Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anisah Luthfiyah

Nim : 061740421855

Kelas : 6 KIB

Mata Kuliah : Praktikum Pengolahan Minyak Bumi dan Batubara

Dosen Pengajar: Ir. Fadarina HC.,M.T.

Tugas!

Jelaskan secara terperinci tentang coal ultimate analysis pada batubara!

Jawaban :
Tujuan dari coal ultimate analysis adalah untuk menentukan konstituen batu bara, melainkan
dalam bentuk unsur kimia dasar. Ultimate analysis menganalisis jumlah karbon (C), hidrogen
(H), oksigen (O), belerang (S), dan elemen lainnya dalam sampel batubara. Variabel-variabel ini
juga diukur dalam persen berat (% berat) dan dihitung dalam basis yang dijelaskan di atas.
Seiring dengan  perkembangan teknologi, analisis ultimat batubara sekarang sudah dapat
dilakukan dengan cepat dan mudah. Kandungan Oksigen mungkin merupakan indikator yang
paling signifikan dari sifat kimia batubara, yaitu untuk keperluan penerapannya di  pembakaran,
pencairan, dan pengkokasan, serta untuk menentukan peringkat. Kandungan oksigen secara
tradisi dihitung sebagai oxygen by different  (O diff) yaitu  porsi sisa batubara setelah dikurangi
C, H, N dan S. Kandungan oksigen diperoleh secara tidak langsung sehingga mengakumulasi
semua kesalahan yang terjadi dalam analisis unsur, dan dalam penentuan basis mineral-matter
atau basis bebas mineral matter.

Ultimate Analysis        unit      (ar)      (ad)      (db)      (daf)

Carbon (C)                   (wt. %) 61.1     61.5     63.2     81.9

Hydrogen (H)              (wt. %) 3.00     3.02     3.10     4.02

Nitrogen (N)                (wt. %) 1.35     1.36     1.40     1.81


Total Sulfur (S)            (wt. %) 0.4       0.39     0.39

Oxygen (O)                  (wt. %) 8.8       8.8       9.1

Struktur Unsur Batubara

Analisa ultimat ini sepenuhnya dilakukan oleh alat yang sudah terhubung dengan komputer.
Prosedur analisis ultimat ini cukup ringkas; cukup dengan memasukkan sampel batubara ke
dalam alat dan hasil analisis akan muncul kemudian  pada layar komputer.

Salah satu metode standar yang digunakan untuk coal ultimate analysis adalah ASTM D3176-09
Standard Practice for Ultimate Analysis of Coal and Coke. Selain itu ada juga ASTM D5373 –
13 Standard Test Methods for Determination of Carbon, Hydrogen and Nitrogen in Analysis
Samples of Coal and Carbon in Analysis Samples of Coal and Coke. Penggunaan analisis ini
sebagai berikut
 Nilai karbon dan hidrogen dapat digunakan untuk menentukan jumlah oksigen (udara)
yang diperlukan dalam proses     pembakaran dan untuk perhitungan efisiensi proses
pembakaran.
 Penentuan karbon dan hidrogen dapat digunakan dalam perhitungan material balance,
reaktivitas dan hasil produk yang relevan dengan proses konversi batubara seperti
gasifikasi dan pencairan.
 Nilai karbon dan nitrogen dapat digunakan dalam perhitungan material balance yang
digunakan untuk tujuan perhitungan emisi.

a.) Nilai Sulfur pada Batubara


 Di dalam batubara, sulfur bisa berupa bagian dari material carbonaceous atau
bisa berupa bagian mineral seperti sulfat dan sulfida. Gas sulfur dioksida yang terbentuk
selama pembakaran merupakan polutan yang serius. Kebanyakan negara memiliki
peraturan mengenai emisi gas tersebut ke atmosfir. Satu persen adalah limit kandungan
sulfur dalam batubara yang banyak dipakai oleh negara-negara pengguna batubara.
Kandungan yang tinggi dalam coking coal  tidak diinginkan karena akan berakumulasi di
dalam cairan logam panas sehingga memerlukan proses desulfurisasi.
Sulfur dalam batubara terdapat dalam tiga bentuk, yaitu  pyritic sulphur ,  sulphate
sulphur  dan organic sulphur  . Analisis  forms of sulphur dilakukan untuk mengetahui
komposisi penyusun sulfur. Organic sulphur terdapat pada seluruh material carbonaceous
dalam batubara dan jumlahnya tidak dapat dikurangi dengan teknik  pencucian.
Sulfur dalam bentuk pyritic dan  sulphate merupakan bagian dari mineral-
matter  yang terdapat dalam batubara yang jumlahnya kemungkinan masih dapat
dikurangi dengan teknik pencucian. Persen pyritic dan  sulphate sulphur  didapat melalui
analisis di laboratorium, sedangkan organic sulphur didapat dengan cara mengurangi %
total sulphur dengan pyritic dan sulphate sulphur (S (o)= TS -S (p)-S(s)).
Terdapatnya  sulphate sulphur dalam suatu batubara sering dipergunakan sebagai
penunjuk bahwa batubara tersebut telah teroksidasi, sedangkan pyritic sulphur dianggap
sebagai salah satu penyebab timbulnya spontaneous combustion. Spontaneous
combusition adalah proses terjadinya kebakaran  stockpile batubara secara spontan.
Sebelum dilakukan proses pencucian batubara sebaiknya dilakukan analisis
forms of sulphur terlebih dahulu, untuk mengetahui % organic  sulphur-nya. Apabila
organic sulphur -nya > 1.00%, kita harus menyadari bahwa sebaik apapun proses
pencucian batubara tersebut, produknya tetap akan mengandung total sulphur > 1.00%
sehingga kita dapat menentukan apakah proses pencucian batubara efektif untuk
dilakukan atau tidak.
b.) Karbon / Carbonate Carbondioxide
 Penetapan carbonate carbondioxide dilakukan untuk mendapatkan angka yang
dapat dipergunakan sebagai pengoreksi hasil penetapan karbon, sehingga karbon yang
dilaporkan hanyalah karbon organik ( organic carbon). Penetapan carbonate
carbondioxide tidak perlu dilakukan pada contoh batubara derajat rendah (brown
coal  dan lignite ), karena batubara derajat rendah atau lower rank coal  bersifat asam
sehingga carbonate carbon-nya akan kosong.

c.) Klorin / Chlorine


Chlorine adalah salah satu elemen batubara yang dapat menimbulkan korosi
(pengkaratan) dan masalah  fouling/slagging (pengkerakkan) pada ketel uap. Kadar
chlorine lebih kecil dari 0.2% dianggap rendah, sedangkan kadar chlorine lebih besar dari
0.5% dianggap tinggi. Adanya elemen chlorine selalu bersama-sama dengan adanya
elemen natrium.

d. ) Fosfor / Phosporus
 Adanya  phosphorus  (posfor) di dalam coking coal sangat tidak diinginkan karena
dalam peleburan baja,  phosphorus akan berakumulasi dan tinggal dalam baja yang
dihasilkan. Baja yang mengandung  phosphorus tinggi akan cepat rapuh.
Phosphorus juga dapat menimbulkan masalah pada pembakaran batubara di ketel karena
phosphorus dapat membentuk deposit posfat yang keras di dalam ketel.

Anda mungkin juga menyukai