PENDAHULUAN
proses penyatuan spermatozoa dan ovum yang selanjutnya akan terjadi nidasi.
Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari saat hari pertama haid terakhir sampai lahirnya bayi. Perkembangan
janin dalam kandungan harus dilakukan dengan pengawasan yang tepat, agar tidak
terjadi masalah dalam kehamilan, persalinan dan nifas serta kemungkinan tidak
Upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah
dengan melaksanakan safe motherhood. Salah satu pilar dari empat pilar safe
pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin
secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
telah ditemukan (Syafrudin & Hamidah, 2009). Pelayanan antenatal terpadu yang
diberikan kepada semua ibu hamil dengan pelayanan 10 T yaitu penimbangan berat
pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), pengukuran tinggi puncak rahim (fundus
uteri), penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid
1
2
penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), pelaksanaan temu
(Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum
Kediri, 2016).
Kunjungan antenatal care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan tenaga
penting dilakukan oleh semua ibu hamil untuk memonitor kemajuan kehamilan dan
memastikan kesehatan ibu serta perkembangan bayi yang normal (Yanti, 2017).
K4. Kunjungan pertama (K1) adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
dan komprehensif sesuai standar. Kunjungan ke-4 (K4) adalah ibu hamil dengan
kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi,
(Kementerian Kesehatan RI, 2016). Beberapa dampak jika ibu hamil tidak teratur
dalam melakukan kunjungan antenatal care (ANC), antara lain tidak dapat
diketahui kelainan-kelainan pada ibu dan janin, tidak dapat diketahui faktor-faktor
risiko yang mungkin terjadi pada ibu, tidak dapat mendeteksi secara dini penyakit
yang diderita pada ibu selama masa hamil (Prawirohardjo, Sarwono, 2014)
3
Menurut WHO (2016) dalam Fidratul Khasanah (2017) hanya 64% dari
wanita dunia yang melahirkan hidup dan menerima pelayanan antenatal care
(ANC) empat kali atau lebih. Sedangakan Asia Tenggara sebesar 57% yang
menetapkan target kunjungan antenatal care (ANC) yaitu K1 sebesar 100% dan K4
mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi 85,35%. Pada tahun 2017
Anak (KIA), capaian cakupan ibu hamil K1 Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016
adalah 96,7%. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2015 yang
mencapai 98,75%. Sedangkan capaian cakupan ibu hamil K4 Provinsi Jawa Timur
pada tahun 2016 adalah 89,53 %. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan
tahun 2015 yang mencapai 91,24 %. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2016).
97,64 %. Meningkat pada tahun 2016 sebesar 97,23%. Sedangkan cakupan K4 pada
tahun 2015 dan 2016 adalah masing-masing sama 94,99%. Tetapi pada tahun 2017
sebanyak 91,3%, Puskesmas Ngasem pada tahun 2017 K1 sebesar 99,8% dan K4
sebesar 89,9%. Sedangkan Puskesmas Wates terendah data cakupan K4 pada tahun
2017 yaitu 76,57 % (709 ibu hamil dari sasaran sebesar 926) dari target 95%. Hal
2017).
melakukan wawancara terhadap ibu hamil yang waktunya K4 terdapat 13 ibu hamil,
suami tidak mendukung, 3 diantaranya diajak oleh ibu-ibu hamil lain, dan hanya 3
pendidikan, tingkat sosial ekonomi, faktor pemungkin yaitu ketersediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas kesehatan, dan faktor pendorong yaitu faktor sikap dan
perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas kesehatan
(Notoatmojo, Soekidjo, 2012). Dari masalah yang ada maka peneliti tertarik untuk
Kunjungan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, faktor apa sajakah yang
berhubungan dengan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil trimester III
care (ANC) pada ibu hamil trimester III Wilayah Kerja Puskesmas Wates.
c. Mengidentifikasi biaya antenatal care (ANC) pada ibu hamil trimester III
Puskesmas Wates.
(ANC) pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Wates.
6
care (ANC) pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas
Wates.
antenatal care (ANC) pada ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja
Puskesmas Wates.
(ANC) pada ibu hamil trimester III Wilayah Kerja Puskesmas Wates.
antenatal care (ANC) pada ibu hamil trimester III Wilayah Kerja
Puskesmas Wates.
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Institusi
terkait faktor kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil trimester III.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Hal tersebut penting agar proses
Asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak
yang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan kepada ibu dan keluarganya
kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Adapun tujuan khusunya adalah:
c. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka
8
9
2017).
Asuhan antenatal yang efektif yaitu menyediakan landasan yang kuat bagi
bidan untuk pertama kali mengkaji kebutuhan ibu hamil. Asuhan tersebut ibu dan
hubungan yang positif antara ibu dan profesional kesehatan lain, sehingga mereka
dapat memberikan kontribusi yang sama bagi perawatan dan penatalaksanaan ibu
dan calon bayinya. Asuhan antenatal akan semakin mampu mengurangi angka
Setiyawati, & Estiwidani, 2013). Berikut jadwal kunjungan asuhan antenatal care
b) Perencanaan persalinan
perkemihan.
1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haid
a. Anamnesis
1) Data biologis
2) Keluhan hamil
3) Fisiologis
4) Psikologis (abnormal)
b. Pemeriksaan Fisik
a) Obstetri
4) Pemeriksaan ultrasonogafi
5) Pemeriksaan psikologis
6) Pemeriksaan laboratorium
a) Laboratorium rutin
b) Laboratorium khusus
c. Diagnosa kehamilan
1) Kehamilan normal
a) Tanpa keluhan
b) Meragukan
c) Resiko rendah
6) Diagnosis diferensial
a) Amenore sekunder
b) Pseudosiesis
Pelayanan standar 10 T
ibu hamil adalah sepuluh bentuk yang disingkat dengan 10T, antara lain sebagai
berikut :
badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1
untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil
Pelvic Disproportion)
energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi
14
dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir
rendah (BBLR).
imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status
TT lagi.
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
tambah darah (tablet zat besi)dan Asam Folat minimal 90 tablet selama
untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin
bukan kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada
kelainan letak, panggul sempit atau ada masalah lain. Penilaian DJJ
antenatal. DJJ lambat kurang dari 120 kali/menit atau DJJ cepat lebih dari
j. Tatalaksana kasus
kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan
2.1.9 Indikator
a. Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional
b. Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kunjungan ibu hamil yang pertama
c. Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
2009).
d. K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat atau
dengan syarat :
1) Minimal satu kali kontak pada trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu).
minggu).
3) Minimal dua kali kontak pada trimester III (usia kehamilan 24 minggu
e. Cakupan akses adalah persentase ibu hamil di suatu wilayah, dalam kurun
sebagai berikut: jumlah kunjungan baru ibu hamil dibagi jumlah sasaran ibu
hamil yang ada di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun,
dikalikan 100%.
f. Cakupan ibu hamil (cakupan K4). Pelayanan antenatal sesuai standar paling
sedikit sebanyak empat kali, yaitu minimal satu kali pada trimester pertama,
satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. Cara
17
menerima K4 dibagi jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu
g. Sasaran ibu hamil adalah jumlah semua ibu hamil di wilayah dalam kurun
dengan pengambilan angka CBR dari provinsi atau jika ada dari
kabupaten setempat.
1) Paritas
Paritas adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari satu
orang. Ibu dengan jumlah paritas yang tinggi tidak perlu khawatir dengan
2) Usia
Usia memengaruhi pola pikir seseorang. Ibu dengan usia produktif (20-35
tahun) dapat berfikir lebih rasional dibandingkan dengan ibu dengan usia
yang lebih muda atau terlalu tua. Sehingga ibu dengan usia produktif
3) Tingkat Pendidikan
4) Status Pekerjaan
Ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas tinggi dan padat lebih memilih untuk
sulit untuk patuh dalam melakukan kunjungan ANC dibandingkan dengan ibu
rumah tangga yang memiliki waktu yang lebih luang untuk dapat mengatur
kehamilannya.
posyandu, polindes, dan sebagainya. Ibu hamil yang mau periksa kehamilan
tidak hanya kerena ia tahu dan sadar manfaat periksa kehamilan melainkan
ibu tersebut dengan mudah harus dapat memperoleh fasilitas atau tempat
1) Keterjangkauan Fasilitas
dibawa sejak lahir sehingga masalah tersendiri bila dilihat dari segi
(Padila, 2014).
Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat
kesehatan. Menurut Adri (2008) dalam (Sari & Efendy, 2016) bahwa
panjang. Jarak tempuh dekat bila ≤ 5 KM dan jauh bila > 5 KM.
Menurut Susiyanti (2015) dalam (Sari & Efendy, 2016) biaya antenatal
care adalah harga yang harus dibayar oleh ibu hamil untuk dapat
yaitu price dan cost. Price merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh
cost adalah keseluruhan biaya yang harus dibayar oleh ibu hamil untuk
terlalu tinggi dan menjadi beban jika harus dilakukan. Untuk mengatasi
4) Media Informasi
biasanya menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk
cetak seperti leaflet, poster, koran, majalah, dan lain-lain ataupun media
5) Faktor Lingkungan
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama,
a) Dukungan Suami
orang yang dianggap atau ditunjuk sebagai kapala rumah tangga. Adapun
dukungan suami yang dimaksud disini adalah dukungan yang diberikan baik
25
dalam moril maupun materil kepada anggota keluarga yang hamil berupa
merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani
2014).
1. Dukungan Emosional
Suami sebagai tempat yang aman dan damai untuk bersistirahat dan
masalah akan merasa terbantu bila ada suami dan keluarga yang mau
2. Dukungan Penilaian
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Informasional
dan janin yang ada dalam kandungannya. Berikut beberapa hal yang
(1) Interaksi komunikasi ibu hamil dengan ibu-ibu lain yang sudah
kehamilannya.
(3) Kader yang bermukim di sekitar tempat tinggal ibu hamil akan
2014).
keberadaannya oleh klien. Karena pada saat ini keluarga lebih berhati-
seringkali ibu merasa cemas dan khawatir akan biaya yang akan
28
dukungan suami dengan ketepatan antenatal care di desa bagi kabupaten madiun
didapatkan hasil ibu hamil yang tepat dalam melakukan kunjungan ANC
berdasarkan studi dokumen sebesar 41,5% (17 orang) dan yang tidak tepat sebesar
58,5% (24 orang).Hal ini kurang baik dikarenakan dengan tidak tepatnya ibu
keuntungan antenatal care seperti tidak dapat dilakukan deteksi dini terhadap
komplikasi ibu dan janin. Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan yang
pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil trimester III pada Desa yang menjadi
Penelitian lain yang dilakukan oleh (Nurmawati & Indrawati, 2018) yang
Klambu Kabupaten Grobogan” didapatkan hasil ada hubungan antara umur, jarak
30
kesehatan, serta tidak ada hubungan antara pendidikan, paritas, dan fasilitas tempat
pelayanan dengan cakupan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil di
Kerangka konsep adalah suatu abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari
hal-hal yang khusus. Oleh karena iu konsep tidak langsung diamati atau diukur.
Konsep hanya diamati dari simbol atau variabel yang menunjukkan bilangan atau
b.Faktor Pemungkin
(Enabling Factor)
1. Keterjangkauan Fasilitas Kunjungan
Kesehatan Antenatal Care
2. (ANC)
2. Jarak Tempat Tinggal
3. Biaya Antenatal Care
(ANC)
4. Media Informasi
5. Faktor Lingkungan
6. Sumber Daya Manusia
a. Aksesbilitas
a.
b. Aksesibilitas
b. Akses Geografis
c. Akses Ekonomi
c.Faktor Penguat
(Reinforcing Factor)
1. Dukungan Tipe Dukungan
Petugas Kesehatan 1. Dukungan Emosional
2. Dukungan Suami 2. Dukungan Penilaian
3. Dukungan 3. Dukungan Instrumental
3. Dukungan Lingkungan 4. Dukungan Informasional
Lingkungan Sosial
Sosial
Keterangan : : Diteliti
: Tidak Diteliti
: Berhubungan
Gambar 2.1 Kerangka Konsep “Analisis Faktor yang Berhubungan dengan
Kunjungan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah
Kerja Puskesmas Wates Kabupaten Kediri”.
32
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas
Soekidjo, 2012).
Ha :
a. Ada hubungan status pekerjaan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) pada
b.Ada hubungan jarak tempat tinggal dengan kunjungan Antenatal Care (ANC)
c. Ada hubungan biaya antenatal care (ANC) dengan kunjungan Antenatal Care
METODE PENELITIAN
yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini merupakan penelitian cross sectional
yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan
efek, dengan cara pendekatan, observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada
33
34
Populasi
Semua Ibu Hamil Trimester III pada bulan Maret 2019 adalah 49 ibu hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Wates
Sampel
Sebagian Ibu Hamil Trimester III pada bulan Maret 2019 adalah 44 di
Wilayah Kerja Puskesmas Wates
Teknik Sampling
Simple Random Sampling dengan Lotre
Pengumpulan Data
Kuesioner dan Buku KIA
Pengolahan data
Editing, coding, data entering, data cleaning, tabulating
Analisis Data
Menggunakan Chi Square
Hasil Penelitian
Pembahasan
Skripsi
3.3.1 Populasi
Populasi adalah subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karkteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
hamil trimester III pada bulan Maret 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas Wates.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2017). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu hamil trimester
III pada bulan Januari 2019 adalah 44 ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Wates.
3.3.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili
populasi yang ada (Nursalam, 2017). Menurut Sugiyono (2017) simple random
sampling adalah pengambilan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam anggota populasi. Dalam penelitian ini teknik sampling yang
digunakan adalah simple random sampling, yaitu dilakukan pengundian secara acak
dari populasi sejumlah 49 ibu hamil menjadi 44 ibu hamil sesuai besar sampel yang
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2
Keterangan:
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
Berdasarkan rumus tersebut didapatkan besar sempel dalam penelitian ini adalah
N : 49
D : 0,05
𝑁
n = 1+𝑁 (𝑑)2
49
n = 1+449(0,052 )
44
n = 1+49(0,0025)
49
n = 1+0,11 = 44,14 = 44 ibu hamil
yang akan dilakukan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini
cara menulis nomor, nama, dan alamat kemudian memberi nomor dalam satu
digunakan untuk mengaduk sehingga tempatnya tersusun secara acak lalu diaduk
37
hingga dianggap sudah merata, kemudian orang lain mengambil lintingan kertas
Adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi
yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmojo, Soekidjo, 2012). Sampel yang
digunakan oleh penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebagai
berikut:
Adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmojo, Soekidjo, 2012). Kriteria dimana subyek tidak layak menjadi sampel
Variabel bebas dalam penelitian ini status pekerjaan, jarak tempat tinggal,
variabel atau pengumpulan data (variabel) itu konsisten antara sumber data
(responden) yang satu dengan responden lainnya. Selain itu, variabel harus
didefinisi operasionalkan juga perlu dijelaskan cara atau metode pengukuran, hasil
Variabel Independen
1. Pekerjaan Suatu hubungan Jenis pekerjaan Kuesioner N - Bekerja
yang melibatkan yang yang dapat O - Tidak Bekerja
dua pihak antara menghasilkan M
perusahaan dengan uang untuk
I
para memenuhi
pekerja/karyawan kebutuhan hidup N
seperti PNS, A
pegawai swasta, L
wiraswasta/pedada
gang, petani,
nelayan, buruh)
2. Jarak Tempat Jarak adalah ruang Jarak tempuh Kuesioner N - Dekat
Tinggal sela antara dua dikatakan dekat O - Jauh
benda atau tempat bila ≤ 5 KM dan M
yaitu jarak antara jauh bila > 5 KM
I
rumah dengan
tempat pelayanan N
ANC A
L
Lanjutan
4. Aksesibilitas Aksesibilitas adalah Waktu tempuh Kuesioner N - Akses mudah
layanan kesehatan untuk mencapai O apabila waktu
itu harus dapat fasilitas pelayanan M tempuh ≤ 15 menit
dicapai oleh kesehatan yang - Akses sulit apabila
I
masyarakat, tidak dapat dicapai waktu tempuh > 15
terhalang oleh dalam waktu 15 N menit
keadaan geografis. menit A
L
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah
kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu yang jawabannya telah
yang ada. Dalam kuesioner ini terdapat 16 pertanyaan untuk mengetahui faktor
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak
diukur.
Teknik uji yang digunakan adalah korelasi Product Moment dengan rumus
sebagai berikut :
𝑛Σ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 −(Σ 𝑋𝑖 )(Σ 𝑌𝑖 )
rhitung =
√[ 𝑛Σ𝑋𝑖 2 − (Σ𝑋𝑖 )2 Ι 𝑛Σ𝑌𝑖 2 −(Σ𝑌𝑖 )2 ]
Keterangan :
Dari uji validitas yang telah dilakukan pada, responden sebanyak 25, sehingga
nilai r tabel dapat diketahui sebesar 0,396 untuk mengetahui valid tidaknya
instrumen. Jika pada tingkat signifikan 5% nilai r hitung > r tabel maka dapat
korelasi dibawah 0,396 (di bawah rtabel dengan taraf signifikan 5%) akan dinyatakan
tidak valid (gugur). Sebaliknya bila angka korelasinya diatas 0,396 maka
3.8.2 Reliabilitas
𝐾 Σ𝜎𝑏 2
ri = 𝐾−1 {1 − }
𝜎𝑡 2
Keterangan :
ri : Realibilitas instrument
Jadi, jika nilai α > 0,60, maka seluruh butir pertanyaan adalah reliabel
sosial memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai 0,60 yaitu 0,943
dan buku KIA untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kunjungan
antenatal care ( ANC) pada ibu hamil trimester III. Pengumpulan data adalah suatu
yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2017). Pengumpulan data dalam
Data yang terkumpul dari responden sebelum dianalisis data tersebut harus
3.10.1 Editing
informasi sudah lengkap, bisa terbaca dan relevan untuk dijadikan data pendukung.
Mengubah data yang sebelumnya berupa kalimat atau huruf menjadi data
a. Responden
R1 = Responden 1
R2 = Responden 2
1) Teratur = 1
2) Tidak Teratur = 2
c. Status Pekerjaan
1) Bekerja = 1
2) Tidak Bekerja = 2
45
1) Dekat = 1
2) Jauh = 2
1) Murah = 1
2) Mahal = 2
f. Aksesibilitas
1) Mudah = 1
2) Sulit = 2
1) Kurang Mendukung = 1
2) Mendukung = 2
3) Sangat Mendukung = 3
yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) ke dalam program atau
software komputer.
Tabulasi data yaitu setelah data di edit dan di beri kode, kemudian data di
Analisa univariat dilakukan pada suatu variabel dari hasil penelitian, yang
Keterangan:
P= ×100% P : Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Responden
\
Menurut (Pratiwi, 2018) hasil analisis data dengan rumus tersebut, P
:
F
r
e
k
u
e
47
kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil trimester III dengan nilai
(ANC) dan skor 0 apabila ibu hamil tidak teratur melakukan pemeriksaan
responden yang merupakan salah satu dari faktor yang diteliti. Hasil ukur
yang digunakan jika responden bekerja maka skor 1 dan jika responden
responden yang merupakan salah satu dari faktor yang diteliti. Hasil ukur
dekat dan jika jarak tempat tinggal responden > 5 KM dikategorikan jauh.
48
mahal.
5) Faktor Aksesibilitas
care (ANC) pada ibu hamil trimester III seperti status pekerjaan, jarak
lingkungan sosial dengan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil
trimester III.
1) Jika x2 hitung lebih besar atau sama dengan x2 tabel maka Ha diterima
dan H0 ditolak.
1) Jika p lebih kecil atau sama dengan α = 0.05 maka Ha diterima dan
H0 ditolak.
rumus :
Keterangan :
C = Koefisien kontingensi
n = Jumlah responden
x2h = Nilai kuadrat hitung
Uji keeratan digunakan bila kesimpulan dari uji Chi Kuadrat hasilnya ada
Bila saat pengujian dalam sel ada frekuensi yang diharapkan yang
nilainya kurang dari 5 sebanyak lebih dari 20% maka Chi Square tidak dapat
(textular), penyajian dalam bentuk tabel, dan penyajian dalam bentuk grafik
Pada penelitian ini hasil akan disajikan dalam bentuk tabel, yaitu tabel untuk
data yang menjelaskan distribusi dari setiap variabel yaitu status pekerjaan, jarak
care (ANC).
sebagai berikut:
Lembar ini diberikan kepada subjek yang akan diteliti, peneliti menjelaskan
responden tidak bersedia memberikan informasi adalah hak mereka, dan tidak
data tertentu saja yang akan disajikan atau dilampirkan sebagai hasil riset