3.1 PENDAHULUAN
Ada 5 faktor utama dalam pengendalian mutu yang harus dipertimbangkan yang dikenal
dengan istilah 4M - 1E atau 4M 1L yaitu :
1. Man (manusia)
2. Machine (mesin/alat)
3. Material (bahan baku)
4. Method (metoda/teknik/cara)
5. Environment (lingkungan)
Kelima faktor utama tersebut dapat diupayakan agar dapat mengatasi hal-hal yang ingin
dicapai dalam peningkatan mutu baik mutu produk/jasa dan lain sebagainya .Sebagai contoh
adalah suatu produk yang menghas ilkan seher motor berdiameter tertentu. Suatu kejadian
tertentu ternyata setelah diperiksa beberapa populasi diambil sampel secara acak produk
mengalami bervariasi ukuran artinya ada produk yang tidak menenuhi spesifikasi yang
ditetapkan. Maka produk yang diproduksi dapat dikatakan mengalami kemerosotan mutu.
Kemerosotan mutu ini perlu dikendalikan dengan mempertimbangkan kelima faktor diatas yang
harus diteliti lebih jauh, apakah faktor yang disebabkan oleh manusia (operator), mesin yang
tidak efisien lagi (faktor efisien bahan baku yang tidak baik (kualitas rendah), metoda pembuatan
tidak tepat, lingkungan tempat membuat produk tersebut tidak kondusif dan sebagainya. Ada
beberapa contoh - contoh lain umpamanya produk gula pasir pabrik Cinta manis menghasilkan
gula pasir berwarna merah (kualitas kurang baik), maka kelima faktor tersebut pasti akan terlibat
dan seterusnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa peta kendali (control chart) digunakan untuk
memperoleh informasi berikut :
a. kemampuan proses produksi, artinya apakan mesin-mesin masih berjalan baik sesuai
rencana/tidak
b. pengendalian produk akhir, agar mutu produk akhir tetap baik
Jadi kegunaan peta kendali (control chart) adalah :
- untuk membatasi toleransi penyimpangan (variasi) yang masih dapat diterima, karena
kelemahan akibat tenaga kerja, mesin dan sebagainya.
Batas Toleransi
Karena sifat mesin dan tenaga kerja tidak sempurna, tentunya tidak akan dapat dihasilkan
suatu produk yang tepa, baik ukuran maupun bentuknya. Pasti akan terdapat penyimpanan
dari rencana. Oleh karena itu perlu toleransi penyimpanan. Berapa besarnya? Dalam statistik,
Anda ingat bahwa utuk memperoleh tingkat kepercayaan sebesar 99 % maka batas toleransi
dapat sebesar +3 standar penyimpangan dihitung dari rata-rata. Artinya limit atas sebesar X
+ 3, sedang limit bawah X-3S.
Jadi untuk lebih jelasnya pada pembelajaran selanjutnya akan disajikan pembuaan
diagrams Shewhart.
Sumbu (vertikal) menunjukkan nilai mutu atau ukuran sampel barang yang sedang
diamati. Sumbu (horizontal) menujukkan nomor sample barang yang diamati. Garis
merupakan nilai rata-rata dari mutu/ukur keseluruhan sampel barang yang diambil, yakni X
kalau sampelnya Xi.
Garis limit atas upper control limit / UCL adalah garis sejajar dengan sumbu X,
menyatakan penyimpangan paling tinggi dari nilai standar (x). Sedangkan garis limit bawah
yang sejajar dengan sumbu -x disebut garis limit bawah (lower control limit/LCL) berjarak
sebesar x- 35 d dari garis medium, dimana LCL merupakan batas penyimpangan yang paling
rendah.
Nilai tiap sampel dihitung, lalu digambar sesuai nilai atau ukuran sampel dan nomor
sampelnya sehingga tiap sampel mempunyai 1 titik. Demikian pula sampel- sampel lain
digambarkan berurutan, sehingga diperoleh sejumlah titik sesuai dengan jumlah sampel yang
diambil dari titik yang tergambar, bila titik tersebut dihubungkan satu sama lain kita akan
memperoleh suatu peta titik. Nah, apakah sebagian besar peta titik tersebut berada di daerah
antara UCL-LCL? Bila ya, artinya semua sampel berada dalam batas toleransi standar yang
direncanakan. Tetapi bila peta titik tersebut berada di luar daerah UCL-LCL, berarti sebagian
sampel rusak, berarti di luar batas standar yang direncanakan. Terjadinya proses produksi
harus diperbaiki.
Jadi untuk dapat mengetahui apakah mutu produk yang dibuat sesuai denga standar mutu
yang direncanakan, terlebih dahulu harus ditentukan batas daerah toleransi mutu yakni
daerah antara Upper Control Limit (UCL) dan Lower Control Limit (LCL).
Kita sebut saja dengan istilah daerah layak (DL), untuk daerah di dalam batas UCL-LCL.
Sedang yang berada di luar UCL-LCL kita sebint daerah tidak layak (DTL).
Jadi sebenamya daerah DL & DTL digunakan untuk mengetahui jumlah produk yang
rusak sebagai hasil suatu proses produksi
Di bawah ini dirinci tentang daerah DL dan DTL dengan cara sebagai berikut: Bila garis
C, adalah "garis sentral", yakni bemilai X, maka:
UCL = C+3 Sd
Antara UCL-LCL adalah XDL
LCL = C- 3 Sd
Sebenamya titik yang berada di luar garis X atau garis sentral merupakan titik yang
nilainya meyimpang dari X (standar). Nah berapa penyimpangan dari standar? Tentu saja harus
dihitung berdasarkan statistik yang permah Anda peroleh. Rumus standar penyimpangan atau
standar deviasi adalah sebagai berikut :
(𝑥𝑖−𝑥)
Sd=√ 𝑛
𝑋𝑖
Garis sentral = 𝑛