Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan
Berkat-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Manajemen Strategi
satu tugas mata kuliah Kewirausahaan. Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................................10
B. Saran .................................................................................................................10
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum
(elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-perusahaan di
dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan
tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan
eksternal adalah analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan
lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal
mencangkup empat langkah yang pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.
Lingkungan umum mencangkup lima segmen yaitu demografi, ekonomi, politik atau
hukum, social, budaya dan teknologi. Masing-masing bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mempelajari relevansi strategis dari perubahan dan kecendurungan yang ada. Kecendurungan
kearah globalisasi membuat hal ini menjadi kompleks dan batasanya lebih luas. Apabila
dibandingkan dengan lingkungan umum, lingkungan industry memiliki efek yang lebih
langsung pada usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis
.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
PERUSAHAAN
C. Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Eksternal
1. Defenisi Lingkungan Eksternal
Lingkungan adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu peristiwa yang
saling berhubungan dimana organisasi mempunyai atau tidak mempunyai kemampuan untuk
mengendalikannya, adapun definisi lainnya mengatakan Lingkungan diartikan menjadi segala
sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Sedangkan Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan
organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan
(threats) yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
1)Scanning
Scanning adalah usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan umum.
Melalui scanning, perusahaan mengidentifikasi sinyal-sinyal awal perubahan yang mungkin
terjadi dalam lingkungan umum dan mendeteksi setiap perubahan yang sedang terjadi.
Dengan scanning, analis secara khusus berhubungan dengan informasi dan data yang tidak
jelas, tidak lengkap dan tidak berkaitan satu sama lain.
2)Monitoring
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan lingkungan untuk
melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang berkembang. Hal penting untuk
suksesnya suatu monitoring adalah kemampuan untuk mendeteksi arti dari setiap kejadian
lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal dengan pendidikan dapat
diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan Negara bagian untuk lembaga pendidikan,
perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah menengah, atau perubahan isi kurikulum
sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan menentukan apakah peristiwa yang berbeda ini
menggambarkan suatu kecendurngan dalam pendidikan, dan jika memang demikian, apakah
data informasi lainnya harus dipelajari untuk memantau kecendurangan tersebut.
3)Forecasting
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkungan
umum pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis mengembangkan
proyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahan dan
kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring. Sebagai contoh, analis dapat
memperkirakan waktu yang dibutuhkan suatu teknologi baru utnuk mencapi pasar. Atau
mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan perusahaan yang berbeda
dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi angkatan kerja, atau berapa lama waktu
yang diperlukan bagi perubahan dalam kebijakan perpajakan pemerintah untuk
mempengaruhi pola konsumsi pelanggang.
4)Assessing
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahan
lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan. Melalui
scanning, monitoring dan forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum. Selangkah
lebih maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan implikasi dari pengertian itu
terhadap organisasi, tanpa assessment, analis akan mendapatkan data yang menarik, tanpa
mengetahui relevansinya.
C. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal
Mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat mempengaruhi suatu industry
dan perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-elemen ini dikelompokkan ke dalam
segmen lingkungan (environmental segments), yang terdiri dari segmen-segmen demografi,
ekonomi, politik atau hukum, social-budaya, serta teknologi. Perusahaan tidak dapat
mengendalikan elemen-elemen ini secara langsung, karena tantangan strategisnya adalah
untuk mengerti setiap segemen dan implikasi masing-masing, sehingga strategi yang tepat
dapat dirumuskan dan diterapkan.
Segmen politik/hukum
Hukum anti-trust
Hukum perpajakan
Hukum pelatihan tenaga kerja
Kebijakan dan filosofi
pendidikan
Segmen Sosial Budaya
Wanita dalam angkatan kerja
Variasi dalam angkatan kerja
Perilaku atas kualitas kerja
Pertimbangan mengenai
lingkungan
Dari bagan diatas terlihat bahwa yang tergolong pada factor-faktor lingkungan
eksternal demografis, ekonomi, politik atau hukum, social budaya dan teknologi merupakan
factor-faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi
oprasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai
dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi (perusahaan) tersebut.
1)Segmen Demografis
Struktur Usia, dalam Negara-negara tertentu, seperti Amerika Serikat, usia rata-rata
populasi meningkat. Penyebabnya adalah tingkat kelahiran yang menurun serta bertambahnya
tingkat harapan hidup. Salah satu dampak yang timbul adalah berupa beban tambahan pada
sistem perawatan kesehatan. Dibalik semua ini, perusahaan dapat mengartikannya sebagai
peluang untuk mengembangkan barang dan jasa untuk memenuhi populasi yang semakin
pajang usianya. Distribusi Geografis, selama berpuluh-puluh tahun, Amerika Serikat telah
mengalami pergeseran populasi dari utara dan timur ke barat dan selatan. Demikian juga
kecendurungan perpindahan dari daerah metropolitan ke non-metropolitan terus berlanjut.
Salah satu dampak perubahan ini adalah pada dasar pengenaan pajak pemerintah local
maupun Negara bagian. Komposisi Etnis, dalam populasi suatu Negara akan selalu berubah.
Di Amerika Serikat, komposisi etnis di Negara bagian dan di kota dalam Negara bagian amat
bervariasi. Bagi perusashaan, tantanganya adalah agar waspada dan sensitive atas perubahan
tersebut. Melalui pengamatan yang teliti, perusahaan dapat mengembangkan dan
memasarkan barang atau jasa yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan unik serta
kepentingan kelompok etnis yang berbeda. Distribusi Pendapatan,dengan mengerti
bagaimana pola distribusi pendapatan dalam populasi, perusahan dapat mengetahui besarnya
daya beli dan discretionary income kelompok yang berbeda. Penelitan atas distribusi
pendapatan memberikan gambaran bahwa dengan adanya peningkatan standar hidup, terdapat
perbedaan di dalam dan atarnegara. Yang biasanya menjadi perhatian perusahaan adalah
pendapatan rata-rata masing-masing keluarga dan individu. Dengan memperhatikan angka
ini, perusahaan akan mendapatkan informasi yang relevan. Focus strategis selanjutnya akan
mempertahankan bagaimana pola distribusi pendapatan dalam suatu masyarakat setempat
memaikan peranan penting dalam membangun dan mengoprasikan suatu perushaan kecil
yang sukses.
2)Segmen Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah ekonomi suatu perusahaan beroperasi.
Faktor ekonomi berdampak langsung secara nyata pada berbagai strategi. Karena pola
konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relative berbagai segmen pasar, didalam
perencanaan strategis setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecendrungan ekonomi di
segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya. Misalnya, bila suku bunga naik maka dana
yang diperlukan untuk menambah modal akan lebih mahal atau bahkan tidak tersedia,
penghasilan yang dibelanjakan menurun dan barang yang di beli menurun.
3)Segmen Politik
Faktor-faktor politik mencakup peraturan pemerintah pusat dan daerah serta aktivitas-
aktivitas politik yang dirancang untuk mempengaruhi perilaku bisnis. Para manajer harus
mengabaikan adanya kelompok penekan seperti LSM yang beroperasi dalam kerangka legal
politik untuk mempengaruhi perusahaan agar tidak mengabaikan tanggung jawab sosial
mereka. Faktor politik menetekan parameter legal dan regulasi yang membatasi operasi
perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang
perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah
minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan bunga, batasan administrative dan banyak
lagi tindakan yang di maksud untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum dan
lingkungan
4)Segmen Sosial Budaya
Faktor perubahan sosial yang paling besar dalam tahun-tahun belakangan ini adalah:
a) Masuknya sejumlah besar tenaga wanita dalam pasar tenaga kerja. Ini tidak hanya
mempengaruhi kebijakan penerimaan dan kompensasi dan kemampuan sumber daya dari
perusahaan mereka, ini juga menciptakan atau memperluas secara besar permintaan untuk
serangkaian produk atau jasa luas yang diperlukan, karena absensinya tenaga wanita
tersebut dirumah.
b) Perubahan sosial besar yang kedua telah merupakan kepentingan yang diakselerasi dari
konsumen dan karyawan dalam masalah mutu kehidupan. Mesalnya banyak karyawan
perusahaan yang menuntut seminggu bekerja lima hari, kesempatan untuk pelatihan dan
lain-lain.
5)Segmen Teknologi
Industry adalah kelompok perusahan yang menghasilkan produk yang mirip atau
merupakan pengganti satu sama lain. Dalam hal persaingan, perusahaan-perusahaan ini saling
mempengaruhi. Biasanya, industry terdiri atas berbagai ragam strategi bersaing yang
digunakan perusahaan dalam mengejar daya saing strategis dan profitabilitas tinggi.
Semua organisasi bisnis apa pun bidang utama usahanya, bagaimana pun tujuan dan
berbagai sasaran dirumuskan, filsafat yang dianut, gaya manajerial yang digunakan, proses
yang terjadi, teknologi yang diterapkan dan terlepas dari besarnnya dapat digolongkan pada
dua golongan besar, yaitu organisasi bisnis yang terlibat dalam industry yang menghasilkan
barang dan yang menghasilkan jasa.
Pada umumnya disadari oleh kalangan dunia usaha bahwa terdapat perbedaan dan
persamaan tolok ukur kinerja perusahaan yang menghasilkan barang dan yang menghasilkan
jasa. Perbedaannya pada intinya terletak pada kenyataan bahwa mengukur produktivitas
perusahaan yang menghasilkan barang relative lebih mudah antara lain karena barang-barang
yang dihasilkan dapat diukur sebab ada spesifikasi dan standarnya. Sebaliknya, jasa yang
dihasilkan suatu perussahaan relative sukar diukur karena tidak dapat dikuantifikasikan.
Spesifikasi dan standarnya tidak sama. Persamaannya pada akhirnya terletak pada dua hal,
yaitu kepuasan pemakai produk atau pelanggan dan apakah perusahaan berhasil meraih
keuntungan atau tidak.
Terlepas dari persamaan dan perbedaan tersebut, manajemen strategic dalam suatu
organisasi mutlak mengenali industry dalam bidang mana perusahaan bergerak sebagai faktor
lingkungan eksternal yang turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang
bersangkutan. Pentingnya pengenalan industry itu lebih jelas lagi apabila diingat sebagai
lingkungan eksternal yang jauh atau umum, tetapi juga sebagai faktor lingkungan yang dekat
atau industry. Dikatakan sebagai faktor eksternal yang jauh karena perkembangan yang
terjadi di dalamnya berada diluar kendali suatu perusahaan tertentu, tetapi mempunyai
dampak langsung atau tidak langsung pada keberadaan organisasi. Kondisi industry juga
dapat dikatakan cara sebagai faktor eksternal yang dekat karena kondisi tersebut berpengaruh
secara langsung, secara oprasional pada jalannya roda organisasi atau perusahaan.
Model lima kekuatan yang dikembangkan oleh Michael Porter memperluas bidang
untuk analisis bersaing. Secara historis, pada saat mengamati lingkungan persaingan,
perusahaan berkonsentrasi pada perusahaan yang menjadi pesaing mereka. Tetapi saat ini
persaingan dipandang sebagai sekelompok cara alternative bagi konsumen untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan dari pada hanya sebagai pesaing langsung.
Model lima kekuatan mengakui bahwa pemasok dapat menjadi pesaing perusahaan
dengan integrasi ke depan, sebagaimana pembeli juga dapat menjadi pesaing perusahaan
dengan integrasi ke belakang. Demikian juga perusahaan-perusahaan yang memilih untuk
memasuki suatu pasar yang baru serta memilih memproduksi barang yang dapat menjadi
pengganti barang yang ini diproduksi, dapat menjadi pesaing. Karena karakteristik
lingkungan industry membentuk strategis perusahaan, analis lingkungan berusaha
menentukan kekuatan relatif dari masing-masing kekuatan pesaing tersebut.
BAGAN 1.1
Persaingan merupakan kenyataan hidup dalam dunia bisnis. Sifat, bentuk dan intensitas
persaingan yang terjadi dan cara yang ditempuh oleh para pengambil keputusan strategic
untuk menghadapinya pada tingkat yang dominan mempengaruhi tingkat keuntungan suatu
perusahaan. Kenyataan ini dihadapi bukan hanya oleh perusahaan yang tergolong lemah,
tetapi juga oleh perusahaan yang kuat sekalipun. Salah satu faktor yang turut berpengaruh
ialah apabila ada pendatang-pendatang baru dalam industry tertentu. Kehadiran para
pendatang baru dikatakan sebagai ancaman karena para pendatang baru tersebut membawa
berbagai hal ke dalam industry seperti kemampuan baru keinginan merebut pangsa-pangsa
tertentu, tekonologi yang muntakhir, sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan tenaga
kerja yang terdidik dan terlatih.
Dilain pihak harus ditekankan pula bahwa betapa pun para usahawan untuk
berkecimpung dalam bidang industry tertentu, yang mungkin baru baginya apakah tersebut
diupayakan supaya menjadi kenyataan dipengaruhi pula oleh bentuk, sifat dan kuat atau
lemahnya berbagai kendala yang harus dihadapi yaitu :
2) Berkaitan dengan loyalitas para pelanggan sebagai pengguna produk yang dihasilka
oleh perusahaan yang sudah lebih dahulu memproduksikan dan memasarkan produk
“Loyalitas” yang telah dipupuk oleh penghasil produk terjadi karena pengiklanan,
kemudahan memperoleh pelayanan purna jual dan kesenangan para pemakai. Loyalitas
tidak mudah diubah oleh pendatang baru.
4) Biaya –biaya tertentu yang harus dipikul oleh pendatang baru yang tidak perlu lagi
dipikul oleh berbagai perusahaan lainnya. Perusahaan-perusahaan yang terlebih dahulu
memasuki dalam bidang industry tertentu berada pada posisi yang lebih menguntungkan.
Contohnya lokasi perusahaan yang stratejik, akses pada sumber bahan mentah atau bahan
baku, kemudahan memperoleh kredit, kemungkinan telah memperoleh subsidi dari
pemerintah dan penguasaan teknologi canggih.
5) keterbatasan akses pada saluran distribusi barang yang dihasilkan. Setiap pendatang
baru harus memiliki jalur-jalur distribusi barang. Misalnya pendatang baru harus mampu
menggeser produk lain dari tempat pajangan. Cara –cara yang digunakan untuk
“menggeser” dapat beranekaragam. Dapat dipastikan bahwa para “pendatang lama” tidak
akan tinggal diam dan pasti akan mengambil langka-langkah yang efektif.
6) kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah yang dapat membatasi kesempatan bagi
usahawan memasuki bidang industry tertentu. Contohnya: perketatan perizinan, pasar yang
sudah jenuh, tidak tersedianya bahan mentah, atau bahan baku, mengurangi polusi udara,
mengurangi pencemaran air, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya.
Meningkatnya harga dan mengurangi mutu produk yang dijual adalah cara potensial
yang dapatr digunakan pemasok untuk mendapatkan kekuatan terhadap perusahaan-
perusahaan yang bersaing dalam suatu industry. Apabila perusahaan tidak dapat menutup
peningkatan biaya yang terjadi melalui struktur harganya, makan profitabilitasnya akan
berkurang akibat tindakan pemasok. Kelompok pemasok dikatakan berkuasa apabila terjadi :
1. Pemasok mendominasi penguasaan dan pemilikan bahan mentah atau bahan tertentu,
apalagi bila bahan mentah atau bahan baku tersebut bersifat langka padahal produk hasil
olahan bahan itu sangat di perlukan oleh para konsumen.
2. Bahan mentah atau bahan baku itu sulit dicari substitusinya karena berkaitan langsung
dengan spesifikasi produk tertentu.
5. Efektivitas produk pemasok menciptakan biaya peralihan yang tinggi bagi pembeli.
6. Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan kea rah industry
pembeli (misalnya produsen pakaian yang memilih membuka took pakaian sendiri).
Kredibilitas meningkat apabila pemasok memilih sumber daya yang besar dan menyediakan
produk yang amat bermutu. Keputusan Raplh Lauren untuk membuka outlet sendiri
merupakan ancaman serius bagi segmen-segmen tertentu dalam industry eceran pakaian.
4. Produk pemasok tidak ekslusif atau standar, dan memiliki ancaman yang kuat untuk
beritegrasi kebelakang ke dalam industry pemasok. Rangkaian besar pengecer bersifat
membahayakan apabila mereka menjual produk dengan label nama mereka sendiri, yang
merupakan ancaman untuk integrasi ke belakang
5. Apabila makin banyak perusahaan menghasilkan produk yang sejenis atau serupa
sehingga pembeli mempunyai banyak pilihan
Produk Substitusi atau Ancaman Produk Penganti
Setiap perusahan akan berusaha menyaingi perusahaan lain yang menghasilkan produk
pengganti. Dengan kemampuannya memuaskan kebutuhan yang ridak jauh berbeda dari
konsemen, tetapi dengan karateristik berbeda, harga produk pengganti dapat menjadi batas
tertinggi dari harga yang akan ditetapkan oleh suatu perusahaan. Contoh dalam produk
penganti seperti karet alam digantikan oleh karet sintetis, gula yang berasal dari tebu
digantikan oleh pemanis sintetis, kapas sebagai bahan baku pakaian diganti oleh polyester,
nilon dan rayon. Kiranya tidak sulit untuk menemukan contoh-contoh lain yang
menggambarkan bahwa produks substitusi yang dapat digunakan oleh manusia memuaskan
kebutuhannya semakin banyak dihasilkan oleh semakin banyak perusahaan. Kepekaan
tentang hal ini harus terdapat dalam diri para pengambil keputusan strategic betapa pun
pentingnya kedua hal tersebut mendapatkan perhatian. Tidak adanya atau tipisnya kepekaan
tersebut dapat berakibat pada menurunnya tingkat perolehan keuntungan yang pada
gilirannya mengurangi kemampuan perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya, belum
berbicara mengenai pertumbuhan dan perkembangan.
Dalam kebanyakan industry perusahaan banyak bersaing secara aktif satu dengan
lainnya untuk menciptakan daya saing strategis dan laba yang tinggi. Pencapaian hal-hal
tersebut menuntut keberhasilan yang relative terhadap para pesaing. Dengan demikian,
persaingan yang terjadi antara perusahaan-perusahaan tersebut distimulasi pada saat satu atau
lebih perusahaan merasakan tekanan persaingan atau apabila mereka mengidentifikasi
peluang untuk meningkatkan posisi pasar mereka. Persaingan ini sering kali terjadi atas dasar
harga, inovasi preoduk, dan tindakan lain untuk mencapai pembedaan produk seperti
pelayanan, kampaye ikan yang unik, dan jumlah produk.
Telah tergambar di muka salah satu kenyataan hidup dalam dunia bisnis ialah
terjadinya persaingan yang ada kalanya semangkin tajam. Persaingan ini akan terjadi semakin
tajam apabila terjadi:Makin banyak perusahaan yang menghasilkan dan memasarkan produk
yang serupa atau sejenis
a. Makin banyak perusahaan yang mampu menawarkan produk substitusi kepada para
konsumen dengan manfaat yang relative sama
b. Makin langkanya bahan mentah atau bahan baku untuk proses lebih lanjut
Dalam menuntut kemampuan yang lebih tinggi dari para perumus kebijaksanaan
strategic dalam perusahaan agar dengan demikian strategi yang dirumuskannya
memungkinkan organisasi meraih keuntungan, mempertahankan eksistensi dan menempuh
jalur pertumbuhan dan perkembangan. Secara ideal, apa yang seharusnya terjadi ialah
persaingan yang sehat. Akan tetapi pengalaman banyak orang menunjukan bahwa tidak
semua usahawan yang menghadapi persaingan dengan berpegang teguh pada norma-norma
moral dan etik. Ada saja usahawan yang mau terlibat dalam persaingan yang tidak sehat
dilakukannya melalui upaya seperti :
a. Manipulasi harga
b. Manipulasi mutu
Berbagai tindakan yang bersifat manipulasi seperti itu mungkin saja memberikan
keuntungan yang besar pada satu ketika tertentu, tetapi tidak untuk di jangka panjang. Oleh
karena itu, sikap yang tepat untuk ditampilkan ialah merumuskan strategi perusahaan
sedemikian rupa sehingga norma-norma moral dan etik tetap dipegang teguh. Bertindak
demikian memang mungkin tidak menghasilkan keuntungan besar untuk jangka pendek, akan
tetapi dapat dikatakan merupakan jaminan untuk kesinambungan kehidupan perusahaan yang
bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum
(elemen dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-perusahaan di
dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan
tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan
eksternal adalah analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan
lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal
mencangkup empat langkah yang pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.
faktor-faktor apa saja yang akan kita hadapi untuk perusahaan kita dimasa yang akan datang.
Dengan adanya analisis lingkungan eksternal ini dapat mengetahuai bagaimana menghadapi
faktor lingkungan umum yang terdiri dari demografis, ekonomis, social budaya, teknologi
dan politik. Sedangkan dari faktor lingkungan industry dapat di lihat dari ancaman pesaing
baru, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, produk pengganti, dan intesitas persaingan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/23942647/ANALISIS_LINGKUNGAN_EKSTERNAL
https://id.scribd.com/doc/20583476/makalah-2-LINGKUNGAN-EKSTERNAL
https://www.academia.edu/16133671/Manajemen_Strategik_-_Penilaian_Eksternal