Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

Konsulta Konsulta Konsulta Konsulta Nilai


Penilaian Pre-test si si si si Laporan
ke-1 *) ke-2 *) ke-3*) ke-4*) Akhir
Lulus / Lulus / Lulus / Lulus /
 Pemahaman teori
Gagal Gagal Gagal Gagal
 Kesesuaian skema Lulus / Lulus / Lulus / Lulus /
kerja Gagal Gagal Gagal Gagal
 Kesesuaian form data Lulus / Lulus / Lulus / Lulus /
pengamatan Gagal Gagal Gagal Gagal
Nilai Pre-test 100 90 80 60
Keterangan : *) lingkari salah satu pilihan yang sesuai
** )lingkari salah satu nilai terakhir waktu konsultasi

ANALISIS NaCl DALAM SNACK ATAU MAKANAN RINGAN

KELOMPOK A1-4
NAMA NIM
Muhammad Abi Rafdi I1C016029
Bellia Hasyim I1C016031
Putri Jauza’u Sani I1C016033
Lusylia Wahyu Refasiani I1C016035

ASISTEN PRAKTIKUM

DOSEN JAGA PRAKTIKUM


Rehana, M.Si., Apt.

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2019
TUGAS ANALISIS FARMASI
MERANCANG METODE ANALISIS

ANALISIS NaCl DALAM SNACK ATAU MAKANAN RINGAN

Metode yang digunakan: Titrasi Argentometri Mohr

A. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah batang pengaduk (3), gelas
beker 1000ml (1), gelas beker 500ml (1), gelas ukur 50ml (1), labu ukur 50ml (4), labu
ukur 500ml (1), erlenmeyer 500ml (3), statif (1), buret 50ml (1), penangas air (1),
kertas saring (1), corong (1), botol timbang (3), mortir (1), stemper (1).
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah Kalium Kromat (K2CrO4),
Perak Nitrat (AgNO3), KCl, Aquadest, Snack Tao Kae Noi (Netto 3,6 gram).

B. SKEMA KERJA
1. Pembuatan indikator K2CrO45%
Kalium Kromat
 Diambil dan ditimbang sebanyak 500 mg
 Dilarutkan dengan Aquadest hingga 10 ml
dalam gelas beker
Indikator K2CrO4 5%

2. Larutan Baku
a. Larutan AgNO30,02 N
Perak Nitrat
 Diambil dan ditimbang sebanyak 849 mg
 Diencerkan dengan aquadest hingga 250ml
dalam gelas beker
Larutan AgNO30,02 N

b. Pembakuan Larutan AgNO3


KCl
 Diambil dan ditimbang sebanyak 50 mg
 Dimasukan ke dalam labu ukur 25 mL dan dilarutkan dengan
aquadest
 Diambil 10 mL lalu ditambahkan indikator kalium kromat 5%
sebanyak 2-3 tetes
 Dititrasi dengan AgNO3 hingga titik akhir titrasi tercapai
(terbentuk endapan merah)
 Direplikasi sebanyak tiga kali
Hasil
3. Penetapan kadar NaCl dalam Snack Tao Kae Noi 0,35% (Netto 3,6 gram)
Snack Tao Kae Noi
 Diambil dan ditimbang sebanyak 5 gram sampel lalu digerus
didalam mortir sampai halus
 Ditambahkan air panas sebanyak 100 ml
 Diaduk selama 5-10 menit hingga larutan menjadi homogen
 Disaring larutan homogen dengan kertas saring dan diambil
filtrat
 Ditambahkan indikator K2CrO4 5% sebanyak 2 ml kedalam
filtrat
 Dititrasi filtrat yg telah ditambahkan indikator K2CrO4 5%
sampai terbentuk endapan berwarna orange kecoklatan atau
merah bata dengan warna yg konstan selama 30 detik
 Direplikasi sebanyak tiga kali
Hasil
C. FORM DATA PENGAMATAN
1. Tabel Penimbangan
a. Penimbangan Larutan Baku
KCl
AgNO3 R.I R.II R.III
Bobot wadah (g) 29,954 29,952 29,954 29,956
Bobot wadah + zat (g) 30,803 30,002 30,004 30,006
Bobot zat (g) 0,849 0,05 0,05 0,05

b. Penimbangan indikator K2CrO4 5%

K2CrO4

Bobot wadah (g) 29,954


Bobot wadah + zat (g) 30,954
Bobot zat (g) 1

c. Penimbangan Sampel Snack Tao Kae Noi NaCl 0,35% (Netto 3,6 gram)
R.I R.II R.III
Bobot wadah (g) 51,018 47,158 49,405
Bobot wadah + zat (g) 56,019 52,184 54,407
Bobot zat (g) 5,001 5,026 5,002

2. Pembakuan Perak Nitrat (AgNO3) 0,02 N


Replikasi KCl (mg) Volume Titran Normalitas (N) Rata-Rata
(ml) Normalitas
R. I 50 14,7 0,018

R. II 50 14,5 0,019 0,018 N

R. III 50 15,5 0,017

𝑚𝑔 𝐾𝐶𝑙 x 2
Normalitas AgNO3 =
𝑚𝑙 AgNO3 x 74,55 x 5
50 x 2
 Replikasi 1 = 14,7 x 74,55 x 5 = 0,018 N
50 x 2
 Replikasi 2 = = 0,019 N
14,5 x 74,55 x 5
50 x 2
 Replikasi 3 = 15,5 x 74,55 x 5 = 0,017 N
0,018+0,019+0,017
 Rata-Rata Normalitas = = 0,018 N
3

3. Penetapan Kadar NaCl dalam Tao Kae Noi Nacl 0,35%


Rata-rata
Volume Kadar NaCl dalam Kadar NaCl terhadap kadar NaCl
Replikasi
titrasi (ml) sampel (%) teoritik (%) terhadap
teoritik (%)

I 15,8 0,333 % 95,052 %

II 15,8 0,331 % 94,579 % 94,286

III 15,5 0,326 % 93,228 %

𝑚𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑥 𝑁 𝐴𝑔𝑁𝑂3𝑥𝐵𝑀 𝑁𝑎𝐶𝑙𝑥 100


% Kadar NaCl dalam snack =
1000 𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑛𝑎𝑐𝑘
15,8 ml 𝑥 0,018 N 𝑥 58,5 𝑥 100
 Replikasi 1 = = 0,333 %
1000 𝑥 5,001 gr
15,8 ml 𝑥 0,018 N 𝑥 58,5 𝑥 100
 Replikasi 2 = = 0,331 %
1000 𝑥 5,026 gr
15,5 ml 𝑥 0,018 N 𝑥 58,5 𝑥 100
 Replikasi 3 = = 0,326 %
1000 𝑥 5,002 gr
𝑚𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑁 𝑥 𝐵𝑀 𝑁𝑎𝐶𝑙 𝑥 100
% Kadar NaCl terhadap teoritik= 𝑥 100%
1000 𝑥 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑥 0,35
15,5 ml 𝑥 0,018 N 𝑥 58,5 𝑥 100
 Replikasi 1 = 𝑥 100% = 95,052 %
1000 𝑥 5,002 gr 𝑥 0,35
15,5 ml 𝑥 0,018 N 𝑥 58,5 𝑥 100
 Replikasi 2 = 𝑥 100% = 94,579 %
1000 𝑥 5,002 gr 𝑥 0,35
15,5 ml 𝑥 0,018 N 𝑥 58,5 𝑥 100
 Replikasi 3 = 𝑥 100% = 93,228 %
1000 𝑥 5,002 gr 𝑥 0,35
D. PEMBAHASAN

Metode yang digunakan pada praktikum kali ini yakni metode titrasi argentometri.
Metode Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat suatu larutan
yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan endapan ion Ag+ pada argentometri zat pemeriksaan
yang telah diberi indikator yang biasanya digunakan untuk penetapan kadar golongan halogen.
Pembakuan larutan AgNO3 menggunakan larutan KCl adalah metode Mohr. AgNO3 sebagai
larutan standar dan penambahan K2CrO4 sebagai indikator. Titrasi dengan cara ini harus
dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5 - 9,0. (Gandjar, 2007).
Endapan putih perak klorida akan terbentuk selama proses titrasi berlangsung. Setelah semua
ion klorida mengendap maka kelebihan ion Ag+ pada saat titik akhir titrasi dicapai akan
bereaksi dengan indikator membentuk endapan coklat kemerahan (AgCrO4). Berikut reaksinya
dari metode argentometri :

- AgNO3(aq)+ KCl-(aq) ↔ AgCl(s)↓+ KNO3


- AgNO3(aq)+ NaCl-(aq) ↔ AgCl(s)↓+ NaNO3
- 2AgCl(aq)+K2CrO4(aq) ↔ Ag2CrO4(s)↓ + 2KCl
Dalam pembakuan larutan AgNO3 dan larutan KCl pada awalnya masing- masing
merupakan larutan yang tidak berwarna. Ketika KCl ditambahkan dengan aquades larutan tetap
jernih dan tidak berwarna dan aquades tersebut larut dalam larutan. Penambahan aquades ini
dimaksudkan agar pH larutan tidak terlalu asam ataupun terlalu basa. Setelah ditambahkan
indikator K2CrO4, larutan kemudian berubah warna menjadi kuning mengikuti warna K2CrO4
yang ditambahkan.Setelah dititrasi dengan AgNO3, awalnya terbentuk endapan berwarna putih
yang merupakan AgCl. Ketika KCl sudah habis bereaksi dengan AgNO3, sementara jumlah
AgNO3 masih ada, maka AgNO3 kemudian bereaksi dengan indikator K2CrO4 membentuk
endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah keruh. Endapan tersebut adalah endapan AgCl.
Setelah semua ion Cl- mengendap dengan sempurna, kelebihan 1-2 tetes larutan AgNO3 akan
bereaksi dengan ion kromat membentuk endapan perak kromat yang berwarna merah
(Underwood dan Day,1992), Diperoleh hasil normalitas AgNO3 yakni 0,018 N. Hasil
pembakuan berbeda dari teoritis yangs seharusnya (AgNO3 0,02N). Berkurangnya konsentrasi
AgNO3 dalam larutan dapat disebabkan karena adanya penyimpangan saat penimbangan atau
pembuatan larutan (Kuntari et al,2018).
NaCl mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam etanol air mendidih; larut
dalam gliserin; sukar larut dalam etanol (Depkes RI,2014). Dalam praktikum, sampel
dilarutkan dalam air panas mendidih agar NaCl dalam sampel makanan lebih mudah larut
(Depkes RI,2014).Penyaringan dalam praktikum berfungsi untuk memisahkan padatan
sampel.Kadar NaCl mengandung 95-105%, hasil percobaan menunjukan rata-rata kadar NaCl
94,286%. Hasil tidak sesuai karena normalitas AgNO3 tidak sesuai dengan normalitas teoritik
AgNO3 (Kuntari et al,2018).
E. Kesimpulan
Penentuan kadar NaCl dalam praktikum ini dilakukan dengan metode titrasi
argentometri. Metode argentometri, AgNO3 sebagai larutan titran dan K2CrO4 sebagai
indicator. Diperoleh hasil kadar rata-rata NaCl dalam makanan ringan Tao Kae Noi
adalah 94,286%. Kadar ini tidak sesuai karena terdapat kesalahan dalam pembakuan
AgNO3 yang disebabkan penyimpangan saat penimbangan atau pembuatan larutan.

F. Referensi
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2014. Farmakope Indonesia jilid V. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Gandjar, G.H., dan Rohman, A., 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Kuntari.,Toni Aprianto., Baruji. ,Rani Hadiyati Noor. 2018. Validasi Metode
Penentuana Amonium Klorida Dalam Obat Batuk Hitam Secara Titrimetri.
Ind.J.Chem.Anal. Vol 01(01) : 35-41
Underwood, A.L dan Day, R.A. 1992. Analisa Kimia Kuantitatif (Edisi Kelima).
Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai