JAKARTA
Juni 2014
Panduan IDX Taxonomy 2014
Panduan IDX Taxonomy 2014 ini disiapkan oleh Tim XBRL Bursa Efek Indonesia:
Juni 2014
1. Introduction.................................................................................................................................... 4
1.1 Latar belakang dan tujuan pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia............................. 4
1.2 Pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia........................................................................ 5
2. IDX Taxonomy 2014 ....................................................................................................................... 5
2.1 Informasi Umum IDX Taxonomy 2014 .................................................................................... 5
2.2 Informasi Versi ........................................................................................................................ 6
2.3 Referensi yang digunakan dalam pembuatan IDX Taxonomy 2014 ....................................... 6
2.4 Penjelasan mengenai IDX Taxonomy 2014 ............................................................................ 7
A. Form Pelaporan....................................................................................................................... 7
B. Entry Point............................................................................................................................... 7
C. Document Entity Information (DEI) ......................................................................................10
D. Laporan Keuangan ................................................................................................................11
E. Validasi .................................................................................................................................. 11
F. Versi XBRL yang Digunakan................................................................................................... 13
G. Logika Arsitektur ...................................................................................................................13
H. Struktur Folder ......................................................................................................................14
3. Public Review ...............................................................................................................................16
4. Pembuatan Instance Document dan Ilustrasi..............................................................................17
A. Memilih entry point yang Sesuai...........................................................................................17
B. Memilih Linkbase (Termasuk Form) yang Sesuai.................................................................. 19
C. Membuat Schema Taxonomy Berdasarkan Linkbase yang Dipilih .......................................20
D. Membuat Instance Document ..............................................................................................20
E. Validasi Data .........................................................................................................................22
Appendix A - Opsi dalam Document Entity Information (DEI)..............................................................24
Appendix B - Daftar Prensentation Link................................................................................................28
Appendix C - Daftar akun IDX Taxonomy 2014.....................................................................................31
Appendix D - Glossary ...........................................................................................................................32
1. Introduction
1.1 Latar belakang dan tujuan pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia
Seiring dengan perkembangan industri pasar modal, kebutuhan informasi atas laporan-laporan
tersebut yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan semakin tinggi. Keinginan
agar informasi yang dimiliki suatu perusahaan ataupun suatu Negara dapat digunakan dan
diproses secara cepat dan efisien, diharapkan dapat tercapai apabila informasi disajikan dalam
bentuk format bahasa yang sama.
Selain itu, untuk dapat mewujudkan keinginan tersebut dan mendukung terciptanya sarana
dalam pelaksanaan business inteligence, serta mempermudah investor maupun regulator dalam
mengakses maupun mengolah data untuk pengambilan keputusan, sebuah solusi yang
terintegrasi untuk menstandarisasi format pelaporan informasi sangat dibutuhkan.
Saat ini penyampaian informasi oleh Emiten disampaikan melalui IDXnet. Data yang disampaikan
Emiten sebagian besar belum dapat digunakan secara optimal oleh pengguna data karena:
a. Informasi detail hanya terdapat dalam format pdf dan disertakan dalam lampiran;
b. Struktur penyajian laporan yang masih terdapat perbedaan antar Emiten;
c. Validasi data yang dilakukan masih manual.
Pengguna data, khususnya investor, banyak mengalami hambatan untuk mendapatkan informasi
secara cepat dan tepat. Karenanya, XBRL dapat menjawab tantangan dalam pengolahan data
yang lebih cepat.
Metode pelaporan berbasiskan XBRL (Extensible Business Reporting Language) berfungsi untuk
menyamakan standar format pelaporan yang berbeda-beda, sehingga memudahkan pengguna
dalam mengolah data. Dengan penyamaan standar tersebut, maka pelaporan emiten dapat di
gunakan dalam berbagai bahasa.
Dari aspek pemantauan Perusahaan Tercatat, agar dapat melakukan pemantauan dan tindak
lanjut yang responsif, dibutuhan pengelolaan informasi yang cepat, handal dan informatif
karena:
• Bertambahnya jumlah Perusahaan Tercatat di BEI;
• Meningkatnya dinamika dan kompleksitas tindakan korporasi yang dilakukan Perusahaan
Tercatat;
• Bertambahnya jenis pelaporan dan keterbukaan informasi yang diterima; dan
• Bertambahnya jenis efek dan jenis Perusahaan Tercatat.
Sejak tahun 2012, PT bursa Efek Indonesia (BEI) telah memulai pengembangan pelaporan
dengan XBRL. Dalam rangka terlaksananya pelaporan tersebut, BEI harus menyiapkan sebuah
taksonomi yang mewakili suatu pelaporan. Sebagai langkah pengembangan awal, BEI telah
menyelesaikan taksonomi khusus untuk laporan keuangan perusahaan. Selanjutnya taksonomi
laporan keuangan ini akan disosialisasikan kepada seluruh Perusahaan Tercatat. Pelaporan
informasi laporan keuangan berbasis XBRL tersebut berencana untuk segera diimplementasikan
pada tahun 2015.
Taksonomi tersebut akan menstandarisasi format penyajian laporan keuangan perusahaan dari
seluruh jenis sektor dan subsektor yang telah ditetapkan oleh BEI.
Setelah pengembangan taksonomi atas laporan keuangan, BEI akan melanjutkan pengembangan
taksonomi ke area Disclosure (Pengungkapan). Hingga saat ini, area disclosure yang akan
dikembangkan masih dalam tahap pembahasan. Area disclosure tersebut dapat berupa :
a. Catatan atas laporan keuangan Emiten;
b. Kewajiban keterbukaan informasi dari Emiten;
c. Informasi atas tindakan korporasi Emiten, dll.
IDX Taxonomy 2014 merupakan taksonomi versi pertama yang diterbitkan oleh Bursa Efek
Indonesia. IDX Taxonomy 2014 saat ini masih dalam tahap review oleh publik, dan akan segera
difinalkan setelah mendapatkan tanggapan dari publik untuk dijadikan IDX Taxonomy 2014. IDX
Taxonomy 2014 berisikan taksonomi laporan keuangan tanpa, dan dimaksudkan untuk
digunakan sebagai format pelaporan laporan keuangan Perusahaan Tercatat kedepannya.
Nama:
Tanggal
penerbitan:
Status:
Penerbit:
Lingkup:
menggunakan beberapa referensi dan ketentuan, diantaranya:
1. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK);
2. Pernyataan Standar Akuntansi Syariah;
3. Ketentuan dalam Peraturan Pasar Modal khususnya:
a) Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 mengenai Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik;
b) Peraturan BAPEPAM-LK nomor VIII.G.17 mengenai Pedoman
Akuntansi Perusahaan Efek;
c) Surat Edaran BAPEPAM-LK No. SE-17/BL/2012 mengenai
checklist Pengungkapan Laporan Keuangan Untuk Seluruh
Industri di Pasar Modal di Indonesia;
Lokasi fisik http://www.idx.co.id/xbrl/taxonomy/2014-04-30
taksonomi:
Dapat
http://www.idx.co.id/StaticData/XBRL/Taxonomy/Indonesia/IDX_Taxonomy_2014-04-30.zip
diunduh
dari:
IDX Taxonomy 2014 merupakan taksonomi versi pertama yang diterbitkan oleh PT Bursa Efek
Indonesia.
Keseluruhan format atas laporan keuangan yang telah disiapkan, telah melalui proses review
dengan mengambil sampel laporan keuangan atas perusahaan yang tercatat di PT Bursa Efek
Indonesia sebanyak 188 Emiten dari seluruh Perusahaan Tercatat, atau mewakili 35 % dari total
populasi.
IDX Taxonomy 2014 disusun menggunakan beberapa referensi dan ketentuan, diantaranya:
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK);
Pernyataan Standar Akuntansi Syariah;
Ketentuan dalam Peraturan Pasar Modal khususnya:
a. Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik;
b. Peraturan BAPEPAM-LK nomor VIII.G.17 mengenai Pedoman Akuntansi Perusahaan
Efek;
c. Surat Edaran BAPEPAM-LK No. SE-17/BL/2012 mengenai checklist Pengungkapan
Laporan Keuangan Untuk Seluruh Industri di Pasar Modal di Indonesia;
Ketentuan yang dijadikan acuan adalah ketentuan yang berlaku pada 31 Desember 2013, dan
yang akan berlaku pada tanggal 1 Januari 2015.
2.4 Penjelasan mengenai IDX Taxonomy 2014
A. Form Pelaporan
IDX Taxonomy 2014 merupakan taksonomi untuk laporan keuangan yang berbasiskan pada
standar PSAK yang terdiri dari beberapa form pelaporan, yakni:
1. Informasi entitas dokumen (DEI)
Berisi informasi mengenai entitas pelapor, dan dokumen yang dilaporkan.
2. Laporan Keuangan
2.1 Laporan Posisi Keuangan
Berdasarkan PSAK 1, laporan posisi keuangan dapat disajikan berdasarkan klasifikasi
(lancer dan tidak lancer) serta berdasarkan likuiditas.
2.2 Laporan Laba Bersih Komprehensif
Penyajian beban di laporan laba rugi komprehensif, berdasarkan PSAK 1, dapat
dilakukan berdasarkan fungsi atau sifat beban. Selain itu, pajak atas pendapatan
komprehensif lainnya, dapat disajikan setelah pajak dan sebelum pajak.
2.3 Laporan Perubahan Ekuitas
2.4 Laporan Arus Kas
Penyusunan arus kas dari operasi dapat dilakukan dengan metode langsung kecuali
untuk kontrak investasi kolektif yang masih dapat disusun menggunakan metode
tidak langsung.
B. Entry Point
Entry point membagi pelaporan menjadi beberapa jenis. Karena cukup beragamnya akun-
akun dalam setiap industri, bursa membagi IDX Taxonomy 2014 menjadi 8 jenis entry point
yang dapat mempermudah pelaporan dengan memisahkan akun-akun dalam setiap entry
point. Berikut 8 entry point tersebut:
1. Umum / General
2. Properti / Property
3. Infrastruktur / Infrastructure
4. Keuangan dan Syariah / Financial and Sharia
5. Sekuritas / Securities
6. Kontrak Investasi Kolektif / Collective
7. Asuransi / Insurance
8. Pembiayaan / Financing
Ilustrasi IDX Taxonomy 2014
Pembagian entry point tidak sama dengan pembagian klasifikasi industri yang digunakan oleh
Bursa. Saat ini Bursa membagi industri menjadi 9 sektor dengan 56 sub-sektor, tabel merupakan
tabel pemetaan sektor dan sub sektor dengan entry point Taksonomi yang dapat digunakan
sebagai referensi.
Tabel Pemetaan Sektor dan Sub Sektor dengan Entry Point
Sector
1. AGRICULTURE
2. MINING
4. MISCELLANEOUS INDUSTRY
8. FINANCE
Setiap laporan mengacu pada presentation link yang berbeda – beda, berikut adalah rincian
presentation link dalam IDX Taxonomy 2014. Tabel di bawah dapat digunakan sebagai acuan
untuk melihat form yang akan digunakan, sebagai contoh jika ingin mengisi laporan arus kas
metode langsung pada entry point infrastruktur, maka acuannya adalah 3510000.
No Entry Point
1 Umum
2 Properti
3 Infrastruktur
Keuangan dan
4 Syariah
5 Sekuritas
6 Asuransi
Kontrak Investasi
7 Kolektif
8 Pembiayaan
E. Validasi
Untuk menjamin validitas data dalam instance document, maka validasi dilakukan dengan
menggunakan calculation link dan formula. Apabila masih ditemukan error atau kesalahan
pada instance document, data yang ada dalam instance document harus diperbaiki terlebih
dahulu.
1. Calculation Linkbase
Calculation Linkbase dapat melakukan validasi data pada satu form saja, baik pada laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, atau laporan
perubahan kas. Calculation Linkbase melakukan validasi data dengan menambahkan data
dan mengalikan dengan weight, dan melakukan validasi antara data yang diinput dengan
data yang dihitung.
Sebagai Contoh, Calculation Linkbase akan melakukan vaidasi pada laba bruto, dimana
secara bisnis dapat didefinisikan bahwa:
Laba bruto = Penjualan dan pendapatan usaha – Beban pokok penjualan dan pendapatan
Maka Calculation Linkbase akan melakukan validasi Laba bruto yang diinput dengan
perhitungan yang yang telah didefinisikan, bila tidak sesuai, maka akan diberikan pesan
error.
Contoh Validasi Data Menggunakan Calculation Linkbase untuk Perhitungan Laba Bruto
≠
Calculation Linkbase mempunyai keterbatasan, yakni:
a. Tidak dapat melakukan validasi antar konteks, untuk periode (duration) dengan tanggal
tertentu (instant).
Sebagai contoh pada laporan perubahan arus kas, terdapat nilai yang berupa posisi pada
tanggal tertentu, yakni kas dan setara kas pada awal dan akhir periode, dan terdapat
nilai yang berupa periode (duration), seperti jumlah arus kas bersih yang didapat pada
aktivitas operasi.
b. Tidak dapat digunakan untuk jenis pelaporan yang berbeda.
Calculation Linkbase hanya digunakan untuk validasi pada pelaporan yang sama, tidak
dapat digunakan untuk pelaporan yang berbeda. Sebagai contoh, melakukan validasi
antar elemen / data pada laporan posisi keuangan dengan laporan laba rugi.
Pada IDX Taxonomy 2014, Calculation Linkbase sudah termasuk bagian dari taksonomi, yang
melakukan validasi antar komponen yang ada pada pelaporan untuk memastikan data yang
disampaikan valid.
2. Formula
Formula dapat mengatasi keterbatasan yang ada pada Calculation Linkbase, karena formula
dapat melakukan validasi antar konteks dan antar jenis laporan. Formula tidak menjadi satu
bagian dalam taksonomi, tetapi digunakan untuk melakukan validasi data yang ada pada
instance document. Formula banyak digunakan untuk melakukan asersi:
a. Existence Assertion
Memastikan suatu data sudah diisi. Sebagai contoh, melakukan asersi terhadap nama
perusahaan dalam DEI. Apabila nama perusahaan tidak diisi pada DEI, formula akan
memberikan pesan error.
b. Value Assertion
Value Assertion mempunyai kegunaan yang sama dengan Calculation Linkbase, tetapi
value assertion dapat juga melakukan validasi antar konteks dan antar jenis laporan.
Sebagai contoh apa bila kas dan setara kas pada laporan posisi keuangan dan kas dan
setara kas pada laporan perubahan arus kas tidak sama, maka pesan memberikan pesan
error.
Pada IDX Taxonomy 2014, formula digunakan untuk memastikan validasi data dilakukan
dalam satu form maupun antar form untuk memastikan data valid.
Contoh Calculation Linkbase dan Formula
G. Logika Arsitektur
Arsitektur IDX Taxonomy 2014 dibagi menjadi 2 lapisan yang berbeda, yakni laporan
(report) dan kamus (dictionary), dan entry point yang mengandung schema yang akan
menghubungkan kedua hal tersebut.
1. Dictionary Layer
Dictionary Layer berisi kamus unuk seluruh elemen yang dibutuhkan dalam taksonomi,
dictionary layer dibagi menjadi 3:
a. Dictionary Schema (cor)
Dictionary schema berisi seluruh elemen atau komponen – komponen pelaporan
seperti akun – akun yang terkandung di dalamnya termasuk di dalamnya referensi
mengenai akun tersebut dan label terkait akun tesebut.
b. Roletype Schema
Berisi pendefinisian roletype schema (contoh [1510000] Statement of cash flows,
direct method - General Industry) yang dibutuhkan dalam taksonomi.
c. DEI Schema (rt)
DEI Schema (rt) berisi kamus elemen atau komponen – komponen pelaporan yang
ada dalam DEI.
2. Report Layer (Lapisan Laporan)
Dictionary layer jika berdiri sendiri tidak dapat menghasilkan laporan yang berfungsi
secara bisnis. Lapisan pelaporan menghubungkan elemen – elemen yang terdapat
dalam kamus untuk membentuk sebuah report. Sebagai contoh dalam penyajian
laporan posisi keuangan, komponen – komponen seperti kas dan setara kas, piutang,
seluruhnya diambil dari kamus.
3. Entry Point
Entry point berisi entry point yang telah didefinisikan, yakni 8 jenis entry point.
Formula
(by sector)
Formula
(by form)
H. Struktur Folder
Struktur folder dalam IDX Taxonomy 2014 dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan bisnis
yang ada dan arsitektur logika yang telah dibuat.Karenanya folder dibagi menjadi 2, yakni Dic
(dictionary) dan rep (report), Diluar dari folder tersebut terdapat entry point yang
menghubungkan keduanya.
1. dic
dic atau dictionary berisikan kamus, atau elemen – elemen dalam taksonomi, yang
dibagi menjadi 3 folder:
a. DEI = berisi elemen – elemen terkait DEI
b. FIN = berisi elemen - elemen financial
c. NOFIN = berisi data non-financial, saat ini masih belum ada.
2. rep
rep atau report, berisi seluruh report, dan presentation, calculation, definition linkbase.
Fungsi menyerupai Report pada logika arsitektur.
3. Ep
Ep merupakan 8 entry point yang dibuat untuk memudahkan pelaporan dengan
mengklasifikan data – data yang dibutuhkan dalam setiap entry point.
Folder tanggal rilis (release date), seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas, berisi versi
Informasi taksonomi. Oleh karena itu, setiap perubahan taksonomi yang ada, seluruh
komponen di dalamnya akan berubah dan nomor versi akan diperbarui. Folder fisik
taksonomi terletak online di http://www.idx.co.id/xbrl/taxonomy/2014-04-30.
3. Public Review
Public Review telah dilakukan pada tanggal 14 Februari 2014 sampai dengan 14 Maret 2014.
Tujuan dari Public Review tersebut adalah untuk mendapatkan tanggapan publik mengenai
Proposed IDX Taxonomy 2014 dan memperkenalkan IDX Taxonomy serta proses
pengembangannya kepada seluruh perusahaan tercatat, regulator, akuntan publik, data vendor
dan publik, dan untuk memperoleh komentar dan saran terkait dengan Proposed IDX Taxonomy
2014. BEI memperoleh sebanyak 961 komentar dari 269 Emiten yang ikut berpartisipasi dalam
proses Public Review.
Saran dan komentar yang diterima oleh BEI telah digunakan sebagai bahan dalam
penyempurnaan dan finalisasi IDX Taxonomy 2014. BEI telah melakukan perubahan dan
penambahan elemen sebanyak 101 elemen. Pelaksanaan Public Review tersebut merupakan
persyaratan dalam rangka mendapatkan status recognition untuk IDX Taxonomy dari XBRL
International, sebuah badan konsorsium yang terdiri dari perusahaan-perusahaan dan lembaga
mancanegara yang bekerjasama dalam membangun dan mempromosikan penerapan XBRL.
Kegunaan dari recognition tersebut adalah supaya IDX Taxonomy yang telah dibangun oleh BEI
memenuhi spesifikasi XBRL International dan mematuhi ketentuan standar taxonomy
internasional.
Berikut adalah gambaran updates yang telah dilakukan pada proposed taksonomi setelah public
review.
35
50
30
25 40
20
30
16
15
15 14
20
10
6
5 5
10
5
1
0 General Infrastructure Property Securities Financing 0
DEI Financial and Insurance Renamed Added
Sharia
4. Pembuatan Instance Document dan Ilustrasi
Instance document merupakan format pelaporan yang akan disampaikan, yang berisi data – data
keuangan maupun informasi yang disampaikan. Proses pembuatan instance document dapat
dilihat pada gambar di bawah:
1. AGRICULTURE
2. MINING
4. MISCELLANEOUS INDUSTRY
8. FINANCE
No Entry Point
Entry p oint
1 Umum
2 Properti
3 Infrastruktur
Keuangan dan
4 Syariah
5 Sekuritas
6 Asuransi
Kontrak Investasi
7 Kolektif
8 Pembiayaan
Note: Deskripsi untuk masing – masing link dapat dilihat pada Appendix B
Selain Presentation link, dipilih juga linkbase lain yang relevan dengan presentasi yang akan
disajikan.
PRE/CAL/DEF/LAB
DEI
Subsektor
Pengendalian informasi pemegang saham
Jenis entitas
Proses tagging dilakukan untuk seluruh data pada laporan keuangan (Laporan Posisi
Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan
Perubahan Arus Kas). Data yang ada pada laporan keuangan dimasukkan dalam
komponen – komponen yang terdapat pada elemen taksonomi.
E. Validasi Data
Untuk menjamin data pada instance document valid, maka validasi dilakukan dengan
menggunakan calculation link dan formula. Apabila masih ditemukan error atau kesalahan
pada instance document, data yang ada perlu diperbaiki terlebih dahulu.
Contoh PT Test Tbk Melakukan Salah Input untuk Laba Bruto Kesalahan Dideteksi oleh
Calculation Link
Sebelum Perbaikan
Setelah Perbaikan
Setelah validasi tidak menemukan error maka instance document sudah selesai dibuat.
TEST2012-12-31.xbrl TEST2012-12-31.xsd
No Elemen
1 Informasi umum [abstrak]
2 Nama entitas
Penjelasan perubahan nama dari akhir periode
3
laporan sebelumnya
4 Kode entitas
5 Nomor identifikasi entitas
6 Industri utama entitas
7 Sektor
8 Subsektor
Panduan IDX Taxonomy 2014
No Elemen
No Elemen
10 Jenis entitas
No Elemen
1. General / Umum
[1210000] Statement of financial position presented using current and non-current - General
Industry
[1220000] Statement of financial position presented using order of liquidity - General Industry
[1311000] Statement of comprehensive income, OCI components presented net of tax, by
function - General Industry
[1312000] Statement of comprehensive income, OCI components presented net of tax, by nature
- General Industry
[1321000] Statement of comprehensive income, OCI components presented before tax, by
function - General Industry
[1322000] Statement of comprehensive income, OCI components presented before tax, by nature
- General Industry
[1410000] Statement of changes in equity - General Industry
[1510000] Statement of cash flows, direct method - General Industry
2. Property / Properti
[2210000] Statement of financial position presented using current and non-current - Property
Industry
[2220000] Statement of financial position presented using order of liquidity - Property Industry
[2311000] Statement of comprehensive income, OCI components presented net of tax, by
function - Property Industry
[2312000] Statement of comprehensive income, OCI components presented net of tax, by nature
- Property Industry
[2321000] Statement of comprehensive income, OCI components presented before tax, by
function - Property Industry
[2322000] Statement of comprehensive income, OCI components presented before tax, by nature
- Property Industry
[2410000] Statement of changes in equity - Property Industry
[2510000] Statement of cash flows, direct method - Property Industry
3. Infrastructure / Infrastruktur
[3210000] Statement of financial position presented using current and non-current -
Infrastructure Industry
[3220000] Statement of financial position presented using order of liquidity - Infrastructure
Industry
[3311000] Statement of comprehensive income, OCI components presented net of tax, by
function - Infrastructure Industry
[3312000] Statement of comprehensive income, OCI components presented net of tax, by nature
- Infrastructure Industry
5. Securities / Sekuritas
[5220000] Statement of financial position presented using order of liquidity - Securities Industry
[5311000] Statement of comprehensive income, OCI components presented net of tax, by
function - Securities Industry
[5321000] Statement of comprehensive income, OCI components presented before tax, by
function - Securities Industry
[5410000] Statement of changes in equity - Securities Industry
[5510000] Statement of cash flows, direct method - Security Industry
6. Insurance / Asuransi
[6220000] Statement of financial position presented using order of liquidity - Insurance Industry
[6312000] Statement of comprehensive income, OCI components presented net of tax, by nature
- Insurance Industry
[6322000] Statement of comprehensive income, OCI components presented before tax, by nature
- Insurance Industry
[6410000] Statement of changes in equity - Insurance Industry
[6510000] Statement of cash flows, direct method - Insurance Industry
Calculation Linkbase
Concept
Context
Definition Linkbase
Elemen
Instance Document
Label
Label Linkbase
Linkbase
Presentation Linkbase
Reference Linkbase
Schema
Taxonomy
Unit
Validation
terhadap definisi dan aturan yang terdapat dalam
taxonomy
Value Komponen dalam instance document XBRL yang
datanya bersifat moneter
XBRL (Extensible Business Reporting Language) Bahasa elektronik berbasis XML yang dikembangkan
untuk mentransmisikan informasi bisnis ditujukan untuk mempermudah
XML (Extensible Markup Language) Bahasa elektronik yang diciptakan dan digunakan
untuk membuat format dokumen yang dapat dibaca oleh perangkat luna