Anda di halaman 1dari 8

Jurnal String Vol. 2 No.

2 Desember 2017 p-ISSN: 2527 - 9661


e-ISSN: 2549 - 2837

PENGARUH ERGONOMI DAN ANTROPOMETRI BAGI USER


GUDANG BAHAN PT.MI GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS
SERTA KUALITAS KERJA
Heri Satria Setiawan
Program Studi Informatika, Universitas Indraprasta PGRI
heri.satria71@yahoo.com

Abstrak
Faktor kenyamanan kerja dalam pekerjaan mempunyai pengaruh yang nyata dalam hal peningkatan
efisiensi dan efektifitas kerja dimana peralatan dan teknologi merupakan salah satu penunjang dalam
meningkatkan produktifitas pekerjaan di suatu perusahaan. Di bagian bahan seat PT.MI, para user
operator selain menginput data di komputer, membuat RF(Receiving Form) juga menerima barang,
meletakan barang serta mengatur pengaturan di gudang bahan, akan berdampak negatif berupa
kecelakaan kerja dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Berdasarkan pengamatan dan
kuesioner yang diberikan ke operator komputer gudang, ditemukan beberapa masalah yang dapat
membuat bekerja dengan tidak nyaman dan tidak natural sehingga produktivitas kerja tidak optimal.
Oleh karena itu dilakukan perbaikan rancangan stasiun kerja dengan memperhatikan faktor manusia
dan mesin. Antisipasi dilakukan dengan penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan
kerja dimana pendekatan ini dikenal dengan nama ergonomi. Ergonomi memiliki arti penting bagi
pekerja namun sering kali perusahaan mengesampingkan aspek ergonomi bagi pekerjanya. Kondisi
kerja yang tidak memperhatikan kenyamanan, kepuasan, keselamatan dan kesehatan kerja tentunya
berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Rancangan baru dilakukan dengan mengubah kondisi
tempat bekerja. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kondisi kerja baru ini
lebih baik dari pada kondisi kerja sebelum redesain, misalnya ukuran fasilitas kerja yang telah
disesuaikan dengan antropometri, adanya kursi kerja, meja kerja dan komputer yang ergonomi,
penurunan tingkat keluhan rasa sakit pada saat bekerja, pengeluaran energi rata-rata sesudah
redesain sudah lebih kecil dari sebelum redesain, Diharapkan pekerja merasa aman dan nyaman
serta dapat meningkatkan produktivitas pekerja secara efisien & efektif.
Kata Kunci : ergonomi, antropometri, produktifitas

Abstract
The Job comfort in a work is a factor having a decisive influence on the increase of efficiency and
effectiveness of work in which the equipment and technology are some of supporting facilities in
improving the productivity of work in a company. Besides inputting data into computers, user
operators in PT.MI seat material division also make RF (Receiving Form), receive goods, put goods
and make the settings in the material warehouse, bringing about negative effects such as work
accidents and occupational diseases. Based on observations and questionnaires distributed to
computer warehouse operators, there are some problems creating uncomfortable and unnatural
working condition that lead to less optimal work productivity. Therefore, it is necessary to improve the
work station design by considering human and machine factors. It is then anticipated by making an
adjustment between worker, work process and work environment. It is an approach known as
ergonomics. Despite its importance to the workers, the company often puts aside the ergonomics
aspects for its workers. Working condition not paying attention to the job comfort, satisfaction, safety
and health will certainly affect the work productivity. The new design is made by changing the
condition of the workplace. The analysis results show the new working condition is better than that of
before the redesigning, as seen in the size of work facilities adapted to anthropometry, the
procurement of work chairs, desks and ergonomic computers, the decrease of the level of pain
complaints at work, the average energy consumption that has been smaller after the redesigning. It is
expected that workers can feel safe and comfortable and improve their productivity efficiently and
effectively.
Key Words : Ergonomics, Anthropometry, productivity

161 Heri Satria Setiawan, Pengaruh Ergonomi dan ...


Jurnal String Vol. 2 No.2 Desember 2017 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

1. PENDAHULUAN pengguna yang bekerja tidak dalam posisi


Teknologi Informasi telah berkembang tubuh dan sikap kerja yang ideal.
menjadi alat bantu manusia dalam Dalam kegiatan suatu perusahaan, kajian
melaksanakan aktifitas dalam suatu tentang produktivitas umumnya selalu
perusahaan, guna bersaing dalam pasar, dikaitkan hanya pada masalah teknologi
industri, transformasi organisasi, produksi, metode kerja dan masalah
peningkatan jaringan bisnis, dan yang tak ekonomi, padahal di samping hal tersebut
terlupakan juga sebagai alat untuk yang tidak kalah pentingnya adalah
mempermudah tugas manusia dimana saat masalah pengembangan sumber daya
ini komputer sudah tidak dapat dilepaskan manusia dimana manusia dianggap sebagai
dari dunia bisnis dan industri modern. asset perusahaan. Disini diperlukan teknik
Manusia berhubungan dengan komputer kegiatan mana yang paling relevan dan
untuk berbagai kepentingan termasuk juga mempunyai potensi yang paling besar
ditemukan dalam penggunaan aplikasi dalam meningkatkan produktivitas. Untuk
rumah tangga sehingga teknologi harusnya memenangkan persaingan diperlukan
membantu manusia dalam menyelesaikan adanya perbaikan sistem kerja [2]. Adapun
suatu tugas bukannya malah membuat hal-hal yang perlu diperbaiki adalah
pemakai menjadi tidak nyaman dalam lingkungan fisik seperti pencahayaan,
bekerja. Ergonomi diharapkan dapat kelembaban dan temperatur, kebisingan,
memberikan peran dan solusi yang dinding serta lantai yang ada di area kerja.
berkaitan dengan permasalahan antara Prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
pemakai dalam menggunakan komputer pun perlu diperbaiki sesuai dengan
dalam lingkungan kerjanya berserta aspek antropometri, gerakan gerakan sesuai
– aspek lainnya yang terkait [1].
dengan standar prinsip ekonomi gerakan.
Selain berguna dalam mempercepat proses Tujuannya untuk memperbaiki sistem kerja
pekerjaan, di sisi lain ada aspek agar lebih baik [6].
membahayakan yang meningkat, yaitu PT.MI merupakan perusahaan yang
faktor kesehatan kerja. Meski kesehatan bergerak dibidang otomotif. Perusahaan ini
dipengaruhi banyak faktor, namun memproduksi seat assy dan interior
pemakaian komputer yang intens menjadi pesanan dari Astra, Indomobil maupun
salah satu faktor penyebab gangguan karoseri. Pesanan yang diterima dibuat
kesehatan. Karakteristik gangguan dengan mengolah bahan baku/bahan
kesehatan yang disebabkan oleh intensitas mentah menjadi barang jadi sesuai
pemakaian komputer yang lama cenderung pesanan. Bahan baku berupa besi, kawat,
pada gangguan atau cidera tingkat rendah foam, leather, cat, dan lain – lain yang di
yang muncul lambat laun setelah proses pasok oleh beberapa vendor. Bahan baku
salah yang lama dan berulang ketika ini diterima di bagian gudang bahan seat
menggunakan komputer. Walaupun dan gudang bahan interior dimana terdapat
muncul secara evolusif, hasil akhir dapat user yang melakukan penginputan data,
berupa gangguan kesehatan yang serius penerimaan barang/masuk gudang,
seperti gangguan saraf, gangguan penerbitan RF dimana selain input data
penglihatan, cidera otot dan pergelangan, mereka juga menerima berkas dan barang,
mengalami stress, dan sebagainya sehingga print, memberikan tanda bukti dan bahkan
kami mengharapkan user menggunakan menerima bahan baku tersebut. Cara kerja
komputer secara ergonomi dengan cara user ini tentunya sangat berpengaruh
nyaman duduk dan bekerja di depan terhadap unsur kesehatan dan keselamatan
komputer. Pada kenyataannya banyak

162 Heri Satria Setiawan, Pengaruh Ergonomi dan ...


Jurnal String Vol. 2 No.2 Desember 2017 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

kerja dan tentunya juga berpengaruh untuk menghemat biaya dalam perusahaan
terhadap tingkat produktifitas. dan meningkatkan pefisiensi dan efektifitas
kerja. Tujuan ergonomi dan K3 hampir
Permasalahan yang dihadapi adalah sistem
sama yaitu untuk menciptakan kesehatan
kerja yang kurang baik.misal cara kerja
dan keselamatan kerja, namun
pengguna berupa gerakan-gerakan kerja
kenyataannya penerapan ergonomi dan K3
tidak memenuhi standar prinsip ekonomi
di perusahaan terutama di perusahaan kecil
gerakan, beban kerja yang berlebih dsb,
dan menengah masih jauh dari yang
lingkungan fisik yang ada seperti
diharapkan. Program-program ergonomi
pencahayaan serta sirkulasi udara yang
dan K3 sering menempati prioritas yang
kurang di ruangan gudang, lembab,
rendah dan terakhir bagi manajemen
kebisingan dan lantai gudang yang licin,
perusahaan [6].
fasilitas fisik kurang baik, serta sistem
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang Metode ergonomik meliputi diagnosis,
kurang baik berupa sering terjadinya dapat dilakukan melalui wawancara
kecelakaan kerja, upaya pencegahan dan dengan pekerja, inspeksi tempat kerja,
upaya penanggulangan yang dilakukan penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan,
perusahaan belum efektif, Terdapat banyak pengukuran lingkungan kerja. Ada
sekali aspek ergonomi yang dapat beberapa pendekatan seharusnya
mempengaruhi tingkat produktivitas digunakan :
pekerja, seperti Usia, Keterampilan dan a. Wawancara karyawan tentang pekerjaan
Pengalaman Kerja, Cara Kerja, Motivasi yang mereka lakukan, setiap
Kerja, Kelelahan Kerja dll. permasalahan yang mereka punyai, dan
dampaknya terhadap kesehatan,
Adapun tujuan dan manfaat penelitian
keselamatan, dan kinerja
untuk perbaikan kondisi dan lingkungan
b. Penilaian sistem kerja seperti peralatan
kerja di PT.MI guna meningkatkan
yang digunakan, pengaturan kerja,
produktifitas perusahaan, pekerja dapat
kesalahan kerja
bekerja secara efisien dan efektif, tingkat
c. Pengujian insiden kerja menggunakan
kecelakaan kerja yang berkurang, serta
laporan kecelakaan untuk
penerapan 5S sekaligus pembelajaran bagi
mengidentifikasi rincian peristiwa dan
perusahaan maupun akademisi. Penelitian
kemungkinan penyebabnya, absensi
inipun masih membutuhkan masukan dari
ketidakhadiran, tingkat perpindahan
pihak manajemen perusahaan maupun para
staf.
akademisi demi penyempurnaan
selanjutnya. Juga dengan memperhatikan posisi cara
kerja user, ada yang saat telpon dijepit
2. METODE PENELITIAN dileher, kelamaan input data, merokok
sambil bekerja, kipas angin mengarah
Objek dari penelitian ini adalah langsung ke pekerja dll. Perangkat kerja
user/operator komputer di gudang bahan yang dapat disetel sesuai postur orang
baku PT.MI. Penelitian ini dilakukan Indonesia seperti kursi setel, meja dll.
mengingat aspek ergonomik merupakan Treathment, dapat dilakukan dengan cara
salah satu aspek yang menunjang untuk perubahan posisi meubel, letak
menciptakan kesehatan dan keselamatan pencahayaan dan sistem sirkulasi udara
kerja yang baik di lingkungan perusahaan yang baik. Follow up, dilakukan dengan
guna meningkatkan produktifias. Salah menanyakan kenyamanan, sifat kerja,
satu cara untuk meningkatkan produktifitas keletihan, sakit akibat posisi kerja, tingkat
yaitu melalui ergonomi, berfungsi pula stress. Untuk fasilitas fisik yang diamati

163 Heri Satria Setiawan, Pengaruh Ergonomi dan ...


Jurnal String Vol. 2 No.2 Desember 2017 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

meliputi kursi, meja, rak, perangkat tentram dan menyenangkan, manusia


komputer. Selanjutnya dilakukan analisis sebagai pekerja akan mencapai
terhadap lingkungan fisik ( temperatur dan produktivitas yang tinggi serta dapat
kelembaban, pencahayaan, tingkat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
kebisingan). Berdasarkan uraian tersebut, maka kami
menerapkan ergonomi dengan analisis
Tahapan Penelitian
ergonomi terhadap stasiun kerja dengan
Tahap 1. Melakukan diagnosis dengan
antropometri orang Indonesia pada
mengobservasi langsung terhadap
umumnya serta cara kerja/sikap kerja, agar
penerapan aspek ergonomi di lingkungan
operator bisa bekerja dengan efektif,
kerja PT.MI. Pengumpulan data dilakukan
nyaman, aman, sehat dan efisien.
secara langsung pada stasiun kerja yaitu
Tahap 4. Melakukan wawancara dan
gudang bahan untuk mengetahui kondisi
penyebaran kuesioner, sebelum dan
kerja, dilakukan pengambilan gambar
sesudah perubahan. Follow Up dilakukan
terhadap stasiun kerja, pengambilan /
dengan cara menanyakan kenyamanan,
pengumpulan ukuran stasiun kerja, dimensi
bagian badan yang sakit, nyeri bahu dan
tubuh manusia, catatan kecelakaan kerja,
siku, keletihan, sakit kepala dan lain-lain
hasil target kerja.
setelah dilakukan perubahan posisi meubel,
Tahap 2. Pada tahap ini dilakukan proses
membeli furniture yang sesuai dengan
wawancara kepada pekerja untuk
dimensi fisik pekerja, letak pencahayaan
menyelesaikan masalah terkait dengan
atau jendela yang sesuai. Bagian untuk
ergonomi. Pengumpulan data ialah dengan
pencahayaan dan sirkulasi udara
cara wawancara terhadap pekerja baik itu
setidaknya 1/6 dari dinding ruangan.
pekerja di gudang bahan seat maupun di
Perbaikan dilakukan secara terus menerus
gudang bahan interior atas keluhan-
demi meningkatkan kualitas kerja dan
keluhan mereka terhadap kondisi fisik
tingkat kesehatan terhadap karyawan.
lingkungan kerja khususnya serta observasi
langsung Langkah-langkah yang dilakukan
adalah: 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Variabel penelitian dalam penelitian ini
a. Identifikasi keluhan.
adalah variabel bebas dan terikat. Variabel
Pada tahap ini karyawan yang bekerja di
gudang diwawancarai mengenai bebas bertindak sebagai masukan
penelitian yaitu perbaikan sistem kerja.
keluhan yang dirasakan terhadap
Sedangkan variabel terikat adalah
kondisi sistem kerja terkait dengan
efektivitas kerja dan produktivitas
aspek ergonomi.
karyawan yang bertindak sebagai keluaran
b. Rancangan perbaikan.
yang diukur. Hasil masukan dari lapangan
Pada tahap ini karyawan dimintai
diperoleh tataletak ruang kerja, perangkat
tanggapan untuk menentukan desain
kerja serta cara kerja yang kurang baik
perbaikan mengenai tata ulang sistem.
sehingga mempengaruhi kenyamanan
c. Menerapkan rancangan perbaikan.
dalam bekerja.
Pada langkah ini dilakukan penerapan
rancangan perbaikan yang telah Dalam perancangan stasiun kerja, aspek
disetujui oleh pihak yang terkait. awal yang harus diperhatikan adalah yang
Tahap 3. Melakukan perbaikan (treatment) menyangkut perbaikan-perbaikan metode
Obyek penelitian ini akan dilakukan atau cara kerja dengan menekankan pada
perancangan ulang (redesign) stasiun kerja prinsip-prinsip ekonomi gerakan dengan
dengan kondisi yang dapat menunjang tujuan pokoknya adalah meningkatkan
peningkatan kerja dari operatornya. Karena efisiensi dan produktivitas kerja. Aspek
dengan kondisi kerja aman, nyaman, kedua yang menjadi pertimbangan adalah

164 Heri Satria Setiawan, Pengaruh Ergonomi dan ...


Jurnal String Vol. 2 No.2 Desember 2017 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

kebutuhan akan data yang menyangkut f. Faktor indera terutama pada operatror
dimensi tubuh manusia (anthropometric yang telah berusia diatas 40 tahun, perlu
data). Data antropometri ini terutama kacamata dan pencahayaan yang cukup
sekali akan menunjang didalam proses g. Ketegangan pada otot akibat membantu
perancangan produk dengan tujuan untuk mengangkat barang, keringat, detak
mencari keserasian hubungan antara jantung melebihi normalnya 90-110
produk dan manusia yang memakainya. kali/menit.
Aspek ketiga yang perlu dipertimbangkan h. Seragam kerja para karyawan.
berikutnya adalah berkaitan dengan i. Konsumsi energi yang berlebihan dll.
pengaturan tata letak fasilitas kerja yang Secara umum lingkungan fisik terbagi
diperlukan dalam suatu kegiatan [3]. dalam dua kategori, yaitu lingkungan yang
Pengaturan fasilitas kerja pada prinsipnya langsung berhubungan dengan pekerja
bertujuan untuk mencari gerakan-gerakan tersebut seperti stasiun kerja, kursi, meja
kerja yang efisien. Dalam perancangan dsb. Kedua, lingkungan perantara atau
atau redesain stasiun kerja itu sendiri harus lingkungan umum contohnya sirkulasi
diperhatikan peranan dan fungsi pokok dari udara, temperatur, kelembaban,
komponen-komponen sistem kerja yang pencahayan, kebisingan, getaran mekanis,
terlibat yaitu manusia, mesin/peralatan dan bau-bauan bahan kimia dll.
lingkungan fisik kerja [4]. Aspek
berikutnya berhubungan dengan masalah Fasilitas fisik di gudang mencakup:
keselamatan dan kesehatan kerja. a. Penempatan layar yang kurang baik, ada
hubungan dan perilaku manusia, yang terlalu tinggi, terlalu rendah, jauh
pengukuran waktu kerja, tingkat stres dan dari jangkauan tangan pekerja. Layar
maintanability akan berkepentingan silau akibat pantulan lampu dan cahaya
dengan memperbaiki motivasi dan dari jendela. Perangkat Keras, layar
performan kerja. monitor masih berupa tabung CRT tidak
cocok untuk tugas atau orang yang
Yang dianalisa adalah : menggunakannya sehingga
a. Beban kerja dan tuntutan pekerjaan. menyebabkan bahaya radiasi.
Hasilnya operator komputer selain b. Mouse kadang tertutup oleh tumpukan
bertugas sebagai data entry, juga berkas - berkas dan kabel mouse yang
membuat RF, menerima barang sering nyangkut map yang berantakan.
b. Peralatan yang digunakan kurang c. Pesawat telephone yang digantung di
memadai seperti layar monitor CRT, dinding
saklar listrik yg dipakai beramai-ramai d. Kursi yang tidak memberikan
peralatan lain, printer yang letaknya kenyamanan bagi pekerja karena
terlalu tinggi yaitu di rak. banyak yang sudah rusak.
c. Lingkungan fisik (Suhu, kelembaban, e. Meja yang digunakan berukuran
pencahayaan, kebisingan, getaran) dan panjang 150 cm, lebar 60 cm, tinggi 95
lingkungan sosial (seperti kerjasama tim cm. Sempit.
dan manajemen yang mendukung). f. Rak, panjang 150 cm, lebar 50 cm,
d. Terdapat pekerja dengan ukuran dan tinggi 250 cm. Rak penuh bahkan
bentuk tubuh yang tidak standar sampai atas rak.
sehingga perlu penanganan khusus g. Suara kipas angin
e. Postur tubuh saat bekerja yang h. Terdapat rak kabinet yang berkarat.
terkadang menginput data komputer i. Tidak cukup ruang lega untuk bekerja.
sambil berdiri

165 Heri Satria Setiawan, Pengaruh Ergonomi dan ...


Jurnal String Vol. 2 No.2 Desember 2017 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

j. Tidak cukup waktu untuk beristirahat b. Pencahayaan


atau perubahan-perubahan dari Pada pagi hari berkisar antara 61- 75
aktivitas. lux. Siang hari berkisar antara 63-75 lux
k. Tugas atau pekerjaan dilaksanakan di dan pada sore hari berkisar antara 65-75
bawah tekanan waktu dan terlalu lux. Kurang terang (Ideal 300-500 lux)
sedikit waktu untuk beristirahat. c. Kebisingan, kegaduhan
Pekerjaan input data dilakukan saat Pada pagi hari berkisar antara 56-60 dB.
lembur dikarenakan membantu rekan Siang hari berkisar antara 60-66 dB dan
kerja bagian gudang yang kewalahan. pada sore hari berkisar antara 56-62
dB.Bising (tenang 40dB)
Hasil pengukuran lingkungan fisik gudang
d. Kadang terjadi getaran karena terletak
bahan seat assy:
dekat ruang produksi.
a. Temperatur suhu dan kelembaban
Pada pagi hari berkisar antara 26ºC – Kebiasaan dalam bekerja
28ºC . Siang siang hari berkisar antara a. Masih banyak pengguna komputer yang
30ºC – 32.5ºC dan pada sore hari bekerja dengan posisi yang tidak benar.
berkisar antara 28ºC. – 30ºC. Panas b. Pengaturan hari kerja, jam kerja yang
(ideal 24-27ºC). Kualitas udara kurang kurang baik.
baik. Kelembaban pada pagi hari c. Waktu pemulihan yang tidak cukup
berkisar antara 32% – 33 %. Siang hari antara shift.
berkisar antara 33% -34 % dan pada d. Penjadwalan shift yang kurang sesuai.
sore hari berkisar antara 33-36 %. e. Karyawan bekerja melebihi jam kerja
Kering (Ideal 60-70%) normal.
b. Pencahayaan f. Kemampuan mental, beban kerja
Pada pagi hari berkisar antara 78- 85 berlebih.
lux. Siang hari berkisar antara 85-99 lux g. Ada seseorang yang mudah marah,
dan pada sore hari berkisar antara 75-90 tersinggung.
lux. Kurang terang (Ideal 300-500 lux) h. Ada beberapa PHL (Pekerja Harian
c. Kebisingan, gangguan suara Lepas) yang belum ahli dalam
Pada pagi hari berkisar antara 68-72 dB. pekerjaannya, pengetahuan penggunaan
Siang hari berkisar antara 70-72 dB dan komputer yang masih minim.
pada sore hari berkisar antara 71-73 dB. Secara ideal perancangan stasiun kerja
Bising (tenang 40 dB) haruslah disesuaikan peranan dan fungsi
d. Ruang kerja yang kotor, banyak pokok dari komponen-komponen sistem
sampah. kerja yang terlibat yaitu manusia,
Hasil pegukuran lingkungan fisik untuk komputer/peralatan dan lingkungan fisik
gudang bahan interior: kerja. Peranan manusia dalam hal ini akan
a. Temperatur suhu dan kelembaban didasarkan pada kemampuan dan
Pada pagi hari berkisar antara 26ºC – keterbatasannya terutama yang berkaitan
27ºC. Siang siang hari berkisar antara dengan aspek pengamatan, kognitif, fisik
30ºC – 31.5ºC dan pada sore hari ataupun psikologisnya. Demikian juga
berkisar antara 27ºC – 29ºC. Panas peranan atau fungsi komputer/peralatan
(Ideal 24-27ºC). Polusi. Kelembaban seharusnya ikut menunjang manusia
pada pagi hari berkisar antara 27% – 34 (operator) dalam melaksanakan tugas yang
%. Siang hari berkisar antara 27% - 34 ditentukan. Dalam kaitannya dengan
% dan pada sore hari berkisar antara 31 lingkungan fisik kerja seringkali dijumpai
% - 34 %. Kering (Ideal 60-70%). bahwa perencana sistem kerja justru lebih
memperhatikan komputer/peralatan yang

166 Heri Satria Setiawan, Pengaruh Ergonomi dan ...


Jurnal String Vol. 2 No.2 Desember 2017 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

harus lebih dilindungi dari pada melihat a. Pencahayaan


kepentingan manusia-pekerjanya [7]. Dari kondisi pencahayaan yang ada
,pencahayaan kurang optimal perlu
Berkaitan dengan perancangan
tambahan neon, gunakan cahaya tidak
areal/stasiun kerja dalam industri, maka
langsung (300 – 500 lux).
ada beberapa aspek ergonomis yang harus
b. Kelembaban
dipertimbangkan sebagai berikut :
Kelembaban yang ada bersifat kering
a. Sikap dan posisi kerja.
sehingga perlu diusulkan adanya
b. Antropometri dan dimensi ruang kerja.
humidifier yang digunakan untuk
c.Efisiensi ekonomi gerakan dan
menjaga kelembapan suhu. Perlu dibuka
pengaturan fasilitas kerja.
jendela dan pintu.
Berdasarkan hasil analisis diketahui ada c. Kebisingan
hal-hal yang tidak ergonomis. Para Pasang peredam dan jauhi dari pusat
operator dalam melakukan pekerjaannya, kebisingan
posisi kerja mereka tidak sesuai dengan d. Dinding Produksi
prinsip-prinsip ergonomi yaitu terlalu Kondisi dinding sudah pudar sehingga
membungkuk, jangkauan tangan yang perlu diusulkan untuk pengecatan ulang
tidak normal, perangkat komputer yang warna terang
tidak bekerja dengan baik, tombol e. Lantai
keyboard copot, kondisi meja dan bangku Lantai dicat dengan cat minyak
yang tidak ergonomis. Sehingga dari posisi sehingga agak licin, perlu perhatian bagi
kerja operator tersebut dapat pekerja agar tidak terpeleset.
mengakibatkan timbulnya berbagai f. Atap Ruangan Produksi
permasalahan yaitu kelelahan dan rasa Ketinggian atap ruangan produksi di
nyeri pada punggung akibat dari duduk perusahaan yaitu 4 m. dan kotor. Untuk
yang tidak ergonomis tersebut, timbulnya itu perlu dilakukan pembersihan dan
rasa nyeri pada bahu dan kaki akibat penambahan exhaust fan agar lebih
ketidak sesuaian antara pekerja dan adem.
lingkungan kerjanya. Kondisi yang tidak g. Perbaikan grounding
dikehendaki misalnya menyangkut tangan h. Perlu Ruang khusus penyimpanan bahan
yang melebihi tinggi siku, terlalu kimia berbahaya
rendahnya kursi, posisi membungkuk, i. Perbaikan sarana dan prasarana seperti
jarak jangkauan yang terlalu jauh atau perbaikan kursi, perangkat komputer
terlalu dekat, kondisi seperti ini akan
berpengaruh pada pekerja misalnya rasa Saran kepada pihak perusahaan yaitu
nyeri pada punggung, rasa nyeri pada sebagai berikut :
lengan, untuk mengetahui hal tersebut Karena lingkungan fisik dari perusahaan
dilakukan analisa physiological ini bermasalah terhadap pencahayaan,
performance. Untuk memperoleh kelembapan, ventilasi, kebisingan, warna
kesesuaian antara stasiun kerja dengan dinding produksi,lantai produksi dan atap
segmen tubuh penggunanya maka produksi sebaiknya perusahaan menambah
dilakukan perancangan ulang terhadap jumlah lampu, ganti bohlam dengan
dimensi stasiun kerja yang tidak ergonomis neon/LED, menambah humidifier pada
tersebut. lingkungan produksi, menambah exhaust
Keadaan lingkungan fisik yang disarankan fan, melakukan pengecatan pada dinding
yang mencakup: produksi, mengganti atap produksi yang
sudah kotor, arah kipas angin jangan ke
pekerja.

167 Heri Satria Setiawan, Pengaruh Ergonomi dan ...


Jurnal String Vol. 2 No.2 Desember 2017 p-ISSN: 2527 - 9661
e-ISSN: 2549 - 2837

Menyediakan kursi ergonomi yang kerja serta jarak bebas antar peralatan yang
tingginya bisa disesuaikan, memindahkan ditetapkan. Ergonomi yang bersasaran
benda-benda yang berada dibawah meja akhir efisiensi dan keserasian kerja
untuk menciptakan ruang yang cukup memiliki arti penting bagi tenaga kerja,
untuk kaki. baik sebagai subyek maupun obyek.
Memberikan seragam kerja karyawan
dengan bahan yang nyaman. Saran
Membatasi jam lembur dan merubah pola Manajemen harus memperhatikan
kerja bergilir. pendekatan desain melalui penelaahan
Sistem kesehatan dan keselamatan kerja standar dan aturan ergonomi serta terus
pada perusahaan ini belum baik, terlihat memantau perkembangan yang ada.
dari banyak kecelakaan kerja yang Kepada para pekerja hendaknya
ada,upaya pencegahan dan memperhatikan posisi tubuh saat bekerja
penanggulangan perusahaan yang masih agar tidak terjadi cedera yang berdampak
belum efektif. Perlu peningkatan K3, buruk bagi kesehatan nantinya, pakai
pemakaian masker bila polusi, earpug jika masker dan earplug. Perlu dilakukan
bising. penyuluhan kepada pekerja mengenai
Pastikan bahwa segala perubahan bahaya yang timbul akibat posisi yang
dievaluasi dengan baik oleh para pekerja salah saat bekerja.
yang melakukan pekerjaannya. Berhati-
hatilah bahwa sebuah perubahan untuk DAFTAR PUSTAKA
memecahkan sebuah masalah tidak [1] Nurmianto, Eko. Ergonomi Konsep
diciptakan untuk menimbulkan masalah Dasar dan Aplikasinya. Edisi Pertama.
baru. Jakarta: Guna Widya. 2003.
Cara berkomputer yang baik dengan [2] Manuaba A. Pengaruh Ergonomi
mengurangi kemungkinan kelelahan dan Terhadap Produktifitas. Bunga
ketidaknyamanan yaitu dengan mengikuti Rampai Ergonomi Vol 1. Denpasar:
aturan 20/20 yaitu setiap 20 menit bekerja, PS Ergonomi Fisiologi Kerja
break selama 20 detik dan alihkan Universitas Udayana. 1992.
padangan ke jarak jauh. Jangan lupa sering [3] Purnomo, H. Antropometri dan
kedipkan mata saat memandang komputer. Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Atur meja bagaimana perangkat digunakan 2012.
dengan mempertimbangkan bagaimana [4] Santoso, Gempur. Ergonomi Manusia,
perangkat digunakan, atur pencahayaan. Peralatan dan Lingkungan. Jakarta:
Gunakanlah prinsip-prinsip menggunakan Prestasi Pustaka. 2004.
komputer secara sehat, baik dan benar. [5] Suma’mur. Ergonomi Untuk
Produktivitas Kerja. Jakarta : PT
4. SIMPULAN Temprint. 1989.
Simpulan [6] Tarwaka, Solichul H, A. Bakri dan
Telah diperbaiki tata letak ruang kerja Sudiajeng,. Ergonomi untuk
yang sesuai dengan ilmu ergonomi. Ruang Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
kerja dimaksud harus memberi Produktifitas. Surabaya: UNISBA
kenyamanan pada para pekerjanya. Hal ini PRESS. 2004.
dapat dicapai antara lain dengan [7] Tim Ergoinstitute. Kisah Sukses
memperhatikan tata letak ruang kerja Penerapan Ergonomi. Bandung: Ergo
tersebut dalam melaksanakan tugasnya News. Edisi 3. Juni 2008.
berdasarkan ukuran dimensi
peralatan/perlengkapan, dimensi ruang

168 Heri Satria Setiawan, Pengaruh Ergonomi dan ...

Anda mungkin juga menyukai