Anda di halaman 1dari 4

Difusi adalah gerak spontan atom atau molekul di dalam bahan yang

cenderungmembentuk komposisi yang seragam. Gaya pendorong terjadinya proses difusi adalah
gradientkonsentrasi yaitu jumlah atom/molekul yang terdapat disekitar komponen
dibandingkandengan jumlah atom/molekul yang terdapat di dalam komponen (Aryanto,dkk).
Gambaran langsung tentang gerakan acak diperlihatkan oleh difusi (diffusion), yakni
campuran antara molekul suatu gas dengan molekul gas lainnya yang terjadi secara sedikit demi
sedikit berdasarkan sifat kinetiknya. Difusi selalu berlangsung dari suatu daerah dengan
konsentrasi lebih tinggi ke daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah. Meskipun
padakenyataannya bahwa kecepatan molekul sangat besar, proses difusi memerlukan waktu
relatifl ama hingga selesai. Sebagai contoh, jika botol berisi larutan ammonia pekat dibuka di
salahsatu ujung meja praktikum, akan memerlukan waktu sebelum seseorang mencium baunya
di bagian ujung lainnya dari meja itu. Alasannya adalah bahwa molekul mengalami sejumlahtum
bukan ketika bergerak dari satu ujung ke ujung lain meja praktikum. Maka, difusi
gas selaluterjadi secara berangsur-angsur, dan tidak secara seketika seperti kecepatan molekul
yangdiperkirakan. Lebih jauh lagi, karena kecepatan akar kuadrat rata-rata dari gas ringan
adalahlebih besar daripada gas yang lebih berat, maka gas yang lebih ringan akan berdifusi
melaluiruang tertentu, lebih cepat daripada gas yang lebih berat (Chang, 2004: 146).

Pada percobaan difusi gas kali ini, kelompok 4 melakukanpercobaan dengan menggunakan
Gas HCl dan NH4OH. Setelah kertas lakmus disusun berjajar rapi didalam pipa difusi gas dengan
ukuran yang sama juga jarak yang sama dan bagian ujung kanan dan kiri pipa diberi kapas,
kemudian ditetesi larutan HCl (bagian kiri) dan larutan NH4OH (bagian kanan) dalam waktu
yang bersamaan sebanyak 3 tetes. Setelah itu mengmati kecepatan/laju gas dengan menggunakan
stopwacth, kertas lakmus yang semula berwarna merah berubah menjai biru, hal itu menandakan
bahwa gas NH4OH sedang berdifusi, begitu juga dengan gas HCl. Pertemuan kedua gas ditandai
dengan terbentuknya cncin kabut yakni pada menit ke- 12.33.79. hal tersebut dipengaruhi oleh
konsentrasi basa kuat (NH4OH) yang memiliki laju kecepatan lebih cepat dibanding kecepatan
laju gas HCl (asam kuat). Laju kecepatan dipengaruhi oleh kepekatan suatu gas, semakin pekat
suatu gas maka semakin cepat lju kecepatan.

VII. Kesimpulan.
1. Difusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi ke daerah
dengan konsentrasi rendah.
2. Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi
3. Ukuran partikel
4. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, kecepatan difusi
semakin tinggi.
5. Luas suatu area.
6. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
7. Suhu.
8. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka,
semakin cepat pula kecepatan difusinya.
9. Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas
10. Waktu difusi.
Difusi adalah peristiwa di mana terjadi transfer materi melalui mater lain. Transfer materi ini
berlangsung karena atom atau partikel selalu bergerak oleh agitasi thermal. Walaupun
sesungguhnya gerak tersebut merupakan gerak acak tanpa arah tertentu, namun secara
keseluruhan ada arah neto dimana entropi akan meningkat. Difusi merupakan proses irreversible.
Pada fasa gas dan cair, peristiwa difusi mudah terjadi; pada fasa padat difusi juga terjadi
walaupun memerlukan waktu lebih lama (Campbell. 2004).

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu : yang pertama adalah Ukuran
partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga
kecepatan difusi semakin tinggi.dan yang kedua adaalah Ketebalan membran.Semakin tebal
membran, semakin lambat kecepatan difusi. Ketiga ,Luas suatu area. Semakin besar luas area,
semakin cepat kecepatan difusinya.Kemudian yang keeeempat adalah Jarak. Semakin besar jarak
antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya Dan yang Kelima adalah Suhu.
Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka,
semakin cepat pula kecepatan difusinya( Fessenden1997).

Salah satu sifat yang paling dikenal dari amina berbobot molekul rendah adalah aromanya yang
tidak menyenangkan. Amine volatile ini menguap secara cepat dan terciup seperti campuran
ammonia dan ikan busuk. Kebanyakan bahan yang membusuk terutama organ yang mengandung
protein tinggi menghasilkan amina. Bagian dari aroma tumbuhan yang mati, rumah penyimpanan
daging, dan bagian pengolahan limbah semuanya adalah amina(Staley, Dennis. 1992).

a. Persamaan reaksi

· Ikan amis di udara

Amina + udara ----------------> bau yang sangat menyengat

· Ikan amis dalam air

Amina + air ----------------> bau yang agak menyengat

NH3 + H2O ----------------> NH4+ + OH- ---------> NH4OH

· Ikan amis dalam larutan lemon

Ikan amis + perasan lemon(larutan lemon ) ----------------> bau amis ikan hilang

NH4OH + CH3COOH --------> CH3COONH4 +H2O

G. PEMBAHASAN

Difusi adalah peristiwa di mana terjadi transfer materi melalui mater lain. Transfer materi ini
berlangsung karena atom atau partikel selalu bergerak oleh agitasi thermal. Walaupun
sesungguhnya gerak tersebut merupakan gerak acak tanpa arah tertentu, namun secara
keseluruhan.
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perasan buah lemon terhadap bau amis
ikan. Praktikum ini berkaitan dengan proses difusi dimana molekul mempunyai energy
translasional. Gas yang mempunyai energy translasional ini disebut dengan difusi.

Sebenarnya ikan tidak berbau amis ketika baru ditangkap, dan ketika dagingnya masih benar-
benar segar. Beberapa jam setelah ditangkap dari air, ikan tidak mengeluarkan bau amis. Kok
ikan pada akhirnya mengeluarkan bau amis?

Alasan yang pertama kenapa ikan bisa mengeluarkan bau amis, karena ikan memiliki kebiasaan
menyantap ikan-ikan yang lebih kecil. Oleh sebab itu, mereka dilengkapi dengan enzim-enzim
pencernaan yang efektif sekali untuk mencerna daging ikan. Ketika ikan ditangkap dan enzim ini
keluar dari usus akibat penanganan yang kasar, maka enzim tersebut mengurai daging ikan itu
sendiri. Itu sebabnya, ikan yang isi perutnya telah dibersihkan akan lebih tahan lama daripada
yang masih utuh. Maka dari itu jika anda membeli ikan segera bersihkan isi perutnya agar tidak
cepat mengurai dan berbau amis.

Alasan yang kedua, Aroma atau bau amis ikan mulai muncul setelah ikan mulai mengurai. Bau
amis ikan berasal dari hasil penguraian (dekomposisi), terutama amonia, berbagai senyawa
belerang dan bahan kimia bernama amina yang berasal dari hasil penguraian asam-asam amino.

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Amonia merupakan senyawa yang terdiri
atas unsur nitrogen dan hidrogen serta dikenal memiliki bau menyengat yang khas. Molekul
amonia terbentuk dari ion nitrogen bermuatan negatif dan tiga ion hidrogen bermuatan positif
dengan rumus kimia NH3.

Amonia memiliki pH sekitar 11,5 yang artinya bersifat basa. Jadi, Amonia memiliki kemampuan
menetralisir asam dan saat dilarutkan dalam air akan membentuk amonium bermuatan positif
(NH4+) dan ion hidroksida bermuatan negatif (OH-). Larutan Amonia (amonia ditambah air)
dikenal dengan istilah Amonium Hidroksida (NH4OH) yang bersifat basa.

Itu sebabnya orang menggunakan irisan buah lemon mengandung asam sitrat atau larutan cuka
(asam asetat), ketika menghidangkan masakan dari produk laut dengan cara merendamnya
terlebih dahulu. Ketika ikan yang mengandung senyawa Amonia (NH3) setelah kena air menjadi
Amonium Hidroksida (NH4OH) direndam dengan larutan cuka (CH3COOH) akan membentuk
senyawa Amonium Asetat (CH3COONH4) yang bersifat garam (netral) dan air H2O. Reaksinya
sebagai berikut:

NH4OH + CH3COOH -------> CH3COONH4 +H2O

Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat ketika ibu-ibu merendam ikan atau
memberikan perasan lemon pada ikan yang akan mereka masak didapur. Dengan memberikan
perasan lemon pada ikan, bau amis ikan yang sudah mati akan hilang sehingga meningkatkan
citarasa ikan yang akan dimasak.

H. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:

a. Bau amis ikan berasal dari hasil penguraian (dekomposisi), terutama amonia, berbagai
senyawa belerang dan bahan kimia bernama amina yang berasal dari hasil penguraian asam-asam
amino.

b. Pemberian perasan lemon efektif mengurangi bau amis ikan karena terjadi reaksi netralisir
antara basa dari amina dengan asam asetat dari lemon.

c. Gerak difusi yang terjadi menyebabkan gas ammonia dari ikan bereaksi dengan asam yang
berasal dari lemon.\

d. Aplikasi sehari-hari dapat dilihat saat ibu-ibu menggunakan perasan lemon untuk mengurangi
bau amis ikan.

Anda mungkin juga menyukai