan. Sedangkan kelemahan MVA adalah, MVA saham dengan alokasi sumber- sumber yang sesuai.
hanya dapat di aplikasikan pada perusahaan yang
Konsep Economic Value Added (EVA)
sudah go public saja.
dikembangkan oleh Bennett Stewart and Joel Stern of Stern,
SIMPULAN Stewart & Company. EVA didefinisikan sebagai laba
Penilaian kinenrja perusahaan dapat dilakukan bersih setelah pajak dan setelah dikurangi biaya modal.
dengan menggunakan suatu metode atau pendekatan. Biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang
Pengukuran kinerja dapat dikelompokkan menjadi diharapkan
pengukuran kinerja non keuangan (non financial oleh pemegang saham dan kreditur. Saat pendapatan
performance measurement) dan pengukuran melebihi biaya untuk menjalankan bisnis tersebut
kinerja keuangan (financial performance dan biaya modal, maka perusahaan dapat dikatakan
measurement). Selama ini untuk mengukur menghasilkan kemakmuran bagi para pemegang
kinerja keuangan perusahaan, biasanya dinilai dengan sahamnya.
laba akuntansi, dengan alat ukur yang lazim
Perhitungan MVA diperoleh dengan

digunakan untuk mengukur tingkat laba mengurangkan Equity Market Value (profitability ratios)
adalah Return on dengan Equity Book Value. Equity Market Assets dan Return on Equity.
Pendekatan Value diperoleh dengan mengalikan rasio profitabilitas (profitability ratio
method), merupakan suatu pendekatan sedangkan Equity
number share dengan price per share
Book Value diperoleh yang digunakan untuk mengukur dengan mengalikan number share dengan
kemampuan perusahaan dalam nominal value per share. Nilai MVA
menghasilkan keuntungan. mencerminkan besarnya nilai tambah yang berhasil
dikapitalisasikan dan memperbesar nilai yang
EVA mencoba mengukur nilai tambah
digunakan suatu perusahaan. MVA positif (>1) artinya
yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi
pihak manajemen telah mampu meningkatkan kekayaan
biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai
perusahaan dan kekayaan pemegang sahampun
akibat investasi yang dilakukan. Sedangkan Market Value
Added (MVA) merupakan hasil kumulatif dari kinerja bertambah, demikian pula sebaliknya.
perusahaan
yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang telah
dilakukan maupun yang diantisipasi akan dilakukan,
sehingga keberhasilan dari MVA ini adalah sebagai

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 69


Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan
Pendekatan Economic (EVA) Dan (MVA) ISSN : 1412-6029X

Wakasugi, Taki. et.al., 1997. EVA dan Shareholder Value


in Japan. Journal of Applied Coporate
Finance, Vol. 9
No. 4. p. 99-114.
Widayanto, Gatot. 1993. EVA atau Nitami: Suatu
Terobosan Baru Dalam Pengukuran Kinerja
Perusahaan. Manajemen, No. 12 Th.
DAFTAR PUSTAKA XXII, Desember. Jakarta
Anthony, R & Govindarajan, V. 2007 .
Young, S. David, Steven, E. Bryne. 2001.
Management Control
EVA dan Manajemen
Sysfems. New York: McGraw Hill
Berdasarkan Nilai (Panduang
Durant, Michael W. 1999. Economic Value Praktis Untuk Implementasi). Alih
Added: The lnvisible Hand at . Bahasa Oleh
Work. Columbia: Credit Lucy Wijaya. Jakarta: Salemba
Empat.
Research Foundation

Garrison & Noreen. 2003. Managerial


Accounting. New York: McGraw Hill

Horngren, Datar, Foster, Rajan, and ltner.


2009. Cost Accounting: A
Manageriat Emphasis. Pearson
International Edition : Prentice Hall

Mirza, Teuku. 1997. EVA sebagai Alat Penilai.


Manajemen dan Usahawan lndonesia.
Utama, Sidharta. 1997. Economic Value Added:
Pengukuran Penciptaan Nilai Perusahaan.
Manjemen Usahawan Indonesia,
No. 04 Tahun XXVI, April. Jakarta

Jurnal Akuntansi dan Pajak Vol. 13 No. 02 70

Anda mungkin juga menyukai