、
“41.Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah ( dengan menyebut
nama Alloh SWT ),Dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya, 42. Dan
bertasbihlah kepadaNya diwaktu pagi dan petang. 43. Dia-lah yang memberi
rahmat kepadamu dan malaikat-Nya ( memohonkan ampunan untukmu ),
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya ( yang
terang ).Dan adalah dia maha penyayang kepada orang-orang yang beriman.”
( Qs. Al-Ahzab : 41~ 43 ).”(1)
Karena dengan banyak mengingat Alloh, hidup tidak gelisah dan hati akan
menjadi tenang dan tentram.,maka, dzikirlah kepada Alloh SWT..Sebagaimana
yang ditegaskan didalam firman-Nya :
٠ ۗ
٢٨
“ Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Alloh. Ingatlah ,hanya dengan mengingat Allohlah hati akan menjadi
tentram.” ( Qs. Ar-Ra’du : 28 ).(2)
Karena Nabi SAW sendiri tidak pernah lepas dari dzikrulloh, sebagaimana
sabdanya :
“ Dari Aisyah Ra. Berkata : Rasululloh SAW, selalu berdzikir kepada Alloh
pada setiap saat.” ( HR. Muslim ).(3)
Dan Alloh SWT sangat menyukai kepada hambanya yang selalu ingat kepada
Nya sebagaimana Sabda Rasululloh SAW yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi :
“ Amal yang paling disukai Alloh ketika kamu mati lisanmu masih basah ,
karena menyebut-nyebut nama Alloh.” ( HR. Baihaqi dari Muadz ).(4)
Namun ketika bicara tentang teknis berdzikir di dalam suatu majelis, para
ulama mempunyai pandangan yang berbeda.Sebagian ulama berpendapat
hanya boleh melakukan dzikir sendiri-sendiri dan ada juga yang membolehkan
dengan cara berjama’ah. Bagi mereka, selama Rasulullah SAW tidak
mengaturnya dan tidak juga melarangnya, dzikir berjamaah boleh dilakukan
dengan berjama’ah.
Hadist Nabi SAW yang berkaitan dengan dzikir berjama’ah adalah :
،
،
“ Dari Abu Hurairoh Ra. Dari Abu Said Ra, keduanya berkata : Rasululloh
SAW bersabda : Tidak ada suatu kaum yang duduk dalam suatu majlis untuk
berdzikir kepada Alloh SWT melainkan mereka dikelilingi oleh malaikat, diliputi
rahmat, diturunkan ketenangan, dan mereka disebut-sebut Alloh SWT dihadapan
malaikat yang ada disisinya.” ( HR.Muslim ).(5)
Dan juga sabda Nabi SAW :
Hadits di atas dan beberapa hadits lainnya yang tidak ditulis disini telah
membuat seluruh ulama sepanjang zaman sepakat bahwa berdzikir berjama’ah
di dalam suatu majelis itu disunnahkan dan punya keutamaan. Tidak ada satu
pun ulama yang mengingkari keutamaan dzikir berjamaah.
Selain praktek dzikir dilakukan secara jama’ah namun juga dilakukan dengan
suara Jahr ( keras ) selama tidak mengganggu konsentrasi dan kekhusuan baik
ma’mum masbuk maupun jama’ah sholat yang lain. Sebagaimana Hadist Nabi
SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim yang dikutip oleh
Imam Nawawi didalam kitab karangannya yang Masyhur. Adapun hadistnya :
:
: .
Telah meriwayatkan kami didalam shohih Bukhori dan Muslim dari Ibnu
sholat Rasululloh SAW dengan takbir ( yang dibaca dengan suara keras).” Dan
dalam riwayatnya, pada shohih keduanya ( Bukhori dan Muslim ) dari Ibnu Abbas
ketika selesai sholat fardlu berjama’ah terjadi pada zaman Rasululloh SAW ”).
Dan berkata Ibnu Abbas Rodliallohu’anhu :( “ Aku mengetahui bahwa mereka
telah selesai sholat dengan mendengar suara berdzikir yang keras itu” ).
Dirangkum dari :
4.