Anda di halaman 1dari 8

1

MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI JARINGAN
(Studi Kasus: Kelas XI TKJ di SMK Negeri 1 Limboto)
Ahmad Hamid1), Arip Mulyanto2), Sitti Suhada3)
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo
Email: ahmadhamid29794@gmail.com
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo
Email: arip.mulyanto@ung.ac.id
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo
Email: sittisuhada@ung.ac.id

INTISARI
AHMAD HAMID. Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sistem Operasi Jaringan (dibimbing oleh Arip Mulyanto, S.Kom.,M,Kom dan Sitti Suhada.,
S.Kom, M.T).
Proses belajar di SMK Negeri 1 Limboto terkesan masih kurang dalam penggunaan media pembelajaran. Hal ini
dibuktikan banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM. Dengan adanya media pembelajaran multimedia
interaktif yang di rancang sesuai dengan materi pada mata pelajaran Sistem Operasi Jaringan, yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 1 Limboto. Metode yang digunakan dalam
penelitian adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) dan metode pengembangan sistem multimedia
menggunakan metode Multimedia Development Life Cycle (MDLC). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 1 limboto yang mendapatkan mata pelajaran sistem operasi jaringan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Aktivitas belajar siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 1 Limboto terhadap
media pembelajaran multimedia interaktif mendapat respon baik saat proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan
melalui pengamatan penelitian aktivitas siswa pada siklus I nilai rata-rata mencapai 2,66 dengan kriteria cukup
baik, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 3,27 dengan kriteria baik. (2) Ada peningkatan hasil
belajar siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 1 Limboto pada saat pembelajaran sistem operasi jaringan
menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif. Hal ini dibuktikan dengan pemberian test hasil belajar
siswa dengan menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar
siswa 76,76 dan ketuntasan klasikal 68% dengan kriteria kurang tercapai, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata
hasil belajar siswa mencapai 85 dan ketuntasan klasikal 100% dengan kriteria tercapai.

Kata Kunci: Media Pembelajaran Multimedia Interaktif, Sistem Operasi Jaringan


dan Hasil Belajar.

ABSTRACT
AHMAD HAMID. Interactive Multimedia as Learning Media in Increasing Student’s Learning Achievement
on Network Operating System Subject (Principal Supervisor is Arip Mulyanto, S.Kom.,M.Kom and Co-
supervisor is Sitti Suhada, S.Kom.,M.T)
Learning process at SMK Negeri 1 Limboto has been considered lees effective in utilizing learning media. It has
been proved by student’s minimum completeness criteria (KKM) that remained low. Interactive multimedia as
learning media was designed to meet the target of network operating system subject which basically aims at
increasing student’s learning achievement at XI class of TKJ SMK Negeri 1 Limboto. The research applied
classroom action research while multimedia system development applied Multimedia Development Life Cycle
(MDLC) method. Students at XI class were the research subject who received network operating system subject.
Research finding revealed that (1) students’ learning activity by using interactive multimedia was running well
and good response was achieved among the students. It was promoted by classrooom observation on students’
activity on cycle I which on average obtained 2,66 and the criteria was sufficiently good. In cycle II students’
average point obtained 3,27 and the criteria was good. (2) students’ learning achievement have improved since
2

interactive multimedia as learning media was applied within learning process of network operating system
subject. It has been verified that the criteria has not been fulfilled since student’s test score in cycle I got 76,76
and classical completion got 68%. Meanwhile, in cycle II the criteria have been fulfilled since on average
student’s test score got 85 and classical completion got 100%.

Keywords: Interactive Multimedia as Learning Media, Network Operating System,


and Learning Achievement

1. PENDAHULUAN Untuk meningkatkan hasil belajar


Permasalahan yang berkaitan dengan siswa dalam mata pelajaran sistem operasi
dunia pendidikan di Indonesia ini adalah jaringan, dibutuhkan sebuah media pembel
kurangnya penggunaan media pembelaj ajaran multimedia interaktif. Multimedia in
aran, khususnya pada proses belajar teraktif merupakan media pembelajaran ya
mengajar. Hal ini terlihat dari masih ng memberikan pembelajaran melalui 3D,
rendahnya nilai hasil belajar siswa, grafik, video, suara, animasi, teks, game ser
sebagai contoh proses belajar pada mata ta dapat menciptakan interaksi. Media pem
pelajaran Sistem Operasi Jaringan di Seko belajaran multimedia interaktif biasanya
lah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 menggunakan alat teknologi komputer dan
Limboto yang belum maksimal. Bardasark alat pendukung lainnya seperti keyboard,
an observasi awal yang dilakukan pada mouse, CD/VCD, DVD, dan aplikasi.Maka
saat Program Pengalaman Lapangan dibuat suatu penelitian menggunakan meto
(PPL) II pada semester ganjil tahun ajaran de penelitian tindakan kelas (PTK) dan met
2016/2017 ditemukan bahwa rata-rata ode pengembangan multimedia menggunak
nilai hasil belajar siswa kelas XI TKJ an metode Multimedia Development Life
masih dibawah Kriteria Ketuntasan Cycyle (MDLC) pada media pembelajaran
Minimal (KKM) yaitu 75. Hasil belajar multimedia interaktif dengan menambahk
siswa pada mata pelajaran tersebut an fitur latihan soal pada setiap pokok baha
memiliki persentase ketuntasan hanya san. Media pembelajaran ini dibuat khusus
37,5% sedangkan yang belum mencapai mata pelajaran sistem operasi jaringa kelas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) XI TKJ semester 1.
adalah 62,5%. (Sumber: Dokumen Guru Dengan media pembelajaran ini dihara
Kelas XI, 2016). pkan dapat membantu guru dalam
Permasalahan tidak efektifnya pembe proses pembelajaran serta dapat meningkat
lajaran siswa terhadap mata pelajaran kan hasil belajar pada siswa kelas XI TKJ
sistem operasi jaringan disebabkan adanya SMK Negeri 1 limboto.
faktor penghambat. Salah satu faktor
penghambat dalam proses belajar adalah 2. TINJAUAN PUSTAKA
pesan utama materi pembelajaran yang a. Hasil Belajar
sulit dipahami oleh siswa karena media Menurut Sudjana (2013:22) hasil
yang digunakan kurang menarik belajar adalah kemampuan-kemampuan
dan terasa membosankan. Padahal mata
yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pelajaran sistem operasi jaringan merupa
kan salah satu mata pelajaran wajib untuk pengalaman belajarnya.
paket keahlian teknik komputer dan
jaringan.
3

Dari pendapat ahli dapat disimpulkanb dengan tujuan untuk meningkatkan hasil
ahwa hasil belajar dipengaruhi oleh pengal belajar siswa.
aman belajar melalui sebuah objek/media d. Mata Pelajaran Sistem Operasi Jarin
gan
sehingga menimbulkan perubahan tingkah
Sistem Operasi Jaringan merupakan
laku pada diri seseorang. salah satu mata pelajaran wajib untuk
b. Media Pembelajaran paket keahlian teknik komputer dan
Media pembelajaran merupakan alat jaringan (TKJ). Paket keahlian ini adalah
yang secara fisik digunakan untuk menyam bagian dari program studi keahlian teknik
paikan isi materi pengajaran, yang terdiri komputer dan informatika. Berdasarkan
dari antara lain buku, tape recorder kaset, struktur kurikulum 2013 mata pelajaran ini
video camera, video recorder, file slide, diberikan pada kelas XI semester 1, 2 dan
foto, gambar, grafik, televisi dan komputer Kelas XII semester 1.
(Gagne‟ dan Briggs dalam Arsyad 2009:4). e. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Sesuai pendapat tersebut dapat Menurut Arifin (2012:3) berpendapat
dikaitkan dengan media pembelajaran bahwa:
yang digunakan dalam penelitian yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
media pembelajaran yang lebih kompleks dapat diartikan sebagai suatu proses
dan interaktif dalam bentuk penyampaian penyelidikan ilmiah dalam bentuk
materi melalui komputer/laptop, foto/gamb refleksi diri yang melibatkan guru
ar, video recorder, grafik, audio, materi dalam situasi pendidikan tertentu
dan animasi guna mempermudah siswa dengan tujuan memperbaiki pemaham
dalam memahami materi yang diberikan. an dan keadilan tentang situasi atau
c. Multimedia Interaktif (MMI) praktik pendidikan, memahami tentan
Menurut Daryanto (2013:51) g praktik itu dilaksanakan.
menjelaskan bahwa multimedia terbagi Sedangkan menurut Kunandar (2012:4
menjadi dua kategori, yaitu: multimedia 5) berpendapat bahwa “ PTK adalah
linierdan multimedia interaktif. penelitian tindakan yang dilakukan dengan
Multimedia linier adalah suatu multimedia
tujuan memperbaiki mutu praktik
yang tidak dilengkapi dengan alat
pengontrol apapun yang dapat pembelajaran di kelas. Fokus PTK pada
dioperasikan oleh pengguna. Multimedia siswa atau PBM yang terjadi di kelas”.
ini berjalan sekuensial (berurutan), Berdasarkan pendapat di atas dapat
contohnya: TV dan Film. Multimedia disimpulkan bahwa PTK merupakan suatu
interaktif adalah suatu multimedia yang jenis penelitian yang dilakukan oleh guru
dilengkapi dengan alat pengontrol yang dalam bentuk tindakan mengajar yang
dapat dioperasikan oleh pengguna, bertujuan untuk memperbaiki mutu
sehingga pengguna dapat memilih apa pembelajaran dan mengatasi permasalahan
yang dikehendaki untuk proses pembelajaran di kelas. Adapun rancangan
selanjutnya. Contoh multimedia interaktif penelitian yang digunakan adalah model
adalah pembelajaran interaktif, aplikasi ga John Elliot.
me, dan lain-lain.
Penelitian ini menghasilkan aplikasi
pembelajaran berbasis multimedia
interaktif yang dibuat atau didesain dalam
bentuk sebuah pembelajaran interaktif.
4

3. METODOLOGI PENELITIAN
a. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan rancangan penelitian menggunakan
model John Elliot (Yudhistiraa, 2012) deng
an empat komponen,yaitu: (1)) perencanaan
(planning), (2) tindakan (actin
ng), (3) peng
amatan (observing), dan (4) reefleksi (reflec
ting). Hubungan keempat komp mponen itu di
pandang sebagai satu siklus. Secara visual
keempat komponen dalam sistem siklus
dapat dilukiskan dalam beb berapa model
bentuk siklus PTK salah saatunya model Gambar 1.2 Multimedia Developm
lopment Life Cycle (MDL
John Elliot. Agar lebih jelasnya
jelas dapat C) (Sutopo, 2003)
dilihat pada gambar berikut inni:
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
a. Metode Pengembangan Multimedia
Metode pengembangan sistem
berbasis multimedia yang digunakan
dalam penelitian adalah MDLC
(Multimedia Development Life Cycle
Cycle)
(Sutopo, 2003). Tahapan pengembangan
sistem ini antara lain:
1. Pengonsepan (concept
concept)
Media pembelajaran multimedia
interaktif merupakan media yang
dirancang sebagai alat bantu pada materi
pembelajaran bagi siswa di Sekolah
Menengah Kejuruan.
ejuruan. Materi yang
disajikan dalam media ini meliputi materi
Gambar 1.1 Siklus PTK Model John Elliot
E (Yudhistira, mata pelajaran sistem operasi jaringan
2012) semester 1 kelas XI TKJ SMK Negeri 1
b. Metode Pengembangan Multimedia Limboto yang terdiri dari 7 materi, beserta
Metode Pengembangan Multimedia video tutorial, dan evaluasi pembelajaran.
pada penelitian adalah Multimedia Media pembelajaran multimedia
Development Life Cycle (MDLC) Menurut interaktif ini siswa dapat memilih menu
menu-
Sutopo (2003), yang berpendapat bahwa menu yang tersedia. Menu utama terdiri
metode pengembang multimedia terdiri dari dari menu home, menu kompetensi inti
6 tahapan, yakni concept, design,
design material (KI), menu materi, menu evaluasi, menu
collecting, assembly, testing,, distribution referensi dan tombol pendukung seperti
seperti gambar dibawah ini: tombol sound untuk on/off suara pada
media, tombol exit untuk keluar dari media
dan tombol help digunakan jika masih
keliru dalam mengoperasikan media
pembelajaran.
5

2. Perancangan (Design) Pengkodean program menggunakan Action


Dalam tahap ini dilakukan pembuatan Script 2.0.
spesifikasi meliputi arsitektur media
pembelajaran multimedia interaktif,
tampilan dan kebutuhan material atau
bahan untuk program.

Gambar 1.6 Tampilan menu Gambar 1.7 Tampilan


utama menu kompetensi inti

Gambar 1.1 Rancangan Gambar 1.2 Rancangan


menu utama menu kompetensi inti

Gambar 1.8 Tampilan menu Gambar 1.9 Tampilan menu


pembelajaran evaluasi

Gambar 1.3 Rancangan menu Gambar 1.4 Rancangan menu


pembelajaran evaluasi

Gambar 1.10 Tampilan menu referensi

5. Pengujian (Testing)
Gambar 1.5 Rancangan menu referensi Tujuan utama dari pengoperasian ini
adalah untuk memastikan elemen-elemen
3. Pengumpulan Materi (Materi Collecting) atau komponen-komponen dari sistem
Dalam tahap ini dilakukan telah berfungsi sesuai dengan yang
pengumpulan materi atau bahan untuk diharapakan. Pengetesan perlu dilakukan
pembuatan media pembelajaran untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
multimedia interaktif. Bahan yang atau kesalahan-kesalahan yang mungkin
dikumpulkan adalah gambar/animasi, terjadi. Pada pengetesan ini penulis
video, materi, referensi materi, soal pilihan melakukan dua macam pengetesan yaitu
ganda dan tampilan pendukung pengetesaan sistem dan pengetesan
background, tombol exit, tombol sound, penerimaan.
backsound, serta teks dan image
pendukung lainnya. 6. Distrubusi (Distribution)
4. Pembuatan (Assembly) Pendistribusian media pembelajaran
Pada tahap ini semua objek atau bahan multimedia interaktif tergantung pada
multimedia dibuat. Pembuatan media kapasitas program yang telah selesai
pembelajaran multimedia interaktif dibuat, memakai Personal Komputer
didasarkan pada tahap desain, seperti (PC)/Laptop. Pada media pembelajaran
storyboard, struktur navigasi. Perangkat multimedia interaktif ini, setelah program
lunak authoring yang digunakan dalam di publish dalam bentuk .swf dengan
tahap ini adalah Adobe Flash CS6. pengaturan menggunakan ActionScript 2.0
sebagai script dan bentuk .swf hasil
6

akhirnya, maka media pembelajaran c. Aktivitas Guru Pada Proses Pembelaj


multimedia interaktif dapat dijalankan aran Siklus I dan Siklus II
pada Personal Komputer (PC)/Laptop. Aktivitas guru dalam proses pembelaja
Untuk pendistribusian media pembelajaran ran dengan menggunakan media pembelaja
multimedia interaktif agar dapat dijalankan ran multimedia interaktif pada siklus I dan
pada Personal Komputer (PC)/Laptop, II dapat dilihat pada tabel 1.2:
menggunakan media flashdisk flashdis dan Tabel 1.2 Aktivitas Guru pada
Harddisk Eksternal dengan bantuan pembelajaran Siklus I dan II
aplikasi Flash Player Pro versi 5.21. No Siklus Skor Rata
Rata-rata
b. Aktivitas Belajar Siswa Pada Proses
Pembelajaran Siklus I dan an Siklus II 1. Siklus I 2,87
Aktivitas belajar Siswa dengan mengg
unakan media pembelajaran multimedia 2. Siklus II 3,51
interaktif pada siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada tabel 1.1:
Tabel 1.1 Aktivitas Siswa Pada Grafik Aktivitas Guru Pada Siklus I dan II
Pembelajaran Siklus I dan Siklus II 4
No. Siklus Skor Rata-
Rata
rata 3 3,51
2,87
1. Siklus I 2,6
2,66
2 Siklus I
2. Siklus II 3,
3,27 1 Siklus II

Grafik Aktivitas Siswa Siklus I dan II


4
Gambar 1.12 Grafik aktivitas guru pada siklus I dan II
3 Berdasarkan tabel 1.2 dan gambar 1.3
3,27
2,66 diatas dapat diketahui bahwa aktivitas guru
2 Siklus I juga mengalami peningkatan pada setiap s
iklusnya. Hal ini menunjukkan bahwa guru
1 Siklus II
melakukan perbaikan pa pada setiap siklusny
0 a berdasarkan hasil refleksinya. Bertujuana
gar pada setiap siklus terjadi peningkatan
dan yang terjadi pada siklus sebelumnya ti
dak terjadi lagi pada siklus selanjutnya dan
Gambar 1.11 Grafik aktivitas siswa pada siklus I dan II bisa dilaksanakan dengan maksimal.
Berdasarkan Tabel 1.1 dan d Gambar d. Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal
1.2 tersebut maka dapat diketahui bahwa dan Tes Akhir
aktivitas belajar siswa mengalami peningk Hasil belajar
jar siswa sejak tes awal
atan disetiap siklusnya. Hal tersebut menu sampai dengan menerapkan media pembel
njukkaan bahwa penggunaan media pembe ajaran multimedia interaktif pada siklus I
lajaran multimedia interaktif dapat digunak dan II dapat dilihat pada tabel 1.3:
an dan tepat agar siswa aktif dalam proses
pembelajaran.
7

Tabel 1.3 Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal mendapat hasil observasi aktivitas siswa
dan Tes Akhir. dengan kriteria baik.
No Data Skor Skor Persentase Berdasarkan analisis data yang
Rata- rata Maksimal Ketuntasan Klasikal dilakukan terhadap hasil belajar siswa,
1 Tes Awal 64,41 100 44% maka dapat diperoleh hasil belajar siswa
2 Tes Akhir Siklus I 76,76 100 68%
dari tes awal, tes akhir siklus I dan tes
3 Tes Akhir Siklus II 85 100 100%
Akhir siklus II. Pada tes awal, hasil belajar
Grafik Hasil Belajar Siswa Pada siswa memperoleh nilai rata-rata 64,41
100
Tes Awal dan Tes Akhir (dibawah KKM ≥75) dengan ketuntasan
100% klasikal 44% dengan kriteria kurang
90
tercapai. Pada siklus I hasil belajar siswa
80 85
76,76
memperoleh nilai rata-rata 76,76 dengan
70
68% Skor Rata-rata
ketuntasan klasikal 68% dengan kriteria
60 64,41 kurang tercapai. Pada siklus II meningkat
50 hasil belajar siswa dengan meperoleh nilai
Persentase
40 44% rata-rata 85 dengan ketuntasan klasikal
Ketuntasan
30 Klasikal 100% dengan kriteria tercapai.
20 Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka
10 ada peningkatan hasil belajar sistem
0 operasi jaringan pada siswa kelas XI TKJ
Tes Awal Tes Akhir Tes Akhir SMK Negeri 1 Limboto dengan
Siklus I Siklus II
menggunakan media pembelajaran
Gambar 1.13 Grafik persentase hasil belajar siswa pada multimedia interaktif. Hal ini senada
tes awal dan tes akhir. dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sunarti (2013) , bahwa ada peningkatan
B. Pembahasan hasil belajar siswa SD Kelas IV terhadap
Berdasarkan analisis data yang media gambar dengan ditunjukkan pada
dilakukan terhadap aktivitas belajar siswa hasil tes Siklus I nilai rata-rata hasil belajar
maka diperoleh hasil aktivitas siswa pada siswa yang diperoleh 52,72 dengan
setiap siklusnya. Pada siklus I, aktivitas persentase klasikal mencapai 36,36%.
siswa memperoleh skor rata-rata 2,66 Sedangkan pada siklus II nilai hasil belajar
dengan kriteria cukup baik. Pada siklus II siswa meningkat mencapai skor rata-rata
aktivitas siswa memperoleh skor rata-rata 85,45 dan ketuntasan klasikal mencapai
3,27 dengan kriteria baik. Hal ini 90,90% dan termasuk dalam kategori
menunjukkan bahwa siswa kelas XI TKJ ketuntasan belajar baik.
SMK Negeri 1 Limboto aktif saat
pembelajaran sistem operasi jaringan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
dengan menggunakan media pembelajaran a. Kesimpulan
multimedia interaktif. Senada dengan hasil Berdasarkan hasil penelitian dan
penelitian yang dilakukan oleh Sunarti pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
(2013) terhadap media gambar pada siswa maka dapat disimpulkan beberapa hal
SD Kelas IV, mendapat respon aktif saat sebagai berikut:
proses pembelajaran menggunakan media 1. Aktivitas belajar siswa kelas XI TKJ
gambar dengan hasil observasi aktivitas SMK Negeri 1 Limboto terhadap media
siswa Pada siklus I mendapat hasil pembelajaran multimedia interaktif
observasi aktivitas siswa dengan kriteria mendapat respon baik saat proses
masih kurang. Sedangkan pada siklus II pembelajaran. Hal ini ditunjukkan
8

melalui pengamatan penelitian aktivitas kepada guru dan aktif dalam proses
siswa pada siklus I nilai rata-rata pembelajaran.
mencapai 2,66 dengan kriteria cukup
baik, sedangkan pada siklus II nilai rata- DAFTAR PUSTAKA
rata mencapai 3,27 dengan kriteria baik. Arifin, Zainal. (2012). Penelitian Pendidi
kan Metode dan Paradigma Baru.
2. Ada peningkatan hasil belajar siswa Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
kelas XI TKJ SMK Negeri 1 Limboto Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelaja
pada saat pembelajaran sistem operasi ran. Jakarta: PT Raja Grafindo
jaringan menggunakan media Persada
pembelajaran multimedia interaktif. Hal Daryanto. (2013). Media Pembelajaran.
ini dibuktikan dengan pemberian test Yogyakarta: Gava Media.
hasil belajar siswa dengan Kunandar. (2012). Langkah Mudah
menggunakan media pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
multimedia interaktif pada siklus I nilai Pengembangan Profesi Guru.
rata-rata hasil belajar siswa 76,76 dan Jakarta: PT raja Grafindo Persada.
ketuntasan klasikal 68% dengan kriteria Sudjana, Nana. (2013). Penilaian Hasil
kurang tercapai, sedangkan pada siklus Proses Belajar Mengajar. Bandung:
II nilai rata-rata hasil belajar siswa PT. Remaja Rosda Karya.
mencapai 85 dan ketuntasan klasikal Yudhistira, Dadang. (2012). Menulis
100% dengan kriteria tercapai. Penelitian Tindakan Kelas Yang
b. Saran APIK. Jakarta: PT Grasindo.
Untuk meningkatkan kualitas pembela
jaran siswa khususnya pada mata pelajaran
sistem operasi jaringan, ada beberapa hal
yang perlu disarankan oleh peneliti untuk
diperhatikan dalam mata pelajaran sistem
operasi jaringan, yaitu:
1. Bagi kepala sekolah, diharapkan agar
dapat memberikan informasi dan
memfasilitasi guru untuk meningkatkan
hasil belajar siswa khususnya dengan
menerapkan media pembelajaran multi
media interaktif.
2. Bagi guru, diharapkan agar dapat lebih
terampil dalam merancang media
pembelajaran, khususnya berinovasi de
ngan menerapkan media pembelajaran
multimedia interaktif sehingga siswa
dapat belajar secara bermakna dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya, yaitu dalam
pelaksanaan tindakan media pembelajar
an multimedia interaktif dirancang lebih
kompleks terhadap materi yang disampa
ikan agar siswa kurang aktif bertanya

Anda mungkin juga menyukai