Anda di halaman 1dari 3

SILABUS

I. Mata Kuliah : PROBLEMATIKA HUKUM KELUARGA KONTEMPORER


DI INDONESIA
Kode : HKI 006
Fakultas : Syariah
Program Studi : Hukum Keluarga Islam
Program : S.1
Bobot : 2 SKS
Sifat : Wajib

II. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah problematiaka hukum keluarga kontemporer di Indonesia mencakup
beberapa pokok bahasan yaitu perkawinan, waris, wasiat, hibah, dan wakaf.
Sebagai bagian dari kajian ilmu hukum yang mengacu pada problematika hukum,
di samping mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka substansi
perkuliahan mata kuliah ini juga mencakup pembahasan tentang teori dan analisa kasus
berdasarkan tradisi atau sistem hukum yang berbeda.

III. Indikator Pencapaian Hasil Belajar


Dengan memahami tentang materi kuliah problematika hukum keluarga
kontemporer di Indonesia, mahasiswa diharapkan dapat menguasai secara garis besar
hukum keluarga dan menganalisis permasahan-permasalahan tentang hukum keluarga
yang terjadi di Indonesia.

IV. Topik Inti Materi Pembelajaran


1. Pengertian dan Asas-Asas Hukum Keluarga
a. Pengertian Hukum Keluarga
b. Sumber Hukum Keluarga
c. Asas-Asas Hukum Keluarga
d. Ruang Lingkup hukum Keluarga
e. Hak dan Kewajiban dalam Hukum Keluarga
2. Hukum Perkawinan
a. Nikah Sirri
b. Talak di luar Pengadilan
c. Batasan Umur Nikah
d. Kekerasan dalam rumah tangga
e. Harta Bersama
3. Hukum Kewarisan
a. Kesaksian dan pembuktian dalam sengketa kewarisan
b. Warisan berupa Dana Asuransi
4. Wasiat
Wasiat pembagian dalam harta Waris
5. Hibah
a. Kedudukan Ijab dan qabul dalam Hibah
b. Kedudukan kesaksian atas ikrar Hibah
c. Pembuktian dengan seorang saksi dan sumpah dalam Hibah
6. Wakaf
a. Tukar menukar tanah wakaf
b. Wakaf mutlak dan wakaf bersyarat

V. Metode Pembelajaran
1. Pertemuan awal dilakukan "kontrak belajar" untuk menyepakati rambu-rambu yang
harus ditaati selama perkuliahan.
2. Kegiatan pengenalan setiap konsep baru, dapat dilakukan dengan alternatif strategi :
a. "Brain Storming" untuk konsep yang diperkirakan tidak asing bagi mahasiswa.
b. "Dynamic Learning"/ceramah dinamis, yaitu ceramah yang diselingi tanya jawab,
untuk materi yang diperkirakan sama sekali baru bagi mahasiswa.
c. "Concept Map" yang dilanjutkan dengan "advance organizer-nya".
d. "Synergetic Teaching", yaitu mensinergikan dua model pembelajaran yang
berbeda dalam membahasa materi yang sama.
3. Pendalaman/perluasan pemahaman materi dilakukan dengan menggunakan alternatif
strategi:
a. Information Search, dengan menunjukkan alternatif sumber informasinya.
b. Active Devate, untuk materi yang mengandung multi-varians.
4. Untuk melakukan review dapat digunakan alternatif strategi :
a. here Sort Card
b. Everyone is teacher

VI. Media Pembelajaran


1. Papan Tulis
2. OHP
3. Foto Copy Bahan
4. Ruang Kelas
5. Perpustakaan

VII. Evaluasi Pembelarajan


Untuk menilai hasil pembelajaran dilakukan dibuat evaluasi sebagai berikut:
1. Partisipasi kelas : 15 %
2. Tugas : 25 %
3. Ujuan Tengah Semester : 25 %
4. Ujian Akhir Semester : 35 %

VIII. Referensi
Chuzaimah T. Yanggo dkk. Problematika Hukum Islam Kontemporer, jilid 1 dan 2,
Jakarta : Pustaka Firdaus dan LSIK UIN Jakarta, 1996.
Ahmad Rajafi, Nalar Hukum Keluarga Islam di Indonesia, Yogyakarta: Istana
Publishing, 2015.
Yusdani, Menuju Fiqh Keluarga Progresif, Yogyakarta : Kaukaba, 2015.
Kustini, Perkawinan di Bawah Umur dan Perkawinan Tidak Tercatat, Jakarta : Litbang
Kemenag, 2013.
Satria Efendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, Jakarta :
Kencana, 2005.
Ali Affandi, Hukum Waris, Hukum Keluarga, Hukum Pembuktian, Jakarta: Rineka
Cipta, 1997.
Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana,
2006
Bahden Johan Nasution, Sri Warjiyati, Hukum Perdata Islam, Bandung: mandar Maju,
1997.
Atho’ Muzdhar dan Khairuddin Nasution, Hukum Keluarga di Dunia Islam Modern,
Jakarta: Ciputat Press, 2003
Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta: Raja Grafindo,
2005.
PP Nomor 10 Tahun 1983 jo. PP Nomor 45 Tahun 1990 Tentang Izin Perkawinan Dan
Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.
PP Nomor 9 Tahun 1975 tentang peraturan pelaksanaan UU Nomor 1 Tahun 1974
tentang perkawinan.
UU Nomor 32 Tahun 1954 tentang pencatatan nikah, talak, dan rujuk (beragama Islam).

Anda mungkin juga menyukai