Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA

BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Data World Health Organization (WHO) 2015 menunjukkan angka kematian

balita di dunia sebanyak 43 kematian per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2016d). Di

Indonesia, angka kematian balita sebanyak 32 per 1000 kelahiran hidup pada

tahun 2015. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi tertinggi kedua

angka kematian balita di Indonesia yaitu sebanyak 30 per 1000 kematian balita

(Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013).

Target ke empat dari Millenium Development Goals (MDGs) di Indonesia

adalah menurunkan dua per tiga kematian balita antara tahun 1990 sampai 2015

dari 97 menjai 32 kematian per 1000 kelahiran hidup. Namun pada satu tahun

belakangan penurunan kematian balita terhenti. Jika tren ini berlanjut, maka

Indonesia belum dapat mencapai tujuan MDGs tersebut (Kementerian Kesehatan

RI, 2010; Unicef, 2013).

Era MDGs telah berakhir pada tahun 2015 dan dimulainya era Sustainable

Development Goals (SDGs). Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Konferensi

United Nation tahun 2012 menyepakati adanya Sustainable Development Goals

setelah tahun 2015 sebagai petunjuk arah pengembangan pembangunan di dunia.

Terdapat 17 tujuan yang dicanangkan pada era SDGs tersebut, satu diantaranya

adalah tujuan ke tiga yaitu menjamin hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan

semua kategori usia. Target spesifik tujuan ke tiga tersebut salah satunya adalah

1
2
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

pada akhir tahun 2030 mencegah kematian bayi baru lahir dan anak di bawah lima

tahun (Osborn, 2015).

Menurut WHO (2008) enam penyebab kematian anak kurang dari lima tahun

di dunia yaitu pneumonia (19%), diare (18%), malaria (8%), pneumonia neonatus

atau sepsis (10%), kelahiran preterm (10%), dan asfiksia (8%) (Black et al.,

2010). Menurut WHO (2016) penyebab utama kematian anak di bawah lima

tahun adalah pneumonia (14%), diare (14%), infeksi lain (9%), malaria (8%), dan

noncomunicable disease (4%) (WHO, 2016b). Angka kejadian pneumonia sudah

mengalami penurunan namun masih menjadi penyebab kematian balita tertinggi.

Gambar 1. Penyebab kematian anak dibawah lima tahun

Sumber :WHO (2016c)


3
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki lima kabupaten dengan

prevalensi pneumonia tertinggi di Kabupaten Bantul yaitu 6.805 penderita (Dinas

Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013). Pneumonia termasuk dalam

sepuluh penyebab kematian balita di Kabupaten Bantul sendiri. Penyebaran

pneumonia di Kabupaten Bantul pada tahun 2015 terdapat di seluruh puskesmas.

Jumlah kasus pneumonia di Kabupaten Bantul sebanyak 1034 dan telah

ditangani (100%) sesuai tatalaksana penanganan pneumonia balita pada tahun

2015 (Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2016). Pneumonia adalah salah satu

penyebab utama kematian balita. Salah satu cara menurunkan angka kematian

balita dengan cara menurunkan kejadian pneumonia pada balita (Kementerian

Kesehatan RI, 2010).

Pneumonia merupakan suatu radang pada paru karena adanya bakteri yang

ditandai dengan panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat dengan

frekuensi lebih dari 50 kali permenit, kesulitan bernapas, dan diikuti dengan sakit

pada kepala, berkurang keinginan untuk makan, dan gelisah (Kementerian

Kesehatan RI, 2013). Adanya bakteri Pneumococcus, Staphylococcus,

Streptococcus, dan virus adalah penyebab penyakit pneumonia. Cakupan

penemuan kasus pneumonia pada balita di Indonesia dari tahun 2008 - 2014

mengalami peningkatan dari 26,26% menjadi 29,47% (Kementerian Kesehatan

RI, 2015b).

Period prevalence pneumonia paling banyak terjadi pada rentang usia 1-4

tahun dan paling sering terjadi pada usia 12-23 bulan (Kementerian Kesehatan RI,

2013). Suatu cara yang dapat digunakan untuk menangani penyakit ini adalah
4
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

dengan meningkatkan penemuan kejadian pneumonia pada balita (Kementerian

Kesehatan RI, 2015b). Suatu strategi pendekatan perlu dilakukan untuk

memanajemen pneumonia sehingga dapat mengurangi angka kematian yang

terjadi pada anak usia 0-59 bulan (Khayati FN et al, 2015). Pendekatan yang

dilakukan adalah dengan melaksanakan Manajemen Terpadu Balita Sakit

(MTBS).

MTBS atau Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) adalah suatu

pendekatan terintegrasi yang digunakan untuk penatalaksanaan anak balita sakit

mulai dari usia 0 bulan sampai 59 bulan secara keseluruhan. Salah satu tujuan

pelaksanaan MTBS adalah menurunkan secara bermakna angka kematian dan

kesakitan yang terkait penyakit tersering pada balita. Puskesmas dapat dikatakan

telah menggunakan pendekatan MTBS jika telah melakukan minimal 60% dari

banyaknya balita sakit yang datang dan ditangani menggunakan MTBS di

puskesmas tersebut (Direktorat Bina Kesehatan Anak, 2011).

Balita yang ditangani dengan menggunakan MTBS akan mendapatkan

klasifikasi yang berbeda. Anak datang dengan keluhan batuk akan ditangani

dengan tiga klasifikasi pengobatan, yaitu batuk bukan pneumonia, pneumonia,

dan pneumonia berat (Kementerian Kesehatan RI, 2015a). Klasifikasi tersebut

berdasarkan temuan pengkajian yang dilakukan oleh petugas.

Penanganan batuk pada anak dengan metode MTBS diperlukan peran dari

berbagai pihak salah satunya adalah orang tua. Orang tua merupakan pengasuh

utama bagi balita. Ibu merupakan penanggung jawab utama dalam pengasuhan

anak. Ibu mempunyai peran sangat penting dalam menjaga kesehatan anak.
5
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ramezani et al, (2015) menunjukkan

hasil bahwa perilaku ibu tentang perawatan yang tepat untuk anak dapat

menurunkan morbiditas dan mortalitas anak pneumonia secara signifikan. Faktor

yang cukup penting untuk menentukan keefektifan suatu sistem pengobatan

adalah kepatuhan (Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2006).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepatuhan adalah suatu sifat patuh

atau ketaatan. Kepatuhan berpengaruh terhadap keteraturan dalam melakukan

kunjungan ulang pengobatan pneumonia pada anak (Mulyana, 2012). Kepatuhan

terhadap terapi merupakan penentu keberhasilan suatu pengobatan penyakit

(Dirjen Bina Farmasi, 2005; WHO, 2016a). Menurut teori Green (1980)

kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah sikap. Sikap

merupakan faktor predisposisi yaitu faktor yang mempermudah terjadinya

perilaku (Maulana, 2007). Kepatuhan orang tua merupakan salah satu bentuk dari

perilaku. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kepatuhan tindak lanjut

pengobatan anak adalah sikap ibu (Mulyana, 2012).

Menurut teori Bloom (1956) perilaku terbagi menjadi tiga domain yaitu ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sikap merupakan bagian dari domain afektif

(Utari, 2011). Salah satu faktor terpenting bagi terbentuknya perilaku adalah

sikap. Sikap individu memegang peranan penting dalam menentukan bagaimana

perilaku seseorang di lingkungan (Azwar, 2015). Sikap merupakan

kecenderungan untuk memberikan respon secara kognitif, afektif, dan perilaku

yang diarahkan kepada suatu objek, pribadi, tempat dan ide dalam cara favourable

(setuju) dan unfavourable (tidak setuju) (Azwar, 2015). Sikap memiliki


6
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena sikap memiliki

hubungan yang erat dengan perilaku nyata (Hanurawan, 2013). Perilaku ini

berperan dalam menentukan kepatuhan dalam melaksanakan tanggung jawab ibu.

Rendahnya penanganan penderita pneumonia balita salah satunya disebabkan

oleh kepatuhan pengasuh atau ibu dalam memberikan obat sesuai anjuran petugas

kesehatan yang belum maksimal sehingga banyak kasus penumonia balita tidak

tertangani dengan baik. Keberhasilan penyembuhan anak dipengaruhi bagaimana

orang tua bersikap terhadap sakit anaknya.

Menurut teori Green (1987) dalam Notoatmodjo (2007), perilaku individu

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu predisposing factors (pengetahuan, sikap,

keyakinan, tradisi dan nilai), enabling factors (ketersediaan sumber-sumber atau

fasilitas) dan reinforcing factors (sikap dan peilaku petugas, peraturan UU dan

sebagainya), namun penelitian tentang sikap masih kurang. Seperti yang

didapatkan dari hasil penelitian Mulyana, (2006), bahwa sikap ibu balita dapat

berpengaruh pada kepatuhan follow up. Penelitian mengenai sikap juga telah

dilakukan oleh Pradana, (2016) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara

sikap ibu dengan kepatuhan kunjungan ulang pneumonia di Puskesmas Grobogan

Semarang. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Octaviani, (2015) juga

menunjukkan hasil bahwa adanya hubungan antara sikap dan dukungan keluarga

dengan perilaku ibu. Namun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa tidak

terdapat hubungan antara sikap ibu dengan kepatuhan follow up penderita

pneumonia balita (Astuti & Koesyanto, 2011). Sebagian diantara hasil-hasil

penelitian memperlihatkan adanya indikasi hubungan yang kuat antara sikap dan
7
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

perilaku (review Wicker, dalam Baron & Byrne, 1991; Brannon et al, 1973 dan

DeFleur & Westie, 1958 dalam Allen, Guy, & Edgley, 1980 cit Azwar, 2015) dan

sebagian lain menunjukkan bukti betapa lemahnya hubungan antara sikap dengan

perilaku (antara lain LaPiere, 1934; Greenwald, 1989 dalam Baron & Byrne, 1991

cit Azwar, 2015).

Adanya perbedaan hasil pada penelitian tersebut serta angka kejadian

pneumonia di Kabupaten Bantul masih tinggi maka membuat peneliti tertarik

untuk meneliti terkait hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan dalam tatalaksana

anak sakit pneumonia berdasarkan Manajemen Terpadu Balita Sakit di Puskesmas

Kabupaten Bantul.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan dalam tatalaksana anak sakit

pneumonia berdasarkan MTBS di Puskesmas Kabupaten Bantul ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan dalam tatalaksana anak

sakit pneumonia berdasarkan MTBS di Puskesmas Kabupaten Bantul.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik responden


8
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

b. Untuk mengetahui gambaran sikap ibu dalam tatalaksana anak sakit

pneumonia berdasarkan MTBS di Puskesmas Kabupaten Bantul

c. Untuk mengetahui gambaran kepatuhan ibu dalam tatalaksana anak sakit

pneumonia berdasarkan MTBS di Puskesmas Kabupaten Bantul

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan

pengetahuan mengenai sikap ibu terhadap kepatuhan dalam tatalaksana

anak sakit pneumonia berdasarkan MTBS di Puskesmas Kabupaten

Bantul.

b. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi telaah pustaka, bahan

bacaan, dan masukan bagi peneliti lain dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan terutama dalam bidang program MTBS.

c. Memberikan tambahan informasi pengetahuan berdasar hasil penelitian

yang diaplikasikan dalam pembelajaran kepada mahasiswa keperawatan

dan kepada para akademisi dan praktisi dalam bidang kesehatan anak.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi peningkatan pemberdayaan keluarga,

terutama ibu untuk meningkatkan kesehatan anak khususnya bersikap

dalam tatalaksana anak sakit sesuai dengan klasifikasi secara patuh, benar

dan tepat.
9
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

b. Bagi pelaksana dan pengelola program P2ISPA sebagai bahan informasi

dalam membuat kebijakan penanggulangan kasus pneumonia pada balita.

c. Menambah kemampuan orangtua dalam merawat anaknya yang sakit

klasifikasi pneumonia.

d. Mengevaluasi pengaruh pelaksanaan MTBS terutama untuk anak sakit

pneumonia di puskesmas.

3. Manfaat Bagi Peneliti

Merupakan pengalaman yang sangat berharga dandapat menambah

pengetahuan dalam bidang penelitian tentang penyakit pneumonia dan

MTBS.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang Hubungan Sikap Ibu terhadap Kepatuhan dalam Tatalaksana

Anak Sakit Pneumonia Berdasarkan MTBS di Puskesmas Kabupaten Bantul

belum ada yang meneliti. Penelitian yang sudah dilakukan yang memiliki

kemiripan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Keaslian Penelitian


1 Penulis Mulyana (2006)
Judul Faktor-faktor Ibu Balita yang Berhubungan dengan Kepatuhan
Follow Up Penderita Pneumonia Balita Di Puskesmas Cisaga,
Ciamis, Jawa Barat
Metode Penelitian analitik dengan metode survey atau observasional
menggunakan desain cross sectional
Hasil Hasil penelitian diuji dengan menggunakan chi square untuk
mengetahui hubungan masing-masing faktor terhadap kepatuhan
ibu. Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan follow up
adalah pengetahuan ibu dan sikap ibu.
Persamaan Persamaan dengan menggunakan metode observasional dengan
desain cross sectional
Perbedaan Terdapat perbedaan dari variabel penelitian
10
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Tabel 1. Lanjutan
2 Penulis Pradana (2015)
Judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Kunjungan Ulang
Ibu Balita Pneumonia Usia 2 Bulan 5 Tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan
Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
rancangan cross sectional, dilengkapi dengan kajian kualitatif
Hasil Hasil penelitian ini adalah faktor pengetahuan, sikap ibu,
motivasi ibu, biaya pengobatan, dukungan keluarga, dan peran
petugas kesehatan memiliki hubungan dengan kepatuhan
kunjungan ulang pneumonia
Persamaan Persamaan dengan menggunakan rancangan cross sectional
Perbedaan Perbedaan terdapat pada variabel dan jenis penelitian.
3 Penulis Kumala (2014)
Judul CBIA-Diare untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Ibu Dalam Tatalaksana Diare Pada Balita Di Bina
Keluarga Balita (BKB) Desa Banguntapan Kabupaten Bantul
Metode Jenis penelitian ini menggunakan kuasi eksperimental dengan
rancangan pre test post test control group design.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan
perilaku ibu mengalami peningkatan seetelah dilakukan
intervensi dengan menggunakan metode CBIA-Diare.
Pengembangan CBIA-Diare terbukti dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam tatalaksana diare
pada balita.
Persamaan Persamaan dengan penelitian ini adalah kesamaan lokasi
penelitian di wilayah Bantul.
Perbedaan Perbedaan terdapat pada variabel yang diteliti dan jenis serta
rancangan penelitian.
4. Penulis Octaviani (2015)
Judul Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Dukungan Keluarga dengan
Perilaku Ibu dalam Penanganan ISPA pada Balita di Desa
Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Metode Penelitian ini merupakan studi korelatif menggunakan metode
kuantitatif dengan rancangan cross sectional.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan
antara sikap dan dukungan keluarga dengan perilaku ibu.
Persamaan Persamaan terdapat pada rancangan penelitian dan lokasi
penelitian yaitu di Bantul.
Perbedaan Perbedaan pada variabel dan jenis penelitian
5 Penulis Nurdin (2015)
Judul Keefektifan Ceramah Dan Focus Group Discussion Terhadap
Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pneumonia Pada
Balita
Metode Penelitian ini merpuakan penelitian quasi experimental dengan
non equivalent control group design menggunakan pre-test dan
post-test.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pengetahuan pada kedua grup, yaitu yang diberikan ceramah dan
focus group discussion. Metode FGD lebih efektif daripada
11
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Tabel 1. Lanjutan
metode ceramah.
Persamaan Persamaan dalam penelitian ini adalah subjek yang sama yaitu
ibu balita.
Perbedaan Perbedaan terdapat pada variabel dan jenis dan rancangan
penelitian
6 Penulis Keter (2015)
Judul Knowledge, attitudes and Practice of Mothers In Relation to
Childhood Pneumonia and Factors Associated With Pneumonia
and seeking health care in kapsabet district hospital in nandi
caountry, kenya
Metode Jenis penelitian ini dengan menggunakan data kuantitatif yang
diperoleh dari rumah sakit yang diambil secara cross sectional
dan ditambahkan dengan data kualitatif melalui fokus grup
diskusi dan wawancara kepada key informant
Hasil Penundaan pencarian pengobatan terjadi karena ada beberapa
faktor seperti akses terhadap fasilitas kesehatan, ketidaktahuan
yaitu beberapa ibu menganggap sakit itu wajar terjadi dan
menganggap tidak serius. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan
di mana ibu menghentikan pengobatan jika anak sudah merasa
baik. Sikap yang negatif ini mungkin menjadi penyebab tidak
efektifnya pengobatan anak sakit pneumonia
Persamaan Persamaan dalam penelitian ini adalah subjek penelitian dan
variabel sikap yang diteliti
Perbedaan Perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel pengetahuan dan
praktik serta jenis dan rancangan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai

  • VaksinBoosterNakes
    VaksinBoosterNakes
    Dokumen13 halaman
    VaksinBoosterNakes
    Nia Tri Mulyani
    Belum ada peringkat
  • Pay Slip
    Pay Slip
    Dokumen1 halaman
    Pay Slip
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • PAYSLIP
    PAYSLIP
    Dokumen1 halaman
    PAYSLIP
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Pay Slip
    Pay Slip
    Dokumen1 halaman
    Pay Slip
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Pay Slip
    Pay Slip
    Dokumen1 halaman
    Pay Slip
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Pay Slip: Ver. AUTO012018
    Pay Slip: Ver. AUTO012018
    Dokumen1 halaman
    Pay Slip: Ver. AUTO012018
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Pay Slip
    Pay Slip
    Dokumen1 halaman
    Pay Slip
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Susunan Panitia Keluarga Di Pernikahan
    Susunan Panitia Keluarga Di Pernikahan
    Dokumen2 halaman
    Susunan Panitia Keluarga Di Pernikahan
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Contoh Surat Lamaran Kerja Umum
    Contoh Surat Lamaran Kerja Umum
    Dokumen2 halaman
    Contoh Surat Lamaran Kerja Umum
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • STIMULASI PROSES FEEDING
    STIMULASI PROSES FEEDING
    Dokumen21 halaman
    STIMULASI PROSES FEEDING
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen11 halaman
    Bab 1
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • MASALAH MENYUSUI
    MASALAH MENYUSUI
    Dokumen11 halaman
    MASALAH MENYUSUI
    rubiy4
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran
    Surat Lamaran
    Dokumen2 halaman
    Surat Lamaran
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran
    Surat Lamaran
    Dokumen2 halaman
    Surat Lamaran
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • BAB I New Fix
    BAB I New Fix
    Dokumen6 halaman
    BAB I New Fix
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • STIMULASI PROSES FEEDING
    STIMULASI PROSES FEEDING
    Dokumen21 halaman
    STIMULASI PROSES FEEDING
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • BAB I New Fix
    BAB I New Fix
    Dokumen6 halaman
    BAB I New Fix
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Teori Musik1 PDF
    Teori Musik1 PDF
    Dokumen12 halaman
    Teori Musik1 PDF
    NadhifAkhdanAufadipura
    Belum ada peringkat
  • File PDF
    File PDF
    Dokumen16 halaman
    File PDF
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Daras
    BAB IV Daras
    Dokumen2 halaman
    BAB IV Daras
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Dewandaru
    Dewandaru
    Dokumen23 halaman
    Dewandaru
    Sofya Widya
    Belum ada peringkat
  • Abstrak PDF
    Abstrak PDF
    Dokumen3 halaman
    Abstrak PDF
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • File PDF
    File PDF
    Dokumen16 halaman
    File PDF
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokumen13 halaman
    Chapter II
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen44 halaman
    Bab II
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Abstrak PDF
    Abstrak PDF
    Dokumen3 halaman
    Abstrak PDF
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Bab II Faradila Pratama Matematika'14
    Bab II Faradila Pratama Matematika'14
    Dokumen19 halaman
    Bab II Faradila Pratama Matematika'14
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen30 halaman
    Bab I
    Daras Hardian alfath
    Belum ada peringkat