Anda di halaman 1dari 10

19 september 2019, Makalah Manajemen Pendidikan

Urgensi Mata Kuliah Managemen Pendidikan Bagi Mahasiswa

Dosen pembimbing : Subhan, S.Ag, M.A.


Disusun oleh : 1.Zilqia T Nufus (NIM :190202036)

2.Nursalma Dwi (NIM : 190202049)

3. Miftakhul Jannah (NIM : 190202044)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt,karena atas limpahan rahmat
dan karunianya sehingga kita semua di beri kesehatan, keselamatan iman, ihsan
dan islam seperti sekarang ini, yang kedua kalinya salawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw, karena atas
perjuangan beliaulah sehingga kita semua dapat menikmati islam secara kaffah
seperti sekarang ini. terima kasih kepada ibu dosen yang telah memberi
kesempatan kepada kami sehingga kami dapat membuat tugas makalah ini dengan
judul “Demokrasi : Teori dan praktik”
Di dalam makalah ini semoga dapat membantu menambah wawasan,serta
ilmu pengetahuan mahasiswa terhadap ilmu dari manajemen administrasi yang ada
di setiap sekolah.

.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

a. Pendahuluan........................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

a. Definisi Manajemen Pendidikan............................................................................. 4


b. Pentingnya Pendidikan Manajemen bagi Mahasiswa..............................................4

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan.......................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEMOKRASI; TEORI DAN PRAKTIK

Makna dan Hakikat Demokrasi

Kata demokrasi terkesan sangat akrab dan seakan sudah di mengerti begitu
saja. Pengertian tentang demokrasi dapat di lihat dari tinjauan bahasa dan istilah.
Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari 2 kata berasal dari bahasa Yunani yaitu
“demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cratein” atau
“cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa di mana dalam
system pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi
barada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan
kekuasaan oleh rakyat.

Sementara itu, pengertian demokrasi secara istilah :

a. Menurut Joseph A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan


institisional untuk mencapai keputusan politik di individu-individu
memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif
atas suara rakyat.

b. Henry B. Mayo menyatakan demokrasi sebagai system politik merupakan


suatu sitem yang menunjukan bahwa kebijakan umum di tentukan atas
dasar mayoritas oleh wkil-wakil yang di awasi secara efektif oleh rakyat
dalam pemilihan-pemilihan berkala yang di dasarkan atas prinsip
kesamaan politik dan di selenggarakan dalam suasana terjaminnya
kebebasan politik.

Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa hakikat demokrasi


sebagai suatu system bermasyarakat dan bernegara serta pemerintahn memberikan
penekanan pada keberadaan kekuasaan di tangan baik dalam penyelenggaraan
Negara maupun pemerintahan. Kekuasaan pemerintah berada di tangan rakyat
mengandung 3 hal:
1. Pemerintah dari rakyat (government of the people)

2. Pemerintah oleh rakyat (government by people)

3. Pemerintah untuk rakyat (government for people)

B. DEMOKRASI SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

Menurut Nurcholish Madjid, demokrasi bukanlah kata benda, tetapi lebih


merupakan kata kerja yang mengandung makna sebagai proses dinamis. Karena itu
demokrasi harus di upayakan. Demokrasi dalam kerangka di atas berarti sebuah
proses melaksanakan nilai-nilai civility dalam bernegara dan bermasyarakat.
Demokrasi adalah proses menuju dan menjaga civil society yang menghormati dan
berupaya merealisasikan nilai-nilai demokrasi.

Norma-norma yang menjadi pandangan hidup demokratis:

1. Pentingnya kesadaran akan pluralism

2. Musyawarah

3. Pertimbangan moral

4. Permufakatan yang jujur dan sehat

5. Pemenihan segi-segi ekonomi

6. Kerjasama antar warga masyarakat dan sikap mempercayai I’tikad baik


masing-masing

7. Pandangan hidup demokratis harus di jadikan unsure yang menyatu


dengan system pendidikan.

C. SEJARAH DEMOKRASI

Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan Negara


dan hukum di Yunani kuno dan di praktekkan dalam hidup bernegara antara abad
ke 6 SM-ke 4 M. demokrasi yang di praktekkan pada masa itu berbentuk
demokrasi langsung, artinya hak rakyat untuk membuat keputusan politik di
jalankan secara langsung oleh seluruh warga Negara berdasarkan prosedur
mayoritas.

Gagasan demokrasi Yunani Kuno berakhir pada abad pertengahan.


Masyarakat abad pertengahan di cirikan oleh struktur masyarakat yang feudal,
kehidupan spiritual di kuasai oleh Paus dan Pejabat agama, sedangkan kehidupan
politiknya di tandai oleh Paus dan pejabat agama, sedangkan kehidupan politiknya
di tandai oleh perbuatan kekuasaan di antara para bangasawan.

Momentum lainnya yang menandai kemunculan kembali demorasi di dunia


barat adalah gerakan renaissance dan reformasi. Renaissance adalah gerakan yang
menghidupkan kembali minat pada sastra dan budaya Yunani Kuno.

D. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami pasang-surut dari masa


kemerdekaan sampai saat ini. Perkembangan demokrasi di Indonesia:

A. Demokrasi Pada Periode 1945-1959

Demokrasi pada masa ini di kenal dengan sebutan demokrasi perlementer.


System parlementer yang mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan di
plokramirkan dan kemudian di perkuat dalam UUD 1945 dan 1950, ternyata
kurang cocok untuk Indonesia.

UUD 1950 menetapkan berlakunya sitem parlementer di mana badan


eksekutif terdiri dari presiden sebagai kepala Negara konstitusional beserta mentri-
mentrinya yang mempunyai tanggung jawab politik.

Factor-faktor semacam ini, di tambah dengan tidak mempunyai


anggotaanggota partai-partai yang tergabung dalam konstituante untuk mencapai
consensus mengenai dasar Negara untuk UUD baru mendorong Ir. Soekarno
sebagai presiden untuk mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli yang menentukan
berlakunya kembali UUD 1945.
B. Demokrasi Pada Periode 1959-1965

Ciri-ciri periode ini adalah dominasi dari presiden, terbatasnya peranan partai
politik, berkembangannya pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI
sebagai unsure social politik. Ketetapan MPRS No. III/1963 yang mengangkat Ir.
Soekarno sebagai presiden seumur hidup telah membatalkan pembatasan waktu
lima tahun ini (UUD memungkinkan seorang presiden untuk di pilih kembali) yang
di tentukan oleh UUD.

C. Demokrasi Pada Periode 1965-1998

Landasan formil dari periode ini dalah pancasila, UUD 1945 serta ketetapan
MPRS. Ketetapan MPRS No. III/1963 yang menetapkan masa jabatan seumur
hidup untuk Ir. Soekarno telah di batalkan dan jabatan presiden kembali menjadi
jabatan elektif setiap 5 tahun. Ketetapan MPRS No.XIX/1966 telah menentukan di
tinjaunya kembali produk-produk legislative dari masa demokrasi terpimpin dan
atas dasr itu UU No. 19/1964 telah dig anti dengan UU baru (No. 14/1970) yang
menetapkan kembali asas “ kebebasan badan-badan pengadilan”.

D. Demokrasi Pada Periode 1998- sekarang

Sukses atau gagalnya suatu transisi demokrasi sangat bergantung pada 4


faktor:

1. Komposisi elite politik

2. Desain institusi politik

3. Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik di kalangan elite dan
non elite

4. Peran civil society (masyrakat madani)

E. UNSUR-UNSUR PENEGAK DEMOKRASI

1. Negara Hukum

Negara hokum mengandung pengertian bahwa Negara memberikan


perlindungan hokum bagi warga Negara melalui perlembagaan peradilan yang
bebas dan tidak memihak dan penjaminan HAM.
Konsep rechtsstaat mempunyai cirri-ciri

1. Adanya perlindungan terhadap HAM

2. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada lembaga Negara


untuk menjamin perlindungan Ham.

2.Masyarakat Madani

Masyarakat Madani di cirikan dengan masyarakat terbuka, masyarakat yang


bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan Negara, masyarakat yang kritis dan
berpartisipasi aktif secara masyarakat egaliter. Masyarakat madani merupakan
elemen yang sangat signifikan dalam membangun demokrasi. Sebab salah satu
syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya pertisipasi masyarakat dalam
proses-proses pengambilan keputusan yang di lakukan oleh negra atau
pemerintahan.

3.Infrastruktur Politik

Infrastruktur Politik terdiri dari partai politik, kelompok gerakan dan


kelompok penekan atau kelompok kepentingan. Partai politik adalah struktur
kelembagaan politik yang anggota-anggotanya yang mempunyai orientasi,
nilainilai dan cita-cita yang sama yaitu memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik dalam mewujudkan kebijakan-kebijaknnya.

PARAMETER TATANAN KEHIDUPAN DEMOKRASI

1. Masalah pembentukan Negara. Kita percaya bahwa proses pembentukan


kekuasaan akan sangat menentukan bagaimana kualitas, pemilihan umum, di
percaya sebagai salah satu instrument penting guna memungkinkan
berlangsungnya suatu proses pembentukan pemerintahn yang baik.

2. Dasar kekuatan Negara. Masalah ini menyangkut konsep legitimasi


kekuasaan serta pertanggung jawabannyalangsung kepada rakyat.

3. Kekuasaan Negara. Kekuasaan Negara di jalankn sevara distributive untuk


menghindari penumpukan kekuasaan dalam satu “tangan/wilayah”.
Penyelenggaraan kekuasaan Negara sendiri haruslah di atur dalam suatau tata
aturan yang membatasi dan sekaligus memberikan koridor dalam
pelaksanaanya.

Amin rais menambahkan criteria lain sebagai parameter demokrasi:

a. Adanya pertisipasi dalam pembuatan keputusan

b. Distribusi pendapatan secara adil

c. Kesempatan memperoleh pendidikan d. Ketersediaan dan keterbukaan


informasi

PEMILU DAN PARTAI POLITIK DALAM SISTEM DEMOKRASI

1. Demokrasi Liberal, yaitu pemerintahan yang di batasi oleh UU dan


pemilihan umum bebas yag di selenggarakan dalam waktu yang ajeg.

2. Demokrasi terpimpin. Para pemimpin percaya bahwa semua tindakan


mereka di percaya rakyat tetapi menolak pemilihan umum ang bersaing
sebagai kendaraan menduduki kekuasaan.

3. Demokrasi social adalah demokrasi yang menaruh kepedulian pada


keadilan social dan egalitarianism bagi persyaratan untuk memperoleh
kepercayaan politik

4. Demokrasi partatisipasi yang menekankan hubungan timbale balik


antara penguasa dan yang di kuasai.1
BAB III

PENUTUPAN

Anda mungkin juga menyukai