Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH PEMAKAIAN PARFUME TERHADAP MINAT

MAHASISWA/I UNIVERSITAS BAKRIE

DISUSUN OLEH :

Ajeng Nur Indahsari 1161001052


Isabella 1161001007
Nureza Yovalianisa 1161001008
Ratna Yuniarti 1161001013
Retisa Dwi Hardhani 1161001057

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR RISET BISNIS

UNIVERSITAS BAKRIE

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “Pengaruh Pemakaian Parfume Terhadap Minat
Mahasiswa/i Universitas Bakrie”

Didalam pembuatan karya ilmiah ini, kami berusaha memberikan hasil


terbaik. Dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan
terima kasih kepada Miss Holila Hatta selaku dosen mata kuliah Riset Bisnis,
yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk menyelesaikan karya ilmiah
ini.

Akhir kata kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna dan banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan saran,
kritik dan petunjuk dari berbagai pihak untuk pembuatan makalah ini menjadi
lebih baik dikemudian hari.

Semoga makalah yang telah kami buat ini dapat bermanfaat dan menjadi
bahan informasi pada masa yang akan datang, khususnya bagi mahasiswa
Universitas Bakrie. Terima Kasih.

Jakarta, 22 Desember 2017

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3. Ruang Lingkup Penelitian .....................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS
2.1. Pengertian dan Sejarah Parfum .............................................................3
2.2. Data atau Variable yang digunakan ......................................................7
2.3. Kerangka Pemikiran ..............................................................................7
2.4. Hipotesis................................................................................................8
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1. Metode Penelitian..................................................................................9
3.2. Jenis Penelitian ......................................................................................9
3.3. Populasi dan Sample ...........................................................................10
3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................................10
3.5. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................10
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Uji ..............................................................................................12
4.1.1. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ........................................12
4.1.2. Uji Reabilitas........................................................................13
4.2. Uji Heteroskeditas ...............................................................................13
4.3. Karakterisktik Responden ...................................................................14
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan .........................................................................................20
5.2 Saran .....................................................................................................20

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Parfum adalah produk yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan sehari
hari. Apalagi saat ini aroma parfum yang ditawarkan sudah semakin beragam,
baik yang dikhusukan untuk pria, wanita, ataupun keduanya. Kata parfum sendiri
berasal dari bahasa lain “per fumum” yang berarti melalui asap. Riwayat parfum
telah ada sejak zaman Mesopotamia kuno sekitar lebih dari 4000 tahun yang lalu.
Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan tanaman herbal, rempah-rempah
dan bunga dan dicampurkan bersama untuk membuat wewangian. Selanjutnya
pada pertengahan abad ke-15 perfum mulai di campur alkohol. Meskipun
demikian, parfum baru mengalami kemajuan pesat pada abad ke-18 dengan
munculnya beragam aroma wewangian dan botol yang indah (Wikipedia,2011).

Dari hasil penelitian Borgave & Chaudari (2010), konsumen merasa lebih
baik dan merasa lebih percaya diri setelah menggunakan parfum. Hasil penelitian
lainnya dari Borgave & Chaudari (2010), adalah konsumen menilai wangi parfum
berada di urutan pertama yang dipertimbangkan pada saat akan membeli parfum.
Urutan selanjutnya adalah merek, harga, dan kemasan parfum itu sendiri. Perilaku
membeli merupakan salah satu contoh dari perilaku yang tampak (overt
behavior). Faktor penentu dari perilaku yang tampak adalah besarnya intensi
untuk menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tersebut (Ajzen, 2005).
Menurut Schiffman (dalam Barata, 2007), intensi adalah hal yang berkaitan
dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku
tertentu. Ajzen (2005) mengemukakan bahwa intensi terdiri dari tiga aspek yaitu
sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol terhadap perilaku.
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan topik tentang “Pengaruh Pemakaian Parfum Terhadap Minat
Mahasiswa Universitas Bakrie” hal yang perlu diungkapkan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Kebutuhan Parfum bagi Mahasiswa Universitas Bakrie?
2. Alasan Mahasiswa Universitas Bakrie memakai Parfum?
3.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Berkenan dengan permasalahan diatas. tujuan penelitian tentang “Pengaruh
Pemakaian Parfum Terhadap Minat Mahasiswa Universitas Bakrie” adalah
1. Tujuan untuk mengetahui minat pemakaian parfum di Universitas Bakrie,
dan pemakaian lebih sering memakai yang Refill atau Brand yang di jual
di pasaran

1.4 Manfaat Penelitian


Berkenaan dengan tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian tentang
“Seberapa besar minat mahasiswa Universitas Bakrie pada pemakaian parfum
sehari-hari” adalah

1. Untuk mengetahui seberapa penting penggunaan parfum bagi mahasisa


Universitas Bakrie
2. Bagi akademis, penilaian ini bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan
bacaan untuk menambah pengetahuan dan bahan penyusun penelitian
serupa dan lebih mendalam
3. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi
perusahaan-perusahaan parfum sebagai informasi dan bahan masukan
dalam melaksanakan usaha dan manajemen dalam kegiatan perusahaan.
4. Bagi penulis, untuk mengetahui dan membandingkan teori yang dipelajari
dengan gambaran nyata mengenai kesadaran parfum berjenis refiil dan non
refiil.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Pengertian dan Sejarah Parfum

Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan


senyawa aroma (aroma compound), fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk
memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, obyek, atau ruangan. Parfum
adalah campuran dari zat pewangi yang dilarutkan dalam pelarut yang
sesuai. Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak
wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de
parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne.

Fungsi parfum dalam kehidupan manusia :

o Dapat memberikan kesenangan hidup


o Dapat mempengaruhi kejiwaan dan syaraf
o Memberikan wewangian kepada bahan yang tidak wangi dan
menghilangkan bau yang tidak enak pada berbagai macam hasil
industri textil, kulit, kertas, karet, plastik
o Dapat melindungi manusia dari penyakit yang Disebabkan bakteri
o Dapat menetralisir keracunan makanan karena Bakteri tertentu
o Dapat mengobati sakit kepala
o Dapat membantu proses pencernaan
o Dapat menambah selera makan
o Dapat meningkatkan kepercayaan diri
o Dapat menarik perhatian lawan jenis

Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu - kata "parfum" berasal
dari bahasa Latin per fume "melalui asap". Salah satu kegunaan parfum tertua
berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatik yang digunakan dalam
pelayanan keagamaan, seringkali untuk aromatic gums, kemenyan dan mur,
dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukkan parfum ke
budaya mereka diikuti oleh Cina kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab,
4

Yunani, dan Romawi. Penggunaan awal dari botol parfum adalah di Mesir sekitar
1000 SM.

Seni membuat parfum pertama kali dimulai pada sejak era Mesopotamio
dan Mesir Kuno yang tentunya memakan proses pembuatan yang cukup lama
karena merupakan parfum original yang kemudian disempurnakan oleh bangsa
Romawi dan Persia. Meskipun parfum dan wewangian juga dapat ditemukan di
India pada saat itu, namun kebanyakan parfum dan wewangian tersebut berbentuk
dupa bukannya parfum cair. Tercatat pembuat parfum original pertama adalah
seorang wanita Mesopotamia yang bernama Tapputi pada SM milinium ke-2.
Parfum hasil ciptaannya disebut tablet runcing. Parfum ini adalah hasil
penyulingan dari bunga, minyak dan calamus dengan aromatic lain yang
dilakukan beberapa kali.

Ahli kimia Arab yang bernama Al-Kindi menuliskan sebuah buku


mengenai parfum original yang diberi nama ‘Buku Kimia dan Penyulingan
Parfum’ (Book of the Chemistry of Perfume and Distillations). Buku ini dibuat
pada abad ke-9. Buku ini berisi lebih dari 100 resep minyak wangi, salep,
aromatik cair dan obat. Selain resep, buku ini juga menggambarkan 107 metode
dan resep untuk pembuatan parfum serta alat yang dibutuhkan. Persia pun tidak
ketinggalan. Ahli kimia Persia yang bernama Ibnu Sina memperkenalkan proses
ekstraksi minyak dari bunga dengan distilasi atau penyulingan yang digunakan
hingga sekarang. Sebelum ada penemuan ini, kebanyakan parfum original aroma
bunga dibuat dengan memasukan kelopak bunga yang sudah dihancurkan /
ditumbuk.

Dalam 20 tahun terakhir ini terdapat peningkatan yang pesat pada jumlah
produksi parfum (Albano, Goodelman, Kunes, & O’Rourke 2010). Bahkan
industri parfum diperkirakan dapat memperoleh hasil penjualan tahunan sebesar
25-30 juta dollar (NYtimes, 2009). Hal tersebut menunjukkan adanya kebutuhan
masyarakat akan parfum yang semakin hari semakin meningkat. Ada beberapa
alasan mengapa konsumen menggunakan parfum
5

Pada tahun 2005, para arkeolog menemukan parfum original yang


dianggap sebagai parfum tertua di dunia di daerah Pyrgos, Cyprus. Para arkeolog
yakin bahwa parfum ini dibuat pada 4.000 tahun silam. Dari parfum ini, para
arkeolog menemukan bahwa parfum zaman dulu dibuat dengan menggunanan
herba dan rempah– rempah sebelum. Seni pembuatan parfum original akhirnya
dikenal oleh negara – negara Eropa barat pada tahun 1221. Pada tahun ini, para
biarawati dari Santa Maria delle Vigne atau Santa Maria Novella di Florence,
Italia berhasil membuat resep parfum. Di timur, negara Hungaria memproduksi
parfum dengan campuran alkohol atas perintah Ratu Elizabeth Hungaria pada
tahun 1370. Parfum ini kemudian dikenal sebagai ‘Hungary Water’ atau air
Hungaria.

Pada abad ke-16, semua seni pembuatan parfum original Italia dibawah ke
Perancis oleh pembuat parfum Catherine de’ Medici yang bernama Rene (Renato
il fiorentino). Rene kemudian meneliti dan membuat parfum untuk negara
Perancis berdasarkan bahan dan resep yang dibawa dari Italia. Dia kemudian
membangun jalan rahasia yang menghubungkan laboratorium dengan
apartemennya sehingga tidak ada resep yang bisa dicuri selama perjalanan pulang
pergi. Berkat Rene, Perancis dengan cepat menjadi pusat penghasil parfum dan
kosmetik.

Dikarena parfum original menjadi salah satu mata pencarian utama bagi
Perancis maka budidaya bunga sebagai esensi parfum pun dimulai pada abad ke-
14. Pembudidayaan ini dilakukan pada bagian selatan negara Perancis. Antara
abad 16-17, parfum original banyak digunakan oleh orang kaya untuk menutupi
bau badan akibat jarang mandi. Di negara Jerman, seorang tukang cukur
berkebangsaan italia yang bernama Giovanni Paolo Feminis berhasil menciptakan
parfum original cair yang dinamai “Aqua Admirabilis” pada tahun 1732.
Sekarang “Aqua Admirabilis” dikenal dengan nama “Eau de Cologne”.

Parfum original berarti parfum asli yang dibuat dengan proses yang lama.
Parfum berasal dari bahasa Latin, per fumus yang berarti melalui asap (through
smoke). Seni membuat parfum pertama kali dimulai pada sejak era Mesopotamio
dan Mesir kuno yang kemudian disempurnakan oleh bangsa Romawi dan Persia.
6

Meskipun parfum dan wewangian juga dapat ditemukan di India, namun


kebanyakan parfum dan wewangian tersebut berbentuk dupa bukanya parfum cair.

Tercatat pembuat parfum original pertama adalah seorang wanita


Mesopotamia yang bernama Tapputi pada SM milinium ke-2. Parfum hasil
ciptaannya disebut tablet runcing. Parfum ini adalah hasil penyulingan dari bunga,
minyak dan calamus dengan aromatic lain yang dilakukan beberapa kali. Ahli
kimia Arab yang bernama Al-Kindi menuliskan sebuah buku mengenai parfum
original yang diberi nama ‘Buku Kimia dan Penyulingan Parfum’ (Book of the
Chemistry of Perfume and Distillations). Buku ini dibuat pada abad ke-9. Buku ini
berisi lebih dari 100 resep minyak wangi, salep, aromatik cair dan obat. Selain
resep, buku ini juga menggambarkan 107 metode dan resep untuk pembuatan
parfum serta alat yang dibutuhkan.

Persiapun tidak ketinggalan. Ahli kimia Persia yang bernama Ibnu Sina
memperkenalkan proses ekstraksi minyak dari bunga dengan distilasi atau
penyulingan yang digunakan hingga sekarang. Sebelum ada penemuan ini,
kebanyakan parfum original aroma bunga dibuat dengan memasukan kelopak
bunga yang sudah dihancurkan / ditumbuk.

Pada tahun 2005, para arkeolog menemukan parfum original yang


dianggap sebagai parfum tertua di dunia di daerah Pyrgos, Cyprus. Para arkeolog
yakin bahwa parfum ini dibuat pada 4.000 tahun silam. Dari parfum ini, para
arkeolog menemukan bahwa parfum zaman dulu dibuat dengan menggunanan
herba dan rempah– rempah sebelum. Seni pembuatan parfum original akhirnya
dikenal oleh negara – negara Eropa barat pada tahun 1221. Pada tahun ini, para
biarawati dari Santa Maria delle Vigne atau Santa Maria Novella di Florence,
Italia berhasil membuat resep parfum. Di timur, negara Hungaria memproduksi
parfum dengan campuran alkohol atas perintah Ratu Elizabeth Hungaria pada
tahun 1370. Parfum ini kemudian dikenal sebagai ‘Hungary Water’ atau air
Hungaria.

Pada abad ke-16, semua seni pembuatan parfum original Italia dibawah ke
Perancis oleh pembuat parfum Catherine de’ Medici yang bernama Rene (Renato
7

il fiorentino). Rene kemudian meneliti dan membuat parfum untuk negara


Perancis berdasarkan bahan dan resep yang dibawa dari Italia. Dia kemudian
membangun jalan rahasia yang menghubungkan laboratorium dengan
apartemennya sehingga tidak ada resep yang bisa dicuri selama perjalanan pulang
pergi. Berkat Rene, Perancis dengan cepat menjadi pusat penghasil parfum dan
kosmetik. Dikarena parfum original menjadi salah satu mata pencarian utama bagi
Perancis maka budidaya bunga sebagai esensi parfum pun dimulai pada abad ke-
14. Pembudidayaan ini dilakukan pada bagian selatan negara Perancis. Antara
abad 16-17, parfum original banyak digunakan oleh orang kaya untuk menutupi
bau badan akibat jarang mandi. Di negara Jerman, seorang tukang cukur
berkebangsaan italia yang bernama Giovanni Paolo Feminis berhasil menciptakan
parfum original cair yang dinamai “Aqua Admirabilis” pada tahun 1732.
Sekarang “Aqua Admirabilis” dikenal dengan nama “Eau de Cologne”.

2.2 Data atau variable yang digunakan

Data yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah Data Primer yang
dilakukan dengan penelitian secara langsung kepada mahasiswa Universitas
Bakrie

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

(X1)
Y
8

2.4 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka yang dikemukakan maka dapat
disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Parfum merupakan kebutuhan bagi Mahasiswa Universitas Bakrie,


2. Berbagai macam alasan Mahasiswa Universitas Bakrie untuk
menggunakan parfum
9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah dalam mencari dan


mendapatkan data. Serta memiliki kaitan dengan prosedur dalam melakukan
penelitian dan teknis penelitian. Sering kali sulit untuk membedakan ketiga hal
tersebut, sebab ketiganya saling berhubungan.

Metode penelitian banyak mengulas mengenai cara dalam pelaksaan


penelitian. Berbeda dengan prosedur penelitian yang lebih menekankan mengenai
alat-alat yang diapaki dalam mengukur dan mengumpulkan data hasil penelitian.
Oleh sebab itu, metode penelitian mencangkup kedua hal yaitu, prosedur dan
teknik penelitian.

Kesimpulannya adalah bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah


untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan cara atau proses
tertentu.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang kami gunakan adalah jenis penelitian gabungan


Kualitatif dan Kuantitatif adalah penelitian yang data nya terdiri dari data
kualitatif dan kuantitatif sehingga analisis datanyapun menggunakan analisis data
kualitatif dan analisis data kuantitatif.

Sedangkan penelitian berdasarakan tujuan kami menggunakan Penelitian


eksplanatoris yaitu merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk
memberikan jawaban atas suatu permasalahan sosial dengan permasalaha sosial
yang lainnya. Seperti suatu variable berhubngan dengan variable lainnya atau
tidak. Bisa dikatakan penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hipotesis yang
diketengahkan oleh peneliti.
10

3.3 Populasi dan Sempel

Di dalam penelitian ini yang menjadi populasi ialah yang di khusukan


pada mahasiswa/i sebagai konsumen yang menggunakan parfum selama kurun
waktu penelitian yaitu diantara bulan September 2017 sampai dengan bulan
Desember 2017 di Universitas Bakrie.

Jumlah sampel dalam penelitian ini merajuk pada teori eksplanatoris yaitu
merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan jawaban atas
suatu permasalahan sosial dengan permasalaha sosial yang lainnya.

Adapun kriteria mahasiswi yang akan dijadikan sampel sebagai berikut:

1)Bersedia mengisi kuesioner dan mampu memahami isi kuesioner.

2) Pengguna parfum

3) Mahasiswi yang masih aktif kuliah.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Data


Sekunder . yaitu data yang didapatkan tidak secara langsung dari objek atau
subjek penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mempermudah dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam


penelitian ini, dilakukan beberapa teknik pengumpulan data yaitu:

1. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disebar secara online melalui


GoogleFrom yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan di isi oleh
responden.

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan


cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih
efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan
11

tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam


dua jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka
adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk
menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah
menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan
perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner
yang memiliki bentuk semi terbuka
12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji


4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Suatu pengukuran harus dibuktikan valid atau tidak karena validitas


menunjukan ketepatan dari alat ukur yang digunakan. Pada penelitian ini uji
validitas dilihat dengan menggunakan pendekatan korelasi kebutuhan dengan
ketentuan, butir pertanyaan pada kuisioner dapat dikatakan valid apabila r hitung
lebih besar daripada r tabel pada jumlah sampel 75. Tabel 4.1 menunjukan bahwa
nilai r hiutng lebih besar daripada r tabel yang sebesar bahwa seluruh penyataan
pada penelitian ini dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid.

Uji reabilitas digunakan unutk melihat konsistensi kuisioner sebagai alat


ukur, dengan demikian suatu kuisioner dikatakan reliabel jika memberikan hasil
yang konsisten pada setiap pengukuran. Reliabilitas kuisioner dapat ditunjukan
hasil Croncbach’s Alpha yang lebih kecil atau lebih besar dari 0,6. Jika
Croncbach’s Alpha menunjukkan angka diatas 0,6 maka alat ukur dapat dikatakan
reliabel.

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
t r
Item Pertanyaan hitung tabel Keterangan
1 0.154 0.227 Tidak Valid
2 0.95 0.227 Tidak Valid
3 0.95 0.227 Tidak Valid
4 -0,75 0.227 Tidak Valid
5 0,229 0.227 Tidak Valid
6 -0,136 0.227 Tidak Valid
13

4.1.2 Uji Reliabilitas


Tabel 4.2

Variabel Cronchbach’s Alpha Keterangan


Kebutuhan 0.671 Reliabel
Minat 0.099 Tidak Reliabel

4.2 Uji Heteroskedasitas

Heteroskeditas berarti situasi dimana terjadi keragaman antara variabel


bebas dengan variasi data yang dimiliki dalam penelitian. Untuk mendeteksi
terjadi atau tidak Heteroskedasitas maka dengan melihat grfik plot antara nilai
terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Pada penelitian ini heteroskedasitas
dilihat dari pola grafik scatterplot antara SREID dan ZPRED, Y dalam scatterplot
ini adalah Y yang telah terprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di
studentized. Hasil uji heterokedasitas ditunjukan pada Gambar 4.1

Gambar 4.1

Dari gambar scatterplot yang telah ditunjukkan pada Gambar 4.2 dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pola yang teratur serta titik titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi gejala heteroskedasitas.
14

4.3 Karakteristik Responden

Jenis Kelamin
Laki-laki 15 orang
Perempuan 60 orang
Program Studi
Manajemen 36 orang
Akuntansi 16 orang
Ilmu Komunikasi 10 orang
Hubungan Internasional 7 orang
Informatika 3 orang
Teknik Sipil 2 orang
Teknik Lingkungan
Ilmu dan Teknologi Pangan 1 orang

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

TKB 3.2333 .71108 75

TM 1.8644 .37538 75

Correlations

TKB TM

TKB Pearson Correlation 1 .441**

Sig. (2-tailed) .000

Sum of Squares and Cross-


37.417 8.706
products

Covariance .506 .118

N 75 75

TM Pearson Correlation .441** 1

Sig. (2-tailed) .000

Sum of Squares and Cross-


8.706 10.427
products

Covariance .118 .141

N 75 75

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


15

Reliability Kebutuhan

Scale: RKB

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 75 100.0

Excludeda 0 .0

Total 75 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.671 .535 4

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item Means 3.233 1.773 4.107 2.333 2.316 1.024 4

Item Variances 1.005 .178 1.469 1.292 8.270 .322 4

Inter-Item Covariances .339 -.079 1.029 1.108 -13.041 .200 4

Inter-Item Correlations .223 -.154 .782 .937 -5.065 .151 4

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

12.93 8.090 2.844 4


16

Hotelling's T-Squared Test

Hotelling's T-
Squared F df1 df2 Sig

318.411 103.269 3 72 .000

Reliability Minat

Scale: RM

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 75 100.0

Excludeda 0 .0

Total 75 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.099 .265 6

Summary Item Statistics

Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items

Item Means 1.864 1.093 2.973 1.880 2.720 .459 6

Item Variances .776 .086 2.243 2.157 26.147 .600 6

Inter-Item Covariances .014 -.182 .159 .341 -.872 .008 6

Inter-Item Correlations .057 -.242 .328 .570 -1.354 .030 6


17

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

11.19 5.073 2.252 6

Hotelling's T-Squared Test

Hotelling's T-
Squared F df1 df2 Sig

219.104 41.452 5 70 .000

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

TM 1.8644 .37538 75

TKB 3.2333 .71108 75

Correlations

TM TKB

Pearson Correlation TM 1.000 .441

TKB .441 1.000

Sig. (1-tailed) TM . .000

TKB .000 .

N TM 75 75

TKB 75 75

Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 TKBa . Enter

a. All requested variables entered.


18

Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 TKBa . Enter

b. Dependent Variable: TM

Model Summaryb

Change Statistics

Std. Error R
Adjusted R of the Square Sig. F
Model R R Square Square Estimate Change F Change df1 df2 Change Durbin-Watson

1 .441a .194 .183 .33926 .194 17.598 1 73 .000 1.799

a. Predictors: (Constant), TKB

b. Dependent Variable: TM

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.025 1 2.025 17.598 .000a

Residual 8.402 73 .115

Total 10.427 74

a. Predictors: (Constant), TKB

b. Dependent Variable: TM
19

Coefficientsa

Standar
dized
Unstandardized Coeffici 95% Confidence Collinearity
Coefficients ents Interval for B Correlations Statistics

Std. Lower Upper Zero- Toler


Model B Error Beta t Sig. Bound Bound order Partial Part ance VIF

1 (Constant) 1.112 .184 6.059 .000 .746 1.478

TKB .233 .055 .441 4.195 .000 .122 .343 .441 .441 .441 1.000 1.000

a. Dependent Variable: TM

Coefficient Correlationsa

Model TKB

1 Correlations TKB 1.000

Covariances TKB .003

a. Dependent Variable: TM

Collinearity Diagnosticsa

Variance Proportions
Dimensi
Model on Eigenvalue Condition Index (Constant) TKB

1 1 1.977 1.000 .01 .01

2 .023 9.263 .99 .99

a. Dependent Variable: TM
20

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Hasil uji Validitas kami tidak Valid karena X dan Y tidak terbukti, Dan
Uji Reabilitas kebutuhan Reliabel karena Croncbach’s Alpha menunjukkan
angka diatas 0,6 dan Uji Reabilitas Minat tidak Reliabel karena kurang dari
0,6, dan tidak adanya regresi karena data kami tidak valid.

5.2 Saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan paper tentang
parfum ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan masukan
berupa kritik & saran yang membangun guna kesempurnaan penulisan paper ini
dan bermanfaat khususnya untuk kami dan umumnya untuk pembaca.
21

DAFTAR PUSTAKA

http://ciputrauceo.net/blog/2016/2/18/metode-pengumpulan-data-dalam-
penelitian
http://sains.me/sejarah-dan-perkembangan-parfum-dari-masa-ke-masa/
http://gudang-sejarah.blogspot.co.id/2011/12/sejarah-parfum.html

Anda mungkin juga menyukai