Musk Ulo
Musk Ulo
1
Pada penyakit degenerasi kekakuan sendi meningkat pada saat bangun tidur di pagi hari
2. Bengkak meliputi:
a. Berapa lama
b. Apakah disertai nyeri
Penyakit degenerasi sendi biasanya tidak timbul bengkak pada awal serangan tapi muncul
setelah beberapa minggu terjadi nyeri
Penekanan pada saraf dan pembuluh darah akibat bengkak,tumor atau fraktur dapat
menyebabkan penurunan sensasi
C. DATA OBYEKTIF
a. Inspeksi dan palpasi ROM dan kekuatan otot
b. Bandingkan dengan sisi lainnya
c. Pengukuran kekuatan otot [0-5]
d. Duduk,berdiri dan berjalan kecuali ada kontra indikasi
e. Kyphosis, scoliosis, lordosis
D. PENGKAJIAN TULANG BELAKANG
a. Deformitas tulang belakang yang sering terjadi meliputi:
scoliosis
kifosis
lordosis
b. Kifosis terjadi pada pasien osteoporosis pada pasien neuromuscular
c. Lordosis pada penderita kehamilan
2
d. Lansia kehilangan tinggi badan karena hilangnya tulang rawan dan tulang belakang
Adalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang
dianggap perlu untuk memperoleh data yang sistematis dan komprehensif,
memastikan/membuktikkan hasil anamnesa,menentukan masalah dan merencanakan tindakan
keperawatan yang tepat bagi klien. [Dewi Sartika,2010]
3
karena nyeri yang terjadi setelah trauma,kekakuan sendi atau kelemahan otot.
Anamnesis pengkajian adalah berapa lama keluhan muncul ,lokasi atau organ yang
mengalami gangguan
6. GANGGUAN SENSIBILITAS
Keluhan terjadi bila melibatkan kerusakan saraf pada upper / lower motor neuron,baik
bersifat local maupun menyeluruh. Gangguan sensibilitas terjadi bila adanya trauma
atau penekanan pada saraf. Pasien mengalami parestesia [perasaan terbakar atau
kesemutan] dan kebas.Hal ini akibat penekanan pada serabut saraf atau gangguan
peredaran darah.
7. PENGKAJIAN SYARAF
Kaji tentang penyakit sebelumnya,perawatan di RS,infeksi, penyakit pada masa anak-
anak,dan imunisasi,riwayat pengobatan masa perinatal, tumbang, riwayat kesehatan
keluarga, riwayat psikososial dan gaya hidup. Ditanyakan juga gangguan neurologis
di masa lalu. Penyakit yang berhubungan dengan gangguan system
neurologisKeterangan tentang perwatan di RS,pernah dilakukan tes diagnostic
neurologic atau tidak. Riwayat kesehatan keluarga: tentang penyakit keturunan
8. PEMERIKSAAN FISIK
Meliputi pemeriksaan pada tanda-tanda vital
9. MENTAL STATUS
Language
a. Sensory/receptive aphasia
Hilangnya kemampuan klien untuk memahami tulisan dan perkataan. Terdiri atas
auditoric [acoustic] dan visual.
b. Motor/expressive aphasia
Hilangnya kemampuan mengexpresikan kata-kata/kalimat dalam tulisan,symbol
10. ORIENTASI
Meliputi kemampuan klien untuk mengetahui waktu,tempat dan orang dengan
memberikan pertanyaan contoh: tempat tinggal, jam, tanggal, nama hari dalam satu
minggu, lama sakit, nama, nama anggota keluarga dsb.
11. MEMORY
Tiga hal yang dikaji:
4
a. Immediaterecall
b. Recent memory
c. Remote memory
Ditanyakan juga pengalaman lima tahun lalu contoh: ulang tahun pribadi atau
pernikahan
12. PENGKAJIAN KEPALA, LEHER, DAN PUNGGUNG
d. Inspeksi:
Ukuran kepala dan kesimetrisannya. ecchymosis di sekitar mata. Fraktur di
tulangtengkorak dan kadang CSF akan mengalir keluar melalui hidung
e. Palpasi:
Apakah ada benjolan atau massa pada tulang tengkorak, daerah leher dengan cara
menundukkan kepala sampai menyentuh dagu dan amati adanya nuchal rigidity
yg merupakan tanda dari meningitis.
f. Perkusi:
Dilakukan pada prosessus spinous dan dapat menemukan nyeri dan tenderness
g. Auskultasi:
Dilakukan pada pembuluh darah besar di leher atau pembuluh yang lain untuk
mengetahui bunyi bruit atau suara abnormal lain.
5
d. N.IV
Nerves trochlear untuk pergerakan mata kearah inferior dan medial. Pengkajian
dilakukan dengan saraf VI
e. N. V
Nervus trigeminal memiliki divisi motoric dan sensorik. Pemeriksaan motoric
dengan menggerakkan kedua dagu atau tersenyum . sedang untuk fungsi sensorik
dengan cara menyentuhkan kapas lembut steril ke kornea atau sentuhan ke
kelopak mata.
f. N.VI
Nervus abducens mengontrol pergerakan bola mata kearah lateral. Bersama N.III
dan N.IV dapat dikaji enam posisi cardinal dari penglihatan.
g. N.VII
Memiliki divisi sensorik dan motorik. Motorik untuk mengontrol exspresi wajah
h. N.IX
Merupakan saraf sensorik dan motorik. Karena kedua saraf ini masuk ke pharynx
maka pengkajiannya bias bersamaan. Dengan cara membuka mulut lebar-lebar
sambil menyebut “ah” berada tepat ditengah atau tidak. Kaji reflek gag dengan
spatel lidah. Kaji respon menelan dengan memberikan sedikit minum.
i. N. XI
Merupakan saraf motoric yg mempersarafi sternocleidomastoideus dan bagian
atas dari otot trapezius. Pengkajian dengan cara:
menaikkan bahu dengan dan tanpa bantuan
memutarkan kepala ke kedua sisi secara bergantian
dorong dagu ke belakang kearah garis lurus
dorong kepala ke depan dan lawan dengan tahanan
j. N. XII
Merupakan saraf motoric yang mempersarafi lidah. Dikaji dengan cara membuka
mulut lebar-lebar lidah dikeluarkan dan dengan cepat lidah digerakkan ke kiri-
kanan, keluar-kedalam,amati adanya deviasi.Minta untuk mendorong lidahnya ke
daerah pipi dan ada tekanan dari luar atau tidak.
6
a. SISTEM MOTORIK
- 1. Ukuran otot : kesimetrisan otot bilateral,interostals dan abdominal
- 2. Kekuatan otot : 5/5 kekuatan penuh, 4/5 dapat bergerak secara bebas dan maximal serta
dapat melawan gravitasi dan lemah bila diberi tahanan, 3/5 otot dapat bergerak secara bebas
dan hanya dapat melawan gravitasi, 2/5 otot dapat bergerak bebas dengan bantuan dalam
melawan efek gravitasi, 1/5 otot tidak dapat berpindah tetapi kontraksi otot dapat dipalpasi,
0/5 tidak ada kontraksi dan pergerakan otot