Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA NIFAS


DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEGIRI LAMONGAN

PEMBIMBING AKADEMIK

Diah Eko Martini S.kep., NS., M.kep

PEMBIMBING KLINIK :

Kusrini., SST

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11

DIYAH AYU PUTRI PRATAMA (19.02.03.1631)

IRO MAISAROH (19.02.03.1643)

ELVATIARA AGHNIA ROBBANI (19.02.03.1674)

ENY RACHMAWATI (19.02.03.1675)

HASBI ASHIDIQI (19.02.03.1717)

MA’UNAH (19.02.03.1730)
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Tanda Bahaya pada Ibu Nifas

Telah disetujui untuk dilaksanakan pada tanggal 14 september 2019. Untuk memenuhi
tugas Praktik Keperawatan Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Lamongan
di Ruang Melati RSUD DR. Soegiri Lamongan

Lamongan, 14 september 2019

Mengetahui,

Pembimbing Klinik

Pembimbing Akademik Ruang Melati RSUD DR. Soegiri Lamongan

Diah Eko Martini, S.Kep., Ns., M.Kep Kusrini., SST

Kepala Ruangan

Melati RSUD DR. Soegiri Lamongan

Kusrini., SST

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERAWATAN PAYUDARA PADA MASA NIFAS
Tempat : Ruang Tunggu Melati di RSUD DR. Soegiri Lamongan

Sasaran : keluarga dan Pasien di ruang melati RSUD DR. Soegiri


Lamongan
Hari / Tanggal : Sabtu, 14 september 2019

Alokasiwaktu : 20 menit

1. LatarBelakang
Pasca melahrkan masa nifas merupakan masa atau keadaan selama enam minggu
atau 40 hari. Pada masa ini, ibu mengalami perubahan fisik dan alat-alat reproduksi
yang kembali keadaan sebelum hamil, masa laktasi menyusui, maupun perubahan
psikologis menghadapi keluarga baru.
Pada wanitaatauibunifas,penjelasanmengenaitanda-tanda bahaya masanifas sangat
pentingdan perlu, oleh karenamasih banyak ibu atau wanita yangsedang
hamilataupadamasanifasbelummengetahuitentang tanda-
tandabahayamasanifas,baikyangdiakibatkanmasuknyakumankedalam alat
kandungansepertieksogen (kuman datang dari luar),autogen (kuman
masukdaritempatlain dalamtubuh)danendogen(darijalanlahirsendiri).Hingga
saatinipenyebabinfeksinifasdiantaranya adalahpersalinanberlangsung
lamasampaiterjadipersalinanterlantar, tindakan operasi persalinan, tertinggalnya
plasenta, selaput ketuban dan
bekuandarah,ketubanpecahdiniataupadapembukaanmasihkecilmelebihi
6jam,keadaanyang dapatmenurunkankeadaanumumyaituperdarahan antepartum dan
post partum, anemia pada saatkehamilan, malnutrisi, kelelahan, dan ibu
hamildenganpenyakitinfeksi (Mochtar, 2012).

2. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menittentang Tanda Bahaya Nifas
diharapkan klien yang merupakan para ibu hamil trimester III dan pendamping mengerti
dan memahami dapat memahami hal-hal mengenai tanda bahaya masa nifas dan
pencegahannya.

3
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, klien dan keluarga dapat:
1. Peserta mengerti tanda bahaya di masa nifas
2. Peserta mengerti dan memahami secara dini tanda dan gejala bahaya masa
nifas
3. Peserta mengerti dan memahami pencegahan bahaya yang mungkin terjadi di
masa nifas
3. Pokok Bahasan
a. Definisi Tanda bahaya masa nifas
b. Tanda dan gejalah bahaya masa nifas
c. pencegahan bahaya yang mungkin terjadi di masa nifas
4. Sasaran
Keluarga dan pasiendi ruangan melati RSUD DR. Soegiri Lamongan
5. Metode
Ceramah dan diskusi
6. Strategi Penyuluhan
a. Hari/Tanggal : sabtu 14 September 2019
b. Pukul : 09.00 – 09.20 WIB
c. Tempat : Ruang melati RSUD DR. Soegiri Lamongan
Moderator :EnyRachmawati
Penyaji : 1) IroMaisaroh
2) DiyahAyuPutri
Notulen :ElvatiaraAghniaRobbani
Observer :Ma’unah
Fasilitator :HasbiAshidiqi
7. Pengorganisasian
a. Moderator :
- Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
- Mengatur proses dan lama penyuluhan
- Menutup acara penyuluhan
b. Penyaji :
- Menjelaskanmateripenyuluhandenganjelas dan denganbahasa yang
mudahdipahamiolehpeserta
- Memotivasipesertauntuktetapaktif dan memperhatikanprosespenyuluhan

4
c. Notulen :
- Mencatat pertanyaan yang diajukan oleh peserta
- Mencatat hasil penyuluhan
d. Observer :
- Mencatatnama, alamat dan jumlahpeserta,
sertamenempatkandirisehinggamemungkinkandapatmengamankanjalannyapr
osespenyuluhan
- Mengevaluasihasilpenyuluhandengarencanapenyuluhan
- Menyampaikanevaluasilangsungkepadapenyuluh yang
dirasatidaksesuaidenganrencanapenyuluhan
- Mengamatiperilaku verbal dan non verbal pesertaselamaprosespenyuluhan
e. Fasilitator :
- Mengevaluasipesertatentangkejelasanmateripenyuluhan
- Ikutbergabung dan dudukbersama di antara peserta
- Memotivasipesertauntukbertanyamateri yang belumjelas
- Menginterupsipenyuluhtentangistilah/hal-hal yang
dirasakurangjelasbagipeserta
8. Setting Tempat

Keterangan :
: Penyaji

: Moderator

: Notulen

: Observer

: Fasilitator

: Audience

9. Media Penyuluhan
Materi SAP dan Leaflet
10. Kegiatan Penyuluhan
NO KEGIATAN KEGIATAN PESERTA MEDIA WAKTU
PENYULUHAN
1. Pembukaan a. Menjawab salam. - 3 menit
a. Memberi Salam b. Mendengarkan dan
b. Perkenalan memperhatikan apa

5
c. Menjelaskan Tujuan yang disampaikan.
Penyuluhan c. Mengerti tujuan dari
d. Menyebutkan Materi penyuluhan.
d. Memahami materi
yang telah
disampaikan.
2. Kegiatan Inti Penyampaian Klien menyimak,
materi tentang: memperhatikan apa yang Leaflet 10 menit
a. DefinisiTanda bahaya dijelaskan.
masa nifas
b. Tanda dan gejalah
bahaya masa nifas
c. pencegahan bahaya
yang mungkin terjadi
di masa nifas

3. Penutup : Evaluasi dan a. Klien bertanya - 7 Menit


Terminasi mengenai penjelasan
a. Memberi kesempatan yang belum dipahami
pada klien untuk b. Klien menjawab
bertanya pertanyaan yang
b. Memberi pertanyaan diberikan
kepada klien berkaitan c. Klien mengerti materi
dengan materi yang yang telah
telah disampaikan. disampaikan
c. Menyimpulkan materi d. Klien menjawab salam
yang telah
disampaikan.
d. Mengakhiri pertemuan
dengan mengucapkan
terimakasih serta salam
penutup.

11. Kriteria Evaluasi


a. Evaluasi Struktur
1) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu melati RSUD DR.
Soegiri Lamongan
2) Waktu penyelenggaraan penyuluhan disepakati bersama sebelumnya
b. Evaluasi Proses
1) Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Klien tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan dilakukan.

6
3) Klien mengajukan pertanyaan dan menjawab secara benar.
c. Evaluasi Hasil
1) Keluarga dan klien mengetahui tentang
a Definisi Tanda bahaya masa nifas
b Tanda dan gejalah bahaya masa nifas
c pencegahan bahaya yang mungkin terjadi di masa nifas
2) Kehadiran keluarga dipertahankan sampai penyuluhan selesai.

7
Lampiran

MATERI PENYULUHAN
TANDA BAHAYA NIFAS
1. Pengertian
Tanda bahaya nifas adalah tanda-tanda bahaya yang terjadi pada masa nifas yang
perlu diketahui oleh ibu post partum terutama yang dapat mengancam keselamatan
ibu. Pengetahuan tentang tanda bahaya nifas adalah pengetahuan ibu tentang tanda
bahaya yang terjadi pada masa nifas yang perlu diketahui karena dapat mengancam
keselamatan ibu. (Rustam
Mochtar, 2002)
2. Tujuan Penyuluhan
Tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian tanda bahaya nifas
2. Untuk mengetahui jenis jenis bahaya nifas
3. Pencegahan dan Penatalaksanaan Tanda Bahaya Nifas
3. Jenis-jenis Tanda Bahaya Nifas
Tanda-tanda bahaya masa nifas antara lain:
1) Perdarahan postpartum
Menurut Bahiyatun, (2009) perdarahan per vaginam yang melebihi 500 ml
setelah bersalin didefinisikan sebagai perdarahan parca persalinan.Terdapat
beberapa masalah mengenai perdarahan per vaginam, antara lain:
a. Perkiraan kehilangan darah biasanya tidak sebanyak yang sebenarnya,
kadang-kadang hanya setengah dari biasanya. Darah tersebut bercampur
cairan amnion atau urine. Darah tersebar pada spon, handuk, dan kain di
dalam ember dan lantai.
b. Volume darah yang hilang juga bervariasi. Kekuatan darah dapat
diketahui dari kadar hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar hb
normal dapat menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah yang
mungkin dapat menyebabkan anemia. Seorang ibu yang sehat dan tidak
anemia pun dapat mengalami akibat fatal dari kehilangan darah.
c. Perdarahan postpartum dapat terjadi secara lambat dalam jangka waktu
beberapa jam dan kondisi ini mungkin tidak dikenali hingga terjadi
syok.
Penilaian resiko pada saat antenatal tidak dapat memperkirakan terjadinya
perdarahan pascapersalinan. Oleh sebab itu penanganan aktif kala III

8
sebaiknya di lakukan pada semua wanita bersalin. Karena hal ini dapat
menurunkan insiden perdarahan pascapersalinan akibar atonia uteri. Oleh
karena itu semua ibu nifas harus dipantau ketat untuk kemungkinan
persalinan. Penanganan yang dapat dilakukan kepada pasien adalah
menstabilkan terlebih dahulu dengan memberikan cairan, menghentikan
perdarahan dan rujukan.

2) Lochea yg berbau busuk


Selama proses involusi, lochia (cairan yang mengandung darah)
mengalir dari Rahim dan keluar dari vagina. Selama beberapa hari pertama
sesudah melahirkan, aliran lochia yang berwarna merah umumnya cukup
banyak. Mengeluarkan bekuan darah seperti jelly, khususnya pada hari-hari
pertama sesudah melahirkan adalah normal. Lochia sering kali memiliki bau
seperti ikan yang kuat. Jumlah aliran dapat berubah sesuai dengan aktivitas
dan posisi tubuh anda. Lochia umumnya akan banyak keluar jika anda
berganti posisi sepertiberdiri atau duduk sehabis berbaring, saat anda
menyusui, atau buang air besar. Juga menjadi banyak karena gerak
berlebihan. Dalam waktu sepuluh hari, lochia akan berkuarang dan menjadi
berwarna pink pucat atau berbau tidak sedap. Selama beberapa minggu
kemudian, lochia menjadi berwarna putih kekuningan, putih, atau coklat.
Lochia dapat terus ada hingga 6 minggu.Menurut Rustam Mochtar, 2012)
Lochea dibagi dalam beberapa jenis:
a) Lochea rubra (cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekoneum, selama 2 hari
pasca persalinan.
b) Lochea sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir
hari ke 3-7 pasca persalinan.
c) Lochea serosa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke
7-14 pasca persalinan.
d) Lochea alba: cairan putih, setelah 2 minggu.
e) Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau
busuk.
f) Lochiostasis: lochea tidak lancar keluarnya. Apabila pengeluaran lochea
lebih lama dari pada yang disebutkan di atas kemungkinan adanya:
1) Tertinggalnya placenta atau selaput janin karena kontraksi uterus
yang kurang baik.

9
2) Ibu yang tidak menyusui anaknya, pengeluaran lochea rubra lebih
banyak karena kontraksi uterus dengan cepat.
3) Infeksi jalan lahir, membuat kontraksi uterus kurang baik sehingga
lebih lama mengeluarkan lochea dan lochea berbau anyir atau amis.
3) Subinvolusi uterus
Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat
rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi 40-60 mg 6 minggu
kemudian. Bila pengecilan ini kurang baik atau terganggu disebut sub-
involusi (Mochtar, 2012). Sub involusi merupakan istilah yang digunakan
untuk menunjukkan kemunduran yang terjadi pada setiap organ dan saluran
reproduktif,kadang lebih banyak mengarah secara spesifik pada
kemunduran uterus yang mengarah ke ukurannya (Varney, 2007). Faktor
penyebab sub-involusi, antara lain: sisa plasenta dalam uterus, endometritis,
adanya mioma uteri (Prawirohardjo, 2010). Tanda dan gejala
a) Letak fundus uteri tetap tinggi atau penurunan fundus uteri lambat
b) Pengeluaran lochea seringkali gagal berubah
c) Terdapat bekuan darah
d) Lochea berbau menyengat
e) Uterus tidak berkontraksi
f) Terlihat pucat
g) Tekanan darah rendah serta suhu tubuh tinggi
h) lemah
4) Nyeri pada perut dan pelvis
Tanda-tanda nyeri perut dan pelvis dapat menyebabkan komplikasi nifas
seperti: Peritonitis. Peritonitis adalah peradangan pada peritonium, peritonitis
umum dapat menyebabkan kematian 33% dari seluruh kematian karena infeksi.
Peritonitis adalah peradangan pada peritonium yang merupakan pembungkus
visera dalam rongga perut. Menurut Rustam Mochtar (2012) gejala klinis
peritonitis dibagi 2 yaitu:
a. Peritonitis pelvio berbatas pada daerah pelvis
Tanda dan gejalanya demam, nyeri perut bagian bawah tetapi keadaan
umum tetap baik, pada pemeriksaan dalam kavum daugles menonjol
karena ada abses.

b. Peritonitis umum

10
Tanda dan gejalanya: suhu meningkat nadi cepat dan kecil, perut nyeri
tekan, pucat muka cekung, kulit dingin, anorexsia, kadang-kadang
muntah.

5) Sakit kepala hebat


Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat ataau
penglihatan kabur. Penanganan terhadap gangguan ini meliputi:

a. Jika ibu sadar, periksa nadi, tekanan darah, dan pernapasan.


b. Jika ibu tidak bernapas, periksa dan lakukan ventilasi dengan masker
dan balon. Lakukan intubasi jika perlu. Dan jika pernapasan dangkal,
periksa dan bebaskan jalana napas serta beri oksigen 4-6 liter per menit.
c. Jika pasien tidak sadar atau koma, bebaskan jalan napas, baringkan
miring, ukur suhu tubuh, periksa apakah ada kaku tengkuk (Bahiyatun,
2009).). Nyeri kepala pada masa nifas dapat merupakan gejala
preeklampsia, jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal,
stroke,koagulopati dan kematian. Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah yang serius adalah:
1) Sakit kepala hebat
2) Sakit kepala yang menetap
3) Tidak hilang dengan istirahat
4) Depresi post partum Kadang - kadang dengan sakit kepala yang
hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya
menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat disebabkan
karena terjadinya edema pada otak dan meningkatnya resistensi otak
yang mempengaruhi Sistem Saraf Pusat, yang dapat menimbulkan
kelainan serebral (nyeri kepala, kejang) dan gangguan penglihatan.
Gejala :
a) Tekanan darah naik atau turun
b) Lemah
c) Anemia
d) Napas pendek atau cepat
e) Nafsu makan turun
f) Kemampuan berkonsentrasi kurang
g) Tujuan dan minat terdahulu hilang; merasa kosong

11
h) Kesepian yang tidak dapat digambarkan; merasa bahwa tidak
seorang pun mengerti
i) Serangan cemas
j) Merasa takut
k) Berpikir obsesif
l) Hilangnya rasa takut
m) Control terhadap emosi hilang

6) Pusing dan lemas berlebihan


Menurut Manuaba (2007), pusing merupakan tanda bahaya pada nifas,
Pusing bisa disebabkan oleh karena tekanan darah rendah. Pusing dan lemas
yang berlebihan dapat juga disebabkan oleh anemia bila kadar haemoglobin
9. Lemas yang berlebihan juga merupakan tanda tanda bahaya, dimana
keadaan lemas disebabkan oleh kurangnya istirahat dan kurangnya asupan
kalori sehingga ibuk kelihatan pucat, tekanan darah rendah.

Pencegahan dan penanganan:

a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari


b. Makanan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral,
vitamine yang cukup.
c. Minum sedikit 3 liter setiap hari
d. Pil Zat besi harus diminum untuk menambah zat setidaknya selama 40
hari pasca persalinan
e. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan kadar
vitamin kepada bayinya
f. Istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan berlebih
g. Kurang istirahat akan mempengaruhi produksi asi dan memperlambat
proses involusi uterus

7) Suhu tubuh >38


Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu tubuh ibu sedikit baik antara
37,2 – 37,8 ºC oleh Karen reabsopsi benda-benda dalam rahim dan
mulainya laktasi, dalam hal ini disebut demam reabsorbsi. Hal itu adalah
normal. Namun bila terjadi peningkatan berlebih 38˚C secara berturut turut
selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi. (Mochtar, 2012). Penyebab

12
demam di masa puerperium yang berkaitan dengan persalinan dibagi
menjadi 2 yaitu penyebab infeksius dan non infeksius.
Penyebab Infeksius:
a. Sepsis puerperalis adalah infeksi pada traktus genetalia yang terjadi
setiap saat pada awitan pecah ketuban (rupture membrane) atau
persalinan dan lebih dari 42 jam postpartum atau lebih dimana terdapat
2 atau lebih gejala berikut:
1) Nyeri pelvic
2) Demam 38,5 C atau lebih yang diukur melalui oral kapan saja.
3) Cairan-vagina yang abnormal
4) Cairan vagina yang berbau busuk
5) Keterlambatan dalam kecepatan penurunan uterus
6) Infeksi pada payudara, seperti mastitis atau stadium lanjut, abses
payudara
7) Infeksi saluran kemih
8) Infeksi luka ( jaringan parut pada SC)
9) Gangguan pada tromboembolik , temasuk tromboflebitis superficial
dan thrombosis vena dalam
Penyebab Non-infeksius:

Peningkatan suhu badan yang tidak banyak merupakan hal yang sangat
umum selama periode post partum terutama dalam 24 jam pertama.
Penyebab demam seperti antara lain dehidrasi, luka/ trauma pada jaringan,
reaksi terhadap protein janin, pembengkakan payudara. Meskipun demam
yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan dianggap tidak
berkaitan dengan infeksi, suhu sekitar 38,5⁰C atau lebih selama 24 jam
pertama harus menyiagakan bidan akan kemungkinan terjadinya sepsis
puerperalis.

Penanganan umum bila terjadi demam:

a) Istirahat baring
b) Rehidrasi peroral/ infuse\
c) Kompres atau kipas untuk menurunkan suhu
d) Jika ada syok segera beri pengobatan, untuk menilai berkala karena
kondisi ini dapat memburuk dengan cepat (WHO, 2012)

13
8) Pembengkakan wajah, tangan, kaki
Bila terjadi gejala ini, periksa adanya varises, periksa kemerahan pada betis,
dan periksa apakah tulang kering, pergelangan kaki, atau kaki mengalami
oedema (Bahiyatun, 2009). Udem adalah tertimbunnya cairan dalam
jaringan, akibat adanya gannguan keseimbangan. Udem dapat terjadi oleh:
a. Adanya tekanan hidrostatik yang sangat tinggi pada pembuluh kapiler
seperti misalnya bila aliran darah vena tersumbat
b. Tekanan osmotik terlalu rendah, karena kadar protein plasma, terutama
albumin sangat rendah
c. Sumbatan pada aliran limfe
Kerusakan dinding kapiler sehingga plasma dapat merembes keluar dan
masuk ke dalam jaringan serta menimbulkan tekanan osmotik yang
melawan tekanan osmotik protein dalam aliran darah Udem juga terlihat
pada adanya trombosis pada vena – vena betis yang terletak dalam,
biasanya merupakan komplikasi berbahaya akibat berbaring yang terlalu
lama, yang menyebabkan aliran dalam darah vena menjadi lambat sehinga
membeku

9) Payudara merah, panas, terasa sakit\


Menurut Bahiyatun (2009) payudara bengkak yang tidak disusui secara
adekuat dapat menyebabkan payudara menjadi merah, panas, terasa sakit,
dan akhirnya terjadi mastitis. Puting lecet akan memudahkan masuknya
kuman dan terjadinya payudara bengkak. BH/bra yang terlalu ketat
mengakibatkan engorgement segmental. Bila payudara ini tidak disusukan
dengan adekuat, dapat terjadi mastitis. Kelainan pada payudara pada masa
nifas diantaranya:
a. Bendungan ASI
Disebabkan oleh pembendungan air susu karena penyempitan duktus
laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosngkan secara
sempurna atau karena kelainan pada putting susu. Keluhan mamae
bengkak, keras, dan terasa panas sampai suhu badan meningkat.
Penanganan sebaiknya dimulai sejak hamil dengan perawatan payudara
untuk mencegah terjadinya kelianan-kelainan. Bila terjadi juga berikan
terapi simtomatis untuk sakitnya (analgetika), sebelum menyusukan
pengurutan dahulu atau dipompa sehingga sumbatan hilang.

14
b. Mastitis dan abses mamae
Adalah suatu peradangan pada payudara yang disebabkan kuman,
terutama staphylococcus aureus melalui luka pada puttimng susu, atau
melalui peredaran darah. Mastitis yang tidak segera diobati akan
menyebabkan abses payudara yang bisa pecah ke permukaan kulit dan
menimbulkan borok yang besar. Keluhannya adalah payudara
membesar, keras, nyeri kulit memerah, dan membisul (abses), dan
akhirnya pecah dengan borok serta keluarnya cairan nanah bercampur
dengan air susu. Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia
mudah mengalami infeksi. Gejala gangguan ini meliputi:
1) Bengkak dan nyeri pada seluruh payudara atau local
2) Kemerahan pada seluruh payudara atau hanya local
3) Payudara keras dan berbenjol-benjol
4) Panas badan dan rasa sakit umum
Gangguan ini dapat diatasi dengan:

a) Menyusui tetap dilanjutkan. Pertama, bayi disusukan pada payudara


yang sakit selama dan sesering mungkin. Hal ini dilakukan agar
payudara kosong. selanjutnya, susukan bayi pada payudara yang
normal.
b) Beri kompres panas. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan shower hangat atau lap basah panas pada payudara
yang terkena.
c) Ubah posisi menyusui dari waktu ke waktu, yaitu dengan posisi
berbaring, duduk, atau posisi memegang bola (football position)
d) Pakai BH longgar
e) Istirahat yang cukup dan makanan yang bergizi
f) Banyak minum (2 liter per hari). Dengan penatalaksanaan tersebut,
biasanya peradangan akan menghilang setelah 48 jam, dan jarang
sekali yang menjadi abses. Tetapi bila dengan cara-cara tersebut
tidak ada perbaikan setelah 12 jam, ibu perlu diberi antibiotik
selama 5-10 hari dan analgesik (Bahiyatun, 2009)

10) Kehilangan nafsu makan dalam waktu lama


Sesudah bayi lahir, ibu akan merasa lelah dan mungkin juga lemas dan
karena kehabisan tenaga. Hendaknya ibu lekas diberi minuman hangat,

15
susu, atau teh yang bergula. Apabila ibu menghandaki makanan, berikan
makanan yang sifatnya ringan. walaupun dalam persalinan lambung dan alat
pencernaan tidak langsung turut mengadakan proses persalinan, tetapi
sedikit atau banyak pasti dipengaruhi proses persalinannya. Sehingga alat
pencernaan perlu istirahat guna memulihkan keadaannya kembali. Oleh
karena itu tidak benar bila ibu diberikan makanan sebanyak-banyak nya
walaupun ibu menginginkannya. Tetapi biasanya disebabkan adanya
kelelahan yang amat berat, nafsu makan pun terganggu sehingga ibu tidak
ingin makan sampai kehilangan itu hilang. (Sunarsih,2011)
Penyebab hilangnya nafsu makan pada si ibu, yaitu:
a) Ibu post partum blues
b) kurangnya dukungan dari keluarga (terutama suami)
c) Ibu mengidap suatu penyakit dlam pencernaan atau anggota tubuh
d) Kedaan ekonomis yang tidak mendukung
e) Kurang istirahat

Penatalaksanaan:

a) Dengan pendekatan atau bimbingan psikiatri


b) Anjurkan ibu untuk makan yang segar dan bervariasi setiap hari,
yaitu: Makan sumber protein nabati dan hewani, seperti: daging,
telur, kacang-kacangan dan ayam. Makanan sumber kerbohidrat,
seperti: beras, jagung, kentang, dan ubi. Sayuran (sperti : bayam,
kangkung) dan buah-buahan (seperti : jeruk, pepaya, pisang dan
mangga)
c) Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tetapi sering
d) Anjurkan ibu untuk makan pil penambah darah, vitamin yang
diberikan dari rumah sakit (Sunarsih,2011)

16
Lampiiran 2
DAFTAR HADIR
NO NAMA ALAMAT TANDATANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.

Lamongan, Agustus 2019

CI Ruang MELATI RSUD Dr. Soegiri


Lamongan

Kusrini., SST

17
SURAT KETERANGAN
TELAH DILAKSANAKAN PENYULUHAN

Yang bertandatangan dibawah ini :


Nama : Kusrini., SST
Jabatan : CI Ruang MELATI RSUD Dr. Soegiri Lamongan

Menyatakan bahwa yang tersebut dibawah ini :

 Penyaji 1 : Iro Maisaroh


 Penyaji 2 : Diyah Ayu Putri
 Notulen : Elvatiara Aghnia Robbani.
 Observer : Ma’unah
 Fasilitator : Hasbi Ashidiqi
 Moderator : Eny Rachmawati

Telah penyuluhan dI Ruang Melati RSUD Dr. Soegiri Lamongan pada hari Sabtu, 14
september 2019 pukul 08.00 WIB.
Demikian surat ini, harap digunakan sebagaimana mestinya.

Lamongan, Agustus 2019

CI Ruang MELATI RSUD Dr. Soegiri


Lamongan

Kusrini., SST

18

Anda mungkin juga menyukai