Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan

rancangan cross sectional, dimana pengukuran terhadap variabel independent dan

variabel dependent dilakukan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo.S,

2012). yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana hubungan pendidikan

ibu, pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, pemberian ASI

eksklusif, umur pemberian MP-ASI, riwayat penyakit infeksi, jumlah anggota

keluarga, status imunisasi, status BBLR, hygieni sanitasi rumah, jarak rumah

kepelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan, sumber air minum, dan asupan gizi

dengan dengan kejadian stunting di Kabupaten Buton Utara. Skema rancangan

penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

Populasi

Sampel

Faktor Resiko + Faktor Resiko -

Efek (+) Efek (-) Efek (+) Efek (-)

-
Gambar 2. Rancangan Penelitian Cross Sectional
B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai

denga April 2020.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kabupaten Buton Utara Provinsi

Sulawesi Tenggara.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian yaitu seluruh anak di wilayah Kabupaten Buton

Utara. Sampel penelitian ini adalah seluruh sampel anak usia 0-59 bulan

yang digunakan dalam Riskesdas Provinsi Sumatera Utara tahun 2018, serta

mempunyai data lengkap sesuai dengan variabel penelitian. Berikut ini

uraian singkat dalam penarikan sampel pada penelian ini

2. Sampel

a. Besar sampel

Untuk menentukan jumlah sampel penelitian ini adalah dengan

rumus Slovin (Notoatmodjo, 2012). Sebagai berikut:


𝑁
n=
1+𝑁 (𝑒)2

199
n=
1+199 (0,1)2

199
n=
2,99

n = 66,55

n = 67 Responden

Keterangan

n = Besar sampel

N = Besar populasi

E = Ketepatan/kepercayaan yang di inginkan (1%)

b. Teknik sampling

Berdasarkan rumus sampling diatas, dengan jumlah populasi 199

orang maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 66,55 atau dibulatkan

menjadi 67 responden. Berhubung sampel tersebar di berbagi kelas maka

digunakan teknik Proportional Random Sampling. Menurut Notoatmodjo

(2012), prosedur pengambilan sampel dengan metode proportional

random sampling dipergunakan rumus :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑢𝑏 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖


Sampel per sub populasi x besar sampel
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖

Berdasarkan rumus diatas jumlah sampel dari masing-masing

kelas secara proporsional diperoleh dengan cara jumlah sub populasi

dibagi dengan jumlah populasi keseluruhan, kemudian dikalikan dengan


besarnya sampel yang telah ditetapkan sebelumnya. Proporsi sampel

seperti dalam tabel 3 berikut :

Table 3. proporsi jumlah sampel masing-masing ruangan


No Ruang Rawat Inap Jumlah Populasi Jumlah Sampel
Per Unit Per Unit
1 Mawar 39 orang 13 sampel
2 Anggrek 24 orang 8 orang
3 Melati 17 orang 6 sampel
4 Edelwais 14 orang 5 sampel
5 Seruni 19 orang 6 sampel
6 Matahari 43 orang 14 sampel
7 Nilam 21 orang 7 sampel
8 Delima 22 orang 8 sampel
Total 199 orang 67 sampel

a. Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan

menggunakan salah satu tehnik proportional random sampling. Yaitu

anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan starata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2014).

Kriteria sampel terdiri dari :

1) Kriteria Inklusi

a) Perawat yang bekerja di Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka

b) Perawat yang sehat jasmani dan rohaninya

c) Perawat yangberstatus PNS

2) Kriteria Eksklusi

a) Perawat yang sakit

b) Perawat yang tidak bersedia jadi responden

c) Perawat yang mengambil cuti


D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

a. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri

atau data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian melalui hasil

jawaban kuesioner yang dilakukan wawancara kepada setiap responden.

Data primer terdiri dari beberapa hal terkait variable-variabel yang diteliti

seperti variable motivasi, variable kepemimpinan dan variable kepuasan

kerja.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang di

peroleh dari bagian kepagawaian Rumah Sakit serta dari laporan tahunan

Rumah Sakit Umum Benyamin Guluh Kolaka. Data sekunder ini

merupakan sumber informasi pendukung dalam penelitian.

2. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah dilakukan pada bulan Januari

2019. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer yang

diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan juga data sekunder. Ada

beberapa tahap yang dilakukan dalam pengambilan data dalam penelitian ini,

yaitu:
a. Penelitian mengajukan surat pengantar dari program studi untuk diberikan

kepada pihak RSU Benyamin Guluh Kolaka untuk melakukan

pengambilan data awal.

b. Setelah perizin pengambilan data awal disetujui oleh Kepala TU RSUD

Benyamen Guluh Kolaka, peneliti kemudian menjumpai responden dan

memperkenalkan diri, menjelaskan kepada responden tujuan penelitian

yang akan dilakukan.

c. Setelah itu peneliti menang menanyakan apakah responden mengerti

dengan apa yang dijelaskan peneliti, setelah responden mengerti, peneliti

meminta izin ke kepada responden untuk di diwawancara dengan

memberikan lembar persetujuan menjadi responden yang telah disediakan

Untuk ditandatangani.

d. Setelah lembar persetujuan ditanda tangani, peneliti kemudian mulai

wawancarai responden.

E. Instrument Penelitian dan Validitas Instrumen

1. Instrument penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk

kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka. Pada

bagian awal instrumen penelitian berisi data responden yang meliputi umur,

jenis kelamin, status kepegawaian, masa kerja, pendidikan dan status

pelatihan dibidang keperawatan.

Instrumen kedua berisi pernyataan tertutup yang terdiri atas 10

(sepuluh) pernyataan yang memuat tentang faktor motivasi, 15 (lima belas)


pernyataan yang memuat tentang faktor kepemimpinan, 10 (sepuluh)

pernyataan yang memuat tentang faktor kepuasan kerja 22 (dua puluh dua)

pernyataan yang memuat kinerja perawat.

2. Validitas Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan Tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. suatu instrumen yang valid

mempunyai validitas tinggi dan sebaiknya bila tingkat validitasnya rendah

maka instrument tersebut kurang valid. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur/diinginkan. sebuah

Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti ( Sugiyono, 2014)

Validitas bertujuan untuk menguji sejauh mana alat Ukur, dalam

hal ini Kuesioner mengukur Apa yang hendak diukur atau sejauh mana

alat ukur yang digunakan mengenai sasaran. semakin tinggi validitas

suatu alat tes, maka alat tersebut akan semakin mengenai sasarannya. atau

semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. hal hal ini dilakukan

untuk mengetahui pertanyaan mana yang valid dan mana yang tidak valid

dengan mengkonsultasikan data tersebut dengan tingkat r kritis.

Item yang mempunyai kolerasi yang positif dengan kriterium

(skor total) serta kolerasi yang tinggi menunjukkan item tersebut

mempunyai validitas yang tinggi pula. biasanya syarat minimum untuk

memenuhi adalah kalau r = 0,300.


Berdasarkan dari pernyataan tersebut maka hal ini dilakukan

untuk mengetahui pernyataan kuesioner mana yang valid dan mana yang

tidak valid, dengan mengkonsumsi tersebut dengan tingkat signifikan r

kritis = 0,300 ( tidak valid). pengujian statistik mengacu pada kriteria:

r hitung<r kritis maka tidak valid

r hitung>r kredit maka valid (Sugiyono, 2014)

b. Reliabilitas instrument

Reliabilitas menunuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrument tersebut sudah dianggap baik, instrument yang baik

tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih

jawaban- jawaban tertentu. reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat

diandalkan. sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama

(konsisten) (Sugiyono, 2014).

Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan yang digunakan

dalam penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Uji

reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data

pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan

atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari

sekelompok Individual, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang

ditujukan oleh instrumen pengukuran. Instrumen yang reliable berarti

instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek


yang sama, akan menghasil data yang sama. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel (andal) jika jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah

konsisten. Pengujian reliabilitas ini dilakukan terhadap butiran-butiran

pertayaan (kuesioner) dengan melihat r (alpa) pada tabel reliabilitas data.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Koefisien

Reliabilitas Alpha Cronbach yang dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

𝑘 Σ 𝑆𝐽2
𝛼=[ ] [1 − 2 ]
𝑘−1 𝑆𝑥

Keterangan :

𝛼 = Reliabilitas instrument

K = Banyaknya butir pertayaan

Σ 𝑆𝐽2 = Jumlah varians butir

𝑆𝑥2 = Varian total

F. Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer.

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh

data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan

menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan informasi yang

diperlukan (Notoatmodjo, 2012). Pengolahan data dilakukan dengan cara :


a. Coding adalah melakukan pengkodean data agar tidak terjadi kekeliruan

dalam melakukan tabulasi data.

b. Editing, adalah menyeleksi data yang telah didapat dari hasil wawancara

untuk mendapatkan data yang akurat.

c. Scoring, adalah proses penjumlahan untuk memperoleh total skor setiap

butir pertanyaan.

d. Tabulating, adalah penyusunan data sedemikian rupa sehingga

memudahkan dalam penjumlahan data dan disajikan dalam bentuk

tulisan.

e. Entry, adalah memasukkan data yang sudah dilakukan editing dan coding

kedalam komputer.

2. Analisis data

a. Analisis univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum

variabel yang diteliti, dengan mendiskripsikan tiap variabel yang

digunakan dalam penelitian sehingga akan terlihat gambaran distribusi

frekuensi dalam bentuk tabel


𝐹
Rumus : 𝑃 = 𝑁 × 100%

Keterangan :

P = presentasi hasil yang dicapai

F = frekuensi nilai yang diperoleh dari seluruh item

N = jumlah responden

100% = bilangan tetap


b. Analisis bivariat

Uji statistik yang akan digunakan ialah uji Chi square. Uji Chi

square berguna untuk menguji hubungan antar variabel dependen dan

dan variabel independen dengan derajat kemaknaan yang digunakan yaitu

0,05. bila nilai p-value ≥ 𝑎 (0,05) berarti hasil perhitungan statistik tidak

bermakna signifikan, dan apabila nilai p-value < 𝛼 (0,05) berarti hasil

perhitungan statistik bermakna.

Σ(0−𝐸)2
X2 = 𝐸

Keterangan :

X2 = chi-square

Σ = jumlah data

0 = nilai observasi

E = nilai yang diharapkan

Pengambilan kesimpulan dari pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut:

1) Apabila X2 hitung ≥ X2 tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima,

artinya ada hubungan antara variable independen dengan variabel

dependen.

2) Apabila X2 hitung ≤ X2 tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya tidak ada hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen.
Untuk mengetahui besarnya hubungan antara besarnya hubungan

antara variabel yang telah diuji Chi-Square dilakukan uji koefisien phi

dengan rumus :

Keterangan :

ᵩ = nilai koefisien phi

X2 = nilai chi

n = besar sampel

dengan interpretasi sebagai berikut :

1) Nilai 0,01 – 0,25 hubungan lemah

2) Nilai 0,26 – 0,50 hubungan sedang

3) Nilai 0,51 – 0,75 hubungan kuat

4) Nilai 0,76 – 1,0 hubungan sangat kuat (Sugiyono, 2016)

3. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan setelah data diolah dan disajikan dalam

bentuk tabel dan dipresentasikan disertai dengan penjelasan (dinarasikan).

G. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan rekomendasi dari

Prodi Keperawatan STIKES Mandala Waluya. Setelah mendapat persetujuan dari

Prodi Keperawatan STIKES Mandala Waluya dan Kepala Rumah Sakit,

kemudian peneliti ke lokasi penelitian dan melakukan penelitian dengan

menekankan masalah etika yang meliputi :


1. Informed Consent (Lembar persetujuan menjadi responden)

Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akan diteliti.

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak

yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika responden

bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, dan

jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati hak-hak responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan

namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan nomor

kode pada masing-masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi keluarga dijamin oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai