Anda di halaman 1dari 26

TUGAS 2.

TUGAS MENGEMBANGKAN BAHAN AJAR


KD 3.3

Oleh:

AGUS SUSWANTO
19036309710389

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
TAHUN 2019

1
KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami penetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

KOMPETENSI DASAR

3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa),
sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan
sehari-hari

4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan,


perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran

Pada Bab 3 ini kamu akan belajar tentang


klasifikasi materi. Benda-benda di sekitarmu
dapat berupa wujud padat, cair, dan gas. Benda-
benda tersebut kita klasifikasi berdasarkan
karakteristik yang dapat diamati. Pada
kekaguman kamu juga akan bertambah besar
kepada Sang Maha Pencipta, dengan mengetahui
bahwa benda benda di sekitarmu dapat
dikelompokkan menjadi kelompok yang berbeda-
beda. Bahan-bahan tersebut memiliki klasifikasi
yang berbeda, ada yang merupakan zat tunggal
(unsur dan senyawa) dan ada juga yang sudah
merupakan campuran.

2
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan
dapat menempati sebuah ruang

A. Cara Mengklasifikasikan Materi


Alam semesta terdiri atas planet-planet, contohnya bumi. Di bumi terdapat gunung,
udara, laut, dan begitu banyak hal lain. Segala sesuatu yang berada di bumi tersusun atas
materi, yang terdiri atas unsur, seperti air, udara, tanah, dan api. Itulah gambaran
keragaman materi.

AYO LAKUKAN !
1. Buat daftar benda yang sering digunakan sebagai kebutuhan seharihari.
2. Kelompokkan setiap benda berdasarkan persamaan sifatnya.
3. Klasifikasi benda-benda tersebut berdasarkan bahan penyusunnya,
yaitu:
a. plastik, d. serat/kain, dan
b. logam, e. gelas/kaca.
c. keramik,
4. Buatlah tabel untuk mengklasifikasikan benda-benda tersebut
berdasarkan bahan penyusunnya.

Materi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Padat

Wujud Cair

Gas
Klasifikasi materi
Unsur
Zat tunggal
Senyawa
Komposisi
Homogen
Campuran
Heterogen

3
Materi berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan menjadi zat padat, cair, dan gas.
Contoh zat padat adalah beberapa jenis logam, seperti besi, emas, dan seng. Air, minyak
goreng, dan bensin merupakan contoh wujud cair. Contoh zat berwujud gas adalah udara,
asap, dan uap air. Asap rokok merupakan salah satu gas yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh
karena itu, kamu dilarang merokok. Merokok selain berbahaya bagi si perokok, juga
berbahaya bagi orang lain yang berada di sekitar perokok, karena asap rokok akan terisap
olehnya. Orang yang merokok disebut perokok aktif sedangkan orang lain yang berada di
sekitar perokok disebut perokok pasif.
Contoh wujud zat yang sederhana dan mudah kamu pahami adalah air. Ketika dalam
bentuk bongkahan es, maka es tersebut dikatakan dalam wujud padat. Tetapi, ketika
dipanaskan es tersebut akan berubah kembali menjadi air. Air tersebut dikatakan dalam wujud
cair. Ketika dipanaskan pada suhu 100°C, air akan berubah menjadi uap air. Uap air dikatakan
dalam wujud gas. Perbedaan sifat zat padat, cair, dan gas dijelaskan pada tabel berikut:
PADAT CAIR GAS
Mempunyai bentuk dan Mempunyai volume tertentu, Tidak mempunyai volume
volume tertentu. tetapi tidak mempunyai dan bentuk yang
bentuk yang tetap, tertentu.
bergantung pada media yang
digunakan.
Jarak antarpartikel zat padat Jarak antarpartikel zat cair Jarak antarpartikel gas
sangat rapat. lebih renggang. sangat renggang.
Partikel-pertikel zat padat Partikel-pertikel zat cair Partikel-partikel gas dapat
tidak dapat bergerak bebas. dapat bergerak bebas, namun bergerak sangat bebas.
terbatas.

B. Klasifikasi Materi Berdasarkan Komposisi


Materi berdasarkan komposisi dapat dibagi
Unsur yaitu Zat menjadi zat tunggal dan campuran. Bila kita kaji lebih
tunggal yang tidak mendalam lagi, zat tunggal (murni) yang ada di alam dapat
dapat diuraikan lagi dibagi menjadi unsur dan senyawa. Unsur merupakan zat
menjadi zat yang tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang
lebih sederhana lebih sederhana dan akan tetap mempertahankan
dengan proses kimia karakteristik asli dari unsur tersebut. Sebongkah emas
biasa. apabila dibagi terus sampai bagian yang terkecil akan
menjadi atom emas.

4
Banyak sekali unsur yang ada di alam dapat kamu jumpai dalam kehidupan
seharihari. Misalnya besi, timah, seng, tembaga, dan nikel. Sama dengan contoh emas di atas,
coba kamu perhatikan potongan besi bila dibagi lagi menjadi bagian yang terkecil akan
diperoleh atom besi. Demikian pula pada timah, seng, tembaga, dan nikel. Dari penjabaran
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Bagian terkecil
dari unsur adalah atom.
Ketika kamu belajar alat musik, tentu saja kamu harus mempelajari simbol simbol
musik atau not baloknya. Simbol-simbol tersebut dapat dibaca dan dipelajari oleh semua
orang, sehingga semua orang dapat mempelajarinya dengan mudah. Para ahi kimia juga
menggunakan simbol atau lambang untuk menunjukkan perbedaan antara unsur kimia yang
satu dengan yang lainnya. Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam
dan nonlogam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, dan seng. Contoh unsur nonlogam
adalah karbon, nitrogen, dan oksigen. Selain itu masih ada juga unsur yang bersifat semi
logam. Berikut ini disajikan beberapa contoh unsur logam dan nonlogam yang dikenal dalam
kehidupan sehari-hari beserta lambangnya.
Penamaan unsur dilakukaan sebagai berikut:
1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya.
2. Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur
tersebut. Contoh:
Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama
latinnya Calsium) dilambangkan dengan (Ca).
Contoh lainnya:
Unsur Logam Unsur Non Logam

5
Berikut perbedaan unsur logam dan non logam:

UNSUR LOGAM UNSUR NON LOGAM


Berwujud padat pada suhu kamar (kecuali Ada yang berwujud padat, cair, dan gas
raksa).
Konduktor listrik dan panas Nonkonduktor, kecuali grafit

Unsur-unsur tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk sistem periodik unsur, seperti
ditunjukkan di bawah ini. Unsur-unsur yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan
dalam satu kolom. Unsur-unsur logam terletak di bagian kiri bawah (diberi simbol warna
biru), unsur-unsur nonlogam terletak di bagian kanan atas (diberi simbol warna kuning),
sedangkan unsur semilogam (diberi warna cokelat) di antara warna biru dan kuning.

Zat tunggal berikutnya yaitu senyawa. Senyawa yaitu Zat tunggal/murni yang dapat
diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Bagian
terkecil : molekul, ion. Contoh senyawa dan unsur penyusunnya diantaranya sebagai berikut:

SENYAWA UNSUR PENYUSUN

Air Hidrogen Dan Oksigen

Garam Dapur Natrium Dan Klorin

Gula Tebu Karbon, Hidrogen, Oksigen

6
C. Campuran
Materi berdasarkan komposisi selain zat tunggal yaitu campuran. Campuran
merupakan uatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat
asalnya. Terdapat dua macam campuran yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen.
1. Campuran Homogen

Campuran homogen merupakan


campuran yang tidak dapat dibedakan
zat- zat yang tercampur di dalamnya.
Contohnya pada larutan. Larutan atas
pelarut (solvent) dan zat terlarut
(solute). Zat yang terlarut dan pelarut
dalam larutan tersebut tidak dapat
dibedakan.
Contoh campuran homogen yaitu
sirup dan larutan gula.

(1) (2)
Contoh campuran homogen: (1) sirup dan (2) larutan gula

A. Larutan Asam, Basa, dan Garam


Pada pembahasan sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa contoh campuran homogen
adalah larutan. Pada dasarnya, larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari
dapat dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam. Larutan
seperti cuka, sirup, penghilang noda, sabun cuci, sab mandi, soda kue, dan garam
dapur me- rupakan contoh larutan asam, larutan basa, atau garam yang banyak
dijumpai setiap hari.

7
Karakteristik Larutan Asam
Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum
yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat utama dalam
cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari
bahasa Arab yang berarti abu. Apakah sifat asam, basa,
dan garam itu? Coba kamu perhatikan larutan
pembersih porselin atau keramik. Apa yang terjadi jika
larutan pembersih tersebut terkena lantai keramik?
Coba kamu simpulkan sifat-sifat asam!

Kamu sudah mengetahui jika asam merupakan salah satu


penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan
buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan
melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen),
sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Tahukah kamu
perbedaan antara ion, kation, dan anion? Ion adalah atom atau sekelompok atom
yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun
anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.

Biasanya berasa masam


Mengandung H+ (ion Hidrogen)
Dapat menimbulkan korosif atau
perkaratan
Mengubah lakmus biru menjadi
merah
pH < 7, semakin kecil pH nya
merupakan asam kuat
Dapat menetralkan senyawa basa
Asam organik (umumnya bersifat
lemah) dan asam anorganik ( kuat)
Dapat menghantarkan arus listrik

8
Berdasarkan pH nya, larutan asam dibedakan menjadi dua jenis, yaitu larutan
asam kuat dan larutan asam lemah. Asam kuat adalah larutan asam yang dapat
terionisasi sempurna ketika dilarutkan didalam air, contohnya : HNO3, HCl,
H2SO4,HClO4, HBr, HI, HBrO4 dan HIO4. Sedangkan Asam lemah adalah larutan
asam yang tidak dapat terionisasi secara sempurna ketika dilarutkan dalam air,
contohnya : H3PO4, HNO2, HOCl, CH3COOH dan asam organic.

Bebrapa contoh dari larutan asam yang dapat kamu temui dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai berikut :

Asam Rumus Kuat/Lemah Terdapat dalam


Kimia
Asam Askorbat C6H8O6 Lemah Buah – buahan
(vitamin C)
Asam Karbonat H2CO3 Lemah Minuman bersoda (coca-
cola, sprite, dsb)
Asam Sitrat C6H8O7 Lemah Buah Jeruk
Asam Etanoat CH3COOH Lemah Cuka
Asam Laktat C3H6O3 Lemah Susu basi
Asam Klorida H2Cl Kuat Lambung
Asam Nitrat HNO3 Kuat Bahan Pupuk dan peledak
Asam Sulfat H2SO4 Kuat Aki dan bahan pupuk

9
Karakteristik Larutan Basa

Pernahkah kamu mencuci dengan deterjen atau sabun?


Apa yang kamu rasakan pada tanganmu itu? Apakah
licin dan terasa panas? Seperti halnya dengan sabun,
basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga
bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit
sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian).
Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat
maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung
basa.

Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat
melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa
umumnya mengandung gugus OH. Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka
untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata
hidroksida.

10
Berdasarkan pH nya, larutan basa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu larutan basa
kuat dan larutan basa lemah. Basa kuat adalah larutan basa yang dapat
terionisasi sempurna ketika dilarutkan didalam air, contohnya : NaOH, KOH,
Ca(OH)2. Sedangkan Basa lemah adalah larutan basa yang tidak dapat terionisasi
secara sempurna ketika dilarutkan dalam air, contohnya : NH3 (amonia).

Bebrapa contoh dari larutan asam yang dapat kamu temui dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai berikut :

Basa Kuat/Lemah Terdapat pada

Amonia (NH3) Lemah Bahan pemutih dan pembuatan pupuk

Kalsium Hidroksida Kuat Obat untuk mengurangi tingkat


(Ca(OH)2) keasaman tanah

Kalsium oksida Kuat Bahan pembuatan semen

Magnesium Hidroksida Kuat Tablet mengurangi asam lambung


(Mg(OH)2 (Obat maag)

Natrium Hidroksida Kuat Bahan Pembuatan Sabun


(NaOH)

11
Karakteristik Garam
.

Garam adalah senyawa ion terbentuk karena


adanya reaksi antara asam dan basa sehingga
disebut juga reaksi penetralan. Bila garam yg
terbentuk larut dalam air, maka ion-ionnya akan
tetap ada di larutan. Namun, bila garamnya sukar
larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung
membentuk endapan atau disebut “reaksi
penggaraman”.
Seperti halnya asam dan basa, garam juga
mempunyai karakteristik sendiri yang berbeda
dengan zat lain, diantaranya yaitu :
1.) Warnanya putih, berbentuk serbuk, dan rasanya asin (garam dapur atau
natrium klorida)
2.) Senyawa ion terbentuk karena adanya reaksi antara asam dan basa disebut
reaksi penetralan
3.) Bila garam yg terbentuk larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di
larutan
4.) Bila garamnya sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung
membentuk endapan “reaksi penggaraman”
5.) Jika garam dilarutkan dalam air maka akan terurai menjadi ion-ion
penyusunnya (ionisasi)
6.) Garam termasuk kedalam larutan elektrolit kuat
Reaksi terbentuknya garam secara umum sebagai berikut:

Asam + Basa → Garam


+ Air

Akan tetapi larutan garam tidak selalu bersifat netral, larutan garam juga
dapat bersifat asam maupun basa yang bergantung pada sifat keasaman senyawa
pembentuknya. Contoh beberapa larutan garam dengan sifat keasamaan yang
berbeda-beda:
12
Mengapa larutan garam ada yang bersifat
asam dan basa???

Untuk menjawab pertanyaan ini, maka menggunakan konsep


hidrolisis. Reaksi garam dengan air, dimana komponen garam (kation atau
anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air
membentuk ion H3O+ (H+) atau ion OH-. Jika hidrolisis menghasilkan
H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH-
maka larutan bersifat basa.

Jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya sebagai


berikut:
1.) Garam netral
Adalah garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat.

asam kuat + basa kuat → garam bersifat netral


Reaksi antara asam klorida (sebagai asam kuat) dan natrium hidroksida
(sebagai basa kuat) sebagai berikut:
HCl + NaOH  NaCl + H2O
Asam kuat Basa Kuat Garam

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami
hidrolisis dan bersifat netral.

Contoh: NaCl, KNO3 , KI, dan KNO3.

2.) Garam bersifat asam

asam kuat + basa lemah → garam bersifat asam


Reaksi antara amonium hidroksida (sebagai basa lemah) dan asam klorida
(sebagai asam kuat) sebagai berikut:
13
NH4OH + HCl  NH4Cl + H2O
Basa lemah Asam kuat Garam

Contoh: NH4Cl, dan NH4NO3

3.) Garam bersifat basa

asam lemah + basa kuat → garam bersifat basa


Contoh: CH3COONa, KNO2 , KCN, dan KF

4.) Sifat garam tergantung dari Ka dan Kb

Ka adalah tetapan ionisasi asam (semakin besar ka, semakin kuat suatu

asam), sedangkan kb adalah tetapan ionisasi basa (semakin besar kb,

semakin kuat basanya).

Contoh : Kb CH3COONH4

Identifikasi Asam, Basa dan Garam


Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun,
kita dilarang mengenali asam dan basa dengan cara
mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang
aman. Bagaimanakah cara mengidentifikasi asam dan basa
yang baik dan aman? Kamu dapat mengenali asam dan basa
dengan menggunakan indikator. Indikator yaitu suatu
bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam
sehingga akan menimbulkan perubahan warna.

Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam


basa. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat
menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.

14
1. Identifikasi dengan kertas lakmus

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan
bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan
lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai
berikut.

a. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.
b. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.
c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

2. Identifikasi dengan indicator universal


Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam
indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya.

15
Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan
larutan.

3. Identifikasi dengan indicator Kertas (Indikator Stick)


Indikator kertas berupa kertas serap
dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi
dengan peta warna. Penggunaan-nya sangat
sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam
larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian
dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.

4. Identifikasi dengan larutan indicator


Salah satu contoh indikator universal jenis larutan
adalah larutan metil jingga (Metil Orange = MO). Pada
pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga,
sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi
kuning. Contoh indikator cair lainnya adalah indikator
fenolftalin (Phenolphtalein = pp). pH di bawah 8,
fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah
anggur apabila pH larutan di atas 10

5. Identifikasi dengan pH meter


Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga
menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini
dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan
diuji, pada pH meter akan muncul angka skala
yang menunjukkan pH larutan.

16
2. Campuran Heterogen

Campuran heterogen Terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu dengan
lain secara sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya. Contoh yaitu endapan
pasir di air dan campuran antara air dan minyak.

(1) (2)
Contoh campuran heterogen: (1) endapan pasir di air dan (2) campuran minyak dan air.

D. Cara Memisahkan Campuran


Seperti yang sudah kita pelajari bahwa campuran terdiri atas dua zat atau lebih. Untuk
memperoleh zat murni, penyusun campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-zat dalam
campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan
pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat,ukuran partikel, titik
leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya. Metode pemisahan
campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk penjernihan air dan
pembuatan garam. Beberapa metode pemisahan campuran yang sering digunakan antara
lain penyaringan (filtrasi) sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan distilasi. Dalam bab
ini akan dipelajari cara pemisahan dengan filtrasi, sentrifugasi, dan juga kromatografi.
Pemisahan campuran lainnya akan dipelajari pada tingkat ynag lebih tinggi.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Pemisahancampuran dengan cara filtrasi disebut juga
dengan penyaringan. Filtrasi atau penyaringan adalah
metode pemisahan campuran zat padat dengan zat cair
dengan menggunakan alat penyaring atau alat berpori.
Pada dasarnya pemisalah campuran dengan filtrasi ini
ditekankan pada ukuran partikel antara zat pelarut (air)
dengan pelarutnya (zat padat). Penyaringan ini
digunakan untuk menyaring partikel dengan ukuran
yang lebih besar daripada pori saringan yang digunakan.
Contoh Filtrasi

17
Contoh pemisahan campuran dengan metode filtrasi adalah penyaringan air bersih
menggunakan kapas, proses pembuatan santan dengan memeras kelapa dengan
saringan, menyaring pasir halus dengan pasir kasar di air sungai.
2. Sublimasi
Pemisahan dengan metode sublimasi adalah pemisahan campuran dengan cara
menguapkan zat padat tanpa air sehingga kotoran atau partikel yang tidak dapat
menyublim akan tertinggal.
Contoh pemisahan campuran dengan cara sublimasi adalah iod dan kamper.
3. Kristalisasi
Kristalisasi adalah cara untuk memperoleh zat pada yang terlarut dalam suatu larutan.
Kristalisasi dapat dilakukan karena kelarutan bahan pelarut dan perbedaan titik beku
zatnya sehingga kristalisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu penguapan dan
kristalisasi pendinginan.
Contoh kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air
laut yang berada di dekat pantai. Contoh kristalisasi lain adalah pembuatan gula putih
dari tebu.
Cara kristalisasi air laut menjadi garam dapur:
Air laut ditampung dalam suatu bak atau biasanya di tempat pembuatan garam seperti
sawah-sawah. Kemudian dengan bantuan sinar matahari, air laut tersebut dibiarkan
menguap. Setelah beberapa hari air laut dalam bak atau tempat penggaraman air laut
akan mengalami penguapan dan dihasilkan garam dalam bentuk yang masih kasar
bercampur dengan kotoran. Di lapangan atau tempat penggaraman masih ada kotoran
kemudian di dalam pabrik akan dilakukan kembali proses kristalisasi sehingga kotoran
atau tanah yang menempel pada garam akan terpisah dan didapatkan garam yang bersih
dari kotoran.
4. Destilasi atau penyulingan
Destilasi adalah suatu proses pemisahan campuran dengan menggunakan metode titik
didih yang berbeda dari bahan campuran tersebut. Jadi nantinya campuran itu
dididihkan, kemudian dari campuran tersebut akan memisah karena ada yang menguap
pada titik didih tertentu. Hasil campuran nanti ada yang menguap dan ada yang
tertinggal di dalam alat pendidih.
Contoh destilasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan minyak kayu putih dan
pembuatan minyak atsiri. Caranya adalah daun minyak kayu putih awalnya di
keringkan kemudian direbus bersama air. Setelah direbus dalam tungku yang terdapat

18
tabung atau selang hasil penguapan akan dialirkan ke dalam wadah sehingga diperoleh
air minyak kayu putih.
Contoh lain dari destilasi adalah penyulingan minyak bumi untuk menjadi bahan bakar
minyak seperti premium dan pertamax.
5. Kromatografi atau pemisahan
Metode pemisahan dengan cara kromatografi digunakan secara luas dalam berbagai
kegiatan. Di antaranya untuk memisahkan berbagai zat warna dan tes urine untuk
seseorang yang dicurigai menggunakan obat terlarang atau seorang atlet yang dicurigai
menggunakan doping. Pemisahan campuran dengan cara kromatografi pada umumnya
digunakan untuk mengidentifikasi suatu zat yang berada dalam suatu campuran.
Prinsip kerjanya didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-
partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium
gerak.
Contoh untuk mengidentifikasi kandungan zat tertentu dalam suatu bahan makanan,
mengidentifikasi hasil pertanian yang tercemar oleh pestisida, dan masih banyak lagi
penggunaan pemisahan campuran dalam kehidupan seharihari dengan menggunakan
cara kromatografi. Jenis kromatografi yang paling banyak digunakan adalah
kromatografi kertas.

E. Sifat Fisika Dan Sifat Kimia


1. Pengertian Sifat Fisika Dan Kimia
Sifat fisika adalah sifat yang tidak ada hubungannya dengan pembentukan zat jenis
lain. Sifat-sifat fisika tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru dan didasarkan
pada pengamatan serta pengukuran tanpa mengubah zat-zat penyusunnya.
Sifat kimia adalah sifat yang ada hubungannya dengan interaksi antara zat yang satu
dengan yang lainnya. Sifat-sifat kimia berhubungan dengan pembentukan zat baru dan
didasarkan pada pengamatan serta pengukuran terhadap perubahan zat-zat
penyusunnya.
2. Contoh Sifat Fisika Dan Kimia
 Sifat Fisika
Contoh sifat fisika terdiri dari:
a) Kelarutan
Yaitu kemampuan suatu zat untuk melarut dalam suatu pelarut.
Contoh: gula dan garam mudah larut dalam air, sedangkan pasir tidak dapat
larut di dalam air.

19
b) Kemagnetan
Yaitu kemampuan suatu zat (umumnya logam) untuk dipengaruhi oleh medan
magnet. Sifat magnet ini terdiri dari feromagnetik, paramagnetik, dan
diamagnetik. Feromagnetik adalah jenis zat yang dapat ditarik oleh medan
magnet dengan baik, contoh: besi. Paramagnetik adalah jenis zat yang kurang
dapat ditarik oleh medan magnet dengan baik, contoh: alumunium.
Diamagnetik adalah jenis zat yang menolak medan magnet, contoh: emas dan
perak.
c) Wujud Zat
Wujud zat dapat berupa padat, cair, dan gas. Zat berwujud padat memiliki
bentuk dan volume tertentu. Zat berwujud cair memiliki volume tertentu, tetapi
bentuknya tergantung pada wadah yang ditempatinya. Zat berwujud gas
memiliki bentuk yang sesuai dengan wadahnya dan dapat mengembang,
sehingga memenuhi seluruh volume wadah.
Zat akan selalu mengalami perubahan wujud oleh pengaruh suhu yang ada di
lingkungannya. Contoh: air dapat berubah wujud menjadi padat dan gas.
d) Titik Didih
Yaitu suhu terendah ketika suatu zat mulai mendidih (cair berubah menjadi
uap). Contoh: titik didih air pada 1 atm sebesar 100 0C, sedangkan air raksa
sebesar 356,6 0C.
e) Titik Beku
Yaitu suhu ketika suatu zat mulai membeku (cair berubah menjadi padat)
Contoh: titik beku air pada 1 atm sebesar 0 0C, sedangkan air raksa sebesar
38,9 0C.
f) Daya Hantar Panas
Yaitu kemampuan suatu zat untuk menghantarkan panas. Sifat daya hantar
panas ini terdiri dari konduktor, isolator, dan semikonduktor. Konduktor adalah
zat atau bahan yang dapat menghantarkan panas atau kalor dengan baik,
contoh: baja, besi, alumunium, dan tembaga. Isolator adalah bahan yang tidak
dapat (kurang baik) menghantarkan kalor, contoh: kain, air, kaca, kertas,
plastik, dan kayu. Semikonduktor adalah bahan dengan daya hantar panas atau
daya hantar listriknya berada antara konduktor dan isolator, contoh: germanium
dan silikon.

20
 Sifat Kimia
Contoh sifat kimia terdiri dari:
a) Kestabilan
Yaitu mudah tidaknya suatu zat terurai oleh pengaruh panas atau listrik.
Contoh: Pada suhu kamar, air bersifat stabil sebagai molekul H2O. Saat
dielektrolisis dengan adanya arus listrik, H2O akan terurai menjadi gas
hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2).
b) Kereaktifan
Yaitu mudah tidaknya suatu zat bereaksi dengan zat lain.
Contoh: besi mudah sekali bereaksi dengan oksigen di udara dan air yang
menyebabkan terjadinya karat.
c) Keterbakaran
Yaitu mudah tidaknya suatu zat terbakar.
Contoh: air dan bensin sama-sama merupakan zat yang berwujud cair, tetapi
bensin mudah terbakar di udara apabila terkena api, sedangan air tidak dapat
terbakar, bahkan sebaliknya bisa memadamkan api.
d) Daya Ionisasi
Yaitu mudah tidaknya suatu zat mengalami ionisasi menjadi partikel-partikel
bermuatan listrik saat dilarutkan dalam air.
Contoh: garam dapur (NaCl) ketika dilarutkan dalam air akan mudah
terionisasi menjadi ion Na+ dan ion Cl-, sedangkan gula pasir atau sukrosa
(C12H22O11) tidak mengalami ionisasi.

F. Perubahan Materi
1. Perubahan Fisika
Kamu telah mengetahui bahwa es yang mencair tidak menghasilkan zat yang baru. Es
dan air tersusun atas senyawa yang sama, yaitu H2O. Perbedaan antara es dan air hanya
terlihat dari wujudnya saja. Es merupakan air yang berwujud zat padat, sedangkan air
berwujud zat cair. Dapatkah kamu menyebutkan contoh perubahan fisika lainnya?
Pada Gambar disamping kamu dapat mengamati
proses peleburan besi. Batang besi yang dipanaskan
dengan suhu tinggi akan berubah menjadi besi cair.
Cairan besi yang sudah meleleh itu dimasukkan dalam
cetakan. Setelah itu, dibiarkan menjadi dingin hingga
Gambar proses peleburan
berbentuk padat kembali. besi

21
Pada proses peleburan besi, antara besi sebelum dileburkan dengan besi yang sudah
menjadi cair masih memiliki sifat yang sama atau hanya mengalami perubahan wujud
saja. Perubahan materi pada besi yang dileburkan dapat dikatakan sebagai perubahan
fisika. Pada perubahan fisika memungkinkan kita mendapatkan kembali materi semula.
2. Perubahan Kimia
Ketika kamu membuat api unggun dengan membakar
kayu kering, maka akan dihasilkan abu, asap, dan gas.
Sama halnya seperti pada kertas yang dibakar, kayu
dan abu merupakan dua jenis zat yang sama sekali
berbeda. Zat-zat hasil pembakaran tersebut tidak dapat
dikembalikan lagi menjadi kayu. Oleh karena kayu
Gambar Kayu yang dibakar
yang dibakar menghasilkan zat baru yang sifatnya merupakan contoh perubahan kimia.
berbeda dengan zat asalnya, kayu yang dibakar
merupakan contoh peristiwa perubahan kimia.
Jadi perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat yang jenisnya
baru. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak
reaksi kimia yang terjadi secara alamiah atau yang dibuat manusia. Nah, dapatkah kamu
menyebutkan contoh reaksi kimia yang terjadi secara alamiah? Contoh reaksi kimia
yang terjadi secara alamiah adalah perkaratan, pembusukan, respirasi, metabolisme
dalam sel, dan reaksi fotosintesis. Adapun reaksi kimia buatan misalnya pembakaran
minyak dan reaksi-reaksi kimia di laboratorium atau pada proses industri. Semua reaksi
kimia menghasilkan zat yang sifat dan jenisnya baru. Berlangsungnya reaksi kimia
ditandai dengan beberapa hal, di antaranya terbentuknya gas, endapan, dan perubahan
warna.
Tabel Perbedaan perubahan fisika dengan perubahan kimia.

22
Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.
Setelah kamu mengetahui perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia, pada
subbab ini kamu akan mencari tahu mengenai contoh-contoh perubahan fisika dan
perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

a. Peristiwa Perubahan Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari


Peristiwa perubahan fisika dapat terjadi karena perubahan wujud zat, perubahan
bentuk, perubahan ukuran, perubahan volume, perubahan bentuk energi, dan
pelarutan. Agar lebih jelas, pelajari uraian berikut.
1 ) Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Wujud
Peristiwa perubahan fisika yang mengakibatkan perubahan wujud dapat terjadi
karena pengaruh pemanasan. Materi yang telah mengalami perubahan fisika karena
perubahan wujud dapat dikembalikan pada wujud semula.
Contoh perubahan fisika karena perubahan wujud,
antara lain:
a) Es yang berwujud padat jika dibiarkan di tempat
terbuka akan berubah wujud menjadi air.
b) Air jika dipanaskan akan berubah wujud menjadi
uap.
c) Embun terjadi karena uap air di udara melepaskan
panas dan menjadi air.
Gambar Es bila dibiarkan di
d) Kapur barus jika dibiarkan di tempat terbuka akan tempat terbuka akan menjadi air, hal
menyublim menjadi gas. ini merupakan contoh perubahan
fisika.

2 ) Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk


Tukang kayu mengubah kayu menjadi kursi dan meja. Perubahan materi dari kayu
menjadi kursi termasuk perubahan fisika. Hal ini karena kayu hanya mengalami
perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.
Contoh lain adalah perubahan materi dari aluminium menjadi teko, sendok, dan
panci. Hal ini termasuk perubahan fisika karena aluminium hanya mengalami
perubahan bentuk saja, sedangkan sifatnya tidak berubah.
3 ) Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Ukuran
Contoh: biji kopi digiling menjadi serbuk kopi dan batu dipecah-pecah. Sifat kopi
tidak berubah, yang berubah hanya ukurannya. Demikian juga dengan batu yang
dipecah-pecah.
4) Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Volume
Contoh: raksa atau alkohol dalam termometer memuai jika menyentuh permukaan
yang panas sehingga dapat digunakan sebagai pengukur suhu. Sifat raksa dan
alkohol tidak berubah meskipun mengalami pemuaian.
5) Peristiwa Perubahan Fisika karena Perubahan Bentuk Energi
Ingat bahwa energi tidak dapat dihilangkan dan juga tidak dapat diciptakan. Energi
hanya dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lain. Contoh: lampu pijar menyala
dan kipas angin berputar.

23
6) Peristiwa Perubahan Fisika karena Pelarutan
Pernahkah kamu membuat es jeruk? Jika kamu membuat es jeruk, kamu terlebih
dahulu memeras jeruk untuk mengambil sari jeruknya, kemudian melarutkan sari
jeruk tersebut ke dalam air dingin. Nah, apakah rasa jeruk tersebut berubah setelah
kamu campurkan dengan air dingin? Rasa jeruk setelah dicampurkan dengan air
dingin tetap sama. Oleh karena sifat jeruk tidak berubah setelah dilarutkan dalam
air, peristiwa ini tergolong perubahan fisika karena pelarutan. Contoh lain
perubahan fisika karena pelarutan adalah ketika kamu membuat kopi. Rasa kopi
setelah dilarutkan dalam air tetap sama atau tidak berubah.

b. Peristiwa Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari hari


Hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan perubahan
kimia? Perubahan kimia dapat terjadi karena peristiwa
pembakaran, perkaratan, dan pembusukan.
1 ) Peristiwa Perubahan Kimia karena Pembakaran
Salah satu perubahan kimia yang sering kita
saksikan dalam kehidupan sehari-hari adalah
peristiwa pembakaran. Tahukah kamu apakah
pembakaran itu? Pembakaran adalah reaksi kimia
antara materi yang
terbakar dengan oksigen. Oleh karena itu, reaksi
pembakaran sering disebut reaksi oksidasi.
Nah, dapatkah kamu menyebutkan contoh peristiwa
perubahan kimia karena pembakaran? Peristiwa
kebakaran hutan merupakan salah satu contoh
perubahan kimia akibat pembakaran. Contoh lainnya
adalah pembakaran kembang api. Reaksi
pembakaran banyak digunakan sebagai sumber
Gambar Ledakan kembang api
energi. Misalnya, pembakaran bensin di dalam merupakan contoh perubahan kimia
mesin mobil dapat menghasilkan energi gerak dengan proses pembakaran.

sehingga mobil dapat bergerak.


Peristiwa perubahan kimia karena pembakaran juga terjadi dalam tubuhmu. Bahan
makanan yang telah kamu makan diproses dalam tubuh dengan cara pembakaran
sehingga menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Proses pembakaran kimia dalam tubuh dapat dituliskan sebagai berikut.

Mengapa pada proses pembakaran dapat timbul asap? Asap terjadi akibat
pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran tidak sempurna terjadi karena
oksigen yang tersedia untuk bereaksi tidak mencukupi sehingga sebagian karbon
tidak terbakar. Pembakaran yang tidak sempurna dapat menghasilkan gas beracun
CO.

24
2 ) Peristiwa Perubahan Kimia karena Perkaratan
Apakah yang dimaksud dengan peristiwa perkaratan
itu? Perkaratan adalah reaksi kimia antara logam
dengan udara (oksigen) dan air. Perkaratan
merupakan peristiwa perubahan kimia karena
menghasilkan zat yang baru. Paku yang terbuat dari
besi jika bereaksi dengan udara dan air, maka besi
(Fe) tersebut dapat berubah menjadi Gambar Paku berkarat merupakan
karat besi (Fe2O3.nH2O). Sifat besi dan karat besi contoh perubahan
kimia.
sangat berbeda. Besi mempunyai sifat yang kuat,
sedangkan karat besi mempunyai sifat yang rapuh.
Faktor-faktor yang mempercepat proses perkaratan antara lain:
a) Adanya uap air (udara yang lembap),
b) Adanya uap garam atau asam di udara,
c) Permukaan logam yang tidak rata,
d) Singgungan dengan logam lain.
Peristiwa perkaratan ini menimbulkan banyak kerugian karena benda-benda yang
terbuat dari besi menjadi rapuh dan cepat rusak. Nah, bagaimana cara mencegah
peristiwa perkaratan pada besi? Peristiwa perkaratan pada besi dapat dicegah
dengan cara:
a) Menghindarkan kontak langsung antara benda yang terbuat dari besi dengan
oksigen atau air. Ini dapat dilakukan dengan cara mengecat, melumuri besi
dengan oli, membalut besi dengan plastik, atau melapisi besi dengan timah;
b) Memperhalus permukaan logam, misalnya diamplas;
c) Mencegah logam agar tidak terkena uap garam atau asam;
d) Menyimpan logam di tempat kering.
3 ) Peristiwa Perubahan Kimia karena Pembusukan
Pernahkah kamu menyimpan buah-buahan, seperti apel di tempat yang terbuka
hingga beberapa hari? Apakah yang terjadi dengan apel tersebut? Apel yang
dibiarkan di tempat terbuka dalam waktu yang lama akan busuk. Pembusukan
adalah peristiwa perubahan kimia karena mikroorganisme. Pada apel yang
membusuk, apel berubah menjadi bau, berlendir, dan mengeluarkan gas. Oleh
karena sifat apel setelah membusuk berbeda dengan apel sebelum membusuk, maka
peristiwa pembusukan apel dapat dikatakan sebagai perubahan kimia.

25
Daftar Pustaka
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran IPA Kelas
VII Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran IPA Kelas
VII Semester 1. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
 http://www.pakmono.com/wp-
content/uploads/2018/10/contohfiltrasipadapenyaringairsederhana.jpg
 http://www.pakmono.com/cara-pemisahan-campuran-dan-penjelasannya/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Sublimasi_(kimia)
 https://www.slideshare.net/binatang87/7-ipa-bukuguru-27087598

26

Anda mungkin juga menyukai