Anda di halaman 1dari 60

0

RENCANA STRATEGI BISNIS


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah patut dipanjatkan kehadlirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmatNya kepada kita sehingga bisa menyelesaikan Laporan Rencana
Strategi Bisnis (RSB) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Kramatwatu.
Tujuan Utama dari penetapan BLUD pada Puskesmas Kramatwatu adalah untuk
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan sehingga pelanggan akan
menjadikan Puskesmas Kramatwatu sebagai Puskesmas Pilihan dalam
mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.

Sesuai Permendagri nomor 61 Tahun 2007, dalam penerapan pengelolaan


keuangan Badan Layanan Umum Daerah tentunya Puskesmas Kramatwatu harus
menerapkan sistem akuntansi dan keuangan organisasi yang harus dapat diukur
dalam evaluasi dan penilaian kinerjanya. Penilaian kinerja berdasarkan tingkat
kemampuannya bisa dilihat dari sisi Rentabilitas, Likuidatas, Solvabilitas dan Cost
Recovery Rate serta Tingkat Kemandiriannya. Oleh karenanya, perlu persiapan
Rencana Strategis Bisnis yang baik yang akhirnya mempermudah Puskesmas dalam
menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) pada setiap tahunnya.

Dengan penerapan Puskesmas Kramatwatu sebagai Puskesmas BLUD,


menuntut kita untuk selalu mengedepankan prinsip transparasi dan akuntabilitas
public yang akhirnya mengharuskan kita untuk mereformasi sistem dan
mendesaign ulang pola-pola keuangan lembaga dengan dukungan infrastruktur dan
teknologi informasi sebagai sarana menciptakan nilai–nilai trasparasi dan
akuntabilitas. Dengan mengedepankan nilai- nilai tersebut diharapkan kepercayaan
masyarakat akan meningkat.

Penyusunan laporan Rencana Bisnis dan Anggaran Puskesmas Kramatwatu


ini dimaksudkan untuk menyampaikan informasi tentang kondisi lingkungan, asumsi,
sasaran, target kinerja, kegiatan, perkiraan pendapatan, biaya dan proyeksi
keuangan BLUD Puskesmas Kramatwatu tahun 2018.

Kramatwatu, Agustus 2018


Kepala UPT Puskesmas Kramatwatu
Kecamatan Kramatwatu

Dr. Enik Utmawati


NIP. 19770404 200701 2011

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................1


DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2. Pengertian dan Ruang Lingkup ...................................................................................................5
1.3. Metodologi..................................................................................................................................6
BAB II RENCANA ORGANISASI ....................................................................................................................7
2.1. Sejarah ........................................................................................................................................7
2.2. Aspek Legal ( disesuaikan dengan kebutuhan di PKM masing masing) ......................................8
2.3. Lokasi Bisnis ................................................................................................................................9
2.4. Gambaran Produk Jasa ...............................................................................................................9
2.5. Isu-Isu Strategis Pelayanan Puskesmas.....................................................................................10
BAB III ANALISA LINGKUNGAN BISNIS .....................................................................................................12
3.1. Gambaran Bisnis .......................................................................................................................12
3.2. Visi Dan Misi Puskesmas ...... (Disesuaikan dengan kepentingan PKM masing masing) ..........13
3.3. Analisis Lingkungan Eksternal ...................................................................................................17
3.4. Analisis Lingkungan Internal .....................................................................................................20
3.5. Aktivitas Pendukung .................................................................................................................23
3.6. Analisis SWOT ...........................................................................................................................25
3.7. Isu Strategi Pengembangan ......................................................................................................30
3.8. Asumsi – asumsi ........................................................................................................................31
BAB IV RENCANA PEMASARAN ................................................................................................................33
4.1. Sasaran, Indikator Kinerja dan Target .......................................................................................33
4.2. Strategi Bisnis ............................................................................................................................39
BAB V RENCANA MANAJEMEN ................................................................................................................41
5.1. Manajemen UPTD Pelayanan Kesehatan..................................................................................41
5.2. Proyeksi Kebutuhan SDM..........................................................................................................44
5.3. Rencana Pengembangan Manajemen ......................................................................................49
BAB VI RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN ......................................................................................51
BAB VII RENCANA KEUANGAN .................................................................................................................53
BAB VIII PENUTUP ....................................................................................................................................59

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Millenium Development Goals (MDGs) merupakan komitmen nasional dan
global dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pengurangan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, pemberdayaan perempuan,
kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Kesehatan adalah hak dan investasi, semua warga negara berhak atas
kesehatannya. Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO, 1948), Undang-
Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap
penduduk. Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak
memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggung
jawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk
bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya dari pembangunan
nasional, pada dasarnya diarahkan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan serta kemampuan sumber daya manusia yang saling mendukung
dengan pendekatan paradigma sehat menuju tercapainya …….
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, diperlukan adanya
prioritas pembangunan yang diarahkan pada upaya peningkatan kesehatan
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Sejalan dengan hal tersebut, maka
upaya peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan menjadi
sangat penting untuk menjadi prioritas termasuk pemantapan perencanaan
sebagai sub sistem dari manajemen program kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu bagian dari mata rantai sarana pelayanan
kesehatan masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dimana Puskesmas
diharapkan dapat berperan optimal dalam mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini semakin menonjol dengan
adanya perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan maupun
kebijakan – kebijakan pemerintah.

3
Melalui visi kesehatan secara nasional diharapakan tercapai masyarakat
yang mandiri untuk hidup sehat dan berkeadilan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang paripurna.
Puskesmas merupakan ujung tombak yang berperan dalam pembangunan
kesehatan. Puskesmas mengemban tugas untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya sesuai dengan fungsi Puskesmas sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pemberdayaan
masyarakat dan sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu, terjangkau, adil dan merata. Untuk mewujudkan hal tersebut,
dipandang perlu melakukan upaya-upaya inovatif yang berorientasi pada
peningkatan manajemen, terutama dalam penatalaksanaan keuangan yang
menganut prinsip fleksibilitas sebagaimana diatur dalam Permendagri No 61
Tahun 2007 tentang PPK BLUD. Salah satu syarat yang harus dipenuhi antara
lain Puskesmas harus menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB) dan Rencana
Bisnis dan Anggaran (RBA).
Dokumen Rencana Strategis Bisnis ini disusun berdasarkan data dan
informasi yang diperoleh selama kurun waktu 2 (Dua) tahun kebelakang. Analisis
yang digunakan dalam memproyeksikan adalah dengan analisis deret data
berkala (analisis trend) dengan asumsi perhitungan secara statistik dengan
mengabaikan variabel-variabel lain.
Semua upaya yang ditetapkan di atas merupakan kebijakan yang harus
ditempuh secara sungguh-sungguh dan konsisten oleh para pihak yang terkait
internal maupun eksternal UPTD Kesehatan tgy guna mencapai tingkat kinerja
yang dapat memberikan sumbangsih penambah penerimaan asli daerah sendiri
yang berasal dari peningkatan kinerja dan akuntabilitas pengelolaan Puskesmas
................ menggunakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD). Adapun kemampuan finansial Puskesmas ................
berasal dari berbagai sumber anggaran. Pendapatan yang diperoleh sampai
dengan bulan November sebesar Rp. 50.600.000,- dari pendapatan retribusi Rp.
165.000.000,- dari BOK, Rp. 43.000.000,- dan Rp 423.318.000,- dari program
JKN jumlah total seluruh pendapatan Puskesmas ................ pada tahun 2016
sebesar Rp. 681.948.000,- .

4
1.1 Tujuan
1.1.1 Memaksimalkan nilai Puskesmas sebagai unit pelayanan fungsional
dengan cara menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas dan independensi.
1.1.2 Mendorong pengelolaan Puskesmas secara profesional, transparan dan
efisien, serta memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ
Puskesmas
1.1.3 Meningkatkan kontribusi Puskesmas dalam mendukung kesejahteraan
umum masyarakat melalui pelayanan kesehatan.
1.1.4 Memiliki dokumen Rencana Bisnis Strategi lima tahun untuk mewujudkan
visi-misi Puskesmas .................

1.2. Pengertian dan Ruang Lingkup


Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Puskesmas merupakan proses
berkesinambungan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang
penyediaan jasa layanan kesehatan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin
pengetahuan antisipatif, serta mengorganisasikan usaha-usaha untuk
melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik
dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder Puskesmas
................ (stakeholder’s value).
Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang
harus dibuat oleh setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba.
Puskesmas ................ sebagai puskesmas milik Pemerintah Kota
/Kabupaten……… juga harus memiliki RSB sebagai syarat agar bisa ditetapkan
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Lingkungan bisnis yang terus berubah memerlukan pengelolaan
perubahan yang dapat memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan terhadap arah
organisasi. Pemetaan kekuatan-kekuatan tersebut, akan dijadikan bahan
penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar-benar mampu
menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan antisipatif sebagai dasar
penetapan keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi organisasi. Dalam
upaya mewirausahakan puskesmas maka perubahan Puskesmas ................
menjadi BLUD adalah sangat tepat.
Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan puskesmas secara leluasa
merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan perubahan kondisi
puskesmas itu sendiri. Diharapkan Puskesmas ................ akan dapat tumbuh,
5
efisien dalam pengelolaan keuangan dan bahkan bersaing menjadi mandiri
sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen RSB. Tentu saja
dengan catatan semua pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen
perencanaan ini tidak hanya sekadar dokumen kelengkapan administrasi saja.
Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas memiliki kerangka waktu 5
tahun mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 yang merupakan penjabaran
dari masing-masing pusat pertanggungjawaban pada unit-unit pelayanan yang
ada.

1.3. Metodologi

Secara garis besar, metodologi penyusunan RSB tersebut digambarkan


sebagai berikut :

Harapan Stakeholders

Perumusan

Visi dan Misi

Analisa

SWOT
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Perumusan Strategi Peluang (P)
Kekuatan (K)
Ancaman (A)
Kelemahan (L)
Penentuan

Sasaran dan Inisiatif

Stratejik
Penetapan Program

Proyeksi Keuangan

Evaluasi Tahunan

6
BAB II
RENCANA ORGANISASI

2.1. Sejarah
Pembentukan Puskesmas ................ Kecamatan ................

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota/Kabupaten…… Nomor .. Tahun ….

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota/Kabupaten….. Nomor

.. tahun ….. Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota/Kabupaten

…….. yang menetapkan Puskesmas ................ merupakan Unit Pelaksana

Tekhnis Daerah Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten….. yang melaksanakan

pelayanan kesehatan di wilayah Kecamatan ................ .

Puskesmas ................ yang dibangun tahun 1974 ini dan beralamat di

Jln ……… – Manonjaya Dusun Sirnarasa RT/RW 01/01 Desa ....... Kecamatan

................ dengan luas wilayah kerja 7.330.204 Ha mempunyai 5 wilayah kerja

yaitu : Desa ………. Puskesmas ................ merupakan puskesmas dengan

tempat tidur ( DTP ) dan juga PONED dan Kepala Puskesmas ................ yang

pertama adalah dr Calimas dan mempunyai stap sebanyak 5 orang paramedis

dan 3 orang bidan.

Puskesmas ................ Kecamatan ................ selain memiliki fasilitas

rawat jalan, juga memiliki fasilitas rawat inap ( 10 tempat tidur ), Unit Gawat

Darurat, PONED (Pelayanan Obstertri Neonatal Emergensi Dasar) Poli Gigi,

Laboratotium, klinik VCT, Klinik Pusbila dan Klinik gigi yang cukup memadai.

Selain itu Puskesmas ................ Kecamatan ................ memiliki 1 (satu )

Puskesmas Pembantu yaitu di Desa …………., serta memiliki 3 (tiga) Poskesdes

yaitu di Desa ......., Desa Jayarakasa dan Desa ........

7
2.2. Aspek Legal ( disesuaikan dengan kebutuhan di PKM
masing masing)
2.2.1. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2.2.2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1258 Tahun
2005 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
2.2.3. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
(Lembaran Negara nomor 144 Tahun 2009);
2.2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kinerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
2.2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4502);
2.2.6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun
2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik;
2.2.7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
2.2.8. Permendagri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Tekhnis
Pengelolaan Keuangan BLUD;
2.2.9. Peraturan Daerah Kota/Kabupaten…….. Nomor … Tahun 20xx tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota/Kabupaten……;
2.2.10. Peraturan Daerah Kota/Kabupaten…….. No. … Tahun 20xx tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Kota/Kabupaten……..;
2.2.11. Peraturan Daerah Kota/Kabupaten……. Nomor .. Tahun 20xx tentang
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan Kota/Kabupaten……..;
2.2.12. Peraturan Daerah Kota/Kabupaten……. Nomor .. Tahun 20xx tentang
Daftar Tarif Pelayanan Kesehatan di Daerah Kota/Kabupaten……;
2.2.13. Peraturan Bupati/Walikota…….. Nomor .. Tahun 20xx tentang Unit
Pelaksana Teknis Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Badan di Lingkungan
Pemerintah Kota/Kabupaten……..;

8
2.2.14. Peraturan Bupati/Walikota….. Nomor .. tahun 20xx tentang Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Unsur Organisasi UPT Dinas dan UPT Badan di
lingkungan Pemerintah Kota/Kabupaten………..
2.2.15. Keputusan Walikota/Kabupaten ........... Nomor ……20xx tentang
Penetapan Kategori Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Pusat
Kesehatan Masarakat di Kota Banjar Sebagai Pusat Kesehatan
Masyarakat dengan Kategori Rawat Inap dan Pusat Kesehatan
Masyarakat dengan Kategori Non Rawat Inap.

2.3. Lokasi Bisnis


Puskesmas ................ merupakan Puskesmas dengan fasilitas Rawat Jalan,
Rawat Inap dan juga PONED. Lokasinya berada di Jalan ……… Kecamatan
................ . Telp. ….. email: ………………….

2.4. Gambaran Produk Jasa


Gambaran produk bisnis yang ditawarkan oleh Puskesmas ................
menyediakan jasa pelayanan kesehatan dengan berbagai jeinis layanan yang
cukup memadai dan cukup lengkap dengan jenis layanan sebagai berikut :

Tabel 2.4.1
Nama, Kode & Alamat Puskesmas ................
Kecamatan ................ i Tahun 2016
RINCIAN KETERANGAN
Kode Puskesmas
Jl. Raya ……. – Manonjaya Ds ....... RT/RW 01/01
Alamat Kecamatan ................
Telp. 082129002540
Status Puskesmas Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) PONED
- Pemeriksaan dokter umum
- Poli gigi
- KIA dengan USG
Rawat Jalan - Laboratorium lengkap
- Apotek
- Poli Lansia
- Laboratoium VCT dan TB
- Ambulance 24 jam
9
- IGD
- Klinik Sanitasi
13 ( tiga belas ) Tempat Tidur yang terdiri dari 10
Jml Tempat Tidur
tempat tidur rawat inap dan 3 Tempat tidur rawat
RITP dan PONED
persalinan
Ruang rawat bayi 3 Inkubator
Ada ( 15 m2 ) dengan jenis pemeriksaan Darah
Ruang
Lengkap, Kimia darah, Urine lengkap dan feses
Laboratorium
lengkap, pemeriksaan TB dan VCT
a. Gedung Rawat Jalan Baik
b. Gedung Rawat Inap Baik
Kondisi Puskesmas c. Gedung PONED Baik
d. Gedung Kantor UPTD Baik
e. Rumah Dinas Baik
2014 / Rehab
a. Gedung Rawat Jalan tahun
Sedang
Rehab / Renovasi
2014 / Rehab
Gedung b. Gedung Rawat Inap
Sedang
c. Gedung PONED 2012
Jumlah Pustu dan
3 ( tiga ) Poskesdes yaitu Poskesdes ........, ………
Poskesdes
Jumlah Desa yang
5 ( Lima ) ………
dilayani

2.5. Isu-Isu Strategis Pelayanan Puskesmas


Kementerian Kesehatan memandang perlu untuk menambahkan isu
penting lainnya yaitu dukungan manajemen dalam peningkatan pelayanan
kesehatan, yang termasuk di dalamnya adalah good governance, desentralisasi
bidang kesehatan, danstruktur organisasi yang efektif dan efisien. Penjabaran isu
pokok pembangunan kesehatan tersebut di atas, meliputi:

a. Masih relatif tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2015, yaitu sebesar
18 kasus, Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2015, atau 187 kasus serta
kasus/prevalensi Gizi buruk tahun 2015 sebesar 187 kasus dan AKI di
Kecamatan ................ tidak ada kasus dan 3 kasus angka kematian bayi
(AKB ).

10
b. Intensitas penyebaran .......apa penyakit menular ( multiple burden of
desease ). Diluar sasaran MDGs 2015, ada ancaman meningkatnya atau
munculnya penyakit lain (new emerging dan re-emerging) serta kejadian luar
biasa
c. Masih belum optimalnya kesadaran masyarakat, stake holder , aparatur
pemerintah dalam mempraktekan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
d. Aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masih relatif rendah,
terutama untuk masyarakat miskin.
e. Belum optimumnya pemenuhan dan akses masyarakat terhadap sanitasi
dasar.
f. Ancaman Bencana Alam, bencana buatan manusia termasuk Global Warming
yang berdampak pada kesehatan masyarakat
g. Belum sinambungnya pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang berdampak terhadap kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator keberhasilan
pembangunan kesejahteraan rakyat. Pemerintah harus membenahi kebijakan
maupun program-program di bidang kesehatan. Salah satunya dengan
meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas dengan menerapkan
Puskesmas menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah) pada tahun 2017. Usaha puskesmas akan semakin ketat dalam
persaingan, bukan hanya pelaku usaha nasional tapi juga asing akan berebut
pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan sekedar mengenai jumlah
pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan teknologi,
kualitas SDM hingga strategi pemasaran yang akan dipertarungkan untuk
memperebutkan pasar potensial masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas.
Pendapatan fungsional yang terus meningkat belum diimbangi dengan
pengelolaan keuangan yang profesional. Selain itu, pola tarif pelayanan yang
belum memperhitungkan biaya satuan (unit cost) menyebabkan pelayanan
kurang optimal.

11
BAB III
ANALISA LINGKUNGAN BISNIS

3.1. Gambaran Bisnis


Program Kesehatan merupakan urusan wajib Pemerintah Daerah yang
telah dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Reformasi birokrasi Pemerintah Kota Banjar telah melaksanakan
penatakelolaan Pemerintah yang lebih baik melalui peningkatan kinerja aparatur,
penuh dedikasi, integritas, the right man the right place, pemenuhan formasi
pegawai secara bertahap, akuntabel, transparan sehingga program kesehatan di
unit kerja dapat terselenggara efektif dan efisien.
Berkaitan dengan hal tersebut, Puskesmas sebagai memberikan pelayan
publik dituntun menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
merata disetiap wilayah, berkeadilan disetiap strata sosial ekonomi masyarakat.
Puskesmas ................ membawahi 5 ( lima ) desa dengan jumlah penduduk
16.217 orang pada tahun 2015 dan memiliki pangsa pasar yang memungkinkan
memberi kontribusi terhadap peningkatan pendapatan Puskesmas. Kondisi ini
akan berdampak pula terhadap upaya internal meningkatkan kualitas layanan
kepada masyarakat …………………. maupun masyarakat yang ada di luar wilayah
kerjanya.
Keberadaan geografi Kecamatan ................ sangat menguntungkan
untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan perorangan karena sebagian
besar berada di Jalan Raya Banjar - Manonjaya sehingga Puskesmas sangat
mudah dijangkau. Selain itu di wilayah kerja Puskesmas terdapat .......apa klinik
dan juga home industri dengan skala menengah. Berdasarkan gambaran
tersebut di atas Puskesmas ................ dapat meningkatkan pendapatan tidak
hanya dari pelayanan konvensional tetapi juga dapat berpeluang untuk
memperoleh pendapatan dari reveniew product yang dapat dikembangkan.
Kebutuhan pelanggan terhadap pelayanan kesehatan semakin bergeser
dengan berubahnya paradigma masyarakat sehingga pelanggan berani
mengungkapkaan ketidakpuasan pelayanan yang diberikan. Pengembangan SDM
melalui peningkatan kapasitas SDM dalam memberikan pelayanan prima
merupakan program pendukung yang harus dipenuhi sehingga dapat
menciptakan citra pelayanan publik yang lebih baik.

12
3.2. Visi Dan Misi Puskesmas ...... (Disesuaikan dengan
kepentingan PKM masing masing)
3.2.1. Visi Puskesmas ................
“ MEWUJUDKAN PUSKESMAS DENGAN PELAYANAN PRIMA MENUJU

MASYARAKAT YANG SEHAT DAN MANDIRI “

Makna Visi:
Puskesmas Dengan Pelayanan Prima
Bermakna yaitu suatu pola layanan terbaik dalam manajemen modern
yang mengutamakan kepedulian terhadap pelanggan / excellent service

Sehat Mandiri
Bermakna menumbuhkan kemandirian masyarakat dibidang kesehatan
sehingga akan tercapai suatu kondisi yang sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.

3.2.2 Misi

a. Meningkatkan kemampuan profesionalisme sumber daya manusia (SDM)


kesehatan.
b. Memelihara dan meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pelayanan
kesehatan.
c. Meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan
d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan derajat
kesehatannya.

3.2.3. Strategi
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui peningkatan kompetensi

petugas.

b. Meningkatkan ketersediaan alkes, obat dan bahan habis pakai

c. Pemerataan ketersediaan tenaga kesehatan yang kompeten di wilayah

kerja puskesmas

13
d. Meningkatkan Promosi dan pemberdayaan masyarakat melalui

peningkatan peran serta aktip masyarakat untuk hidup sehat dengan desa

siaga aktif .

3.2.4. Tujuan, Sasaran dan Kegiatan

Sebagai penjabaran dari visi, maka tujuan yang akan dicapai adalah
terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya
guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dengan menetapkan sasaran adalah:

a. Meningkatnya Indeks Kesehatan (Umur Harapan Hidup).


b. Menurunkan jumlah kematian bayi.
c. Menurunkan jumlah kematian ibu melahirkan.
d. Menurunkan jumlah gizi buruk.
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Tujuan
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang memadai
untuk menunjang Pelayanan Kesehatan perorangan dan masyarakat
serta penanggulangan masalah status gizi masyarakat.
b. Sasaran
1) Pelayanan kesehatan penduduk miskin
2) Pelayanan kesehatan dasar terhadap ibu, bayi, balita, anak, remaja
3) Pelayanan kesehatan khusus (mata, jiwa, gigi, kesehatan kerja,
olahraga, Napza dan mata)
4) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas dan jaringannya
5) Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan rujukan
6) Perbaikan dan penanggulangan gizi masyarakat (bayi,balita, bumil,
ibu nifas dan ibu meneteki).
c. Indikator
1) Cakupan kunjungan ibu hamil K1 minimal 92%.
2) Cakupan ibu hamil K4 minimal 89%
3) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani minimal 80%.
4) Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki
kompetensi kebidanan minimal 85%.

14
5) Cakupan pelayanan nifas (KF 3) minimal 86%.
6) Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani minimal 80%.
7) Cakupan kunjungan bayi minimal 85%.
8) Cakupan pelayanan anak balita minimal80%.
9) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6- 24
bulan keluarga miskin minimal 10%.
10) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan100%.
11) Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100%.
12) Cakupan peserta KB aktif minimal 75%.
d. Kegiatan
1) Peningkatan masyarakat
2) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
3) Penunjang operasi katarak masal
4) Penanggulangan gizi buruk
2. Program Pengawasan Obat dan Makanan
a. Tujuan

Peningkatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian obat, makanan,


bahan berbahaya dan NAPZA.

b. Sasaran.
1) Pemberdayaan konsumen/masyarakat bidang obat dan makanan
2) Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya serta NAPZA.
c. Indikator
1) Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang memiliki sertifikat 75%.
d. Kegiatan

Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya.

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


a. Tujuan

Meningklatkanpengetahuandanpemberdayaanmasyarakatdalamperilaku
hidup nsehat serta meningkatkan kelompok Upaya kesehatan
Bersumberdaya masyarakat.

b. Sasaran
1) Meningkatkan PHBS rumah tangga, institusi pendidikan, institusi
kesehatan, TTU dan tempat kerja.

15
2) MeningkatkanUKBM (Posyandu, posbindu, TOGA, JPKM, UKK, dll).
3) Meningkatkan Kelurahan Siaga.
c. Indikator
1) Cakupan desa siaga 80%
2) PHBS Rumah Tangga 50%
3) UKBM Posyandu aktif 100%
4) Rumah Sakit yang terakreditasi 17 RS
d. Kegiatan
1) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
2) Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan

4. Program Pengembangan Lingkungan Sehat


a. Tujuan
Meningkatkanpembangunanberwawasankesehatanmelaluipenilaian
kwalitas lingkungan sehat menuju kelurahan, kecamatan dan Kota sehat.

b. Sasaran
1) InspeksikesehatanlingkunganSAB, TTU, TPMdan Industri.
2) Inspeksi kesehatanlingkungansaranapembuangansampahdan sarana
pembuangan air limbah serta jamban keluarga.
3) Pembinaan Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Sehat.
4) Inspeksi dampak pembangunan terhadap kesehatan
c. Indikator
1) Inspeksi kualitas sarana air bersih 79%
2) Inspeksi Tempat-Tempat Umum (TTU) 88%
d. Kegiatan

Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat.

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


a. Tujuan

Terselengaranya pengendalian Penyakit, Pemberantasan Penyakit, dan


Penanganan Bencana Secara Berdaya Guna dan Berhasil Guna.

b. Sasaran

16
Pembinaan Surveilans, Imunisasi dan kesehatan matra ; pengendalian
penyakit menular, penyakit tidak menular dan penyakit bersumber
binatang.

c. Indikator
1) PenderitaDBDyangditangani 100%
2) Penemuan Penderita pneumonia balita 90%
3) Penemuan Pasien Baru TB BTA Positif 89%
4) Angka konversi penderitaTB paru 85%
5) Cakupan suspek TB MDR yang diperiksa 40%
6) Penemuan Penderita Diare 88%
7) Prevalensi HIV-AIDS <5%
8) Peningkatan presentase ODHA mendapat ARV 90%
9) Peningkatan Pengetahuan Komprehensif tentang HIV/AIDS pada
kelompok umur 15-24 tahun 95%
10) Persentase populasi kunci menerima konseling dan tes HIV 100%
11) Jumlah dan persentase ODHA di Screening TB 100%
12) Peningkatan penggunaan kondom 100%
13) CakupanDesa/KelurahanUCI 100%
14) Cakupandesa/kelurahanmengalamiKLByangdilakukanpenyelidikan
epidemiologi < 24 jam 100%
15) Penemuan AFP rate per 100.000 penduduk < 15 th 100%
16) Kasus gigitan hewan tersangka rabies yang ditangani sesuai
tatalaksana 100%
17) Penemuan kasus kusta baru >5%.
d. Kegiatan
1) Pelayanan Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular, Penyakit
Tidak Menular dan Penyakit Bersumber Binatang
2) Peningkatan Imunisasi
3) PeningkatanSurveilanceEpidemiologidan Penanggulangan Wabah dan
Bencana.

3.3. Analisis Lingkungan Eksternal


3.3.1. Profil Penduduk dan Pangsa Pasar

Tabel 3.3.1.1

17
Proyeksi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas ................ Tahun
2016 -2020
No Desa 2016 2017 2018 2019 2020

1 ….. 3547
2.689 2957 3252 3901
2 ….. 4789
3.629 3991 4390 5267
3 ….. 3628
2.725 2997 3291 3990
4 ….. 6067
4.623 5085 5594 6673
5 ….. 3571
2.473 2.745 3011 3928
16.139 17.775 19.538 21.602 23.579
Jumlah
Sumber : Data Kecamatan ................

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas ................ Kecamatan


................ 16.139 jiwa pada tahun 2016 dan diproyeksikan menjadi
23.579 jiwa pada tahun 2020 dengan angka pertambahan penduduk rata-
rata 10 %.

Tabel 3.3.1.2 Jumlah Kunjungan Pasien di Wilayah


Puskesmas …………….. Tahun….

No. Fasilitas Rawat Jalan Rawat Inap


Tempat
Berobat Umum Askes Jamkesmas
Jamkesmas
Umum

Askes

Kunjungan

Kunjungan

Kunjungan
Jml Hari

Jml Hari

Jml Hari
Rawat

Rawat

Rawat

1. Puskesmas 1017 1743 1870 127 74 274 84 276 82

2. Pustu 281 430 481 - - - - - -

3. Poskesdes 829 423 1796 - - - - - -

JUMLAH 3527 3096 4447 127 74 274 84 276 82

Sumber : SP 3 Puskesmas 2015

Cakupan kunjungan pasien pada tahun 2015 sebesar 11.070 orang.


Pangsa pasar Puskesmas di wilayah Kecamatan ................ sebagai fasilitas

18
kesehatan tingkat pertama sebagian besar berasal dari wilayah Kecamatan
................ sedangkan pasien yang berasal dari luar wilayah sekitar 20 %.

2000 1870
1743 1796
1800
1600
1400
1200 1017 Puskesmas
1000 829 Pustu
800 Poskesdes
430 423 481
600
281
400
200
0
umum askes jamkesmas

3.3.2 Peta Persaingan

UPTD Kesehatan Puskesmas ................ dengan 1 Pustu dan 3

Poskesdes yaitu Pustu ........, Poskesdes ........, Poskesdes ........ dan

Poskesdes .........

Tabel 3.3
Perbandingan Jumlah Kunjungan Pasien di Puskesmas ……………………….
dengan Fasilitas Kesehatan Lainnya
Tahun 2016

Jumlah
Jumlah Praktek
No Pustu/Poskesdes Kunjungan Praktek Bidan
Dokter Umum
Rawat Jalan
1 …….. 1.192 1031 229
2 …….. 1.032 231
3 …….. 995 99
4 …….. 1.016 121
5 …….. 3.630 203
Sumber : RR Puskesmas ................ 2015

19
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pesaing Puskesmas

Kecamatan ................ adalah Klinik Assyipa dan juga BPS yang ada

dilingkungan kerja puskesmas, Hal ini menujukan bahwa bisnis jasa

pelayanan kesehatan di wilayah Kota Banjar cukup Kompetitif.

Peta potensi pasar kesehatan saat ini masih terbuka dan

berpeluang untuk ditangkap sebagai isu pengembangan dan

penambahan kapasitas maupun pemanfaatan sarana dan prasarana

kesehatan yang dapat dinilai dengan menghitung pola pencarian

pengobatan ke fasilitas kesehatan (health seeking behavior).

3.3.3 Anggaran Pendapatan Pelayanan Kesehatan


Realisasi anggaran pendapatan Puskesmas ................ menunjukkan

trend meningkat dari tahun 2014 - 2016 seperti tabel di bawah ini :

Tabel 3.4.
Jumlah Pendapatan Puskesmas ................
Pada Tahun 2014-2016

Tahun
Sumber Anggaran
2016 s/d
2014 2015
November
PAD 40.960.000 43.274.000 50.000.000
BOP 44.211.000 24.494.000 41.015.000
BOK 76.000.000 128.000.000 219.000.000
JKN 604.663.000 684.369.457 495.895.000
JAMPERSAL 43.000.000
Jumlah 765.834.000 880.137.457 848.000.000
Sumber data : Data Keuangan Puskesmas ................

Berdasarkan tabel di atas pendapatan Puskesmas ................ setiap

tahunnya mengalami peningkatan yang cukup stabil

3.4. Analisis Lingkungan Internal


3.4.1 Aktifitas Pelayanan
1) Rawat Jalan Umum

20
Puskesmas ................ dan jaringannya disamping melayani jasa
pelayanan rawat inap juga melayani pelayanan kesehatan rawat jalan
yang diselengarakan di 5 desa yang terdiri dari 5 fasilitas kesehatan yaitu
pustu dan poskesdes yang tersebar diwilayah kerja puskesmas dan
melayani seluruh lapisan masyarakat Kecamatan ................ dan jumlah
kunjungan pasein rawat jalan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4.11
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Umum
Di Puskesmas ................ Tahun 2014-2016

No Pustu/Poskesdes Kunjungan Pasien Rawat Jalan


2014 2015 2016
1 ……. 473 602 603
……. 365 414 417
2
……. 300 318 320
3
……. 348 321 340
4
……. 1922 2207 2917
5
Jumlah 3408 3862 4597
Sumber : RR Puskesmas 2015

Tabel 3.4.1.1 menunjukkan bahwa kunjungan pasien rawat jalan


dari Pustu ........ dan Puskesmas ................ tahun 2015 lebih banyak
dibandingkan tahun 2014 dan yang terbanyak pemanfaatannya yaitu ke
Puskesmas ................ sebanyak 2207 tahun 2015 dan tahun 2016
sebanyak 4597 pasien. Kunjungan pasien rawat jalan terbanyak
disebabkan jumlah penduduk yang bermukim di wilayah kerja
Puskesmas ................ lebih banyak dikarenakan masyarakat lebih
memilih fasilitas yang lebih lengkap pemeriksaaanya

2) Rawat Jalan Gigi

Tabel 3.4.1.2
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Gigi
di Puskesmas ................ Tahun 2014-2016

Kunjungan Pasien Rawat Jalan Gigi


No Pustu/Poskesdes
2014 2015 2016
21
1 ….
2 ….
….
3
….
4
…. 125 243 120
5
Jumlah 125 243 120

Tabel 3.4.1.2 di atas kunjungan pasien rawat jalan gigi pada tahun
2015 lebih banyak dibandingkan tahun 2014, hal ini disebabkan sarana
dan prasarana pelayanan yang tersedia sudah memadai dan
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan gigi yang sudah
baik sehingga meningkatkan minat masyarakat dalam memanfaatkan
pelayanan Poli Gigi.

3) Rawat Jalan Anak dan Ibu Hamil

Tabel 3.4.1.3
Jumlah Kunjungan Pasien Kesehatan Ibu & Anak
di Puskesmas ................ Tahun 2014-2016

Kunjungan Pasien Kesehatan Ibu dan Anak


No Pustu/Poskesdes
2014 2015 2016
1 ….. 131 159 93
2 ....... 96 147 71
3 ....... 100 145 54
4 ....... 137 153 88
5 ....... 217 299 147
681 903 453
Jumlah
Sumber : SP3 Puskesmas ................

Tabel 3.4.1.3 di atas kunjungan pasien Kesehatan Ibu dan Anak pada
Puskesmas ................ dari tahun ketahun mengalami peningkatan
seiring dengan peningkatan sarana parasarana ruang PONED

4) Instalasi Laboratorium

Tabel 3.4.1.4
Jumlah Kunjungan Laboratorium
22
di Puskesmas ................ Tahun 2014-2016

Kunjungan Laboratorium
No Pustu/Poskesdes
2014 2015 2016
1 …… 2 2 1
2 ....... 2 3 1
3 ....... 2 2 1
4 ....... 2 4 1
5 ....... 10 55 84
Jumlah 18 61 98
Tabel 3.4.1.4 di atas kunjungan pasien laboratorium pada Puskesmas
Banjarsari tahun 2015 sebanyak 61 pasien lebih banyak dibandingkan
tahun 2014 sebanyak 18 pasien dan meningkat signifikan pada tahun
2016 sebanyak 98 pemeriksaan. Hal ini disebabkan adanya peningkatan
alat laboratorium dari yang sederhana menjadi lengkap

3.5. Aktivitas Pendukung


3.5.1 Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan di Puskesmas
................ Kota Banjar telah membentuk suatu budaya organisasi baru.
Sinergisme kegiatan operasional Puskesmas ................ yang dipadukan
dengan implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD) serta menjungjung tinggi Etika dan Hukum
Kesehatan, menjungjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan
pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.

3.5.2 Sumber Daya Keuangan


Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah, disikapi oleh Manajemen Keuangan dengan persiapan-persiapan
antara lain : persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.

3.5.3 Sumber Daya Manusia


Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia, hal ini
disebabkan karena peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya
manusia secara umum baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan
non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten, Dinas

23
Kesehatan Propinsi. Penyiapan sumber daya manusia yang handal dan
profesional dilakukan melalui kaderisasi yang terstruktur dan tersistematis.

3.5.4 Sumber Daya Informasi


Implementasi Sistem Informasi Kesehatan (SIK) belum sepenuhnya
memberikan manfaat bagi semua stakeholder internal Puskesmas
................, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain dukungan
perangkat lunak, dukungan perangkat keras serta motivasi brainware baik
dari sisi operator entri maupun dari sisi tim IT yang lebih penting lagi
tidak semua petugas pelayanan terpapar teknologi tepat guna yang
melakukan developing sistem. Kondisi ini disiasati dengan meningkatkan
kepatuhan terhadap hasil kajian grand design Puskesmas ................
serta kajian tata kelola IT yang baik. Dan yang lebih penting lagi adalah
membiasakan semua staf untuk mengenal perangkat IT yang tersedia.

3.5.5 Sumber Daya Teknologi


Pemenuhan medical equipment yang mendukung perkembangan
Ilmu Pengetahuan Kedokteran (IPTEKDOK) guna menunjang pelayanan
belum dilakukan oleh Puskesmas ................ sehingga pencapaian Visi
dan Misi Puskesmas ................ belum maksimal dikarenakan pemenuhan
tenaga medis yang belum maksimal dan memerlukan penambahan tenaga
dokter umum dan dokter gigi.

3.5.6 Sumber Daya Fasilitas Fisik (Bangunan dan Peralatan)


Semua bangunan dan peralatan yang terdapat di Puskesmas
................ terangkum dalam dokumen inventori. Dokumen tersebut
digunakan sebagai master plan fisik yang dijadikan sebagai acuan dalam
program perencanaan dan pemenuhan yang tersistematis sehinga bisa
terukur kwalitas maupun kuantasnya dalam mendukung kegiatan –
kegiatan juga dijadikan bahan dalam rapat koordinasi tekhnis
penggangaran yang bersumber dari dana alokasi khusus DAK kementrian
kesehatan. Dan pada tahun 2014 Puskesmas ................ mendapat
bantuan rehabilitasi sedang Ruang Rawat Inap ( RITP ) dan rehabilitasi
pustu dan poskesdes.

24
3.6. Analisis SWOT
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan di Puskesmas
................ menggunakan metode brainstorming fokus grup diskusi dengan
memberikan nilai interval antara 1 – 3 dengan p- value nilai 3 : baik, 2 : sedang
dan 1 : kurang diperoleh nilai untuk faktor internal dan faktor eksternal sebagai
berikut:
1. Sumber daya Manusia

Kekuatan Kelemahan

No Obyek yang dianalisa (S) (W)

1 2 3 -1 -2 -3

1 Jumlah SDM 3

2 Kesesuaian Pendidikan SDM 3

3 Keterampilan SDM 2

4 Distribusi SDM -1

5 Tugas rangkap -2

6 Kedisiplinan 2

Jumlah 10 -3

Nilai 7

2. Keberadaan Puskesmas

Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa 1 2 3 -1 -2 -3

1 Lokasi Strategis 3

2 Standart ruangan -1

3 Jarak dengan pelanggan 2

4 Dilalui kendaraan umum 3

25
Jumlah 8 -1

Nilai 7

3. Jenis Pelayanan dan mutu pelayanan

Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3

1 Jenis layanan sesuai PMK 75 2


2 Mutu layanan 2
3 SOP 1
4 Respon time 2
5 Inovasi 1
6 Kerja sama dengan pihak lain -1
7 Promosi layanan -3
8 Besaran Tarif -1
Jumlah 8 -5
Nilai 3

4. Sarana Prasarana

Kekuatan Kelemahan

No Obyek yang dianalisa 1 2 3 -1 -2 -3

1 Alat Medis dalam jenis & jumlah lengkap 2


2 Perawatan alat kurang optimal -1
3 Banyak alat yang out of date 1
4 Sarana Fisik Lengkap 2
5 Sarana Transportasi Lengkap 2
6 Inventaris Kantor Lengkap 1
7 Kelengkapan Obat 3
Jumlah 11 -1
Nilai 10

Rangkuman Analisis SW (faktor internal)

26
Penilaian
No Obyek yang dianalisa Kekuatan Kelemahan Nilai
1 SDM 10 -3 7

2 Keberadaan Puskesmas 8 -1 7

3 Jenis Pelayanan 8 -3 5

4 Sarana Prasarana 11 -1 10

Jumlah 37 -8 29

2. Analisis Eksternal (OT)

a. Ekonomi

Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa 1 2 3 -1 -2 -3

1 Adanya Program Jaminan Kesehatan 3


Nasional
2 Kenaikan harga BBM dan Gas -1
3 Tingkatan Ekonomi pelanggan 1
4 Fluktuasi harga bahan pokok -1

Jumlah 4 -2
Nilai 2

b. Sosial budaya masyarakat

No Obyek yang dianalisa Peluang Ancaman


1 2 3 -1 -2 -3
1 Penduduk wilayah besar 3
2 Jumlah sasaran program besar 3
3 Individuaisme Tinggi -2
4 Perilaku hidup sehat rendah -3
5 Pengaruh IT -3
6 Dukungan kader 3
7 Tingkat ekonomi masyarakat -1

Jumlah 9 -9
Nilai 0

c. Hukum dan Peraturan Perundang-undangan


27
Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa 1 2 3 -1 -2 -3
1 Permendagri No 61 tahun 2007 3
2 Peraturan Daerah tentang Perda 3
3 Peraturan Menteri Kesehatan 3
No. 75 tahun 2015
4 PP 41 tahun 2007 3
5 UU tentang Praktik Kedokteran 2
6 UU tentang Perlindungan -3
Konsumen
7 Permendagri No 59 tahun 2007 3
Jumlah 17 -3
Nilai 14

d. Pesaing

Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa 1 2 3 -1 -2 -3

1 PPK 1 lain di wilayah puskesmas -3


2 Adanya dokter keluarga BPJS -3
3 Menjamurnya Apotik Swasta -1
4 Adanya Pengobatan alternative -1
5 Promosi oleh kompetitor -2
6 Kerjasama Operasional dg pesaing 1
7 Rumah Sakit Swasta -1

Jumlah 1 -11
Nilai -10

Rangkuman Analisis OT (faktor eksternal)

Penilaia
No Obyek yang dianalisa Peluang Ancaman
n Nilai
1 Ekonomi 4 -2 2
2 Sosial Budaya masyarakat 8 -1 7

3 Hukum dan peraturan perundang- 8 -4 4


undangan
4 Pesaing 1 -11 10
Jumlah 2 -18 3
1
28
Secara diagram posisi tersebut digambarkan sebagai berikut:

BERBAGAI PELUANG

9 Kuadran I Strategi
bertumbuh

Kuadran III Strategi


stabil

KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL
3

Kuadran II Strategi
Kuadran IV Mendukung diversifikasi
strategi defensif

29
30

Gambar di atas menunjukkan posisi Puskesmas ................


berada pada kuadran I, artinya bahwa strategi yang digunakan adalah
strategi bertumbuh (Grow Oriented Strategy). Dengan demikian analisis
dari sisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan sisi eksternal (peluang
dan ancaman) Puskesmas ................ memiliki kekuatan dan peluang
yang baik.

3.7. Isu Strategi Pengembangan


Isu strategi Puskesmas ................ Kota/Kabupaten…….,
berdasarkan analisis internal dan eksternal adalah sebagai berikut :

3.8.3. Related Diversifikasi (keanekaragaman)


Related Diversifikasi merupakan strategi untuk memaksimalkan
keuntungan karena Puskesmas yang berada di wilayah Kecamatan
................ mempunyai 9 jenis tenaga kesehatan dari berbagai profesi
diantaranya dokter, perawat, perawat gigi, bidan, apoteker, analis
kesehatan, tenaga promkes, tenaga gizi, tenaga sanitarian. Kondisi
tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan produk pelayanan
dengan cara menambah menu pelayanan yang menjadi isu yang banyak
dibutuhkan oleh konsumen atau pasien sebagai pengguna jasa
pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas ................,
keanekaragaman pelayanan kesehatan di UPTD Pelayanan Kesehatan
DTP …….. dapat dilihat dari jenis layanan yang diberikan, setiap layanan
Puskesmas ................ didukung oleh tenaga-tenaga profesional
kesehatan yang kompeten di bidangnya seperti dokter, perawat,
perawat gigi, bidan, analis kesehatan, apoteker, promkes, gizi dan
sanitarian. Keanekaragaman pelayanan bagi Puskesmas ................
membuka Poli Umum, Poli Gigi, Poli KIA dan KB, Pelayanan Farmasi,
Laboratorium. Semua hal di atas dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen kesehatan.

3.8.4. Market development (pengembangan pasar)


Market development merupakan isu strategi pilihan yang harus
dilakukan oleh Puskesmas ................ Kota/Kabupaten……. melalui
penjualan produk lama di pasar baru.Strategi ini Market Development

30
yang dipilih oleh UPTD Kesehatan Puskesmas ................ yaitu
melakukan peningkatan kualitas berbagai layanan kesehatan di Pustu,
atau Poskesdes di Kelurahan atau Desa sehingga membuka peluang
yang cukup besar bagi konsumen selaku pengguna layanan dalam
kemudahan mendapatkan layanan kesehatan masyarakat sekitar.
Meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap layanan Puskesmas
................ diharapkan segmen pasar lain juga ikut terbuka bukan
hanya bagi mereka yang sakit tapi juga bagi mereka yang sehat, tidak
hanya untuk mereka yang usia produktif tapi juga mereka yang usia
rentan seperti bayi, balita dan lansia.

3.8.5. Product Development (pengembangan produk)


Product Development merupakan isu strategi pilihan yang harus
dilakukan oleh Pelayanan Kesehatan Kecamatan ................ Kota
Banjar melalui pengembangan produk baru untuk pasar lama. Strategi
ini ditempuh dengan cara sebagai berikut :
1) Melakukan berbagai jenis Layanan Kesehatan yang baru sesuai
dengan permintaan konsumen sebagai pengguna layanan
kesehatan seperti, Klinik Laktasi, Poli Santun Lansia, Klinik Remaja,
Klinik Kesehatan Jiwa.
2) Mengembangkan beragam tingkat mutu seperti Poli KB dengan
diversifikasi KB, Klinik Diet, Laboratorium dengan berbagai jenis
pemeriksaan.
3) Dikembangkan mendeling dan spesial service seperti senamhamil,
senam nifas, Banjarsari Hot line service.

3.8.6. Vertical Integration (integrasi vertikal)


Vertical Integration merupakan strategi yang dilakukan dengan
cara meningkatkan harmonisasi hubungan antara UPTD \ Kesehatan
Puskesmas ................ dengan Dinas Kesehatan KotaKabupaten……
dalam perolehan bantuan dari pemerintah daerah dan pusat.

3.8. Asumsi – asumsi


3.8.1. Laju pertumbuhan penduduk Kota/Kabupaten…… mencapai
0,02% dan tingkat kepadatan penduduk di wilayah kerja

31
Puskesmas ................ Kecamatan ................ adalah 16.173
Jiwa/Km² apabila diikuti dengan pola perilaku masyarakat dalam
pencarian pengobatan ke fasilitas kesehatan maka Puskesmas
merupakan salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang
berdomisili di Kecamatan ................ dan sekitarnya.

3.8.2. Target Rawat Jalan Dan IGD


Tabel 3.8.2.1
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan IGD
Tahun 2015-2016 dan proyeksi 2017 - 2021
Tahun (Jumlah
Keterangan Proyeksi
Kunjungan)
Rawat Jalan /
Poliklinik

BP UMUM
Gigi
KIA
KB
Lansia
Lab
Rawat Inap
Farmasi

Jumlah

32
33

BAB IV
RENCANA PEMASARAN

4.1. Sasaran, Indikator Kinerja dan Target


Rencana pencapaian sasaran strategis Puskesmas ................ secara keseluruhan dapat diringkas pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1
Ringkasan Strategis UPTD Pelayanan KesehatanKecamatan ................ Tahun 2017
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN
I II III IV V
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Meningkatkan kualitas sumber daya Puskesmas dan jaringannya Jumlah petugas Pelatihan BCLS 20% 40% petugas 60% petugas 80% petugas 100%
manusia bidang kesehatan memenuhi standar mutu petugas petugas
(Basic Cardiac Life Support) dan BTLS 20 % 40% 60% petugas 80% petugas 100%
(Basic Trauma Life Support) Petugas Petugas petugas
ATLS (Advanced Trauma Life Support) 50% 50% 100% 100% 100%
Petugas Petugas Petugas Petugas Petugas
ACLS (Advanced Cardiac Life Support) 50% 50% 100% 100% 100%
Petugas Petugas Petugas Petugas Petugas
Meningkatnya kualitas pelayanan Cakupan Ibu Hamil K4 89,00% 92,50% 92,75% 93,00% 93,25%
kesehatan Ibu dan Anak serta Cakupan komplikasi kebidanan yang 91,25% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Kesehatan Reproduksi ditangani

33
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN
I II III IV V
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Cakupan pertolongan persalinan oleh 87,00% 98,10% 98,20% 98,30% 98,40%
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan pelayanan nifas 87,00% 97,40% 97,50% 97,60% 97,70%

Cakupan neonatus dengan 87,00% 93,00% 93,10% 93,20% 93,40%


komplikasi yang ditangani

Cakupan kunjungan bayi 85,00% 86,75% 87,00% 87,25% 87,50%

Cakupan pelayanan anak balita 81,00% 90,60% 90,70% 90,80% 90,90%

Cakupan peserta KB Aktif 76,00% 71,00% 71,50% 72,00% 72,50%

Cakupan Ibu Hamil K1 92,00% 97,40% 97,50% 97,60% 97,70%

Cakupan pelayanan neonatus (KN 1) 90,50% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Cakupan penjaringan kesehatan 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%


peserta didik SD dan MI
Cakupan penjaringan kesehatan 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
peserta didik lanjutan (SMP, MTs,
SMA, SMK dan MA)

34
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN
I II III IV V
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Meningkatnya akses dan mutu 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
pelayanan kesehatan dasar terhadap
Lansia

Meningkatnya Kualitas masalah Cakupan balita gizi buruk mendapat 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
penanganan Gizi Masyarakat perawatan
Cakupan pemberian makanan 10,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00%
pendamping ASI pada anak usia 6-24
bulan keluarga miskin

Jumlah balita naik BB (N/D) 75,00% 72,00% 73,00% 74,00% 75,00%

Jumlah balita ditimbang (D/S) 85,00% 77,50% 78,50% 79,50% 80,50%

2. Meningkatkan Meningkatnya upaya Masyarakat Akses Air Bersih ≥50% ≥50% ≥50% ≥50% ≥50%
PHBS masyarakat untuk menjaga sarana kesehatan
umum dilingkungnnya yaitu :
Sarana air bersih, Jamban
keluarga dan kebersihan
lingkungan
Cakupan Pengawasan sarana air 93,00% 94,00% 95,00% 96,00% 97,00%
bersih
Prosentase Penduduk yg memiliki 90,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
akses terhadap air minum berkualitas

35
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN
I II III IV V
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Prosentase Kualitas air minum yang 12 kss 11 kss 10 kss 9 kss 8 kss
memenuhi syarat
75,00% 80,00% 85,00% 90,00% 95,00%
Akses jamban 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Jumlah Kelurahan/Desa yang 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%


melaksanakn STBM

Cakupan TPM yg memenuhi syarat 50/100.000 50/100.000 50/100.000 50/100.000

Cakupan TPM yang dibina 40% 60,00% 80,00% 90,00% >95%

Cakupan TTU yang memenuhi syarat 86,00% 88,00% 88,00% 90,00% 90,00%

Cakupan TTU yang dibina ≥117 ≥122 ≥127 ≥132 ≥137

Pencegahan / penanggulangan 85,00% 85,00% 85,00% 85,00% 85,00%


pencemaran lingkungan bidang
kesehatan
3 Menumbuhkan kemandirian hidup Menurunnya angka kesakitan, Cakupan desa UCI 93,00% 94,00% 95,00% 96,00% 97,00%
sehat masyarakat melalui kematian, kecacatan akibat
peningkatan peran fungsi lembaga penyakit serta kemandirian Cakupan penemuan dan penderita 90,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

36
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN
I II III IV V
1 2 3 4 5 6 7 8 9
masyarakat dan meningkatkan masyarakat dalam sistem penyakit :
kualitas pelayanan kesehatan peringatan dini, penanggulangan a. AFP Rate per 100rb
dampak kesehehatan akibat penduduk < 15 tahun
bencana serta terjadinya b. Cakupan balita dengan
wabah/KLB pneumoni yang ditangani

Cakupan Desa/Kelurahan mengalami 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%


KLB yang dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
Penderita DBD yang ditangani 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Angka kesakitan DBD per 100.000 50/100.000 50/100.000 50/100.000 50/100.000


penduduk
Angka Bebas Jentik (ABJ) Berkala 40% 60,00% 80,00% 90,00% >95,00%
Penemuan penderita pnemonia balita 86,00% 88,00% 88,00% 90,00% 90,00%

Case Notification Rate (CNR) ≥117 ≥122 ≥127 ≥132 ≥137


Angka konversi penderita TB paru 85,00% 85,00% 85,00% 85,00% 85,00%
4 Mendorong lembaga masyarakat Meningkatnya derajat kesehatan Cakupan Desa Siaga Aktif 80,00% 85,00% 90,00% 95,00% 100,00%
dalam melaksanakan kemitraan masyarakat
dengan berbagai pihak
PHBS Rumah Tangga 50,00% 55,00% 60,00% 65,00% 70,00%

37
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
NO MISI SASARAN INDIKATOR SASARAN
I II III IV V
1 2 3 4 5 6 7 8 9
UKBM Posyandu aktif (POSYANDU 30,00% 55,00% 70,00% 90,00% 100,00%
MANDIRI)

38
39

4.2. Strategi Bisnis


4.2.1 Kebijakan Tarif Pelayanan
Tarif pelayanan yang diberlakukan Puskesmas
................ untuk melayani pasien umum non jaminan
mengacu pada peraturan Daerah Kota/Kabupatenn….
Nomor .. Tahun 20.. tentang Daftar Tarif Pelayanan
Kesehatan di Daerah Kota/Kabupaten……., Puskesmas
................ bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang
memberlakukan sistem tarif berupa kapitasi untuk
pelayanan rawat jalan berdasarkan jumlah peserta yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas ................. Besaran
kapitasi ditentukan berdasarkan jumlah peserta, dokter
dan dokter gigi yang melayani di Puskesmas dan jenis
layanan yang dapat diberikan.
Sistem tarif kapitasi, BPJS Kesehatan juga membayar
tarif klaim untuk pelayanan rawat inap, persalinan dan
pemeriksaan lainnya sesuai peraturan yang berlaku.
4.2.2 Pengembangan Produk Baru
Puskesmas ................ Kota/Kabupaten…….. menawarkan
produk jasa pelayanan sebagai berikut :
1) kelas ibu hamil dan kelas ibu balita.
2) Layanan pemeriksaan penunjang terdiri dari Farmasi
dan Laboratorium 24 jam.
3) Ruang perawatan 24 jam dan dilengkapi dengan kelas
utama dan VIP
4) Antar jemput pasen door to door oleh ambulance bagi
pasien rawat inap dan persalinan
5) Pemeriksaan USG oleh tenaga kesehatan yang
bersertifikat.

39
6) Klinik sanitasi
7) Klinik Gizi setiap hari Rabu dan Kamis

40
41

BAB V
RENCANA MANAJEMEN

5.1. Manajemen UPTD Pelayanan Kesehatan


Implementasi strategi yang berhasil sebagian besar sangat
tergantung pada struktur organisasi Puskesmas ................. Struktur
membantu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan kunci Puskesmas
................ dari bagaimana cara kegiatan-kegiatan tersebut
dikoordinasikan untuk mencapai tujuan strategis. Untuk menjalankan
praktek bisnis Puskesmas ................ yang sehat, transparan dan
akuntabel dipandang perlu dilengkapi dengan perangkat sebagai
berikut :
1) Organisasi Puskesmas ................ Kota/Kabupaten…… dibentuk
atas dasar kebutuhan penetapan sarana (goal setting) yang
terukur dengan prinsip miskin struktur dan kaya fungsi sehingga
dapat menjaga rentang kendali yang terbaik. UPTD Pelayanan
Kesehatan hanya terdiri dari 1 orang Kepala Puskesmas
Kesehatan Kecamatan dan 1 orang Kepala Sub. Bagian TU.
Untuk menjalankan fungsi manajemen di UPTD Pelayanan
Kesehatan, Sub. Bag. TU dibantu oleh pengelola perencanaan,
pengelola data dan informasi, pengelola umum dan kepegawaian
dan pengelola keuangan yang terdiri dari bendaharapenerimaan,
bendahara pengeluaran, bendahara gaji, pengelola barang dan
asset serta pengelola akuntansi dan verifikasi.
2) Puskesmas merupakan salah bentuk operasional pembangunan
kesehatan di wilayah kecamatan, oleh karena itu Puskesmas
harus dikelola oleh tenaga profesional bidang kesehatan.

41
( Disesuaikan dengan peraturan Daerah yang sudah ditetapkan )
STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS ……
(Permenkes Nomor: 75 Tahun 2014)

KEPALA PUSKESMAS : ……
Kasubag Tata Usaha : ……, S.KM
Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan
kesehatan masyarakat :
Membawahi:
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS :…
b. Pelayanan kesehatan lingkungan : .., Am.KL
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM :.
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM :…

e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit : …

f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat :

Penanggungjawab UKM Pengembangan :


Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara lain:
a. Pelayanan kesehatan jiwa : .., Am.Kep
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat : .., ..
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer :…
d. Pelayanan kesehatan olahraga :…
e. Pelayanan kesehatan indera : .. Am.Kep
f. Pelayanan kesehatan lansia : ….
g. Pelayanan kesehatan kerja : …, Am.Kep
h. Pelayanan kesehatan lainnya :…

Penanggungjawab UKP, kefarmasian,


dan laboratorium :
Membawahi .......apa kegiatan, yaitu:
a. Pelayanan pemeriksaan umum :…
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut : … R.

42
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP :…
d. Pelayanan gawat darurat :…
e. Pelayanan gizi yang bersifat UKP :…
f. Pelayanan persalinan : ..
g. Pelayanan rawat inap : .. .
h. Pelayanan kefarmasian : ….
i. Pelayanan laboratorium :…

Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas


dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. :
Membawahi:
a. Puskesmas Pembantu :-
b. Puskesmas Keliling : ….
c. Bidan Desa :
1. Bidan Desa……….. : …, Am.Keb.
2. Bidan Desa ……….. :…
3. Bidan Desa………… : .., ..
4. Bidan Desa ……. : ...
5. Bidan Desa : ..
6. Bidan Desa :…
7. Bidan Desa : ..
8. Bidan Desa : .. Am.Keb.
d. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan :-

43
5.2. Proyeksi Kebutuhan SDM
Grafik 5.2.1
Kondisi SDM UPTD Pelayanan Kesehatan Kecamatan ................ Tahun 2016

Rekapitulasi Kebutuhan Tenaga Kesehatan Faskes Puskesmas Dengan Metode


Kab/Kota …. - Prov Jawa Barat
TAHUN 2016
Kelompok Dan 1. TENAGA KESEHATAN LINGKUNGAN 2. JABATAN FUNGSIONAL UMUM
Jenis SDMK

No SANITARIAN PENGADMINISTRASI UMUM


Puskesmas Ju ml a h SDMK Sa a t In i Ju ml a h SDMK
Kesen ja n ga n Kea da a n
Ju ml a h SDMK Sa a t In i Ju ml a h SDMK Kesen ja n ga
(PNS) Seh a ru sn y a (PNS) Seh a ru sn y a n
(A) (B) (A)-(B) (A) (B) (A)-(B)
K/ S/ L

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]


BANJARSARI 1 3 -2 K 1 1 0
1 BANJARSARI 1 3 -2 K 1 1 0

44
3. TENAGA MEDI S

DOKTER UMUM DOKTER GI GI


Ju ml a h SDMK Sa a t In i Ju ml a h SDMK Sa a t In i Ju ml a h SDMK
Ju ml a h SDMK Seh a ru sn y a Kesen ja n ga n Kea da a n Kesen ja n ga n
(PNS) (PNS) Seh a ru sn y a
(A) (B) (A)-(B) (A) (B) (A)-(B)
K/ S/ L

[11] [12] [13] [14] [15] [16] [17]


2 8 -6 K 1 2 -1

4. TENAGA KEPERAWATAN

PERAWAT PERAWAT GI GI
Ju m l a h SDMK Sa a t In i Ju m l a h SDMK Ju m l a h SDMK
Kesen ja n ga n Kea da a n Ju m l a h SDMK Sa a t In i (PNS) Kesen ja n ga n
(PNS) Seh a ru sn y a Seh a ru sn y a
(A) (B) (A)-(B) (A) (B) (A)-(B)
K/ S/ L

[19] [20] [21] [22] [23] [24] [25]


10 23 -13 K 2 4 -2
3 6 -3 K 2 4 -2

45
5. TENAGA KEBI DANAN

BI DAN ASI STEN APOTEKER


Ju m l a h SDMK Sa a t In i Ju m l a h SDMK Kesen ja n ga n Kea da a n Ju m l a h SDMK Sa a t In i Ju m l a h SDMK Seh a ru sn y a Kesen ja n ga n
(PNS)
(A) Seh
(B) a ru sn y a (A)-(B) (PNS)
(A) (B) (A)-(B)
K/ S/ L

[27] [28] [29] [30] [31] [32] [33]


5 17 -12 K 1 3 -2
1 4 -3 K 1 3 -2

46
6. TENAGA KEFARMASI AN 7. TENAGA GI ZI

NUTRI SI ONI S PRANATA LABORATORI UM KESEHATAN


Ju ml a h SDMK Sa a t In i (PNS) Ju ml a h SDMK Kesen ja n ga n Kea da a n Ju ml a h SDMK Sa a t In i Ju ml a h SDMK Seh a ru sn y a Kesen ja n ga n
(A) Seh
(B) a ru sn y a (A)-(B) (PNS)
(A) (B) (A)-(B)
K/ S/ L

[35] [36] [37] [38] [39] [40] [41]


1 5 -4 K 1 2 -1
1 5 -4 K 1 2 -1

47
8. TENAGA TEKNI K BI OMEDI KA 9. JABATAN STRUKTURAL

ESELON I V (KEPALA SEKSI / KEPALA SUB BAGI AN /


BI DAN DESA
KEPALA SUB BI DANG)
Ju ml a h SDMK Sa a t In i Ju ml a h SDMK Kesen ja n ga n Kea da a n Ju ml a h SDMK Sa a t In i (PNS) Ju ml a h SDMK Kesen ja n ga n Kea da a n
(PNS)
(A) Seh
(B) a ru sn y a (A)-(B) (A) Seh
(B) a ru sn y a (A)-(B)
K/ S/ L K/ S/ L

[43] [44] [45] [46] [47] [48] [49] [50]


4 8 -4 K 1 2 -1 K
3 5 -2 K 1 2 -1 K

10. TENAGA PENUNJANG

KEPALA PUSKESMAS
Ju ml a h SDMK Sa a t In i (PNS) Ju ml a h SDMK Seh a ru sn y a Kesen ja n ga n Kea da a n
(A) (B) (A)-(B)
K/ S/ L

[51] [52] [53] [54]


1 0 1 L
1 0 1 L

48
Jumlah seluruh pegawai Puskesmas ................ tersebar di
Puskesmas ………. sebanyak 27 orang dan 8 orang di 8
Poskesdes. Jenis pegawai yang yang belum ada adalah tenaga
apoteker dan akuntan.
Kondisi tersebut harus diperbaiki seiring dengan
diberlakukannya PPK-BLUD pada Puskesmas ................,
sehingga kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas dapat
meningkat sesuai kebutuhan masyarakat. Tabel berikut
menggambarkan perkiraan kebutuhan SDM di Puskesmas
.................

5.3. Rencana Pengembangan Manajemen


Rencana pengembangan manajemen dapat diidentifikasi
berkaitan dengan pengembangan sub sistem pada Sistem
Core Business dan Sistem Support Business yang
dibutuhkan sampai dengan tahun 2021:
1. Sistem Core Business
Pengadaan layanan unggulan antara lain :
- Pelayanan KIA : pemeriksaan kehamilan dan USG, kelas ibu
hamil dan balita.
- Pelayanan Unit Gawat Darurat yang optimal.
- Pelayanan Poli Gigi : pemeriksaan gigi, perawatan gigi.
- PelayananLaboratorium: mengadakan pemeriksaan
hematologi, kimia darah, wa test, HIV test.
- Pelayanan rawat inap kelas utama dan VIP

49
2. Sistem Support Business antara lain :
a. Sub sistem tata kelola pelayanan yang terdiri dari pembuatan
maklumat pelayanan, alur pelayanan, standar operasional
prosedur, dan survey kepuasan pelanggan.
b. Sub sistem tata kelola barang/aset yang terdiri dari rencana
pengadaan barang/aset, proses pengadaan barang/aset
yang dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku serta
pencatatan dan pelaporan barang/aset.
c. Sub sistem informasi keuangan (billing sytem). Puskesmas
merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang memberikan
pelayanan publik yang membutuhkan sistem informasi yang
akurat, bandal serta dipercaya. Oleh karena itu untuk
meningkatkan pelayanan pada pasien dibangun sistem “
pembayaran satu pintu “ denga menggunakan metode
komputerisasi “ SIMPUS” sehingga prosespenginputan data,
proses pengambilan data serta proses updating data dapat
dilaksanakan dengan cepat, murah dan akurat.
d. Sub sistem pengambilan keputusan (Decision Support
Sytem) dilaksanankan dengan membentuk “ Unit Pengaduan
Masyarakat ”. Dengan demikian masyarakat dengan segera
memperoleh penyelesaian atas keluhan pelayanan yang
dihadapi.
e. Sub sistem peningkatan mutu berbasis “ Sertifikat Akreditasi
“ dilaksanakan dengan menerapkan manajemen mutu versi
ISO 9001:2008

50
BAB VI
RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN

Klinik Cost Center Revenue Center


Klinik Spesialis Kandungan
Klinik Laktasi
Senam Hamil, Senam Nifas
Klinik Imunisasi
Klinik …. Klinik KB Sehati
Klinik Tumbang
Pemeriksaan PAP Smear,
Klinik untuk Persalinan
IVA Test
Ruang rawat kelas I,Utama
Ruang Rawat Inap Ruang rawat kelas III
dan VIP
Obat generik
obat non generik
Farmasi Obat generik
BMHP
Alkes

Klinik IMS
Klinik Gigi Klinik Imunisasi Non PPI
P2M
Klinik TB DOTS
Senam Lansia
Klinik KEK dan Gizi
GIZI Klinik Diet
Buruk
Konseling PIRT Klinik Lintas
KESLING
Konseling Damiu Fogging Service
Pelatihan Dokcil
PROMKES Blog Puskesmas
Pelatihan UKS dan UKGS
Klinik Farmasi
MCU
KURATIF Klinik Degeneratif
Klinik Konsultasi Obgyn
Emergency Service

51
One Day Care Service

LABORATORIUM Laboratorium Klinis

PENGEMBANGAN
Klinik Perawatan Gigi
UKS dan UKGS Siswa Pengenalan Puskesmas
Klinik Konseling Remaja
PERKESMAS (Akupuntur dan batra )
Klinik Santun Lansia
KESUS Klinik Kesorga
Klinik Sehati (MTBS)

52
BAB VII
RENCANA KEUANGAN
(proyeksikan untuk 5 thn kedepan (2018-2022) SAJIKAN
LAPORAN KEUANGANGAN SESUAI sak penyajian lihat contoh
laporan keuangan

Pendapatan Puskesmas ................ bersumber dari retribusi pelayanan


kesehatan yang terdiri dari : karcis, jasa tindakan, obat, laboratorium,
pemeriksaan kesehatan haji, kapitasi BJS dan klaim pertolongan
persalinan dengan tanpa komplikasi rawat inap, pemeriksaan gula darah,
pemeriksaan test IVA bagi peserta BPJS.
Asumsi keuangan yang digunakan dalam penyusunan rencana strategi
bisnis mempertimbangkan realisasi pendapatan pada tahun sebelumnya.
Proyeksi pendapatan dapat digambarkan pada tabel di bawah ini :
Tabel 7.1
Realisasi 2016 dan Proyeksi 2018-2022 Pendapatan
UPTD Kesehatan iPuskesmas ................

JENIS REALISASI s.d. Sept 2016


NO PROYEKSI 2017
LAYANAN JUMLAH ( Rp ) %
1 Karcis 46.481.000 10 51.129.100
2 CM 8.227.000 10 9.049.700
3 Tindakan 22.683.000 10 24.951.300
4 Rawat Inap 14.060.000 10 15.466.000
5 Laboratorium 4.355.000 10 4.790.500
6 Kapitasi 953.960.391 10 1.049.356.430
7 BOP 34.663.700 10 38.130.070
8 BOK 130.653.600 10 143.718.960
9 Jampersal 38.292.700 10 42.121.970

53
Pendapatan Puskesmas ................ saat ini bersumber dari Retribus
Karcis, Keuring untuk daftar sekolah dan pekerjaan, Keuring Haji,
Pemeriksaan Laboratorium Dasar, Tindakan dari Poli Gigi dan UGD, dan
Kapitasi JKN.
Untuk tahun 2014 Puskesmas ................ mendapat dana kapitasi dari
peserta BPJS sejumlah Rp 1.244.798.000 setahun (Sumber data:
Pengelola JKN Puskesmas Banjarsari). Data tersebut didapat dari
perhitungan berdasarkan data awal Dana Kapitasi JKN Puskesmas
................ yang didapat bulan Januari 2014.
Dana Kapitasi JKN itu berdasarkan Perpres 32 Tahun 2014 dan
Permenkes 19 Tahun 2014, dialokasikan untuk : Minimal Jasa Pelayanan
60% dan 40% untuk Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan data pada tabel tersebut diatas, maka dapat digambarkan
grafik proyeksi pendapatan pada tahun 2018-2022.

54
Tabel 7.2
Proyeksi Total Pendapatan Puskesmas ................
iTahun 2018-2022

3E+09

2.5E+09

2E+09

1.5E+09

1E+09

500000000

0
1 2 3 4 5
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018
Pendapatan 1,328,697,00 2,552,440,20 1,772,316,19 1,949,547,81 2,144,502,59

Proyeksi pendapatan Puskesmas ................ dapat diuraikan


berdasarkan sumber pendapaan, seperti pada grafik berikut ini :

55
Tabel 7.3
Proyeksi Total Pendapatan Retribusi Karcis Pelayanan
Puskesmas ................ Tahun 2018-2022

80,000,000.00
70,000,000.00
60,000,000.00
50,000,000.00
40,000,000.00
30,000,000.00
20,000,000.00
10,000,000.00
0.00
1 2 3 4 5
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018
Karcis 50,404,000 53,780,000 59,158,000 65,073,800 71,581,180

Tabel 7.4
Proyeksi Total Pendapatan Retribusi Jasa Tindakan/Poli Gigi
Puskesmas ................ Tahun 2018-2022

6000000

5000000

4000000

3000000

2000000

1000000

0
1 2 3 4 5
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018
Pendapatan 4,450,000 4,290,000 4,719,000 5,190,000 5,709,900

56
Tabel 7.5
Proyeksi Total Pendapatan Retribusi Laboratorium
Puskesmas ................ Tahun 2018-2022

6000000

5000000

4000000

3000000

2000000

1000000

0
1 2 3 4 5
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018
Laboratorium 4,770,000 4,270,000 4,697,000 5,166,700 5,683,370

Tabel 7.6
Proyeksi Total Pendapatan Retribusi Pemeriksaan Haji
Puskesmas ................ Tahun 2018-2022

3000000

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0
1 2 3 4 5
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018
Pemeriksaan Haji 2,080,000 2,120,000 2,332,000 2,565,200 2,821,720

57
Tabel 7.7
Proyeksi Total Pendapatan Retribusi Keuring
Puskesmas ................ Tahun 2018-2022

1600000
1400000
1200000
1000000
800000
600000
400000
200000
0
1 2 3 4 5
Tahun 2014 2015 2016 2017 2018
Keuring 860,000 1,020,000 1,122,000 1,234,200 1,357,620

58
BAB VIII
PENUTUP

Demikianlah uraian mengenai Rencana Strategi Bisnis Puskesmas


................ PPK-BLUD tahun 2016-2021. Dokumen Rencana Strategi Bisnis
Puskesmas ................ PPK-BLUD ini diharapkan akan dapat dijadikan
acuan untuk pelaksanaan pembangunan kesehatan di Puskesmas
................ PPK-BLUD baik untuk UPTD maupun UPF.
Kami menyadari bahwa Laporan Rencana Strategi Bisnis UPTD
Kesehatan Puskesmas DTP ……. PPK BLUD ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan penyusunan Rencana Strategi Bisnis pada masa
yang akan datang.

59

Anda mungkin juga menyukai