Anda di halaman 1dari 2

Penyelidikan Kejedian Luar Biasa influenza H1N1

Definisi Kasus
Kejadian Luar Biasa (KLB) influenza A Baru H1N1 di Indonesia telah menimbulkan
kekhawatiran di masyarakat. Meskipun influenza yang ditimbulkan termasuk ringan, tetapi
penyebarannya yang sangat mudah dari manusia ke manusia menyebabkan tingginya tingkat
kesakitan karena virus influenza ini. Gambaran klinis Flu H1N1 berupa gejala Influenza Like
Ilness (ILI) yaitu demam dengan suhu >38° C, batuk, pilek, nyeri otot dan nyeri tenggorok.
Gejala lain yang mungkin menyertai adalah sakit kepala, sesak napas, nyeri sendi, mual,
muntah dan diare. Pada anak, gejala klinis dapat terjadi fatique. Definisi kasus Flu H1N1
dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Suspek Seseorang dengan gejala infeksi pernapasan akut (demam ≥ 380 C) mulai dari
yang ringan (Influenza like Illnes) sampai dengan Pneumonia, ditambah salah satu
keadaan di bawah ini :
a. Dalam 7 hari sebelum sakit, pernah kontak dengan kasus konfirmasi swine influenza
(H1N1)/ Flu Meksiko
b. Dalam 7 hari sebelum sakit pernah berkunjung ke area yang terdapat satu atau lebih
kasus konfirmasi Swine influenza (H1N1)/ Flu Meksiko
2. Probable Seseorang dengan gejala di atas disertai dengan hasil pemeriksaan laboratorium
positif terhadap Influenza A tetapi tidak dapat diketahui subtipenya dengan menggunakan
reagen influenza musiman Atau Seseorang yang meninggal karena penyakit infeksi
saluran pernapasan akut yang tidak diketahui penyebabnya dan berhubungaan secara
epidemiologi (kontak dalam 7 hari sebelum onset) dengan kasus probable atau
konfirmasi.
3. Konfirmasi Seseorang dengan gejala di atas sudah dikonfirmasi laboratorium swine
influenza (H1N1)/ Flu Meksiko dengan pemeriksaan satu atau lebih test di bawah ini :
a. Real time PCR
b. Kultur virus
c. Peningkatan 4 kali antibodi spesifik swine influenza (H1N1) / Flu Meksiko dengan
netralisasi tes

Diagnosis influenza A baru H1N1 secara klinis dibagi atas kriteria ringan, sedang dan berat.
a. Kriteria ringan yaitu gejala ILI, tanpa sesak napas, tidak disertai pneumonia dan tidak
ada faktor risiko.
b. Kriteria sedang gejala ILI dengan salah satu dari kriteria: faktor risiko, penumonia
ringan (bila terdapat fasilitas foto rontgen toraks) atau disertai keluhan gastrointestinal
yang mengganggu seperti mual, muntah, diare atau berdasarkan penilaian klinis
dokter yang merawat.
c. Kriteria berat bila dijumpai kriteria yaitu pneumonia luas (bilateral, multilobar), gagal
napas, sepsis, syok, kesadaran menurun, sindrom sesak napas akut (ARDS) atau gagal
multi organ.

Hipotesis
Berdasarkan gambaran variabel waktu, tempat, dan orang terhadap kejadian flu H1N1
diperoleh hipotesis sumber dan cara penularan sebagai berikut :
1. Penyebab Flu H1N1 / Flu meksiko adalah virus Swine Influenza A H1N1 yang
merupakan strain baru dari virus Influenza A H1N1
2. Cara penularan penyakit melalui kontak langsung dengan penderita Flu H1N1baik
karena berbicara, terkena percikan batuk atau bersin (“Droplet Infection”). Penularan
virus melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus dapat terjadi, walaupun
belum ada dokumentasi tentang hal tersebut.

Referensi:
WHO. 2009. Interim WHO guidance for the surveillance of human infection with swine
influenza A(H1N1) virus. [Online]. Diakses pada 21 Mei 2019 melalui:
https://www.who.int/csr/disease/swineflu/WHO_case_definitions.pdf.
Kemenkes RI. 2011. Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Penyakit Menular dan Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Penyakit). Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai