ID Studi Metaanalisis Musik Untuk Menurunka PDF
ID Studi Metaanalisis Musik Untuk Menurunka PDF
VOLUME 36, NO. 2, DESEMBER 2009: 106 – 115
Studi Metaanalisis: Musik Untuk Menurunkan Stres
Mahargyantari P. Dewi1
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
Abstract
Music has been considered as a widespread social phenomenon recently. A meta‐analysis
review of research articles using music to decrease stress was conducted on 20 quantitative
articles, consisted 40 studies and involving 1555 participants. The participants in this
research consisted from four to eighty years old. The result showed that music could decrease
stress. However, this finding supports previous researches and further analysis revealed that
music can improve aspects of stress, such as physical, behavior, and psychological.
Keywords: metaanalysis, music, stress
Stres1 merupakan hal yang menjadi berpendapat bahwa stres itu akibat dari
pokok pembicaraan sejak bertahun‐tahun beban kerja yang berlebihan.
lamanya. Stres dapat dialami oleh individu Stres juga dapat dialami oleh maha‐
manapun seperti individu yang bekerja di siswa yang akan memasuki tingkat
lingkungan pendidikan. Menurut peneli‐ pendidikan di universitas. Bagi beberapa
tian yang telah dilakukan di universitas‐ mahasiswa, memasuki tingkat pendidikan
universitas Australia, selama lebih dari dua di universitas merupakan hal yang
dekade didapatkan bahwa stres di membuat stres, hal ini dikarenakan akan
universitas semakin meluas dan bertambah terjadi banyak perubahan dibandingkan
jumlahnya. Seldin mengatakan bahwa waktu di sekolah menengah. Untuk
lingkungan universitas di negara bagian mahasiswa yang lain, tinggal jauh dari
Australia pada tahun 1980an memiliki rumah merupakan salah satu sumber stres
tingkat stres kerja yang tinggi. Demikian (Greenberg, 2002).
pula The United Kingdom Association of
Terapi musik berperan sebagai salah
University Teacher Study (AUT) menemukan
satu teknik relaksasi untuk memperbaiki,
bahwa 49% dari karyawan universitas
memelihara, mengembangkan mental, fisik,
melaporkan bahwa pekerjaan mereka
dan kesehatan emosi (Djohan, 2006).
merupakan pekerjaan yang penuh dengan
Selanjutnya Kemper dan Danhauer (2005)
tekanan. Hasil penelitian pada tujuh
menjelaskan mengenai manfaat musik.
Universitas di New Zealand didapatkan
Musik selain dapat meningkatkan kese‐
bahwa sebagian dari karyawan universitas
hatan seseorang juga dapat meringankan
yang dijadikan sampel penelitian merasa
dari rasa sakit, perasaan‐perasaan dan
“sering atau selalu” menemukan pekerjaan
pikiran yang kurang menyenangkan serta
mereka membuat stres dan karyawan
membantu untuk mengurangi rasa cemas.
1 Korespondensi mengenai artikel ini dapat dila‐ Sarafino (1994) menjelaskan bahwa
kukan dengan menghubungi: mp_dewi@yahoo.com stres merupakan suatu kondisi yang
106
STUDI METAANALISIS: MUSIK UNTUK MENURUNKAN STRES
dihasilkan ketika transaksi antara individu dalam hubungan seksual. 3) Positive stress,
dengan lingkungan yang menyebabkan adalah jenis stres yang dapat membantu
individu tersebut merasakan adanya untuk mengerjakan hal‐hal tertentu, misal‐
ketidaksesuaian baik nyata maupun tidak – nya positive stress membantu mendorong
antara tuntutan situasi dan sumber‐sumber seseorang untuk mengerjakan suatu tugas
dari sistem biologis, psikologis dan sosial dalam waktu yang terbatas.
yang terdapat dalam dirinya. Selanjutnya Gejala‐gejala stres yang biasanya tim‐
Schafer (2000) mengartikan stres sebagai bul menurut Robbins (2001), dapat dibagi
gangguan dari pikiran dan tubuh dalam menjadi tiga yaitu: (a) gejala fisiologis, stres
merespon tuntutan‐tuntutan. dapat menciptakan perubahan dalam
Robbins (2001) menyatakan bahwa metabolisme, meningkatkan laju detak
stres dapat berpengaruh positif maupun jantung dan pernapasan, meningkatkan
negatif. Stres yang membangun disebut tekanan darah, menimbulkan sakit kepala,
sebagai eustres dan stres yang menjadi serta menyebabkan serangan jantung; (b)
ancaman disebut distres. Charlesworth dan gejala psikologis, stres dapat menyebabkan
Nathan (dalam Schafer, 2000) menjelaskan ketidakpuasan. Stres muncul dalam keada‐
mengenai jenis‐jenis stressor, yaitu: ling‐ an psikologis lain, misalnya: ketegangan,
kungan, hukuman, fisik, perubahan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, dan
keluarga, keputusan, penyakit, masyarakat, suka menunda‐nunda; dan (c) gejala
dan pekerjaan. Schafer (2000), membagi perilaku, gejala stres yang dikaitkan
stres menjadi tiga jenis, yaitu :1) Neustress, dengan perilaku mencakup perubahan
merupakan jenis stres yang netral dan tidak dalam produktivitas, absensi, dan tingkat
merugikan. 2) Distress, terjadi pada saat keluarnya karyawan, perubahan dalam
tuntutan terlalu besar atau terlalu kecil. kebiasaan makan, meningkatnya merokok
Simtom distres dapat berupa kurangnya dan konsumsi alkohol, bicara cepat, gelisah
daya konsentrasi, tangan gemetar, sakit dan gangguan tidur.
punggung, cemas, gugup, depresi, mudah Hasil penelitian menunjukkan bahwa
marah, mempercepat cara bicara. stres berpengaruh negatif, baik terhadap
Distres mengarah pada dua jenis fisik maupun psikologis. Stres yang berpe‐
gangguan baik fisik maupun psikis, antara ngaruh negatif bagi fisik seperti penelitian
lain: sakit kepala, radang sendi, tekanan yang dilakukan oleh Lindquist (1997) dan
darah tinggi, penyakit kulit kronis, radang Chandola (2006). Penelitian mengenai dam‐
lambung, radang usus besar, sakit pak negatif stres bagi psikologis seperti
pinggang, serangan jantung, kanker, sakit yang dilakukan Winefield (2002).
kepala, tekanan darah tinggi. Kerugian dari Kata terapi berkaitan dengan serang‐
individu yang mengalami distres yang kaian upaya yang dirancang untuk mem‐
panjang dan berulang adalah menurunnya bantu atau menolong orang (Djohan, 2006).
produktivitas di tempat kerja dan di Terapi musik dapat digunakan dalam
sekolah, merasa tidak gembira, penyakit lingkup klinis, pendidikan, dan sosial bagi
fisik, energi yang rendah, tenaga yang klien atau pasien yang membutuhkan
terbuang percuma, kurang berkembangnya pengobatan, pendidikan atau intervensi
karir pekerjaan, menurunnya kepuasan pada aspek sosial dan psikologis (Wigram
hidup, pekerjaan dan hubungan, harga diri dalam Djohan, 2006).
yang rendah, ketidakterlibatan dalam
Campbell (2001) menjelaskan bahwa
persoalan umum, hilangnya ketertarikan
musik dapat menyeimbangkan gelombang
JURNAL PSIKOLOGI 107
D E W I
108 JURNAL PSIKOLOGI
STUDI METAANALISIS: MUSIK UNTUK MENURUNKAN STRES
JURNAL PSIKOLOGI 109
D E W I
Tabel 1.
Karakteristik Sampel Penelitian
Sumber Studi Sampel
Tahun Peneliti rxx ryy
Publikasi ke Jumlah (N) Karakteristik
1997 Mckinney, C. H., Antoni, M. H., Kumar, P 1 ‐ 0,95 28 Orang dewasa (usia 23‐45
M., Tims, F. C., & McCabe, P. M tahun)
1997 Mckinney, C. H., Antoni, M. H., Kumar, P 2 ‐ ‐ 28 Orang dewasa (usia 23‐4
M., Tims, F. C., & McCabe, P. M tahun 5 )
1997 Mckinney, C. H., Antoni, M. H., Kumar, P 3 ‐ ‐ 28 Orang dewasa (usia 23‐45
M., Tims, F. C., & McCabe, P. M tahun )
1997 Mckinney, C. H., Antoni, M. H., Kumar, P 4 ‐ ‐ 28 Orang dewasa (usia 23‐45
M., Tims, F. C., & McCabe, P. M tahun )
2000 Scheufele, P. M P 1 ‐ ‐ 67 Remaja dan Dewasa (usia 18
– 59 tahun)
2000 Scheufele, P. M P 2 ‐ ‐ 67 Remaja dan Dewasa (usia 18
– 59 tahun)
2000 Scheufele, P. M P 3 ‐ ‐ 67 Remaja dan Dewasa (usia 18
– 59 tahun)
2003 Hirokawa, E., & Ohira, H P 1 ‐ ‐ 24 Mahasiswa
2003 Hirokawa, E., & Ohira, H P 2 ‐ ‐ 24 Mahasiswa
2003 Hirokawa, E., & Ohira, H P 3 ‐ ‐ 24 Mahasiswa
2003 Robb, S. L P ‐ ‐ ‐ 12 Anak‐anak (usia 4‐6 tahun)
2003 Cheek, J. R., Bradley, L. J., Parr, G., & P ‐ ‐ 0,80 51 Guru
Lan, W
2003 Iwaki, T., Tanaka, H., & Hori, T P 1 ‐ ‐ 20 Mahasiswa (usia 20‐28
tahun)
2003 Iwaki, T., Tanaka, H., & Hori, T P 2 ‐ ‐ 20 Mahasiswa (usia 20‐28
tahun)
2003 Iwaki, T., Tanaka, H., & Hori, T P 3 ‐ ‐ 20 Mahasiswa (usia 20‐28
tahun)
2004 Hirokawa, E P 1 ‐ 0,89 15 Wanita Dewasa (usia 66‐80
tahun)
2004 Hirokawa, E P 2 ‐ ‐ 15 Wanita Dewasa usia (66‐80
tahun)
2004 Hirokawa, E P 3 ‐ 0,93 15 Wanita Dewasa (usia 66‐80
tahun)
2004 Hirokawa, E P 4 ‐ 0,79 15 Wanita Dewasa (usia 66‐80
tahun)
2004 Smith, J. C., & Joyce, C. A P 1 ‐ 0,70 63 Mahasiswa
2004 Smith, J. C., & Joyce, C. A P 2 ‐ 0,70 63 Mahasiswa
2004 Smith, J. C., & Joyce, C. A P 3 ‐ 0,70 63 Mahasiswa
2004 Tan, L. P P ‐ ‐ 0,74 86 Anak Sekolah
2005 Lai, H. L., & Good, M P 1 ‐ 60 Orang Dewasa (usia 63‐80
0,74 tahun)
2005 Lai, H. L., & Good, M P 2 ‐ 60 Orang Dewasa (usia 63‐80
0,74 tahun)
2005 Lai, H. L., & Good, M P 3 ‐ 60 Orang Dewasa (usia 63‐80
0,74 tahun)
2005 Lai, H. L., & Good, M P 4 ‐ ‐ 60 Orang Dewasa (usia 63‐80
tahun)
2005 Lai, H. L., & Good, M P 5 ‐ ‐ 60 Orang Dewasa (usia 63‐80
tahun)
2005 Ruiz, E. H P 1 ‐ ‐ 28 Wanita Yang Mengalami
Kekerasan
2005 Ruiz, E. H P 2 ‐ ‐ 28 Wanita Yang Mengalami
Kekerasan
2005 Ruiz, E. H P 3 ‐ ‐ 28 Wanita Yang Mengalami
Kekerasan
110 JURNAL PSIKOLOGI
STUDI METAANALISIS: MUSIK UNTUK MENURUNKAN STRES
Tabel 2
Transformasi nilai F ke dalam nilai t, d dan r
No Tahun Peneliti N F t d rxy
JURNAL PSIKOLOGI 111
D E W I
Tabel 3
Koreksi kesalahan sampling
Stres Fisik Perilaku Psikologis
N
1555 370 394 791
Jumlah Studi 40 12 8 20
Estimasi korelasi populasi 0,223 0,392 0,054 0,229
Varian Korelasi Populasi Terbobot 0,1349 0,0441 0,1666 0,1339
Estimasi Varian Korelasi Populasi Setelah Dikoreksi 0,1111 0,0157 0,1459 0,1093
Interval Kepercayaan ‐0,4333 – 0,1462 – ‐0,6947 – ‐0,4190 –
0,8733 0,6378 0, 8027 0,8770
Variansi yang disebabkan oleh kesalahan sampling 21,521% 64,3291% 12,4039% 18,3548%
Faktor Lain yang belum terspesifikasi 78,479% 35,6709% 87,5961% 81,6416%
Berdasarkan analisis data secara kese‐ stres adalah 21,52%. Hasil analisis selanjut‐
luruhan diperoleh estimasi korelasi popu‐ nya mengenai variansi yang disebabkan
lasi setelah dilakukan koreksi kesalahan oleh kesalahan sampling pada aspek fisik
sampling masuk dalam batas interval menunjukkan variansi yang paling besar
kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan yaitu 64,329% dibandingkan pada aspek
bahwa musik dapat membantu dalam prilaku maupun psikologis. Variansi yang
meningkatkan relaksasi pada situasi yang paling kecil diperoleh pada aspek perilaku
menimbulkan stres dengan nilai yang yaitu 12,40%. Prosentase yang kecil menun‐
diperoleh 0,22. Analisis selanjutnya men‐ jukkan kemungkinan adanya kesalahan
coba untuk melihat bagaimana peran mu‐ dalam pengambilan sampel pada studi
sik pada aspek‐aspek stres yang meliputi tersebut adalah kecil. Prosentase faktor lain
aspek fisik, perilaku dan psikologis. Hasil‐ yang belum terspesifikasikan ditemukan
nya menunjukkan bahwa musik mampu pada aspek perilaku sebesar 87,60% dan
meningkatkan kualitas aspek fisik lebih pada aspek fisik menunjukkan prosentase
baik dengan nilai yang diperoleh 0,39, yang terkecil yaitu 35,67%.
begitu pula musik dapat meningkatkan
kualitas aspek perilaku dan psikologis
Diskusi
dengan nilai yang diperoleh 0,05 untuk
aspek perilaku dan 0,23 untuk aspek Studi metaanalisis ini dipandang perlu
psikologis. dilakukan, selain untuk memberikan
Hasil analisis selanjutnya menunjuk‐ petunjuk yang spesifik untuk penelitian
kan bahwa dari berbagai variansi yang berikutnya (Sugiyanto, 2006) juga untuk
disebabkan oleh kesalahan sampling pada melatih para peneliti lainnya bersikap kritis
112 JURNAL PSIKOLOGI
STUDI METAANALISIS: MUSIK UNTUK MENURUNKAN STRES
JURNAL PSIKOLOGI 113
D E W I
preferred music to reduce emotional Lindquist, T.L., Beili, L.J., & Knuiman,
distress and symptom activity during M.W. (1997). Influence of lifestyle,
radiation therapy. Journal of Music coping, and job stress on blood
Therapy, 43 (3), 247‐265. pressure in men and women.
Djohan. (2005). Psikologi musik. Hypertension, 29, 1‐7
Yogyakarta: Penerbit buku baik Kemper, K. J & Danhauer, S. C. (2005).
Djohan. (2006). Terapi musik: Teori dan Music as Therapy. Southern Medical
aplikasi. Yogyakarta: Galangpress Association
Greenberg, J, S. (2002). Comprehensive Kenny, D. T. (2005). A systematic review of
stress management (edisi 8). New treatments for music performance
York: Mc Graw‐Hill anxiety. Australian Centre for Applied
Research in Music Performance, 18 (3),
*Hirokawa, E. (2004). Effects of music
183‐208
listening and relaxation instructions on
arousal changes and the working *Kim, S. J & Koh, I. (2005). The effect of
memory task in older adults. Journal of music on pain perception of stroke
Music Therapy, 41 (2), 107‐127 patients during upper extremity joint
exercise. Journal of Music Therapy, 42
*Hirokawa, E., & Ohira, H. (2003). The
(1), 81‐92
effects of music listening after a
stressful task on immune functions, Magill, L. (2001). The use of music therapy
neuroendocrine responses, and to address the suffering in advanced
emotional states in college students. cancer pain. Journal of Palliative Care,
Journal of Music Therapy, 40 (3), 189‐ 17 (3), 167‐173
211. *Mckinney, C. H., Antoni, M. H., Kumar,
Hunter, J. E & Schmidt, F. S. (1990). M., Tims, F. C., & McCabe, P. M.
Methods of meta‐analysis. New Delhi: (1997). Effects of guided imagery and
SAGE PUBLICATION music (GIM) therapy on mood and
cortisol in healthy adults. Health
*Iwaki, T., Tanaka, H., & Hori, T. (2003).
Psychology, 16 (4), 390‐400
The effects of preferred familiar music
on falling asleep. Journal of Music *Mitchell, L. A., & MacDonald, R. A. R.
Therapy, 40 (1), 15‐26 (2006). An experimental investigation
of the effects of preffered and relaxing
*Jones, N. A., & Field, T. (1999). Massage
music listening on pain perception.
and music therapies attenuate frontal
Journal of Music Therapy, 43 (4), 295‐
EEG asymmetry in depressed
316
adolescents. Adolescence, 34 (135), 529‐
534 Noguchi, L. K. (2006). The effect of music
versus nonmusic on behavioral signs of
*Lai, H. L., & Good, M. (2005). Music
distress and self‐report of pain in
improves sleep quality in older adults.
pediatric injection patients. Journal of
Journal of Advanced Nursing, 49 (3),
Music Therapy, 43 (1), 16‐38*
234‐244.
Pleaux, A. M. W., Baryza, M. O & Sheridan,
*Lindblad, F., Hogmark, A., & Theorell, T.
R. L. (2006). The effect of music therapy
(2006). Music intervention for 5th and
on pediatric patients’ pain and anxiety
6th graders‐effects on development
during donor site dressing change.
and cortisol secretion. Stress and
Health, 23, 9‐14
114 JURNAL PSIKOLOGI
STUDI METAANALISIS: MUSIK UNTUK MENURUNKAN STRES
Journal of Music Therapy, 43 (2), 136‐ *Scheufele, P. M. (2000). Effects of pro‐
152 gressive relaxation and classical music
Richards, T., Johnsons, J., Sparks, A & on measurement of attention,
Emerson, H. (2007). The effect of music relaxation, and stress responses.
therapy on patients’ perception and Journal of Behavioral Medicine, 23 (2),
manifestation of pain, anxiety, and 207‐228
patient satisfaction. Medsurg Nursing, *Smith, J. C., & Joyce, C. A. (2004). Mozart
16 (1), 7‐13 versus new age music: Relaxation
*Robb, S. L. (2003). Music intervention and states, stress, and abc relaxation theory.
group participation skills of Journal of Music Therapy, 41 (3), 215‐
preschoolers with visual impairmaents: 224
Raising questions about music, arousal, Sugiyanto. (2006). Metaanalisis. Bahan
and attention. Journal of Music Perkuliahan Metode Kuantitatif,
Therapy, 40 (4), 266‐282 Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Robbins, S, P. (2001). Organizational beha‐ *Takahashi, T., & Matsushita, H. (2006).
vior. Newjersey : Prentice Hall Long‐term effects of music therapy on
Ruiz, E. H. (2005). Effect of music therapy elderly with moderate/severe
on the anxiety levels and sleep patterns dementia. Journal of Music Therapy, 43
of abused women in shelters. Journal of (3), 317‐333
Music Therapy, 42 (2), 140‐158* *Tan, L. P. (2004). The effects of background
Sarafino, E. P (1994). Health psycho‐ music on quality of sleep in elementary
logy:Biopsychosocial interaction. school children. Journal of Music
Second edition. New Jersey: Prentice Therapy, 41 (2), 128‐150
Hall *Twiss, E., Seaver, J., & McCaffrey, R.
Schafer, W. (2000). Stress management for (2006). The effect of music listening on
wellness. Fourth edition. Wadsworth: older adults undergoing cardio‐
Belmont California vascular surgery. Journal Compilation,
11 (5), 224‐231.
Keterangan:
Tanda (*) adalah jurnal yang digunakan dalam studi meta analisis.
JURNAL PSIKOLOGI 115