BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
balita di dunia sebanyak 43 kematian per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2016d). Di
Indonesia, angka kematian balita sebanyak 32 per 1000 kelahiran hidup pada
angka kematian balita di Indonesia yaitu sebanyak 30 per 1000 kematian balita
adalah menurunkan dua per tiga kematian balita antara tahun 1990 sampai 2015
dari 97 menjai 32 kematian per 1000 kelahiran hidup. Namun pada satu tahun
belakangan penurunan kematian balita terhenti. Jika tren ini berlanjut, maka
Era MDGs telah berakhir pada tahun 2015 dan dimulainya era Sustainable
Terdapat 17 tujuan yang dicanangkan pada era SDGs tersebut, satu diantaranya
adalah tujuan ke tiga yaitu menjamin hidup sehat dan meningkatkan kesejahteraan
semua kategori usia. Target spesifik tujuan ke tiga tersebut salah satunya adalah
1
2
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
pada akhir tahun 2030 mencegah kematian bayi baru lahir dan anak di bawah lima
Menurut WHO (2008) enam penyebab kematian anak kurang dari lima tahun
di dunia yaitu pneumonia (19%), diare (18%), malaria (8%), pneumonia neonatus
atau sepsis (10%), kelahiran preterm (10%), dan asfiksia (8%) (Black et al.,
2010). Menurut WHO (2016) penyebab utama kematian anak di bawah lima
tahun adalah pneumonia (14%), diare (14%), infeksi lain (9%), malaria (8%), dan
2015 (Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2016). Pneumonia adalah salah satu
penyebab utama kematian balita. Salah satu cara menurunkan angka kematian
Pneumonia merupakan suatu radang pada paru karena adanya bakteri yang
ditandai dengan panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat dengan
frekuensi lebih dari 50 kali permenit, kesulitan bernapas, dan diikuti dengan sakit
penemuan kasus pneumonia pada balita di Indonesia dari tahun 2008 - 2014
RI, 2015b).
Period prevalence pneumonia paling banyak terjadi pada rentang usia 1-4
tahun dan paling sering terjadi pada usia 12-23 bulan (Kementerian Kesehatan RI,
2013). Suatu cara yang dapat digunakan untuk menangani penyakit ini adalah
4
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
terjadi pada anak usia 0-59 bulan (Khayati FN et al, 2015). Pendekatan yang
(MTBS).
mulai dari usia 0 bulan sampai 59 bulan secara keseluruhan. Salah satu tujuan
kesakitan yang terkait penyakit tersering pada balita. Puskesmas dapat dikatakan
telah menggunakan pendekatan MTBS jika telah melakukan minimal 60% dari
klasifikasi yang berbeda. Anak datang dengan keluhan batuk akan ditangani
Penanganan batuk pada anak dengan metode MTBS diperlukan peran dari
berbagai pihak salah satunya adalah orang tua. Orang tua merupakan pengasuh
utama bagi balita. Ibu merupakan penanggung jawab utama dalam pengasuhan
anak. Ibu mempunyai peran sangat penting dalam menjaga kesehatan anak.
5
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
hasil bahwa perilaku ibu tentang perawatan yang tepat untuk anak dapat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kepatuhan adalah suatu sifat patuh
(Dirjen Bina Farmasi, 2005; WHO, 2016a). Menurut teori Green (1980)
kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah sikap. Sikap
perilaku (Maulana, 2007). Kepatuhan orang tua merupakan salah satu bentuk dari
perilaku. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kepatuhan tindak lanjut
Menurut teori Bloom (1956) perilaku terbagi menjadi tiga domain yaitu ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sikap merupakan bagian dari domain afektif
(Utari, 2011). Salah satu faktor terpenting bagi terbentuknya perilaku adalah
yang diarahkan kepada suatu objek, pribadi, tempat dan ide dalam cara favourable
kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena sikap memiliki
hubungan yang erat dengan perilaku nyata (Hanurawan, 2013). Perilaku ini
oleh kepatuhan pengasuh atau ibu dalam memberikan obat sesuai anjuran petugas
kesehatan yang belum maksimal sehingga banyak kasus penumonia balita tidak
fasilitas) dan reinforcing factors (sikap dan peilaku petugas, peraturan UU dan
didapatkan dari hasil penelitian Mulyana, (2006), bahwa sikap ibu balita dapat
berpengaruh pada kepatuhan follow up. Penelitian mengenai sikap juga telah
menunjukkan hasil bahwa adanya hubungan antara sikap dan dukungan keluarga
dengan perilaku ibu. Namun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa tidak
penelitian memperlihatkan adanya indikasi hubungan yang kuat antara sikap dan
7
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
perilaku (review Wicker, dalam Baron & Byrne, 1991; Brannon et al, 1973 dan
DeFleur & Westie, 1958 dalam Allen, Guy, & Edgley, 1980 cit Azwar, 2015) dan
sebagian lain menunjukkan bukti betapa lemahnya hubungan antara sikap dengan
perilaku (antara lain LaPiere, 1934; Greenwald, 1989 dalam Baron & Byrne, 1991
untuk meneliti terkait hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan dalam tatalaksana
Kabupaten Bantul.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan dalam tatalaksana anak sakit
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan sikap ibu terhadap kepatuhan dalam tatalaksana anak
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Bantul.
b. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi telaah pustaka, bahan
dan kepada para akademisi dan praktisi dalam bidang kesehatan anak.
2. Manfaat Praktis
dalam tatalaksana anak sakit sesuai dengan klasifikasi secara patuh, benar
dan tepat.
9
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
klasifikasi pneumonia.
pneumonia di puskesmas.
MTBS.
E. Keaslian Penelitian
belum ada yang meneliti. Penelitian yang sudah dilakukan yang memiliki
Tabel 1. Lanjutan
2 Penulis Pradana (2015)
Judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Kunjungan Ulang
Ibu Balita Pneumonia Usia 2 Bulan 5 Tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Gubug I Kabupaten Grobogan
Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan
rancangan cross sectional, dilengkapi dengan kajian kualitatif
Hasil Hasil penelitian ini adalah faktor pengetahuan, sikap ibu,
motivasi ibu, biaya pengobatan, dukungan keluarga, dan peran
petugas kesehatan memiliki hubungan dengan kepatuhan
kunjungan ulang pneumonia
Persamaan Persamaan dengan menggunakan rancangan cross sectional
Perbedaan Perbedaan terdapat pada variabel dan jenis penelitian.
3 Penulis Kumala (2014)
Judul CBIA-Diare untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Ibu Dalam Tatalaksana Diare Pada Balita Di Bina
Keluarga Balita (BKB) Desa Banguntapan Kabupaten Bantul
Metode Jenis penelitian ini menggunakan kuasi eksperimental dengan
rancangan pre test post test control group design.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan
perilaku ibu mengalami peningkatan seetelah dilakukan
intervensi dengan menggunakan metode CBIA-Diare.
Pengembangan CBIA-Diare terbukti dapat meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu dalam tatalaksana diare
pada balita.
Persamaan Persamaan dengan penelitian ini adalah kesamaan lokasi
penelitian di wilayah Bantul.
Perbedaan Perbedaan terdapat pada variabel yang diteliti dan jenis serta
rancangan penelitian.
4. Penulis Octaviani (2015)
Judul Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Dukungan Keluarga dengan
Perilaku Ibu dalam Penanganan ISPA pada Balita di Desa
Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Metode Penelitian ini merupakan studi korelatif menggunakan metode
kuantitatif dengan rancangan cross sectional.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan
antara sikap dan dukungan keluarga dengan perilaku ibu.
Persamaan Persamaan terdapat pada rancangan penelitian dan lokasi
penelitian yaitu di Bantul.
Perbedaan Perbedaan pada variabel dan jenis penelitian
5 Penulis Nurdin (2015)
Judul Keefektifan Ceramah Dan Focus Group Discussion Terhadap
Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pneumonia Pada
Balita
Metode Penelitian ini merpuakan penelitian quasi experimental dengan
non equivalent control group design menggunakan pre-test dan
post-test.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pengetahuan pada kedua grup, yaitu yang diberikan ceramah dan
focus group discussion. Metode FGD lebih efektif daripada
11
HUBUNGAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN DALAM TATALAKSANA ANAK SAKIT PNEUMONIA
BERDASARKAN MANAJEMEN
TERPADU BALITA SAKIT DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL
LARAS BEKTI P
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Tabel 1. Lanjutan
metode ceramah.
Persamaan Persamaan dalam penelitian ini adalah subjek yang sama yaitu
ibu balita.
Perbedaan Perbedaan terdapat pada variabel dan jenis dan rancangan
penelitian
6 Penulis Keter (2015)
Judul Knowledge, attitudes and Practice of Mothers In Relation to
Childhood Pneumonia and Factors Associated With Pneumonia
and seeking health care in kapsabet district hospital in nandi
caountry, kenya
Metode Jenis penelitian ini dengan menggunakan data kuantitatif yang
diperoleh dari rumah sakit yang diambil secara cross sectional
dan ditambahkan dengan data kualitatif melalui fokus grup
diskusi dan wawancara kepada key informant
Hasil Penundaan pencarian pengobatan terjadi karena ada beberapa
faktor seperti akses terhadap fasilitas kesehatan, ketidaktahuan
yaitu beberapa ibu menganggap sakit itu wajar terjadi dan
menganggap tidak serius. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan
di mana ibu menghentikan pengobatan jika anak sudah merasa
baik. Sikap yang negatif ini mungkin menjadi penyebab tidak
efektifnya pengobatan anak sakit pneumonia
Persamaan Persamaan dalam penelitian ini adalah subjek penelitian dan
variabel sikap yang diteliti
Perbedaan Perbedaan dalam penelitian ini adalah variabel pengetahuan dan
praktik serta jenis dan rancangan penelitian.