ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 35 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status : Menikah
Nama : Tn. S
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
C. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan keluar darah dari jalan lahir pada tanggal 16 oktober 2017 lalu dibawa ke klinik
as syifa ploso jombang pada jam 14.30 WIB, Kemudian pada jam 17.30 WIB pasien dirujuk ke
RSUD jombang , lalu pasien dipindah di ruang PONEK pukul 19.00 WIB dan dipindah ke ruang OK
untuk dilakukan operasi SC pada tanggal 16 oktober 2017 pada pukul 21.00 WIB . Pada ukul 21.35
bayi pasien dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki , BB : 2790, Bayi dilahirkan menangis spontan,
ketuban jernih, pasien kemudian dipindah keruang melati pukul 23.00 WIB. Dan dilakukan
pengkajian pada tanggal 17 oktober 2017 pukul 02.00 WIB.
P : pasien mengatakan nyeri bertambah jika bergerak dan berkurangh jika istirahat
R : Abdomen Interior
S : skala nyeri 7
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular dan menurun seperti penyakit
jantung, DM, hipertensi, Asma dll
e. Riwayat Obstetri
1) Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lamanya : 7 hari
d. Banyaknya : 2-3 pembalut perhari
e. Keluhan : Disminore
f. Warna : Merah kecoklatan pada hari pertama da merah segar pada hari ke dua
g. Disminore : Kadang-kadang
a. HPHT : 26 januari 2017
b. TP : 02 November 2017
c. KB : Suntik Lamanya : 5 tahun
2) Riwayat Kehamilan dan Persalinan
36/37
1. 2008 - Spontan Bidan - - - -
mgg
37/38 Plasenta
2. 2017 - SC Dokter - - -
mgg previa
a. Pola Nutrisi
Dirumah : Pasien makan 3x sehari (nasi, lauk pauk, sayur ) habis 1 porsi
Di RS : Pasien Puasa setelah SC 1 hari
b. Pola Cairan
Dirumah : Pasien minum ± 1 botol besar (1500 ml/hari)
D RS : Pasien puasa setelah Sc 1 hari
c. Pola Eliminasi
Dirumah : BAK : 3-5x perhari , warna kuning, jernih, bau khas, tidak ada keluhan
BAB 1x perhari, warna kuning kecoklatan, padat, bau khas, tdk ada keluhan
Di RS : BAK terpasang kateter, urine ±1000-1500 perhari, warna kuning, jernih
BAB selama di RS belum BAB sama sekali
d. Pola Hyegine
Dirumah : Mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehri, keramas 2x sehari
Di RS : Pasien mandi di seka sehari sekali
a. Kepala
Inspeksi : Mesochepal, rambut tidak rapi, rambut warma hitam
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
b. Mata
Inspeksi: Simetris, konjungtiva tak anemis, sklera tak ikterik, tiak ada kotoran mata, tidak ada
edema
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Hidung
Inspeksi : Simetris, tak ada kotoran didakam lubang hidung, tak ada polip
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, rasakan kelenturan kartilago
d. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, mulut bersih, gigi masih utuh, tidak ada pembengkakan gusi,
tidak ada stomatitis
e. Telinga
Inspeksi : Simetris, tak ada serumen, tak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Leher
Inspeksi : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
Palpasi : tidak ada peningkatan vena jugularis
g. Dada dan thorax
Jantung :
Paru :
Auskultasi : vesikuler
h. Payudara
i. Abdomen
Kontraksi : baik(keras)
Vagina : terpasang DK ukuran 18 dengan urin tertampung 500cc , ada perdarahan pervagina ±
30cc
Perineum : utuh
Tanda REEDA :
Kebersihan : bersih
Lokhea : Rubra
Jumlah : ±40cc
Konsistensi : cair
Bau : khas
f. Ekstremitas
5 5
5 5
F. Penatalaksanaan
a) Diet TKTP
b) Mobilisasi bertahap
c) Injeksi SM 1 gr
d) Injeksi Alinamin 3x1 ampul
e) Injeksi vit c 3x1 amp
f) Injeksi Asam Tranexamat 3x1 ampul
g) Injeksi Ketorolac 3x1 ampul
h) Injeksi Ranitidin 2x1 ampul
G. Hasil Pemeriksaan Penunjang tgl 16 oktober Maret 2013 jam 23.00 WIB
Nama : Ny “F”
RM : 375886
Darah Lengkap
Hitung Jenis
Eusonofil 0 2-4
Basofil 0 0-1
Batang - 3-5
Segmen 85 50-70
Limfosit 10 25-40
Monosit 5 2-8
Granulacyle 1,3
Jumlah Neutrofil 13,55 2,5-7,0
R : Abdomen Interior
S : skala nyeri 7
kesadaran Composmentis
4. Mengajari nafas
panjang untuk
mengurangi nyeri
5. Kolaborasi pemberian
analgesic
6. Mengajarkan
mobilisasi pada pasien
EVALUASI KEPERAWATAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan konsep pada plasenta previa biasanya keluhan utama yang sering di temui pada
pasien ialah keluar perdarahan segar tanpa diikuti rasa nyeri tetapi pada pengkajian yang di dapatkan pada
plasenta previa post sc keluhan utamanya hanya nyeri pada bekas luka post sc.pada riwayat penyakit
dahulu biasanya pada pasien dengan diagnose plasenta previa sebelumnya pernah memiliki masalah
dengan persalinan nifas sebelumnya misalnya perdarahan, pada pengkajian tetapi tidak di dapatkan
masalah riwayat persalinan ada sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik pada genetelia di dapatkan
Pada umumnya prioritas diagnosa plasenta previa kekurangan volume cairan di karenakan
perdarahan yang banyak tetapi pada kasus ini keluhan utama pasien hanya nyeri pada bagian bekas luka
operasi dikarenakan pada kasus ini pasien plasenta previa post sc sehingga kami mengambil priortas
Berdasarkan diagnosa nyeri akut pada kasus ini kami sesuaikan dari Nanda nic noc untuk
melakukan implementasi yang akan dilakukakan pada pasien plasenta previa post sc dan tujuan yang
harus dicapai : Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik farmakologi
untuk mengurangi nyeri), Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan management nyeri,
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri), Tanda vital dalam rentan normal,
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang, Tidak mengalami gangguan tidur untuk implementasi
1. KESIMPULAN
Hasil penerapan asuhan keperawatan pada pasien Ny. R dengan diagnosa plasenta previa dengan post
sc selama 3 hari perawatan di ruang melati RSUD Jombang dapat di ambil kesimpulan :
1. post sc adalah Seksio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada
dinding uterus melalui dinding depan perut.atau vagina atau suatu histerektomia untuk janin dari
dalam rahim yang bertujuan untuk menyelamatkan kehidupan baik pada ibu maupun pada bayi
(Mochtar R 1998).
plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abdormal, yaitu pada segmen bawaan uterus bawaan
uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir ( Sarwono
Nyeri akut
1. intervensi di buat sesuai dengan masalah keperawatan dengan memperlihatkan kondisi klien
serta ketersediaan prasarana dan sarana di ruangan termasuk kemampuan perawat dalam
melaksanakan.
3. selama perawatan yang di lakukan selama 3 hari, dari 1 diagnosa yang di tegakkan dapat
teratasi karena pasien mengatakan nyerinya berkurang yang dari skala nyeri mulanya 7
1. bagi mahasiswa/mahasiswi
Agar ada penulis lain yang dapat membuat makalah plasenta previa dengan lebih baik lagi
Agar menambah kompetensi pembelajaran khususnya plasenta previa post sc bagi mahasiswa
3. bagi lahan
Agar dapat membimbing kepada mahasiswa atau mahasiswi yang praktek dengan maksimal