Pergaulan bebas memang tidak dibenarkan dalam ajaran agama islam maupun praktek
sosial, apalagi perbuatan zina. Perbuatan semacam itu bisa menyebabkan banyak
kemudharatan khususnya bagi diri mereka yang melakukannya. Karena itu terdapat
riwayat atau hadits tentang larangan pergaulan bebas dan pebuatan zina.
Di zaman yang serba mudah dan bebas ini membuat pelanggaran sosial baik yang
ringan maupun berat sangat sulit untuk dikendalikan. Terlebih kini sudah ada gadget
yang mempermudah semua orang dalam berbagai hal, khususnya akses informasi dan
bermedia sosial. Jika tidak digunakan dengan bijak tentu akan menimbulkan
permasalahan tersendiri, khususnya bagi anak-anak dan remaja.
Objek yang rawan dengan pergaulan bebas adalah remaja baik pelajar maupun tidak.
Sebab, ego mereka masih sangat labil dan sulit untuk dikendalikan, bahkan oleh orang
tua sendiri. Sebagai orang tua, Anda harus selalu memantau dan membatasi anak
dalam menggunakan gadget. Selain itu juga harus memantau dan memberi penjelasan
mengenai konsekuensi dari pergaulan bebas dan semacamnya.
Zina sendiri dibagi menjadi beberapa seperti zina mata, zina telinga, dan zina mulut,
zina kaki, dan tangan yang terbilang masih cukup ringan. Namun jika dibiarkan dan
diulang berkali-kali tentu menjadi dosa besar yang seharusnya dijauhi oleh umat
muslim yang bertaqwa.
Bisa jadi perzinahan bermula dengan perilaku pergaulan bebas yang hanya mencari
kesenangan nafsu dan diri sendiri. Misalnya saja berpacaran yang melampaui batas
wajar yang kemudian menjalar ke perbuatan yang melanggar ajaran agama. Hal itu
didasarkan pada dalil Al Quran dalam surat Al Isra’ ayat 32 yang berbunyi:
َ احشةًَوساءَسبِّي
ًل ِّ واَالزناَ ِّإنَّهَُكانَف
ِّ ُوَالَت ْقرب
Artinya:” Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina adalah perbuatan
yang keji dan jalan yang buruk.”
Ayat di atas menerangkat mengenai larangan melakukan perbuatan yang mendekati
zina, sehingga jelas bahwa zina sendiri dilarang oleh ajaran islam. Bahkan perbuatan
zina termasuk dalam dosa besar sebagaimana dosa syirik.
Selain dalil berupa ayat Al Quran, juga ada cukup banyak hadits tentang larangan
pergaulan bebas dan perbuatan zina. Sebagaimana hadits Rasulullah yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari di bawah ini:
ْ اسَر ِّضيَهللاَُع ْنهَُأنَّهَُس ِّمعَالنَّ ِّب َّيَصلَّىَهللاَُعل ْي ِّهَوسلَّمَيقُو ُلَالََي ْخلُونَّ َر ُجلٌَ ِّب
َ َّامرأةٍَوالَتُسا ِّفرن ٍ َّع ِّنَا ْب ِّنَعب
)امرأةٌَ ِّإالََّومعهاَمحْر ٌمَ(َرواهَالبخاري ْ
Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw
berkhutbah, ia berkata: Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat/menyepi
dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang
perempuan melakukan musafir kecuali beserta ada mahramnya” (Muttafaq ‘alaihi).
PENYEBAB PERGAULAN BEBAS DAN PERBUATAN ZINA
Faktor Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina
Akar masalah dari pergaulan bebas di masyarakat adalah karena tidak dipahaminya ajaran
agama dan dimunculkannya ajaran sekularisme dan liberalisme di tengah masyarakat.
Sekularisme adalah paham yang menolak peran agama dalam kehidupan umum, Atau bisa
dibilang juga memisahkan kaitan Agama dalam kehidupan sehari - hari atau dalam
bermuamalah. Agama hanya dianggap sebagai urusan pribadi dan itu pun dipersempit sebatas
urusan spiritual dan ritual. Padahal jika kita memperhatikan hadits - hadits shahih pasti banyak
ditemukan contoh budi luhur dalam kehidupan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sehari -
hari.
Adapun Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas
berkeyakinan dan berperilaku meskipun menyimpang dari agama. Paham kebebasan ini juga
mengajarkan bahwa setiap orang bebas menjalin hubungan dengan siapa saja dan bahkan
berhubungan seks dengan siapa saja asal suka sama suka, dan tidak ada paksaan. Namun
anehnya, kaum liberalis ini menolak nilai - nilai agama -bahkan melecehkannya- seperti
menghina wanita yang menutup auratnya. Sedangkan mereka mendukung bahkan membela
orang - orang yang memakai baju mini?? Jadilah mereka sebenarnya pendukung kebebasan gaya
Eropa.
Kembali ke topik pembahasan, Pergaulan bebas merupakan kenyataan pahit yang terjadi di
sekitar kita. Hal tersebut perlu kita ketahui dan kita kupas secara jujur, agar diketahui pokok
permasalahannya, serta tepat dalam mengambil upaya untuk mengatasinya. Oleh karena itu, pada
kajian berikut akan diuraikan dua faktor utama penyebab pergaulan bebas dan perbuatan zina,
yaitu faktor dari dalam diri pelaku dan faktor dari luar.
1. Faktor dari Dalam.
Bisikan Setan, Pola Pikir, Rasa Ingin Tahu, dan Ingin Mencoba.
Bertindak tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi dan didorong rasa ingin tahu, ingin
mencari, dan ingin mencoba adalah semangat beberapa remaja yang harus diarahkan. Jika
semangat dan sikap itu untuk hal - hal yang baik dan positif, maka tentu sangat bagus hasilnya.
Namun, jika semangat itu untuk melakukan hal - hal negatif, maka sikap semacam ini harus terus
diberikan pengetahuan dan arahan agar sadar, dan dapat menghindari perbuatan negatif, sehingga
remaja tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang melanggar ajaran agama.
Tindakan - Tindakan negatif lain yang tidak segera diberikan penyadaran dapat mendorong
seseorang mencoba melakukan tindakan penyimpangan lainnya. Seperti tindak
kekerasan,merokok minum - minuman keras, bahkan narkoba.
Pemicu lain adalah adanya kemudahan mengakses berbagai informasi yang didukung oleh
ketersediaan fasilitas, seperti internet dan ponsel yang dengan mudah menyimpan gambar dan
film yang tidak pantas untuk dilihat sehingga mengakibatkan dampak buruk bagi remaja.
Gaya Hidup
Dewasa ini gaya hidup remaja Indonesia sudah banyak menyimpang jauh dari norma agama
dan adat ketimuran. Zaman sekarang remaja Indonesia lebih banyak mengadopsi gaya hidup
barat yang bebas ( liberal). Selain itu mereka juga lebih bangga jika memakai gaya hidup barat
dalam kesehariannya.
Memang tidak semua gaya hidup barat itu buruk, namun mayoritas remaja Indonesia meniru
beberapa hal yang buruk dari gaya hidup barat, seperti memakai baju yang sangat mengumbar
aurat, pergaulan bebas antara lawan jenis dan lain sebagainya. Supaya tidak salah kaprah, remaja
Indonesia harus lebih selektif lagi.
Komunikasi yang harus dibina dengan baik adalah komunikasi dengan keluarga, sehingga
apabila anak mempunyai masalah yang tidak bisa dia pecahkan sendiri, tidak lari dan mencari
penyelesaian di luar.
Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan
berperilaku apapun meskipun menyimpang dari Agama.
Kunci terciptanya keluarga yang baik adalah kuatnya peran orang tua, khususnya ibu dalam
menanamkan nilai akhlak mulia yang telah dicontohkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.
Jika ada anak yang tumbuh tidak benar, maka keluarga menjadi salah satu pendorong terjadinya
kenakalan dan pergaulan bebas di kalangan remaja. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan."(QS. At - Tahrim ayat 6)
Kerasnya pola hidup individu di perkotaan juga menyebabkan kurang atau tidak adanya
komunikasi intensif antara tetangga yang satu dengan tetangga yang lain. Jika keadaan
masyarakat sudah seperti ini, maka terjadinya penyimpangan kecil sampai pelanggaran norma
dalam pergaulan menjadi semakin terbuka.
Tak ada satu orang pun yang mampu membendung laju informasi dan berbagai tayangan yang
terdapat pada media massa, kecuali dengan memperkuat ketahanan iman masing - masing.
Untuk menghindari pergaulan bebas dan perbuatan yang mendekati zina, ada beberapa hal
yang dapat dilakukan, antara lain :