Alasan yang beragam tersebut juga diimbangi dengan faktor pendidikan yang tidak
merata. Banyak diantara penduduk pendatang yang tiba di kota hanya berbekal ijazah Sekolah
Menengah Atas yang pasti kalah bersaing dengan mereka yang telah lulus di tahap Strata 1.
Tidak hanya masalah pendidikan, beberapa faktor seperti nepotisme jabatan juga masih
menjadi kerikil bagi pengangguran saat melamar suatu pekerjaan. Perusahaan atau instansi
lebih tertarik mempekerjakan mereka yang sudah berpengalaman atau mereka yang punya
koneksi orang dalam. Hasilnya, hanya sebagian dari penduduk pendatang yang bisa masuk
kriteria perusahaan atua instansi tersebut.
Hal yang demikian ini agaknya menjadi permasalahan bagi pemerintah pusat untuk
menyediakan semakin banyak lapangan pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan masing-
masing. Selain itu, mengadakan seleksi sesuai kemampuan untuk mengurangi adanya
nepotisme di kalangan instansi akan lebih menguntungkan bagi pengangguran yang sudah
mencoba mengadu nasibnya di kota-kota besar.