Sifat mekanik adalah sifat yang timbul akibat adanya pembebanan dari luar. Sifat
mekanik ini terbagi atas :
1. Kekerasan
Kemampuan material untuk menahan deformasi plastis lokal akibat penetrasi di
permukaan.
2. Kekuatan
Kemampuan material untuk menahan deformasi plastis secara menyeluruh.
Dapat dilihat pada Gambar A.13.
σ
σu u
f
σf
y
σy
eu e
3. Keuletan
Kemampuan material untuk menahan regangan plastis maksimum sampai
material itu patah. Dapat dilihat pada Gambar A.14.
σ
u
f
σf
y
σy
Keuletan e
4. Kelentingan
Besarnya energi yang diserap material selama deformasi elastis berlangsung dan
material akan kembali ke bentuk semula apabila beban dihilangkan. Dapat dilihat pada
Gambar A.15.
σ
u
f
σf
y
σy
5. Ketangguhan
Besarnya energi yang diserap material sampai material tersebut patah. Dapat
dilihat pada Gambar A.16.
u
σ f
6. Modulus Elastisitas
Merupakan ukuran kekakuan material dengan membandingkan tegangan dan
regangan pada wilayah elastis. Dapat dilihat pada Gambar A.17.
σu u
f
σf
y
σy
e
e
2. Secara umum defenisi dari korosi adalah perusakan material secara kimia atau
elektrokimia dengan lingkungan. Selain itu korosi juga didefinisikan sebagai
degradasi material (logam dan paduannya) akibat reaksi kimia dengan
lingkungan. Contoh perusakan kimia adalah pengkaratan yang terjadi akibat gas
pada temperatur tinggi, sedangkan reaksi elektrokimia dapat di lihat pada sel
galvanis.
3. Untuk mengetahui unsur yang lebih anodik dan lebih katodik dapat kita lihat pada
deret Volta. Berikut deret Volta :
K – Ca – Na – Mn – Al – Zn – Fe – Sn – Pb – H – Cu – Hg – Ag – Pt – Au
Anodik Katodik
a. Dengan melakukan pelapisan dengan cat atau dengan material yanglebih anodik
b. Melakukan inhibitas dan cathodic protection
7. Selectif Corrosion
Selectif corrosion adalah korosi yang menyerang unsur di dalam logam akibat
perbedaan potensial unsur utamanya. Korosi ini di sebabkan karena komposisi yang
tidak merata pada material. Korosi ini biasa terjadi pada pipa-pipa besi cor. Korosi
selektif dapat dilihat pada Gambar D.2.8
8. Korosi Galvanik
Korosi galvanik adalah korosi yang terjadi pada dua logam yang berbeda jenis jika
di hubungkan. Korosi ini juga terjadi karena pasangan elektrikal pada dua logam atau
paduan logam yang memiliki perbedaan komposisi. Logam yang lebih anodik akan
terkorosi sementara logam lainnya yang lebih katodik akan terlindungi. Posisi logam
pada deret volta akan menentukan apakan suatu logam lebih anodik atau katodik.
Korosi galvanik dapat dilihat pada Gambar D.2.9
Gambar D.2.9 Korosi Galvanik
1. Menekan terjadinya reaksi kimia atau elektrokimianya seperti reaksi anoda dan
katoda
2. Mengisolasi logam dari lingkungannya
3. Mengurangi ion hidrogen di dalam lingkungan yang di kenal dengan mineralisasi
4. Mengurangi oksigen yang larut dalam air
5. Mencegah kontak dari dua material yang tidak sejenis
6. Memilih logam-logam yang memiliki unsur-unsur yang berdekatan
7. Mencegah celah atau menutup celah
8. Mengadakan proteksi katodik,dengan menempelkan anoda umpan.
METODOLOGI
Alat :
1. Timbangan
2. Mistar
3. Stopwatch
4. Gelas Reaksi
5. Voltmeter
Bahan :
1. Laruan NaOH
2. Larutan H2SO4
3. Logam Ss (Stainless Steel)
4. Logam Al (Alumunium)
2.