Perancangan Bodi
a. Proses perancangan body kendaraan, pemilihan material yang digunakan, target
berat dan aerodinamika, gambar teknik, uji aerodinamika,
Bodi merupakan salah satu bagian utama dari mobil hemat energi yang kami
rancang. Dalam merancang bodi, sangat dimaksimalkan aspek aerodinamis yang
mempunyai koefisien drag yang kecil. Koefisien drag merupakan suatu bilangan tak
berdimensi yang menyatakan suatu hambatan atau resistant dari suatu benda (objek)
yang berada dalam suatu aliran fluida. Selain itu, beban dari bodi juga menjadi hal
yang diperhitungkan sehingga bodi yang dihasilkan tidak terlalu membebani kinerja
mesin. Sehingga kami membangun kendaraan dengan tipe closewheel. Kelebihan
dari tipe ini adalah kendaraan menjadi lebih stabil dan aerodinamis. Kendaraan
dengan tipe closewheel ini memiliki bentuk yang menyerupai peluru. Bentuk ini
cukup efektif memecah udara pada saat kendaraan ini mencapai kecepatan
maksimun.
Bodi bagian belakang dirancang dengan bentuk tirus kebawah hingga menutupi
roda belakang. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gaya hambat akibat udara yang
bertabrakan pada roda dan sistem transmisi dengan permukaan yang tidak teratur.
Bagian atas bodi dipasang pintu sebagai akses pengemudi keluar dan masuk ruang
kemudi.
Material yang digunakan dari bodi yang kami rancang ialah komposit dengan
serat fiberglass sebagai reinforcement dan epoxy resin sebagai maktriksnya.
Fiberglass menjadi pilihan kami dikarenakan serat ini cukup lentur, ringan dan lebih
murah. Kemudian kami juga menggunakan kayu balsa tebal 1 mm untuk membuat
bodi tetap kuat dengan berat yang tidak lebih dari 10 kg. Kayu balsa tersebut kami
pilih karena memiliki sifat yang kuat dan ringan jika diberi resin.
Secara keseluruhan kami menargetkan berat bodi yakni tidak lebih besar dari 10
kg. Ini dikarenakan bodi dirancang sebagai pelapis mobil untuk memecah aliran
fluida, dengan begitu efisiensi bahan makar dapat ditingkatkan, dan dengan
ringannya bodi ini maka tidak akan memperberat kinerja mesin.
Berikut rancangan desain bodi MARAWA G05P Electric:
a) Ketinggian kendaraan 97 cm
b) Track width kendaraan 52 cm
c) Jarak sumbu roda depan dengan roda belakang 167 cm
d) Lebar keseluruhan kendaraan 74 cm
e) Panjang keseluruhan kendaraan 267 cm
f) Berat total kendaraan 45 kg
4. Satukan dan tempel bagian yg telah di potong, pastikan hasil jadi sesuai
dengan rancangan yang telah ada.
5. Setelah bagian utama benar-benar terpasang, lakukan penggambaran sketsa
untuk sisi-sisi yang membutuhkan detail. Sangat perlu diperhatikan, proses
ini dibutuhkan untuk mempermudah pembuatan permukaan bodi, dimana
dilakukan pembuatan batas-batas bagian perubahan dimensi seolah
menyerupai penampang bodi.
6. Setelah dipastikan sekat yang dibuat mencukupi dan sesuai kebutuhan,
potong dan tempelkan pada bagian utama.
7. Potong kayu batangan sesuai panjang antar sekat yang menjadi sekat tepat
dibagian yang akan menjadi permukaan bodi.
8. Setelah seluruh triplek kuat dan berdiri tegak, lakukan penutupan permukaan
yang akan menjadi permukaan bodi dengan kayu batangan yang telah
dipotong sesuai panjang antar sekat.
9. Paku triplek pada kayu yang telah saling berhubungan. Dan ikuti seluruh
bentuk dari trplek utama yang telah ada.
10. Untuk bagian yang sulit karena radius lengkungan terlalu kecil dapat buat
dengan cara terpisah yaitu dengan bubur kertas, berikut cara pembuatannya :
a. Siapkan kertas bekas ( diutamakan kertas yang tipis seperti koran), air
secukupnya, dan lem kayu
b. Potong kecil-kecil kertas yang tersedia dan masukkan kedalam air,
diamkan 20 menit.
c. Aduk kertas sampai halus menyerupai bubur
d. Pisahkan air dengan bubur kertas dengan cara diperas.
e. Campurkan bubur kertas dengan lem kayu secukupnya
f. Lapisi lem kayu ke permukaan triplek yang akan ditempel dengan
bubur kertas
g. Tempelkan bubur kertas dan tumpuk hingga membentuk permukaan
sesuai dengan rancangan desain yang telah ada
h. Tunggu kering dan lapisi kembali dengan lem kayu
11. Bentuk permukaan bodi yang telah di tutup dengan potongan batangan kayu
menggunakan mesin ketam kayu dengan mengikuti bentuk dari kontur
kerangka yang telah dibuat.
12. Setelah bodi terbentuk menyerupai bodi yang diinginkan kemudian amplas
menggunakan amplas 80 permukaan bodi tersebut hingga halus.
13. Tutup bagian yang berongga yang tidak diinginkan dengan perekat kayu
B. Pembuatan cetakan.
1. Resin sejumlah 1,5– 2 liter di campur dengan talek dan diaduk rata. Apabila
campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu ditambahkan katalis.
Penggunaan harus sesuai dengan perbandingan 1: 40. Oleh karena itu apabila
resinnya 2 liter maka katalisnya 50 cc.
2. Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 – 500 gram pada campuran
tersebut dan ditambahkan pula pigmen atau zat pewarna.
3. Apabila semua campuran tersebut diaduk masih terlalu kental, maka perlu
ditambahkan katalis sedikitnya katalis akan mempengaruhi cepat atau
lambatnya proses pengeringan. Pada cuaca yang dingin akan dibutuhkan
katalis yang lebih banyak agar adonan cepat 14 elican.
4. Setelah campuran bahan dasar dibuat, langkah berikutnya adalah memoles
permukaan cetakan dengan dan dilakukan memutar sampai lapisannya benar
– benar merata.
5. Agar didapatkan hasil yang lebih baik, perlu ditunggu beberapa menit sampai
15 elican tersebut menjadi kering. Untuk mempercepat proses pengeringan,
dapat dijemur di terik matahari.
6. Permukaan cetakan dilap dengan menggunakan kain bersih hingga
mengkilap.