ABSTRACTS
Performance measurement has become an important indicator not only for companies but
also for Investors. lt indicates the capability of companies in managing their capital. Performance
measurement can be divided into financial and non financial performance measurement. This
article witt discuss further about financial performance measurement using Economic Value
Added (EVA) and Market Value Added (MVA). Economic Value Added was developed by
Sfern, Stewart & Company, while Financial Value Added or Financial EVA is a new indicator that
was developed as an improvement of EVA. ln the end of the article, there will be. comparisons of
advantages and disadvantages between EVA and MVA.
Key Words: Financial performance measurement, Economic Value Added (EVA). Market
Value
Added (MVA).
yang dapat diukur dan menggambarkan Schiemann, 1996; Brandon & Drtina,
mendorong kinerja perusahaan dan untuk berhubungan NOPAT EBIT (I – Tarif Pajak) Kewajiban
dengan pasar modal.” Berdasarkan definisi Modal yang di jangka panjang
EVA yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut investasikan + ekuitas Pemegang
menunjukkan bahwa pada dasarnya EVA Saham
EVA NOPAT – (WACC x Modal yang
merupakan alat untuk menilai kinerja
diinvestasikan)
keuangan perusahaan berdasarkan nilai tambah yang Sumber : Sartono (2001) dalam Nasution
memperhatikan adanya biaya (2009), Pradhono (2004:145), dan Young &
modal (cost of capital) yang ditanggung O’Byrne(2001:39)
untuk menilai profitabilitas dan kinerja manajemen WACC = Weighted Average Cost of
dari operasi perusahaan. Capita (Biaya modal rata-rata
l
tertimbang)
Perhitungan EVA ke = Biaya modal saham biasa
Menurut Young & O’Byrne (2001:39), We = persentase biaya modal pada struktur
EVA sama dengan selisih antara laba operasi modal
perusahaan setelah Kd = biaya modal hutang
pajak (NOPAT) dengan biaya modal. Biaya t = tingkat pajak
komponen biaya yang telah dikeluarkan saham x jumlah saham perusahaan untuk modal
investasinya yang beredar (Winarto, 2005:5).
a. Baridwan dan Legowo (2002:143) Nilai buku
merumuskan MVA sebagai berikut : saham
MVA Nilai Pasar saham –
manajemen kurang dari modal yang digunakan oleh para pemillik modal
diserahkan kepada perusahaan oleh pasar modal, yang sebagai bahan pertimbangan dalam
berarti bahwa kekayaan telah dimusnahkan”. pengambilan keputusan investasi agar mendapat
tingkat pengembalian yang sesuai dengan resiko yang
Hubungan Antara EVA dengan MVA diambil.
EVA dan MVA memiliki hubungan yang tidak
langsung. Pada perusahaan yang memiliki sejarah EVA
yang bagus maka secara tidak langsung juga memiliki
MVA yang bagus juga. Menurut Winarto (2005:) “MVA Perbandingan EVA dan MVA
menjelaskan seberapa besar kekayaan yang dapat Salah satu keunggulan EVA sebagai penilai
diciptakan atau dihilangkan saat ini dan EVA kinerja perusahaan adalah dapat digunakan sebagai
menggambarkan efisiensi dalam suatu periode tertentu. penciptaan nilai (value creation). Menurut Mirza
Dari kedua metode pertambahan nilai EVA dan MVA (1997 : 28) mengungkapkan kelebihan EVA adalah :
ini dapat diperlihatkan valuasi perusahaan publik. a. EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah
Keduanya menjelaskan seberapa besar kekayaan yang dengan memperhitungkan beban nilai modal
dapat diciptakan ataupun sebaliknya dihilangkan oleh sebagai konsekuensi investasi.
perusahaan
b. Perhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri
tanpa memerlukan data
pembanding seperti standar industri atau data Sehingga dapat dikatakan bahwa EVA
perusahaan sebagai konsep penilaian dengan merupakan suatu metode penilaian yang secara akurat
menggunakan analisis ratio. dan komprehensif mampu memberikan penilaian
secara wajar atas kondisi suatu perusahaan. Melihat
c. Konsep EVA adalah alat mengukur bonus karyawan
berbagai kelebihan EVA, ternyata juga mempunyai
perusahaan yang melihat segi ekonomis
kelemahan-kelemahan yang diungkapkan oleh Mirza
dalam pengukurannya yaitu dengan
(1997 : 23) sebagai berikut :
memperhatikan harapan para penyandang
a. EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini
dana secara adil, dimana derajat keadilan dinyatakan
tidak mengukur aktivitas-aktivitas penentu seperti
dengan ukuran tertimbang dari struktur modal yang
loyalitas dan tingkat retensi konsumen.
ada dan pedoman pada nilai pasar dan bukan pada
b. EVA terlalu tertumpu pada keyakinan bahwa investor
nilai buku.
sangat mengandalkan pendekatan fundamental
d. Konsep EVA merupakan tolak ukur yang tepat dalam
untuk menjalankan stock mengkaji dan mengambil keputusan
holder satisfaction concept yang untuk menjual atau membeli saham memperhatikan karyawan,
pelanggan tertentu, padahal faktor-faktor lain
dan pemodal. terkadang lebih dominan.
e. Pengaplikasian EVA yang mudah c. Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal
menunjukkan bahwa konsep tersebut dalam perhitungan
merupakan ukuran yang praktis, muda EVA secara akurat.
penyedia dana akan lebih mudah dalam menilai kinerja keberhasilan memaksimalkan kekayaan pemegang
perusahaan. Sedangkan kelemahan MVA adalah, MVA saham dengan alokasi sumber- sumber yang sesuai.
hanya dapat di aplikasikan pada perusahaan yang
Konsep Economic Value Added (EVA)
sudah go public saja.
dikembangkan oleh Bennett Stewart and Joel Stern of Stern,
SIMPULAN Stewart & Company. EVA didefinisikan sebagai laba
Penilaian kinenrja perusahaan dapat dilakukan bersih setelah pajak dan setelah dikurangi biaya modal.
dengan menggunakan suatu metode atau pendekatan. Biaya modal merupakan tingkat pengembalian yang
Pengukuran kinerja dapat dikelompokkan menjadi diharapkan
pengukuran kinerja non keuangan (non financial oleh pemegang saham dan kreditur. Saat pendapatan
performance measurement) dan pengukuran melebihi biaya untuk menjalankan bisnis tersebut
kinerja keuangan (financial performance dan biaya modal, maka perusahaan dapat dikatakan
measurement). Selama ini untuk mengukur menghasilkan kemakmuran bagi para pemegang
kinerja keuangan perusahaan, biasanya dinilai dengan sahamnya.
laba akuntansi, dengan alat ukur yang lazim
Perhitungan MVA diperoleh dengan
digunakan untuk mengukur tingkat laba mengurangkan Equity Market Value (profitability ratios)
adalah Return on dengan Equity Book Value. Equity Market Assets dan Return on Equity.
Pendekatan Value diperoleh dengan mengalikan rasio profitabilitas (profitability ratio
method), merupakan suatu pendekatan sedangkan Equity
number share dengan price per share
Book Value diperoleh yang digunakan untuk mengukur dengan mengalikan number share dengan
kemampuan perusahaan dalam nominal value per share. Nilai MVA
menghasilkan keuntungan. mencerminkan besarnya nilai tambah yang berhasil
dikapitalisasikan dan memperbesar nilai yang
EVA mencoba mengukur nilai tambah
digunakan suatu perusahaan. MVA positif (>1) artinya
yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi
pihak manajemen telah mampu meningkatkan kekayaan
biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai
perusahaan dan kekayaan pemegang sahampun
akibat investasi yang dilakukan. Sedangkan Market Value
Added (MVA) merupakan hasil kumulatif dari kinerja bertambah, demikian pula sebaliknya.
perusahaan
yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang telah
dilakukan maupun yang diantisipasi akan dilakukan,
sehingga keberhasilan dari MVA ini adalah sebagai