Anda di halaman 1dari 5

1.

Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)

Aktivitas : Antioksidan
Mekanisme : Memperbaiki kerusakan pada nukleotida yang disebabkan
oleh oksidasi atau teroksidasi.
Metode :
a. Ekstraksi dan Fraksinasi
Ekstraksi bertingkat dilakukan untuk mendapatkan ekstrak atau
komponen dari serbuk 50 g kering udara dengan menggunakan
beberapa pelarut, yaitu n-heksana, etil asetat metanol, dan air/aquades.
Tiap ekstraksi dilakukan secara refluks selama 6 jam dengan volume
pelarut ±150 ml. Filtrat hasil penyaringan dari tiap ekstraksi
dipekatkan dengan sehingga diperoleh padatan ekstrak untuk
menghitung kadar ekstraktifnya berbasis serbuk kering oven.
b. Penentuan Aktivitas Antioksidan dengan DPPH
Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) radical scavenging
assay dilakukan mengacu Gao, et al. (2006). Sebanyak 0,1 ml larutan
metanol dari ekstrak pada konsentrasi 100, 50, dan 25 ppm
ditambahkan pada 5 ml larutan metanol radikal bebas DPPH. Larutan
tersebut dicampur dengan cara dikocok dan disimpan dalam tempat
gelap pada kondisi ambien selama 30 menit. Blanko larutan dengan
perlakuan sama seperti di atas tetapi tanpa ekstrak atau metanol saja.
Absorbansi diukur pada 512 nm.
c. Perlakuan Hewan Uji
Rayap kayu kering (Cryptotermes cynocephalus Light) untuk
pengujian diambil dari koloni rayap yang diisolasi dengan kayu ganitri
selama kurang lebih 1-2 minggu dengan kisaran suhu sebesar 27oC.
Ekstrak disiapkan masing-masing filtrat sebanyak 3; 6; dan 9,2 mg
yang dihitung dari 2,5; 5,0; dan 7,5% dari berat piringan kertas
selulosa/paper disc (ADVANTEC, diameter 8 mm). Ekstrak terlarut
dalam Paper disc dengan micropipet masing-masing 3 ulangan. Paper
disc yang telah diberi larutan didiamkan dalam suhu ruangan untuk
melepaskan MeOH lalu ditimbang kembali untuk mengetahui berat
selulosa beserta komponen kimia yang terserap. Kontrol positif yang
digunakan adalah tektokinon komersial dengan konsentrasi 2,5% dari
berat paper disc sedangkan kontrol negatif berupa pelarut MeOH saja.
Selanjutnya, pengumpanan ini dilakukan dengan cara memasukkan
paper disc dan 20 rayap kayu kering ke dalam botol kaca. Contoh uji
diletakkan dalam ruangan yang sejuk dan gelap. Kematian/mortalitas
rayap diamati setiap hari selama 14 hari. Rayap yang sudah mati
diambil agar tidak dimakan oleh rayap yang lain. Selanjutnya dihitung
penurunan berat dari paper disc dan mortalitas rayap secara
keseluruhan.

d. Analisis Data
Menggunakan Kromatografi Gas.
Hasil :
(Iflahah et al, 2016)
2. Daun Bawang Mekah (Eleutherine americana Merr.)
Aktivitas : Antioksidan
Mekanisme : Mengatasi kerusakan oksidatif akibat radikal bebas dan juga
dapat meredam radikal bebas.
Metode :
a. Pembuatan ekstrak
Daun tapak dara dalam 1 kg di rendam dengan etanol 96% kemudian
dikeringkan, setelah itu di evap dengan pelarut etanol 96% selama 6
jam, setelah dapat ekstrak kental, dilakukan pengenceran dengan
penambahan aquades dengan konsentrasi 6.25%, 12.5%, 50%, 100%
b. Fraksinasi
Ambil bagian yang terlarut dalam etanol.
c. Pengujian Aktivitas Antiokisdan Perlakuan Hewan
Seluruh tikus Wistar diadaptasikan selama tujuh hari. Hari kedelapan
tikus diberi paparan asap rokok setiap harinya selama 14 hari. Proses
pemaparan dilakukan dalam smoking chamber. Satu jam setelah
pemaparan asap rokok, tikus diberi ekstrak etanol sesuai variasi dosis.
Seluruh hewan percobaan diadaptasikan selama tujuh hari. Tikus yang
diadaptasi akan diberikan makan dan minum secukupnya. Kemudian
hewan percobaan dipilih secara acak dibagi menjadi enam kelompok.
Kelompok A merupakan kelompok normal tanpa paparan asap rokok
dan hanya diberi suspensi CMC 1% Kelompok B adalah kelompok
kontrol negatif yang hanya diberikan paparan asap rokok dan suspensi
CMC 1%. Kelompok C, D dan E adalah kelompok perlakuan yang
diberikan paparan asap rokok dan ektrak etanol daun bawang mekah
dengan dosis 45, 90 dan 180 mg/kg BB. Kelompok F adalah kelompok
kontrol postif yang diberikan paparan asap rokok dan vitamin E dosis
18mg/kg BB.
d. Pengamatan Histologi Paru
Preparat diamati dibawah mikroskop dalam 5 lapangan pandang, yaitu
pada keempat sudut dan bagian tengah preparat, dengan perbesaran
100x dan 400x. Sasaran yang dibaca adalah persentase pelebaran
lumen alveolus, penebalan dinding alveolus, infiltrasi sel radang.
Hasil :

(Pratiwi et al, 2013)

Daftar Pustaka

 Iflahah, M. A., Puspawati, N. M., dan Suwanii, N. M. 2016. AKTIVITAS


ANTIOKSIDAN BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) DALAM
MENURUNKAN KADAR 8-HIDROKSI-2’-DEOKSIGUANOSIN
DALAM URIN TIKUS SETELAH TERPAPAR ETANOL. Indonesian E-
Journal of Applied Chemistry. 4(2)
 Pratiwi, D., Wahdaningsih, S., dan Isnandar. 2013. Trad. Med. J. 18(1):9-
16

Anda mungkin juga menyukai