Di Mentawai masyarakat telah lama menggunakan pengobatan secara tradisional, disana
masyarakat mempercarai adanya dukun sebagai seorang yang ahli dalam pengobatan tradisional. Banyaknya masyarakat yang percaya atas pengobatan tradisional maka pemerintah mengupayakan untuk mendirikan klinik saintifikasi jamu. Pada bulan oktober 2016, , Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai meresmikan klinik saintifikasi jamu yang terintegrasi dengan Puskesmas Pembantu (Pustu) SP I, Kilo Meter 7 di Sipora Jaya Kecamatan Sipora Utara. Klinik ini merupakan klinik pertama dan satu-satunya klinik saintifikasi jamu yang ada di kepulauan Mentawai yang memiliki sekitar 202 jenis jamu tradisional yang masih dalam tahap penelitian oleh pemerintah (Suntoro, 2016). Pada klinik saintifikasi jamu Sipora terdapat bahan bahan jamu dalam bentuk serbuk kering, dan basah yang sudah dijual belikan. Beberapa bahan dasar jamu seperti pala, jahe, kunyit, kencur, temulawak dan bahan lainnya sudah mulai banyak dibudidayakan oleh masyarakat setempat, namun masih banyak lagi bahan jamu yang belum ditanam dan diproduksi di Kepulauan Mentawai. Dalam 3 tahun ini untuk memenuhi kebutuhan klinik saintifikasi jamu, maka harus mendatangkan bahan dari daerah Jawa Tengah. Sebenarnya, banyak sekali bahan jamu yang dapat ditemui di daerah Kepulauan Mentawai, namun belum ada yang bisa mengelolahnya dengan tepat (Sartika, 2014). Oleh sebab itu, peran apoteker sebagai pengendali mutu persediaan jamu yaitu dalam standarisasi proses ketersediaan bahan baku perlu adanya penyuluhan dan pemberian pengetahuan kepada masyarakat agar masyarakat mau membudiyakan tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan jamu. Bahan baku tidak perlu didatangkan lagi dari Jawa Tengah jika bahan tersebut sudah dapat dipenuhi. Jika perlu pemerintah menyediakan lahan yang dapat digunakan sebagai budidaya tanaman jamu agar tanaman dapat terkontrol sesuai standart yang ada dan dapat diolah masyarakat sekitar untuk menambah pemasukan serta menambah lapangan pekerjakan masyarakat sekitar. Klinik saintifikasi jamu Sipora ini lokasinya masih menjadi satu dengan Puskesmas Pembantu (PUSTU) SP 1. Pelayanan klinik saintifikasi jamu belum terfokus benar dengan pelayanan yang berbasis penelitian karena kurangnya fasilitas yang dimiliki dan pelayanan yang dilkaukan masih menjadi satu dengan pelayanan puskesmas. Perlunya adanya bangunan dan fasilitas yang lebih lengkap serta memenuhi standart yang dikhususkan untuk klinik saintifikasi jamu agar pelayanan yang berbasis penelitian ini lebih terfokuskan.. Pada saat sebelum peresmian klinik saintifikasi jamu Sipora, pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai hanya mengirimkan seorang dokter guna menjalani pelatihan saintifikasi jamu ke Tawangmangu. Pada klinik saintifikasi jamu bukan hanya dokter yang perlu pelatihan khusus namun apoteker juga sangat diperlukan pelatihan khusus dalam saintifikasi jamu. Apoteker disini berperan dalam penyiapan resep saintifikasi jamu, pengadaan jamu yang berkualitas, penyimpanan dan distribusi jamu, melakukan Pharmaceutical Care, melakukan Pharmaceutical Record. Sharusnya pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai juga mengirimkan seorang apoteker untuk menjalani pelatihan saintifikasi jamu ke Tawangmangu.
Sartika, T. D. 2014. Kajian Kontestasi Metode Pengobatan Tradisional dan Modern dam Permenkes Saintifikasi Jamu : Sebuah pendekatan Actor Network Theory. Thesis. Bandung : Program Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung.
Suntoro, S. 2016. Klinik Saintifikasi Jamu, Pertama Di Sumatera Barat.
http://nusamentawai.blogspot.com/2016/10/klinik-saintifikasi-jamu-pertama-di.html. [Diakses pada 21 September 2019]