Anda di halaman 1dari 7

DZIKIR BERJAMA’AH DENGAN SUARA JAHR ( KERAS )

Ditengah-tengah sibuknya aktivitas sehari-hari tidak menjadikan kita lupa


untuk selalu ingat kepada Alloh SWT, walaupun kadang terasa berat untuk
mengamalkannya karena lelah dengan rutinitas yang digelutinya. Namun perlu
diketahui bahwa sesungguhnya sesuatu yang dapat kita lakukan adalah semata-
mata karena taufiq dan hidayah-Nya bukan semata-mata karena kondisi fisik kita
yang luar biasa ( kuat ). Oleh karena itu sangat dianjurkan dalam agama kita
yaitu agama Islam untuk selalu ingat kepada Alloh SWT dimana saja,sedang
apa さじゃ, dan dalam kondisi bagaimanapun juga. Dzikir adalah sighat
Masdar = dari Fiil Madli = dan Fiil Mudlori’ = yang
artinya mengingat. Sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna dan
diberi akal wajib hukumnya untuk selalu inga kepada Alloh SWT.
sebagaimana Alloh telah berfirman didalam al-qur’an surat AL-Ahzab :


“41.Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah ( dengan menyebut
nama Alloh SWT ),Dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya, 42. Dan
bertasbihlah kepadaNya diwaktu pagi dan petang. 43. Dia-lah yang memberi
rahmat kepadamu dan malaikat-Nya ( memohonkan ampunan untukmu ),
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya ( yang
terang ).Dan adalah dia maha penyayang kepada orang-orang yang beriman.”
( Qs. Al-Ahzab : 41~ 43 ).”(1)

Karena dengan banyak mengingat Alloh, hidup tidak gelisah dan hati akan
menjadi tenang dan tentram.,maka, dzikirlah kepada Alloh SWT..Sebagaimana
yang ditegaskan didalam firman-Nya :

٠ ۗ
٢٨ 
“ Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan
mengingat Alloh. Ingatlah ,hanya dengan mengingat Allohlah hati akan menjadi
tentram.” ( Qs. Ar-Ra’du : 28 ).(2)
Karena Nabi SAW sendiri tidak pernah lepas dari dzikrulloh, sebagaimana
sabdanya :

“ Dari Aisyah Ra. Berkata : Rasululloh SAW, selalu berdzikir kepada Alloh
pada setiap saat.” ( HR. Muslim ).(3)

Dan Alloh SWT sangat menyukai kepada hambanya yang selalu ingat kepada
Nya sebagaimana Sabda Rasululloh SAW yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi :

“ Amal yang paling disukai Alloh ketika kamu mati lisanmu masih basah ,
karena menyebut-nyebut nama Alloh.” ( HR. Baihaqi dari Muadz ).(4)

Namun ketika bicara tentang teknis berdzikir di dalam suatu majelis, para
ulama mempunyai pandangan yang berbeda.Sebagian ulama berpendapat
hanya boleh melakukan dzikir sendiri-sendiri dan ada juga yang membolehkan
dengan cara berjama’ah. Bagi mereka, selama Rasulullah SAW tidak
mengaturnya dan tidak juga melarangnya, dzikir berjamaah boleh dilakukan
dengan berjama’ah.
Hadist Nabi SAW yang berkaitan dengan dzikir berjama’ah adalah :


،
،
“ Dari Abu Hurairoh Ra. Dari Abu Said Ra, keduanya berkata : Rasululloh
SAW bersabda : Tidak ada suatu kaum yang duduk dalam suatu majlis untuk
berdzikir kepada Alloh SWT melainkan mereka dikelilingi oleh malaikat, diliputi
rahmat, diturunkan ketenangan, dan mereka disebut-sebut Alloh SWT dihadapan
malaikat yang ada disisinya.” ( HR.Muslim ).(5)
Dan juga sabda Nabi SAW :

“Bila ia (hambaKu) menyebut namaKu dalam dirinya, maka Aku mengingatnya


dalam diriku, bila mereka menyebut namaKu dalam kelompok besar, maka
Akupun menyebut (membanggakan) nama mereka dalam kelompok yg lebih
besar dan lebih mulia". (HR Bukhori dan Muslim).(6)

Lepas dari perbedaan pendapat dengan makna majelis dzikir, namun


keutamaan majelis dzikir ini memang disebutkan di dalam hadits nabawi,Sbb:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah SAW


bersabda, "Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling, mereka
mengikuti majelis-majelis dzikir. Apabila mereka menemui majelis yang
didalamnya ada dzikir, maka mereka duduk bersama-sama orang yang berdzikir,
mereka mengelilingi para jamaah itu dengan sayap-sayap mereka, sehingga
memenuhi ruangan antara mereka dengan langit dunia, jika para jamaah itu
selesai maka mereka naik ke langit
(HR Bukhari no. 6408 dan Muslim no. 2689).(7)

Dan Sabda Nabi SAW :


( )

"Sungguh Allah memiliki malaikat yg beredar dimuka bumi mengikuti dan


menghadiri majelis majelis dzikir, bila mereka menemukannya maka mereka
berkumpul dan berdesakan hingga memenuhi antara hadirin hingga langit dunia,
bila majelis selesai maka para malaikat itu berpencar dan kembali ke langit, dan
Allah bertanya pada mereka dan Allah Maha Tahu : "darimana kalian?" mereka
menjawab : kami datang dari hamba hamba Mu, mereka berdoa padamu,
bertasbih padaMu, bertahlil padaMu, bertahmid pada Mu, bertakbir pada Mu, dan
meminta kepada Mu, Maka Allah bertanya: "Apa yg mereka minta", Malaikat
berkata: mereka meminta sorga, Allah berkata: apakah mereka telah melihat
sorgaku? Malaikat menjawab: tidak, Allah berkata: "Bagaimana bila mereka
melihatnya". Malaikat berkata: mereka meminta perlindungan Mu, Allah berkata:
"mereka meminta perlindungan dari apa?" Malaikat berkata: "dari Api neraka",
Allah berkata: "apakah mereka telah melihat nerakaku?" Malaikat menjawab
tidak, Allah berkata: Bagaimana kalau mereka melihat neraka Ku. Malaikat
berkata: mereka beristighfar pada Mu, Allah berkata: "sudah kuampuni mereka,
sudah kuberi permintaan mereka, dan sudah kulindungi mereka dari apa apa yg
mereka minta perlindungan darinya, malaikat berkata: "wahai Allah, diantara
mereka ada si fulan hamba pendosa, ia hanya lewat lalu ikut duduk bersama
mereka, Allah berkata: baginya pengampunanku, dan mereka (ahlu dzikir)
adalah kaum yg tidak ada yg dihinakan siapa siapa yg duduk bersama mereka.”
( HR. Imam Bukhori ).(8)

Hadits di atas dan beberapa hadits lainnya yang tidak ditulis disini telah
membuat seluruh ulama sepanjang zaman sepakat bahwa berdzikir berjama’ah
di dalam suatu majelis itu disunnahkan dan punya keutamaan. Tidak ada satu
pun ulama yang mengingkari keutamaan dzikir berjamaah.
Selain praktek dzikir dilakukan secara jama’ah namun juga dilakukan dengan
suara Jahr ( keras ) selama tidak mengganggu konsentrasi dan kekhusuan baik
ma’mum masbuk maupun jama’ah sholat yang lain. Sebagaimana Hadist Nabi
SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim yang dikutip oleh
Imam Nawawi didalam kitab karangannya yang Masyhur. Adapun hadistnya :

 

:  

:    .

Telah meriwayatkan kami didalam shohih Bukhori dan Muslim dari Ibnu

Abbas Rodliallohu’anhumaa keduanya telah berkata “Aku mengetahui selesainya

sholat Rasululloh SAW dengan takbir ( yang dibaca dengan suara keras).” Dan

dalam riwayatnya, pada shohih keduanya ( Bukhori dan Muslim ) dari Ibnu Abbas

Rodlianllohu’anhumaa :( “ Sesungguhnya mengeraskan suara dalam berdzikir

ketika selesai sholat fardlu berjama’ah terjadi pada zaman Rasululloh SAW ”).
Dan berkata Ibnu Abbas Rodliallohu’anhu :( “ Aku mengetahui bahwa mereka

telah selesai sholat dengan mendengar suara berdzikir yang keras itu” ).

( HR. Bukhori dan Muslim ). (9)

Wahyu S ( Welding Insp )

Dirangkum dari :

1. Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Juz : 21

2. Al-Qur’an Surat Ar-Ra’du Juz : 13

3. Syarah Riyadush-sholihin Jilid 2 Hal : 195

4.

5. Syarah Riyadush-sholihin Jilid 2 Hal : 197

6. Hadist Qudsi Bab Zikir

7. Syarah Riyadush-sholihin Jilid 2 Hal : 197

8. Syarah Riyadush-sholihin Jilid 2 Hal : 195 ~196

9. Al-Adzkaru An-Nawawiyah : Bab Zikir Ba’da Sholat Hal : 67

Anda mungkin juga menyukai