PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup
pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang negara, logo dan cap
dinas, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tata persuratan,
perubahan, pencabutan, pembatalan produk hukum, dan ralat. Keterpaduan tata
naskah dinas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM sangat diperlukan
untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan tugas
umum dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna.
C. Hasil Belajar
Dengan mempelajari isi modul ini, para peserta diharapkan dapat
memperoleh pengetahuan dasar mengenai sistem informasi manajemen dan
memahami peran teknologi informasi dalam kegiatan perkantoran modern. Di
samping itu, pemahaman yang memadai tentang teknologi sistem informasi
manajemen merupakan langkah awal bagi peserta pelatihan untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahamannya mengenai pengendalian sistem informasi.
E. Metodologi Pembelajaran
Penyampaian materi Pelatihan ini menggunakan pendekatan pembelajaran
orang dewasa dengan menggunakan metode e-learning melalui curah pendapat,
diskusi dan peserta dianjurkan membaca seluruh materi yang ada. Widyaiswara
akan membantu peserta untuk memahami materi melalui pemaparan secara
online.
Di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari
dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan bahan ini mentah
ini berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih
memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem
informasi berbasis komputer (computer-based information system). Harapan yang
ingin diperoleh adalah bahwa dengan penggunaan teknologi informasi atau sistem
informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat,
berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif
dan efisien. Gordon B Davis (1970) dalam bukunya Management Information
Systems:
Di sini, sistem yang abstrak adalah merupakan susunan yang teratur dari
rangkaian gagasan-gagasan atau konsep-konsep yang saling bergantung. Misalnya
sistem teologi adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan tentang tuhan,
manusia dan sebagainya. Sistem yang bersifat fisik adalah serangkaian yang
bersifat unsur yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu
tujuan. Istilah sistem telah digunakan secara luas, orang mengatakan ada sistem
pendidikan, sistem komputer, sistem sosial, sistem tata surya dan lain sebagainya.
Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input),
pengolahan (proces) dan keluaran (output). Di samping itu sistem senantiasa tidak
Informasi adalah data yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga akan
bermakna dan bermanfaat, karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang
akan menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian
informasi yang berkualitas tinggi akan menentukan efektivitas pengambilan
keputusan. Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi (Wahyudi
Kumorotomo, 1997) yakni akurasi, ketepatan waktu dan relevansi, lebih lanjut
diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat informasi yang baik yakni:
a. Ketersediaan (availability)
Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi itu
sendiri, informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak
memanfaatkannya.
b. Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik informasi
tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin
maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat
kurang efektifnya keputusan manajemen.
c. Relevansi
Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan
permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
d. Bermanfaat
Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan
pemanfaatannya oleh organisasi yang bersangkutan.
e. Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya, syarat ini utamanya sangat
penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak
membuat keputusan yang krusial.
f. Keandalan
Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan
kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin
tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang di sajikan.
Hampir setiap orang di seluruh dunia ini, baik yang bekerja di dunia sains,
pendidikan, pemerintah, maupun kalangan pebisnis menggunakan jaringan
internet untuk bertukar informasi atau melakukan transaksi bisnis dengan orang
atau organisasi lain di seluruh dunia. Internet menciptakan platform teknologi
baru yang universal. Berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan
internet, di antaranya adalah untuk (lihat Gambar 2) :
a. Komunikasi dan kolaborasi.
b. Akses data dan informasi.
c. Partisipasi dalam diskusi.
d. Supply informasi.
e. Hobi atau bersenang-senang (entertainment).
f. Pertukaran transaksi bisnis.
Teknologi informasi dapat diartikan sebagai perolehan, pemprosesan,
penyimpanan dan penyebaran informasi baik yang berbentuk angka, huruf,
gambar maupun suara dengan suatu alat electronik berdasarkan kombinasi antara
perhitungan (computing) dan komunikasi jarak jauh (telecomunications).
Teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat, pertukaran
informasi dalam berbagai bentuk akan banyak dilakukan melalui posel (pos
Perangkat keras terdiri dari server primer, server cadangan, komputer kerja
(workstation), peripheral (printer, plotter, scanner dan lain sebagainya) dan
perangkat keras pendukung seperti UPS. Perangkat lunak sistem komputer antara
lain:
a. Sistem Operasi, baik jaringan maupun stand alone, misalnya Windows 2000
Server dan sejenisnya, Novell Netware, Windows 9X, UNIX, open source
(Linux, freeBSD) dan lain-lain;
b. Program Tools dan database, misalnya Microsoft Tools, Oracle Script, Oracle,
Open Source data base dan lain-lain;
c. Sistem Pengamanan, misalnya antivirus, firewall dan lain-lain;
d. Customized Application Program, dikembangkan untuk mendukung unjuk
kerja dari instansi itu sendiri, baik yang dikembangkan sendiri maupun hasil
modifikasi;
e. Generic Application Program, misalnya microsoft office, lotus smart suite, star
office dan lain-lain;
f. Perangkat lunak lainnya yang dapat diaplikasikan secara mudah dan
memasyarakat.
Software aplikasi terdiri dari interaksi yang dapat dikenal dalam sistem
komputer untuk melakukan pemrosesan informasi antara lain:
1. Spread Sheet, untuk mengerjakan pekerjaan kantor yang berkitan dengan
penggunaan baris dan kolom misalnya digunakan sofware excel dll.
2. Word processing.
3. Untuk melakukan pekerjaan kantor yang berkaitan dengan mengetik untuk
membuat surat, laporan digunakan software word perfect, word for window,
dll.
4. Desktop Publishing, digunakan untuk pekerjaan kantor yang berkaitan dengan
desain dan grafik misalnya software power point, corel draw dll.
5. Communication, untuk melakukan pekerjaan kantor yang berkaitan dengan
komunikasi antar komputer tentunya komputer yang sudah saling berhubungan
misalnya sofware winpop, email dan sebagainya.
Fasilitas ini dapat menampung seluruh arsip yang dibuat dengan berbagai
perangkat lunak sistem perkantoran elektronis seperti aplikasi word processing
dan spreadsheet (MS-Word, MS-Excel) atau aplikasi komputer lainnya. Versi
format elektronis dari dokumen tersebut dapat segera dimasukkan dalam e-filing
yang forldernya telah disebutkan diatas. Folder elektronis ini diproteksi dengan
sistem pengamanan dimana hanya pejabat yang berwenang atau yang mendapat
otoritas saja yang dapat mengoperasikan sistem ini.
Sistem basis data berisikan informasi profil sampai keterangan rinci masing-
masing entitas informasi seperti data kepegawaian, data inventory dan lain
b. Kerugian:
1) Ada kecenderungan pegawai akan menjadi “machine-minders”.
2) Kehilangan kontak personal karena penyampaian informasi dilakukan
oleh mesin.
3) Implikasi terhadap pemberi kerja.
4) Memerlukan waktu perubahan dari sistem manual ke sistem elektronik.
E. Rangkuman
Teknologi Informasi adalah perolehan, pemprosesan, penyimpanan, dan
penyebaran informasi baik yang berbentuk angka, huruf, gambar maupun suara
dengan suatu alat elektronik berdasarkan kombinasi antara perhitungan dan
komunikasi jarak jauh. Ada tiga komponen utama teknologi informasi, yaitu
komputer, mikro elektronik dan telekomunikasi.
Berbagai implikasi perlu diperhatikan dalam upaya pemberdayaan kegiatan
perkantoran mengingat ada segi keuntungan dan kerugiannya. Penentuan strategi
yang akan ditempuh beserta tahap-tahapnya perlu didukung penelitian yang
matang dan dipertimbangkan dengan cermat. Berkat kemampuan teknologi
informasi untuk menjangkau sumber-sumber informasi yang begitu luas, dunia
manajemen atau pekerjaan profesional dapat membuat keputusan atau tindakan
berdasar pada gambaran situasi yang up to date. Dalam memperkirakan pengaruh
teknologi informasi terhadap perkantoran, ada beberapa perspektif (harapan) yang
perlu dipertimbangkan implikasi yang timbul.
E. Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi?
2. Apakah perbedaan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi?
3. Jika Anda mengaudit sistem yang berbasis komputer, uraikanlah pengendalian-
pengendalian yang harus Anda dalami!
4. Apakah ada perbedaan pendekatan audit terhadap sistem informasi yang belum
dan yang sudah terkomputerisasi? Jika ada, jelaskanlah!
5. Apakah yang dimaksud dengan pengendalian komunikasi data? Uraikanlah!
Buku
Budiyanto, F.X. 1991, (alih bahasa). Manajemen Perkantoran Modern. Binarupa
Aksara, Jakarta.
Davis, Gordon, B. 1985, Management Information Systems: Conceptual Foundation,
Structure and Development (2nd Edition), McGraw Hill- Book. Co.
Indrajit, Eko. R. 2006. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Elex
Media Komputindo.
Kumorotomo,Wahyudi, 1996, Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi
Publik, Gajah Mada Press, Yogyakarta.
Soetrisno dan Brisma Renaldi. 2006, Manajemen Perkantoran Modern. LAN,
Jakarta.
The Liang Gie, 1982, Administrasi Perkantoran Modern (Cetakan ke-13). Nur
Cahaya, Yogyakarta.
Winardi. 1990, Manajemen Perkantoran dan Pengawasan (Cetakan V). Mandar
Maju, Bandung.
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2011 Tentang Tata Naskah Dinas Elektronik di Lingkungan Instansi
Pemerintah.
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2016 Tentang Tata Naskah Dinas Kementerian Hukum dan HAM RI.
Pendidikan dan Pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Training of Trainer bidang
Hak Asasi Manusia, Metode Pembelajaran Efektif, Aparatur Penegak Hukum,
Kewidyaiswaraan Substantif dan Sertifikasi Widyaiswara, Management of Training,
Training of Facilitators dan beberapa diklat teknis lainnya.