Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

Peran Lembaga Keuangan Desa dalam Meningkatkan Kesejahteraan


Masyarakat

Andi Mardiana1 dan Wining E. Pakaya


1
Email: andimardianabone@gmail.com
2
Email: winingpky@gmail.com

Abstract

The research looked at the role of Rural Financial Institutions in improving public welfare of
Oleleh Village of Kabila Bone in Bone Bolango District. This institution is an extension of the local
government of Bolango Bone, this is the program for the welfare of society with the help of venture
capital, either as fishermen, farmers as well as a small merchant, the results of this study found that
the role of the village financial institutions can contribute to improve the welfare of society . This
can be measured by several indicators, those are the return of agricultural land controlled by the
middlemen, the primary requirement before the establishment of “LKD?” sometimes difficult to be
fulfilled, but after this institution was established and worked, it can increase the income and the
living conditions of local society.

Keywords: Village financial institutions, communities, prosperity.

Abstrak

Penelitian ini melihat peran Lembaga Keuagan Desa dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Desa Oleleh Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Lembaga ini
merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah daerah Kabupaten Bone Bolango, ini merupakan
program untuk mensejahterakan masyarakat dengan bantuan modal usaha, baik sebagai nelayan,
petani maupun sebagai pedagan kecil, dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa peran lembaga
keuangan Desa dapat menberikan konstribusi terhadap peningkatan kesejahteran masyakat. Hal
ini dapat diukur melalui beberapa indikator antara lain kembalinya lahan pertanian yang
dikuasai oleh para tengkulak, kebutuhan primer yang sebelum adanya LKD terkadang sulit
terpenuhi, tapi setelah lembaga ini dibentuk dan berjalan maka pendapatan masyarakat dapat
meningkat dan taraf hidup mereke bertambah baik.

Kata Kunci: Lembaga keuangan desa, masyarakat, kesejaheteraan.

- 89 -
Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

A. Pendahuluan
Islam adalah agama rahmatan lil Banyak ayat Al-qur’an dan Hadits
‘alamin, sebuah sebutan yang menuntut Nabi SAW. yang memerintahkan manusia
keyakinan dan pengkajian mendalam agar mengelola karunia Allah SWT. dan
terhadap nilai esensial dari pengenaan kata tidak melanggar garis-garis yang telah
“rahamatan”. Terlepas dari itu semua, Islam ditentukan-Nya. Dengan demikian
yang dalam kajian globalnya telah manusia dapat menyadari bahwa apa yang
menempatkan pengaturan kehidupan ada sekarang dikelola dengan baik. Baik
umatnya dalam berbagai aspek pola kekayaan yang di darat maupun yang ada di
kehidupan secara maksimal. laut agar ia mendapatkan rezeki guna
Dalam Islam, manusia diwajibkan memenuhi kebutuhan hidupnya. Islam juga
untuk memanfaatkan sumber kekayaan mengajarkan kepada manusia bahwa Allah
alam yang tersedia dengan baik dengan maha pemurah sehingga rezekinya sangat
mempertimbangkan kebutuhan sekarang luas. Bahkan, Allah tidak memberikan
dan kebutuhan masa yang akan datang. rezeki itu kepada kaum muslimin saja,
Sesungguhnya Allah swt. sang pencipta tetapi kepada siapa saja yang bekerja keras.
alam semesta menciptakan segala yang ada Wilayah Indonesia terbentang dari
dibumi untuk manusia. Dan manusia Sabang sampai Merauke. Lautan dan
diberi tanggung jawab, karena pada daratan yang luas kaya dengan berbagai
dasarnya manusia adalah khalifah dimuka potensi, dimanfaatkan oleh masyarakat
bumi untuk mengelolah dan sebagai sumber penghidupan. Kekayaan
mempergunakan apa yang menjadi karunia. Nusantara merupakan potensi sumber
Sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah penghidupan yang tidak akan pernah habis.
swt dalam ayat Al-qur’an surat Al-Baqarah Pembangunan ekonomi kerakyatan
ayat : 109 merupakan hal yang sangat sensitif.
Pemerintah dalam pemberdayaan hasil-
‫ِﻌ ِﺪ‬ َ
‫ﻞھأﻣﻦ ﻟْا ﺘﻜ ﻮْ َﻟب ﯾﺮَ ﻢْ ﻜُ َﻧودﱡ‬ ‫دﱠو ﯿَﺜﻛ‬ hasil alam tentunya membutuhkan
َ‫ﻣﻦ ﺑ‬ ََ ‫ﺮ‬ masyarakat sebagai subjeknya. Hal ini
‫ﺎ‬
dimaksudkan agar sistem ekonomi yang
ْ‫اﺪَ ﺴﺣ ﺪﻨْﻋ ﻧَْ ﺴﮭ ﻣﺎ ﺪ ﻌْ َﺑﻣﻦ ﻢ‬ ‫ارﺎﱠﻔﻛ ﻢْﻜُﻧﺎﻤﯾإ‬ merugikan masyarakat dapat dihindari.
َ‫أ ُﻔ‬ ‫ﻦﻣ‬ Sebagaimana yang dinyatakan oleh
ََ‫ﱠﺘﻰﺣ ﻲﺗْﺄﯾ‬ ‫ﺒ ََﺗ ﻟﺤﻖْ ﻤﺎَُ ﻔﻋﺎﻓ ََ ﻔﺻاو اﻮﺤ‬ Muhammad Sofyan bahwa Islam
‫ُﷲ‬ ََ َُ ‫ُﻟﮭَ اﻮ‬ ََ ‫ﻦﱠﯿ‬ memandang pemahaman materi adalah
َ‫) ﺪﯾﺮ َﻗ ءٍ ﻲﺷ ﻞﻛ ﻰَﻠﻋ َﷲ نإ ه‬٩٠١( ‫َﺄﺑ‬ )
َْ‫ﻣﺮ‬

Terjemahan:
“Sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar
mereka dapat mengembalikan kamu kepada
kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki
yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah
nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah
dan biarkanlah mereka, sampai Allah
mendatangkan perintah-Nya.” (Al Baqarah : 109
- 90 -
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

segalanya bagi kehidupan sebagaimana


menurut kaum kapitalisme adalah
merupakan pemahaman yang salah,
sebab manusia selain memiliki dimensi
material juga memiliki dimensi non
material (spiritual). Dalam realitanya
tampak sekali bahwa paham
materialisme membawa kehidupan
manusia kepada kekayaan, kesenangan
dan kenikmatan fisik belaka dengan
mengabaikan dimensi non materi
(http://www.msi-uii.net)

- 91 -
Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

Kesejahteraan sosial akan tercipta pandangan Islam terhadap tatanan sosial –


dalam sistem masyarakat yang stabil, ekonomi yang adil (Ahmad, 1998; 2). Segi
khususnya stabilitas keamanan, dan yang paling patut diperhatikan dalam
stabilitas sosial. Ekonomi tidak mungkin skema pemerataan pendapatan adalah
terjamin tanpa adanya stabilitas keamanan adanya jaminan pemenuhan kebutuhan
(termasuk di dalamnya stabilitas politik). dasar bagi seluruh rakyat, serta tidak
Sebuah negara yang stabilitas terlepas dari campur tangan pemerintah.
keamanannya rawan akan berpengaruh Desa Olele adalah sebuah desa yang
terhadap berbagai sektor kehidupan terpencil, terdapat di Kecamatan Kabila
lainnya. Kinerja sektor ekonomi yang Bone Kabupaten Bone Bolango merupakan
merupakan faktor penyangga kesejahteraan salah satu desa yang mempunyai potensi di
akan terganggu bahkan terbengkalai sama segala sektor usaha. Jika dipersentasekan
sekali. Begitu pula stabilitas politik, fakta bidang usaha dimaksud, maka terlihat
menunjukkan bahwa negara-negara dunia bahwa nelayan 69 %, petani 31%, dagang
ketiga yang terus dilanda kemelut krisis kecil 2%. Meskipun ada perbedaan dalam
dalam Negeri seperti membengkaknya jumlah, akan tetapi semua telah
hutang, angka pengangguran, dan diupayakan untuk bisa dijamah oleh
berseminya kawasan kumuh dan miskin program pemerintah. Diantara banyak
(kumis) disebabkan karena stabilitas program, salah satunya yang cukup
keamanan dan politik yang labil. menarik untuk dibahas adalah program
Pembangunan ekonomi dalam Masyarakat Mandiri Pangan (MAPAN).
prespektif Islam adalah pembangunan yang Program Masyarakat Mandiri
menguntungkan semua pihak, bukan Pangan (MAPAN) merupakan program
pembangunan yang mengangkat unggulan berasal dari Departemen
kesejahteraan sekelompok individu dan Pertanian, Perkebunan, Ketahanan Pangan,
menurunkan kesejahteraan yang lain. Islam dan Peternakan, yang dalam hal ini dibagi
mengerakkan perilaku ekonomi yang atas dua bagian yaitu tim pangan (TPD)
dilandasi prinsip ta’awun (tolong dan Lembaga Keuangan Desa (LKD).
menolong) dan memperoleh hasil atau Kedua tim ini bergerak dibidang ekonomi
keuntungan yang tidak merugikan salah dengan tujuan untuk mensejahterakan
satu pihak (Husain, 2004: xxiv). Oleh masyarakat secara keseluruhan. Khususnya
karena itu, Islam secara tegas di Desa Olele program ini telah dijalankan
mengharamkan sistem riba yang nyata sejak lama.
merusak semangat berkhidmat kepada Informasi yang diterima sesuai
masyarakat penyampaian ketua Lembaga Keuangan
Konsep Islam mengenai muamalah Desa (LKD) bahwa, lembaga ini telah
sangat baik, karena menguntungkan semua Berdiri sejak tahun 2008. Lembaga ini
pihak yang terlibat di dalamnya. Namun merupakan perpanjangan tangan dari
bisa merugikan pihak lain apabila moral pemerintah daerah Kabupaten Bone
manusia pelakunya tidak baik. Hal inilah Bolango, berupaya keras untuk
yang menyebabkan akad (transaksi) mensejahterakan masyarakat. Biasanya
dipergunakan sebagai alat untuk memeras, masalah berkembang dan kemajuan hidup
menipu dan merugikan orang lain. Keadilan khususnya di Desa Olele diakibatkan oleh
dan pemerataan pendapatan adalah salah rendahnya pendapatan masyarakat yang
satu komponen yang terpenting dalam menyebabkan ketidak mampuan membuka

- 92 -
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

usaha, tidak punya tabungan, sulit riil. Lembaga keuangan memberikan kredit
mengembangkan usaha bidang pertanian, kepada nasabah dan menanamkan dananya
nelayan, dan biaya pendidikan tidak ada dalam surat-surat berharga. Di samping itu,
sehingga kwalitas sumber daya manusia lembaga keuangan juga menawarkan
sangat rendah (Michtar Amu, Ketua LKD, berbagai jasa keuangan antara lain
Desa Olele 2013). menawarkan berbagai jenis skema
Oleh karena rendahnya pendapatan tabungan, proteksi asuransi, program
masyarakat, maka tingkat kesejahteraan pension, penyediaan sistem pembayaran
juga sangat rendah. Sebab itulah dan mekanisme transfer dana. Lembaga
pemerintah dengan program masyarakat keuangan merupakan bagian dari sistem
mandiri pangan (MAPAN), lewat Lembaga keuangan dalam ekonomi modern yang
keuangan desa (LKD), mencoba melayani masyarakat pemakai jasa-jasa
membangun perekonomian, meningkatkan keuangan.
kesejahteraan masyarakat dengan sistim Lembaga keuangan dalam
pembiayaan, dengan mengoptimalkan dunia keuangan bertindak selaku lembaga
sumber daya alam serta sumber daya yang menyediakan jasa keuangan bagi
manusia untuk meningkatkan nasabahnya, dimana pada umumnya
kesejahteraan masyarakat yang terlibat di lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan
dalamnya. dari pemerintah. Bentuk umum dari
Adapun dana awal yang lembaga keuangan ini adalah
dikucurkan oleh pemerintah lewat termasuk perbankan, building society
Lembaga Keuangan Desa (LKD) sebesar (sejenis koperasi di Inggris), Credit Union,
100 juta rupiah. Dana tersebut pialang saham, aset manajemen, modal
diperuntukan bagi masyarakat yang ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun,
tingkat ekonominya lemah dan memiliki dan bisnis serupa lainnya.
keinginan untuk berusaha. Sturktur Lembaga keuangan (lembaga
masyarakat yang banyak merasakan intermediasi) dapat dikelompokkan dalam
manfaat bantuan tersebut yaitu nelayan, berbagai cara. Pengelompokkan yang
petani, pedagang kecil, dan peternakan. paling umum dan mudah dimengerti adalah
Dengan sistim pembiayaan. Meskipun mengelompokkan lembaga keuangan
demikian, dua hal yang ditawarkan oleh berdasarkan kemampuannya menghimpun
LKD dalam penerapan sistim pembiayaan dana dari masyarakat secara langsung. Atas
terhadap masyarakat yaitu pengadaan dasar tersebut lembaga keuangan dapat
barang, dan penambahan modal (Tiyong dibedakan menjadi lembaga keuangan
Mahmud, Bendahara LKD , Desa Olele depositori (depository financial institution) dan
Kec. Kabila Bone 2013). Dengan harapan lembaga keuangan non-depositori (non
pilihan ini tidak akan menyusahkan depository financial institution).
masyarakat tetapi terbantu dan maju dalam Lembaga keuangan
meningkatkan usaha yang mereka tekuni. depositori. Lembaga keuangan ini
menghimpun dana secara langsung dari
B. Landasan Konseptual masyarakat dalam bentuk simpanan
Lembaga Keuangan adalah badan misalnya giro, tabungan atau deposito
usaha yang kekayaannya terutama dalam berjangka yang diterima dari penabung
bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) atau unit surplus. Unit surplus dapat
dibandingkan aset nonfinancial atau aset berupa perusahaan, pemerintah dan rumah

- 93 -
Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

tangga yang memiliki kelebihan dari lembaga keuangan adalah bank


pendapatan setelah dikurangi kebutuhan (http://ayutyap.blogspot.com/2011/11/defini
untuk konsumsi. Lembaga keuangan yang si-lembaga-keuangan).
menawarkan jasa-jasa seperti ini adalah Hal senada dengan program
bank-bank. masyarakat mandiri pangan (MAPAN),
Lembaga keuangan non lembaga keuangan desa (LKD) adalah
depositori, Lembaga keuangan bukan bank. merupakan persekutuan yang berbentuk
Lembaga yang masuk dalam kelompok ini badan hukum, memiliki karyawan yang
adalah lembaga keuangan yang kegiatan dapat bekerja sama untuk mencapai hasil
usahanya bersifat kontraktual yaitu yang lebih baik dengan lebih
menarik dana dari masyarakat dengan cepat/melaksanakan proses lebih baik
menawarkan kontrak untuk memproteksi ditempat kerja.
penabung terhadap risiko ketidakpastian Adapun fungsi LKD sebagai berikut
misalnya polis asuransi, program pensiun. :
Kelompok lembaga keuangan ini dapat 1. Mengelola dana PUMK yang berasal
disebut perusahaan asuransi dan dana dari APBN yang disalurkan kepada
pensiun. Lembaga keuangan investasi yaitu masyarakat dengan sasaran untuk
lembaga keuangan yang kegiatannya kegiatan usaha ekonomi produktif
melakukan investasi di pasar uang dan 2. Menerima pengembangan dana PUMK
pasar modal, misalnya perusahaan efek, dari kelompok afinitas
resadana. Lembaga keuangan bukan bank 3. Menyalurkan kembali dana penguatan
lainnya yang kegiatan usahanya tidak modal kepada kelompok yang sama atau
termasuk dalam kelompok lembaga kelompok baru atas rekomondasi TPD
keuangan kontraktual dan investasi yaitu dan pendamping
perusahaan modal ventura dan perusahaan 4. Ketua LKD memberikan laporan
pembiayaan yang menawarkan jasa perkembangan keuangan kepada
pembiayaan sewa guna, anjak piutang, dinas/kantor/unit ketahanan pangan
pembiayaan konsumen dan kartu kredit. setiap satu semester (6 bulan sekali)
Lembaga keuangan ini menyediakan (Ishak Ntoma, Dinas Pertanian).
jasa sebagai perantara antara pemilik modal Dari tugas dan fungsi LKD di atas
dan pasar utang yang bertanggung jawab terlihat jelas bahwa lembaga ini bergerak
dalam penyaluran dana disegala bidang usaha secara luas untuk
dari investor kepada perusahaan yang percepatan pembangunan ekonomi
membutuhkan dana tersebut. Kehadiran kerakyatan yang memiliki daya tarik, daya
lembaga keuangan inilah yang tahan, dan daya saing untuk segera menuju
memfasilitasi arus peredaran uang dalam masyarakat sejahtera, berkeadilan dan
perekonomian, dimana uang dari individu mandiri dengan mengembangkan dan
investor dikumpulkan dalam bentuk memanfaatkan jaringan kerja sama antara
tabungan sehingga risiko dari para investor Lembaga dan masyarakat.
ini beralih pada lembaga keuangan yang Lembaga keuangan desa
kemudian menyalurkan dana tersebut meluncurkan segala program dengan visi
dalam bentuk pinjaman utang kepada yang dan misi yang jelas sebagai acuan dalam
membutuhkan. Ini adalah merupakan menjalankan program yang telah
tujuan utama dari lembaga penyimpan dana ditetapkan untuk kemudian menjadi acuan
untuk menghasilkan pendapatan. Contoh dan target capain dalam menjalankan usaha

- 94 -
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

kepada masyarakat sekaligus demi Lembaga keuangan desa


masyarakat pula. menyediakan sarana produksi pertanian
Visi dan misi Lembaga Keuangan untuk memudahkan petani dalam
Desa terulas sebagai berikut: mengelola tanaman seperti pupuk dan
a. Visi bibit. Pupuk tersebut akan dijual kepada
Membangun dengan petani dengan harga murah, yang
mengoptimalkan potensi sumber daya pembayarannya dapat dilakukan setelah
manusia untuk meningkatkan panen. Selain itu meskipun ketentuan itu
kesejahteraan masyarakat yang terlibat ada, akan tetapi jika masyarakat gagal
didalamnya. panen, maka pembayaran pupuk dan bibit
yang diadakan oleh Lembaga Keuangan
b. Misi Desa bisa saja belum dibayar, dengan alasan
(1) Memberdayakan sumber daya dan bukti yang kuat sesuai pengamatan tim
manusia yang tersedia di daerah yang ditugaskan oleh lembaga untuk
menjadi tenaga-tenaga yang terampil mengamati secara langsung kejadian gagal
dan mencintai pertanian. panen yang disampaikan oleh masyarakat
(2) Mengali kemauan masyarakat lebih pemanfaat pupuk dan bibit.
berkeinginan untuk memajukan Hal ini dilakukan oleh lembaga
usaha yang telah ditekuni sejak lama dengan alasan setelah ada aturan masih ada
(Tiyong Mahmud Bendahara LKD kebijakan yang menjadi cela untuk
Wawancara tanggal 12 Okt 2013) memberikan kemudahan kepada
Jelasnya visi dan misi LKD masyarakat dalam hal pembayaran, tanpa
memunculkan tiga macam program yang harus memberikan penjelasan kebijakan
diistilahkan dengan produk kemitraan di yang ril, agar nantinya masyarakat tetap
bawah ini: terikat dengan utang yang harus dibayar
a. Program Pembiayaan Lahan dengan disiplin sesuai ketetapan.
Lembaga Keuangan Desa (LKD) c. Program Sarana Alat Mesin Nelayan
memberikan biaya yang menjadi modal Lembaga Keuangan Desa (LKD)
untuk masyarakat dalam mengelola lahan juga mengadakan mesin katingting kepada
yang telah dibuka dalam bentuk pinjaman masyarakat nelayan dengan cara
modal. Kemudian pengembalian modal memberikan pinjaman modal melebihi
disetor setiap bulan kepada bendahara harga barang dan sisanya tidak untuk
lembaga keuangan desa. Namun dalam hal dikembalikan, dan untuk pengadaannya,
penyetorannya sesuai kesepakatan dan masyarakat sendiri yang akan membeli dari
perjanjian yang telah ditanda tangani oleh toko terdekat, dan tidak lepas dari kontrol
para pengguna dana pada surat pernyataan. lembaga yang mengadakan modal. Bentuk
Aturan yang telah diberlakukan oleh pengembalian modal masyarakat peminjam
Lembaga Keuangan Desa bahwa, setiap menyetor kepada lembaga keuangan desa
peminjam harus ada barang sebagai pada setiap bulannya.
jaminan. Akan tetapi dalam hal jaminan Dari progaram sarana produksi
tersebut hanyalah sebagai peguatan dan pertanian dan program sarana alat mesin
sekaligus penjagaan jangan sampai dalam nelayan terlihat adanya perbedaan.
penyetorannya masyarakat akan ada yang Masyarakat nelayan dituntut harus
melanggar ketentuan yang telah disepakati. membayar setiap bulan sementara para
b. Program Sarana Produksi Pertanian petani membayar jika berhasil panen.

- 95 -
Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

Perbedaan ini tidak harus menjadi Ekonomi Islam. Penjelasan dan pemaparan
perbandingan antara masyarakat, sebab dilakukan dengan kata-kata atau kalimat
alasan yang cukup mendasar terhadap yang dipisah-pisahkan menurut kategori
lembaga melakukan itu, dikarenakan untuk memperoleh kesimpulan, mengingat
melihat resiko yang dihadapi nelayan kehadiran peneliti sebagai subjek peneliti
sangat kecil (Lutfi Rahman, Sekertaris LKD sangat berpengaruh pada penelitian itu
Desa Olele 2013). sendiri, maka peneliti hadir pada
Tiga program di atas , yang pelaksanaan penelitian sebagai instrumen
dijalankan oleh Lembaga keuangan Desa, di utama dan pengumpul data, dan berperan
desa Olele kec. Kabila Bone pada intinya penuh dalam penelitian ini.
mencakup dua hal pokok yaitu, harapan
kesejahteraan sosial yang bersifat jasmani D. Temuan Penelitian
(lahir) dan rohani (batin). Seperti halnya Desa olele adalah salah satu Desa
kesejahteraan dalam islam, sejahtera lahir pemekaran dari desa Oluhuta yang terletak
dan batin tersebut harus terwujud dalam di Kabupaten Bone Bolango. Desa ini
setiap pribadi (individu) yang bekerja terletak sebelah Timur Kecamatan Kabila
untuk kesejahteraan hidupnya sendiri, Bone, jumlah penduduk Desa Olele adalah
sehingga akan terbentuk 1.031 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki
keluarga/masyarakat dan negeri yang 541 jiwa dan penduduk perempuan 490
sejahtera. jiwa. Kepadatan penduduk Desa Olele
sebesar 1.031 jiwa per km2. Dusun yang
C. Metode Penelitian paling padat penduduknya adalah Dusun
Untuk pengumpulan data dan Hungayo Kiki 228 jiwa/ km2, sedangkan
informasi melalui wawancara mendalam yang terendah penduduknya adalah Dusun
dan diskusi dengan pimpinan, karyawan Olele Tengah 218 jiwa /per km2.
Lembaga Keuangan Desa (LKD), nelayan, Rasio jenis kelamin penduduk Desa
petani lahan Kering (kebun) dan semua Olele Ini berarti bahwa untuk setiap 100
unsur yang dapat memberikan data penduduk perempuan terdapat 112
informasi dan penelitan ini menggunakan penduduk laki-laki, atau dapat dikatakan
jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan jumlah penduduk Laki-laki di Desa Olele
mengunakan pendekatan Sosial dan lebih banyak dari penduduk Perempuan.

Tabel 1 Jumlah Penduduk, Jenis Kelamin dan Sex Rasio Diperinci Per Dusun
DUSUN Jumlah Penduduk Rasio jenis
NO
Laki-Laki Perempuan kelamin
1 IDANTO 200 157 357
2 OLELE TENGAH 108 110 218
3 PENTADU 113 115 228
4 HUNGAYO KIKI 120 108 228
JUMLAH 541 490 1.031
Sumber d ata : Kecamata Kabila Bone Dalam Angka, 2014

Kepadatan penduduk Desa Olele Dusun Idanto, hal ini disebabkan kawasan
merata hal ini dapat dilihat pada tabel di dusun tersebut lebih luas di banding dusun
atas. Penduduk terbanyak terletak pada yang lain.

- 96 -
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

Tabel 2 Jumlah Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha diperinci Per Dusun
Desa Olele Kec Kabila Bone 2009

Pegawai
DUSUN Pedagang Nelayan Pertanian
Negeri
IDANTO 7 2 10 49
OLELE
8 6 30 6
TENGAH
PENTADU 9 2 45 3
HUNGAYO
6 - 64 1
KIKI
Sumber data : Kecamatan Kabila Bone Dalam Angka, 2014

Penduduk Desa Olele terperinci keluarga, sementara yang bekerja dibidang


menurut lapangan usaha seperti terlihat pertanian berjumlah 59 kepala keluarga.
pada tabel di atas berjumlah 248 Kepala Dari data ini yang mendapat perhatian
keluarga, sementara sesuai informasi dari khusus dari lembaga keuangan desa adalah
salah seorang staf pemerintahan Desa Olele petani dan nelayan.
( Sirko Rahman) bahwa keseluruhan Dalam bidang pertanian dengan
Kepala Keluarga berjumlah 296 KK, ini jumlah 59 kepala keluarga yang telah
terbukti masih ada beberapa kepala terjangkau oleh lembaga keuangan desa
keluarga yang belum memiliki usaha yang berjumlah 56 kepala keluarga dan yang
menetap, dan masyarakat seperti ini yang belum terjangkau berjumlah 3 kepala
belum bisa ditangani oleh lembaga keluarga, begitu juga usaha nelayan, sesuai
keuangan desa. data berjumlah 149 kepala keluarga dan
Kepala keluarga yang tercatat pada yang telah terjangkau oleh lembaga
tabel di atas terlihat, dalam bidang usaha keuangan desa berjumlah 94 kepala
dagang berjumlah 30 kepala keluarga, yang keluarga, dan yang belum terjangkau
berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil berjumlah 55 kepala keluarga.
berjumlah 10 kepala keluarga, yang bekerja
sebagai nelayan berjumlah 149 kepala

- 97 -
Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

Struktur Organisasi Lembaga Keuangan Desa (LKD) di Desa Olele

PELINDUNG PEMDAMPING
Kepala Desa

DIREKTUR OPERASIONAL
Michtar Amu

BENDAHARA SEKERTARIS
Tiyong Mahmud Lutpi Rahman

TATA USAHA
Rosna Mahmud
1. Keadaan Sarana dan Prasarana Informasi ini diperoleh dari Lembaga
Lembaga Keuangan Desa (LKD) Desa Keuangan Desa melalui wawancara dengan
Olele Direktur Operasional Lembaga Keuangan
Setelah terbentuk tahun 2008 Desa, Bapak Michtar Amu. Hasil
Lembaga Keuangan Desa (LKD) telah wawancara tersebut dilihat pada tabel
mempunyai beberapa sarana dan Prasarana berikut ini :
yang sampai saat ini dipergunakan.
Tabel 3 Keadaan sarana dan Prasarana Lembaga Keuangan Desa (LKD) Tahun 2010
Keadaan
No Uraian Jumlah
Baik Buruk
1. Gedung 1  
2. Komputer 1  
3. Kursi Karyawan 4  
4. Lemari 1  
5. Meja 4  
6. Printer 1 
Sumber : Wawancara dengan Ketua LDK
yang tidak pernah lepas dari kontrol visi
2. Jumlah Karyawan pada Lembaga dan misi yang telah ditetapkan oleh
Keuangan Desa (LKD) Desa Olele lembaga
Jumlah karyawan tetap Lembaga 3. Aktivitas Awal Lembaga Keuangan
Keuangan Desa saat ini berjumlah 4 orang, Desa (LKD)
yang pada dasarnya mereka bergerak dalam Dalam perkembangannya aktivitas
tugas sesuai tugas pokok masing-masing usaha awal Lembaga Keuangan Desa secara

- 98 -
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

umum yaitu aktivitas usaha yang bersifat Kabupaten Bone Bolango khususnya Desa
profit oriented. Olele Kecamatan Kabila Bone. Bapak Repin
Launuha (Idanto, wawancara, tanggal 3 juli
Program Lembaga Keuangan Desa 2014) salah seorang masyarakat yang juga
(KLD) Olele dimaksudkan untuk menekuni pekerjaan sebagai petani lahan
membantu masyarakat petani dan nelayan kering yang diperkirakan lahan yang
dalam memaksimalkan lahan dan alat dimiliki seluas 1 Ha lebih mengatakan
nelayan, melalui pemberian bantuan bibit, bahwa Lembaga Keuangan Desa telah
alat pertanian, alat mesin nelayan, dan membantu masyarakat dalam
dalam bentuk pinjaman dana tunai yang meningkatkan kesejahterakan khususnya
akan dikembalikan dalam jangka waktu masyarakat petani melalui program
tertentu oleh para peminjam. Program ini kemitraan lahan.
hampir sama kerjanya dengan Koperasi Peranan Program kemitraan lahan
atau Bank, bedanya LKD dikelola menurut Lembaga Keuangan Desa meliputi :
sistem yang diatur bersama-sama dengan a. Pemberian modal untuk menunjang
masyarakat, guna meningkatkan masyarakat petani dalam bekerja
kesejahteraan meningkatkan kesejahteraan selama hasil belum terlihat
petani dan nelayan. b. Pemberian pupuk sesuai kebutuhan
Berdasarkan hasil penelitian yang oleh LKD terhadap masyarakat petani,
telah dilaksanakan pada kelompok petani yang hal ini dihitung dari harga pupuk
dan nelayan sampel, diperoleh jawaban selanjutnya dicatat sebagai utang
yang dominan tentang peran LKD dalam pinjaman yang nantinya akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. dikembalikan kepada LKD sesuai
Sesuai hasil pengkajian tentang indikator ketentuan waktu dan bunga yang
kesejahteraan masyarakat, ditetapkan disetujui.
sebanyak 3 aspek, yakni: kebutuhan primer, Masalah ada pemaksaan dan
kebutuhan sekunder dan tersier. ketentuan harga yang harus dibayarkan
setiap kali panen. Sistem bagi hasil yang
1. Peranan digunakan oleh Lembaga Keuangan Desa
Program Kemitraan Lahan Lembaga yaitu 1/3 dan 2/3 dalam hal ini Lembaga
Keuangan Desa (LKD) Desa Olele Keuangan Desa sebagai pemberi modal,
dalam Meningkatkan kesejahteraan sementara mendapatkan 1/3 bagian dari
Petani di Desa Olele hasil panen, sedangkan petani
Lembaga Keuangan Desa adalah mendapatkan 2/3 bagian, yang 2/3 bagian
salah satu program Pemerintah Kabupaten ini kemudian dibagi lagi menjadi 1/3 untuk
Bone Bolango yang tujuannya pembayaran hutang ke Lembaga Keuangan
meningkatkan kesejahteraan petani, baik Desa dan 1/3 lagi untuk petani sebagi
petani sawah dan petani lahan kering. pemilik lahan. Dari proses pembagian
Namun dalam hal ini, mengingat petani tersebut, petani telah terbantu karena
sawah di Desa Olele tidak ada, maka lahan mereka dapat kembali kepada
alokasi dana keseluruhan dari sebagian mereka sepenuhnya tanpa mengembalikan
yang telah dianggarkan diarahkan uang tunai kepada Lembaga Keuangan
sepenuhnya kepada petani lahan kering. Desa.
Program ini dibuat dalam rangka Hal senada di ungkapkan oleh
menanggulangi angka kemiskinan di bapak Loyan Arsyad (wawancara,tanggal 5

- 99 -
Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

juli 2014), program penambahan modal sebagai kondisi sejahtera dimana


oleh Lembaga Keuangan Desa kepada terpenuhinya segala bentuk kehidupan
masyarakat nelayan merupakan salah satu manusia, khususnya yang bersifat
jalan keluar dari hutang yang membelitnya. mendasar seperti makanan, pakaian,
Sebelum bekerja sama dengan Lembaga perumahan, pendidikan dan perawatan
Keuangan Desa beliau merasa sangat kesehatan. Dari pengertian kesejahteraan
kekurangan dalam memenuhi kebutuhan diatas melalui program penambahan modal,
hidupnya sehari-hari. Hal ini karena melaut Lembaga Keuangan Desa mampu
sebagai objek untuk mencari nafkah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sedangkan peralatan nelayannya masih khususnya petani karena setelah di berikan
sangat manual sehingga sangat sulit untuk modal oleh Lembaga Keuangan Desa, lahan
bisa bersaing dengan orang-orang yang tersebut seolah bukan milik orang lain lagi,
sudah menggunakan mesin untuk bisa akan tetapi menjadi milik mereka dan
menempuh rakit yang jauhnya beberapa km dapat dikelola sendiri oleh pemilik lahan
dari bibir pantai. Setelah beliau dimodali sehingga dari hasil pengelolaan lahan
oleh Lembaga Keuangan Desa, ia sudah tersebut kebutuhan makanan, pakaian,
dapat membayar hutang dengan hasil yang pendidikan dan kesehatan dapat terpenuhi.
di peroleh dari melaut. Lembaga Keuangan Desa Di Desa
Bapak Usman Hamdata Olele dalam menjalankan programnya
(Wawancara, tanggal 7 juli 2014) salah selalu mementingkan nasib para peminjam.
seorang pedagang kecil yang berasal dari Perbedaan mendasar antara Lembaga
dusun Olele Tengah menyatakan bahwa Keuangan Desa dengan lembaga lain seperti
pemberian tambahan modal dapat KUD, PNPM Mandiri adalah dalam hal
meningkatkan kesejahteraan para pengambilan keputusan. Lembaga
pedagang kecil. Alasanya dengan program Keuangan Desa selalu mementingkan siapa
pemberian tambahan modal ini pedagang yang membutuhkan, bukan siapa yang
kecil bisa meningkatkan lagi barang-barang sudah lengkap berkasnya.
dagangan yang sangat dibutuhkan oleh Pemberian Modal Lahan yang
masyarakat, hanya saja karena modalnya dilakukan oleh Lembaga Keuangan Desa
hanya sedikit sehingga barang-barang yang sangat membantu petani. Dengan proses ini
di dagangkan juga sangat terbatas maka maka pemilik lahan yang sejak lama
keuntungannya juga sangat minim, menggarap lahan tanpa merasa memiliki
kemudian setelah modal ditambahkan oleh lagi, karena lahan mereka telah berhutang
Lembaga Keuangan Desa maka penghasilan lebih awal kepada para tengkulak, kini
yang didapatkannya sudah lebih maksimal telah merasa, kembali memiliki sepenuhnya
di banding sebelum meminjam, bahkan akan lahan mereka sendiri . Hutang yang
dengan hasil dari dagang itu beliau sudah telah dibayar dari tengkulak untuk
bisa membeli sepeda motor meskipun beberapa waktu masih di kuasai oleh
hanya dengan cara menicil. Lembaga Keuangan Desa.
Dari penjelasan ketiga informan Perbedaanya jika dahulu mereka
diatas penulis menyimpulkan bahwa berhutang kepada tengkulak dengan
Lembaga Keuangan Desa mempunyai andil konsekuensi hasil penen sepenuhnya jadi
yang sangat besar dalam meningkatkan milik tengkulak dan mereka tidak bisa
kesejahteraan masyarakat kecil. Secara mengambil manfaat dari lahan tersebut
umum kesejahteraan masyarakat diartikan tetapi setelah mereka bekerja sama dengan

- 100 -
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

Lembaga Keuangan Desa melalui program Sebenarnya penanggulangan lahan


pemberian modal lahan, lahan tersebut yang telah dilakukan penanaman berulang
sudah kembali menjadi milik petani setelah telah ada sejak lama, yaitu pengadaan
cicilan penebusannya lunas. pupuk dari orang-orang tertentu yang bisa
Lembaga Keuangan Desa mengadaannya dengan sistim bisnis.
memberikan kemudahan kepada para Namun karena untuk mendapatkan pupuk
pemilik lahan untuk melakukan cicilan harus membutuhkan modal yang cukup
tersebut sebagai berikut : besar, kadang-kadang para petani juga
a. Para petani bisa membayar hutang tidak bisa memenuhi keperluan itu.
kapan saja tanpa batas waktu tertentu. Program kemitraan lahan Lembaga
b. Jika petani memiliki penghasilan lain Keuangan Desa juga menyiapkan Sarana
pemilik lahan bisa melakukan Produksi Pertanian untuk memudahkan
pembayaran kepada Lembaga petani dalam proses bercocok tanam.
Keuangan Desa dengan penghasilan Sarana Produksi Pertanian yang disediakan
tersebut tanpa harus menunggu cicilan oleh Lembaga Keuangan Desa antara lain
pada masa panen. penyediaan pupuk urea dan ponska.Hal ini
Hal tersebut tentunya membantu dilakukan agar petani tidak melakukan
masyarakat dalam meningkatkan pembelian kepada pedagang pupuk dengan
pendapatan petani. Karena sebelumnya cara barter.
petani pemilik lahan kemudian setelah Pupuk urea dan ponska tersebut
berhutang pada tengkulak petani yang oleh Lembaga Keuangan Desa dijual dengan
tadinya pemilik tanah beralih status harga kredit dan dapat dibayar setelah
menjadi penggarap, bahkan menjadi buruh panen. pupuk urea dijual dengan harga Rp.
tani. Sistem yang dilakukan oleh program 72.000,- per sak dengan berat per sak 50
pemberian modal lahan jika ditinjau dari Kg, dan ponska dijual dengan harga Rp.
Ekonomi Islam, mekanisme pengelolaan 42.000,- per sak dengan isi 20 Kg. jika
dan bagi hasil sudah sesuai dengan syariat dibeli oleh petani, Lembaga Keuangan Desa
Islam. hanya membebankan biaya administrasi
masing-masing sebesar Rp. 12.000,- kepada
2. Peran di bidang Sarana Produksi petani. Jadi jika petani membeli satu sak
Pertanian pupuk urea kepada Lembaga Keuangan
Keadaan petani sebelum adanya Desa harganya menjadi Rp. 84.000,- dan
lembaga keuangan desa dalam mengelola harga pupuk ponska menjadi Rp. 54.000,-.
lahan pertanian sesungguhnya masih Jika dijumlahkan harga pupuk urea dan
tergantung pada kesuburan tanah yang ponska hanya sebesar Rp. 138.000,- itupun
digarap. Sehingga jika lahan yang digarap pembayarannya dapat dicicil setelah panen.
dirasakan tidak subur lagi maka lahan Jika dibandingkan dengan pedagang
itupun ditinggalkan dan pindah ke tempat pupuk yang lainnya, biasa mereka menjual
lain mencari lahan yang menurut mereka pupuk dengan cara kredit kepada petani
masih bisa menunjang untuk kelangsungan tetapi dengan memakai sistem barter.
hidup. Para petani Olele sebelum adanya Maksud kata kredit disini yaitu
LKD, gaya hidupnya seperti petani gurun pembayaran pupuk dapat dilakukan
di jajirah Arab yang suka berpindah- setelah panen, sedangkan sistem barter
pindah tempat. yaitu pupuk yang tadinya di ambil sebelum

- 101 -
Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

panen harus dibayar dengan hasil panen


bukan uang tunai.
Seperti yang diungkapkan oleh

Bapak Anton Amu (wawancara, tanggal 1


Juli 2014) beliau mengatakan mekanisme
yang diterapkan oleh pedagang pupuk
sangat merugikan petani, karena jika petani
membeli pupuk kepada pedagang pupuk,

harga pupuk urea 50 Kg Rp. 72.000,-


harus ditukar dengan cabe 5 kg sampai 10
Kg pada saat panen. Jika harga cabe pada
saat panen Rp. 30,000/ 1 Kg maka harga
pupuk yang harus dibayar petani setelah
Terjemahannya:
panen adalah Rp. 150,000-Rp. 300,000
Petani tentunya mengalami kerugian Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
karena harga pupuk tidak sebanding saling memakan harta sesamamu dengan jalan
dengan harga cabe untuk membayar pupuk yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
tersebut selisihnya adalah Rp. 78,000-Rp. Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
280,000. Angka ini tentunya sangat berarti dan janganlah kamu membunuh dirimu
bagi petani kecil seperti mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
Harga pupuk pada Lembaga kepadamu. (An-Nisa : 29)
Keuangan Desa sangat berbeda dengan
harga pupuk yang ada pada pengecer Ayat di atas sangat jelas bahwa
pupuk ungkap bapak Husain Yunus mekanisme suka sama suka adalah
(wawancara, tanggal 1 juli 2014). Seperti panduan dan garis Al Qur’an dalam
telah dijelaskan di atas bahwa Lembaga melakukan kontrol terhadap perniagaan.
Keuangan Desa memberikan transparansi Jadi dalam melakukan transaksi jual beli
harga kepada petani, berapa harga pokok jangan sampai merugikan pihak lain.
pupuk urea dan ponska pada produsen, Perekonomian Islam harus berdiri di atas
dari harga tersebut Lembaga Keuangan perekonomian tanpa bunga. Oleh sebab itu,
Desa hanya menambahkan Rp 12.000,- transaksi yang dijalankan dalam kerja dan
untuk Pembayaran pupuk tersebut. bisnis mengacu kepada konsep fiqh
Keuntungan yang didapat dari hasil panen muamalah yang sudah dikonvergensi
petani pun bisa lebih maksimal. dengan sistem ekonomi dan keuangan
Islam mengenal adannya nilai-nilai modern. Substansi dari pelarangan riba
spritual pada setiap materi yang dimiliki, adalah untuk mengantisipasi adanya
yang menjadi sentral dari konsep moralnya tindakan eksploitasi terhadap mereka yang
adalah semua barang milik Allah SWT dan lebih lemah/kecil.
bagaimana melakukan transaksi Bapak Piyon A.Launuha (wawancara,
perdagangan yang sesuai dengan aturan tanggal 2 juli 2014) mengatakan bahwa jual
syariat Islam. Sebagaimana firman Allah beli yang diterapkan Lembaga Keuangan
Desa sudah sesuai dengan konsep Islam,
karena dalam setiap proses kegiatannya
- 102 -
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

tidak mengandung unsur Paksaan serta


tidak memberatkan pihak petani dalam
pembayarannya.

- 103 -
Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

Konsep jual beli yang diterapkan Keuangan Desa tetap hidup dari
oleh Lembaga Keuangan Desa masyarakan, oleh masyakat, dan untuk
mencerminkan sistem jual beli dalam Islam. masyarakat.
Sebagaiman kita ketahui bersama, jual beli Nelayan merasa terbantu dengan
dalam Islam mengajarkan bahwa dalam program pengadaan sarana alat mesin
melakukan transaksi jual beli, salah satu nelayan ini, karena dengan bantuan mesin
syaratnya adalah barang tersebut harus mereka tidak susah lagi untuk mencari
jelas bentuk barang dan juga hargannya. nafkah keluarga, serta waktu yang
Lembaga Keuangan Desa menjual digunakan untuk pergi kerakit lebih
pupuknya kepada petani dengan sedikit. Dibandinkan dengan turun ke laut
memberitahukan terlebih dahulu harga menggunakan alat yang sifatnya manual
pokoknya kepada petani kemudian secara (dayung), sebab tenaga mesin jauh lebih
jelas memberitahukan kepada petani cepat. Hal ini secara otomatis dapat
bahwa setiap pembelian pupuk akan mempercepat gerak perahu sehingga
dikenakan biaya administrasi, jika petani nelayan tidak merasa sangat terlambat
setuju maka terjadilah kesepakatan dalam dalam menjangkau tempat kerja utama
pembelian pupuk. mereka
Tujuan utama Lembaga Keuangan
3. Peran di Bidang Sarana Alat Mesin Desa menyediakan Alat Mesin Nelayan
Nelayan yaitu untuk memudahkan para nelayan
Sebagai salah satu badan usaha yang dalam menjangkau jarak tempuh yang
bergerak dibidang Kemasyarakatan, begitu jauh. Masalah pembayaran tentu
tentunya masyarakat nelayan pun tidak bagi para nelayan tidak menjadi kendala.
pernah luput dari perhatian manajemennya. Sebabnya, jika tidak mendapat hasil dari
Untuk masyarakat nelayan, Lembaga usaha mereka pada saat itu, Lembaga
Keuangan Desa di Desa Olele menyediakan Keuangan Desa tidak ada paksaan dalam
segala sarana yang sangat dianggap penting meminta bagian pendapatan. Bapak Pardin
untuk mempermudah mereka dalam Husa (Wawancara, tangga 2 juli 2014)
berusaha memenuhi kebutuhan keluarga mengatakan bahwa alasan masyarakat
mereka sehari-hari. Alat Mesin Nelayan ini nelayan mengunakan Alat Mesin Nelayan
oleh Lembaga Keuangan Desa kepada yang ada pada Lembaga Keuangan Desa
masyarakat berikan dua pilihan, pilihan karena harganya yang murah serta
pertama dipinjamkan kepada nelayan, pembayarannya pun bisa setelah mendapat
dengan catatan hasil yang didapatkan 1/3 hasil ataupun dicicil setiap hari atau
bagian untuk disetor pada Lembaga. minggu. Sehingga membantu masyarakat
Pilihan kedua, bisa saja masyarakat nelayan yang kurang mampu ketika musim ikan
mengambil dengan sistim utang, dan tuna.
menyetor kepada Lembaga Keuangan Desa Sistem sewa menyewa dalam Islam
jika mendapatkan hasil dari usaha itu tanpa di kenal dengan ijarah. Menurut fiqih islam
ada ketentuan atau paksaan dalam hal sewa menyewa adalah memberikan suatu
jumlah setoran. benda kepada orang lain dengan tukaran
Namun oleh pihak Lembaga atau imbalan sebagai bayaran atas
Keuangan Desa, diharapkan masyakat lebih penggunaan manfaat barang yang
memperhatikan Lembaga untuk merasa disewakan. Barang yang disewakan dapat
memiliki. Jika demikian maka Lembaga berupa rumah, kenderaan, pakaian, sawah,

- 104 -
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

ladang, tanah dan lain sebagainya. Namun menetap dalam bekerja dengan adanya
yang perlu diingat, barang yang disewakan modal yang diberikan oleh lembaga
adalah barang yang tidak akan berkurang keuangan desa.
dzatnya. Jadi barang yang dapat berubah b. Pendapatan petani meningkat.
dan berkurang dzatnya tidak boleh Sebelum lahannya ditebus oleh
disewakan, misalnya makanan, buah- Lembaga Keuangan Desa
buahan, dan lainnya (Hairunnisah, 2008). pendapatnnya sebagai buruh tani
Ijarah menurut imam syafi’i (Al Jaziri, sebesar 500.000 permusim. Setelah
1994: 172) adalah suatu perjanjian atas lahan petani tersebut diambil alih oleh
manfaat yang diketahui disengaja, yang bisa Lembaga Keuangan Desa
diserahkan kepada pihak lain secara mubah pendapatannya meningkat menjadi Rp.
dengan ongkos yang diketahui. Jadi sewa 2.000,000- permusim setelah dipotong
menyewa merupakan akad pertanggungan dengan biaya produksi, 1/3 untuk
antara pihak yang membutuhkan peralatan Lembaga Keuangan Desa, dan 1/3
tersebut dengan orang yang menyewakan untuk bayar cicilan modal lahan pada
barang tersebut. Lembaga Keuangan Desa.
Dari pengertian ijarah di atas maka c. petani yang sebelumnya tidak memiliki
konsep sewa menyewa yang dilakukan oleh tabungan keluarga, tidak pernah
Lembaga Keunagan Desa dapat dikatakan memperoleh berita dari surat kabar,
telah sesuai dengan konsep ekonomi Islam, radio, TV, dan majalah, dan tidak
hal ini terbukti dalam sewa menyewa yang menggunakan sarana transportasi,
dilakukan Lembaga Keuangan Desa setelah bekerja sama dengan Lembaga
diketahui harga penyewaan barang, bahkan Keuangan Desa mereka sudah dapat
dengan peminjaman tidak terbatas waktu, menggunakan sarana trasportasi
selama barang itu masih dibutuhkan maka berupa motor walaupun
selama itu pula manfaatnya masih bisa memperolehnya dengan cara kredit,
dinikmati. dapat memeroleh berita dari tv, dan
Dari uraian di atas maka program sudah mempunyai tabungan keluarga.
kemitraan lahan dalam hal pembiayaan, d. Petani tidak berat dalam memproduksi
maupun sarana alat mesin nelayan yang hasil pertaniannya, karena sarana
jalankan oleh Lembaga Keuangan Desa Produksi Pertanian dapat diperoleh
telah meningkatkan kesejahteraan petani dengan mudah dan harganya
dan nelayan di desa Olele Kecamatam terjangkau .
Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. e. Bagi nelayan, dengan adanya Lembaga
Indikator untuk mengukur tingkat Keungan Desa Di Desa Olele,
kesejahteran masyarakat meningkat pendapatan mereka pun meningkat
meliputi: disebabkan dalam hal menjangkau
a. Petani yang dulunya memiliki tempat ketika telah beroleh hasil, tidak
keterbatasan kemampuan untuk was-was lagi jangan sampai ikan hasil
mengelola dan menggarap lahannya tanggapan dagingnya akan rusak,
karena keterbatasan modal untuk sehingga setelah mendapat satu ekor
mengelola lahan sendiri, setelah bekerja tuna masih bisa lagi melanjutkan
sama dengan lembaga keuangan desa untuk mendapatkan yang lainnya,
(LKD), maka masyarakat petani karena kekwatiran terlambat
barulah merasanya nyaman dan bisa memasukkan ikan hasil tangkapan

- 105 -
Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

kepada para pengusaha penampung Petani dan Nelayan Di Desa Olele Kec.
ikan tidak ada lagi, mereka telah Kabila Bone Kab. Bone Bolango
dibantu dan dipercepat oleh mesin Dalam menjalankan aktivitasnya
yang diberikan oleh Lembaga Lembaga Keuangan Desa sudah pasti
Keuangan itu sendiri. mengalami kendala dalam upayanya untuk
Dalam pembahasan di atas, masalah meningkatkan kesejahteraan petani. Bapak
program yang telah dilaksanakan oleh Michtar Amu (wawancara tanggal 16 April
Lembaga Keuangan Desa (LKD) terlihat 2014) mengatakan bahwa kendala yang
bahwa, segala kebutuhan masyarakat dihadapi oleh Lembaga Keuangan Desa
terpenuhi, ini membuktikan kebenaran adalah kurangnya sumber daya manusia
program Lembaga Keuangan Desa dapat yang ada pada Lembaga Keuangan Desa itu
memberikan kesejahteraan yang maksimal sendiri, sehingga dalam menjalankan
kepada masyarakat Olele terutama bagi programnya Lembaga Keuangan Desa
mereka yang sangat membutuhkan. mengalami hambatan. Padahal sumber daya
Sebaliknya perasaan terbebani dengan manusia merupakan salah satu faktor
adanya utang yang harus disetor setiap keberhasilan suatu daerah dalam
bulan kepada Lembaga Keuangan Desa oleh mensejahterakan masyarakat.
masyarakat bukanlah sesuatu yang Terhadap masalah yang dihadapi
menyengsarakan dalam penyetorannya, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
akan tetapi justru menjadi sebuah petani, Bapak Tiyong Mahmud (Wawancara
kewajiban yang harus dipenuhi sesuai Tanggal 17 April 2014) mengemukakan
perjanjian, karena telah membantu bahwa salah satu kendala yang dihadapi
meningkatkan kesejahteraan mereka. oleh Lembaga Keuangan Desa adalah
kurangnya modal yang dimiliki oleh
4. Sistem Lembaga Keuangan Desa Dalam Lembaga Keuangan Desa, bantuan yang
Pengelolaan Keuangan diberikan pemerintah masih sangat sedikit
Lembaga Keuangan Desa (LKD) di untuk menanggulagi permintaan
Desa Olele Kecamatan Kabila Bone masyarakat yang banyak terkait dengan
Kabupaten Bone Bolango tentunya tidak masalah pertanian. Akibatnya masih
lepas dari catatan dan pembukuan yang banyak petani yang menjadi buruh tani
dibutuhkan. Dalam hal pengelolaan pada lahannya sendiri.
keuangan, Lembaga Keuangan Desa Permasalahan lainnya dikemukakan
menggunakan beberapa buku yang menjadi oleh Bapak Lutfi Rahman (wawancara
bagian dari pencatatan dan pemberian tanggal 17 April 2014) bahwa saat ini
Informasi penting kepada masyarakat upaya-upaya untuk meningkatkan
pemanfaat keuangan yang berada di kesejahteraan petani sudah digalakkan.
lembaga, sekaligus sebagai alat kontrol Salah satu contoh adalah dengan
lembaga, agar nantinya kepada masyarakat, munculnya program pemberian modal
lembaga tidak akan salah memberikan lahan bagi masyarakat petani, kendala yang
informasi untuk penagihan atau pencatatan dihadapi oleh Lembaga Keuangan Desa
setoran dari masyarakat pemanfaat itu adalah para pemegang lahan (tengkulak)
sendiri. tidak mengizinkan lahan petani ditangani
oleh Lembaga Keuangan Di Desa. Hal ini
5. Kendala Lembaga Keuangan Desa dikarenakan mereka ingin meraup
dalam Meningkatkan Kesejahteraan keuntungan lebih besar lagi dengan

- 106 -
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

mengelola lahan petani tersebut, dan untuk bergabung dan bekerjasama dengan
menghindari konflik dengan pemegang Lembaga Keuangan Desa (LKD) yang
lahan sebelumnya (tengkulak), Lembaga bergerak dibidang perikanan, serta
Keuangan Desa memberikan dananya pertanian, program-programnya dituntut
kepada petani, agar mereka sendiri yang untuk selalu menyentuh masyarakat
akan membayar utang lahannya kepada khususnya petani, sehingga membuat
tengkulak tersebut. masyarakat merasa diperhatikan oleh
Demikian untuk nelayan, masih pemerintah. Lembaga Keuangan Desa
banyak masyarakat yang keinginannya bisa (LKD) melalui Program kemitraan lahan,
ditanggapi dengan baik oleh Lembaga pemberian modal, sarana produksi
Keuangan Desa (LKD), sebab modal yang pertanian, dan pelayanan alat mesin
ada juga belum mencukupi untuk melayani nelayan, semenjak tahun 2009 sudah
keseluruhan. Berdasarkan uraian – uraian mampu meningkatkan kesejahteraan
tersebut diatas maka pada dasarnya masyarakat walaupun belum disemua
kendala utama yang dihadapi Lembaga lapisan masyarakat Desa Olele. Utamanya
Keuangan Desa dalam upaya meningkatkan Kesejahteraan petani dapat diukur melalui
kesejahteraan petani dapat diklasifikasikan beberapa indikator antara lain kembalinya
sebagai berikut : lahan pertanian yang dikuasai oleh para
a. Terbatasnya modal usaha tengkulak sebagai objek pencarian nafkah,
b. Terbatasnya kemampuan pengelola baik kebutuhan primer seperti makanan,
dalam hal kuantitas maupun kualitas pakaian, perumahan, pendidikan dan
sumber daya manusia. perawatan kesehatan yang sebelum adanya
c. Gagalnya panen dimusim panen LKD terkadang sulit terpenuhi,sekarang
membuat petani tidak mampu sudah dapat terpenuhi dengan hadirnya
mengembalikan cicilan kepada LKD di desa Olele, naiknya pendapatan
Lembaga Keuangan Desa ( kredit membuat taraf hidup mereka meningkat.
macet) Maka dengan pernyataan-pernyataan
d. Kurangnya persediaan Alat Mesin tersebut, LKD memiliki peranan yang
Nelayan yang dimiliki oleh Lembaga sangat besar terhadap peningkatan
Keuangan Desa sehingga banyak kesejahteraan masyarakat di Desa Olele
nelayan yang masih menggunakan Alat Kec. Kabila Bone Kab. Bone Bolango.
Mesin Nelayan yang disewakan Kendala yang dihadapi Lembaga
dengan harga mahal, bahkan sebagian Keuangan Desa dalam upaya meningkatkan
masyarakat masih menggunakan alat kesejahteraan petani, nelayan adalah
manual. 1).Terbatasnya modal usaha yang dimiliki
oleh Lembaga Keuangan Desa.
E. Kesimpulan 2).Terbatasnya kemampuan pengelola baik
Peranan Lembaga Keuangan Desa dalam hal kuantitas maupun kualitas
(LKD) di Desa Olele Kecamatan Kabila sumber daya manusia. 3).Banyaknya
Bone dalam upaya meningkatkan pesaing Lembaga Keuangan Desa seperti
kesejahteraan para nelayan, pedangan kecil, pengusahan yang berbeda tujuan dengan
dan yang paling utama adalah petani, LKD. 4).Gagalnya panen dimusim panen
mendapatkan respon yang sangat baik dari membuat petani tidak mampu
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari mengembalikan cicilan kepada Lembaga
banyaknya masyarakat yang ingin Keuangan Desa. 5).Kurangnya persediaan

- 107 -
Volume 2, Nomor 2, Desember 2017 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

alat mesin Nelayan yang dimiliki oleh juga merupakan faktor yang penting untuk
Lembaga Keuangan Desa sehingga banyak menunjang kinerja karyawan. Dengan
nelayan yang masih menggunakan alat sarana dan prasarana yang memadai akan
nelayan yang sifatnya manual atau yang membuat karyawan bersemangat dalam
disewakan dengan harga mahal oleh pihak mengerjakan tugas-tugasnya.
lain (tengkulak).
Dalam upayanya untuk lebih
memaksimalkan kinerja dalam rangka DAFTAR KEPUSTAKAAN
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
Lembaga Keuangan Desa dapat melakukan Abdulrahman Al Jaziri, 1994 Al Fiqh ‘Alal
penyuluhan – penyuluhan dibidang Madzabihil arba’ah, Fiqh Empat Mazhab,
pertanian baik berupa penyuluhan cara di terjemahkan oleh Drs Moh. Zuhri,
penanaman benih yang benar, cara memilih Dial, Talf (et,.Al.), (Semarang ; Asy
bibit unggul, pemeliharaan tanaman yang Syifa).
baik, dan cara untuk memasarkan hasil
pertanian dengan benar kepada petani, Ahmad. Ziauddin. 1998. Al Quran, Kemiskinan
sehingga ilmu pengetahuan petani dan Pemerataan Pendapatan, Jakarta:
bertambah. Dengan ilmu pengetahuan yang Dana Bhakti Prima Yasa
lebih, otomatis petani tersebut mampu
bersaing dengan pengusaha-pengusaha Al Ghazali. Abu Hamid 1997, Ihya ‘Ulum Al
yang bergerak dibidang pertanian lainnya.
Din, Beirut : Dar al- Nadwah,t.t
Lembaga Keuangan Desa juga dapat
membuka program yang melakukan
pembibitan benih jagung dan cabe agar Departemen Agama RI, 2001. Al Qur’an dan
masyarakat yang berada di Desa Olele dan Terjemahannya Dengan Transliterasi
sekitarnya tidak akan kesusahan mencari Model Per Baris,Semarang: CV. Asy
bibit unggul yang berkwalitas tinggi Syifa’
dengan harga dapat dijangkau oleh
masyarakat khususnya petani kecil. Hairunnisah, 2008 Bina Fiqih Madrasah,
Menambah modal usaha untuk (Erlangga).
pengembangan Lembaga Keuangan Desa
(LKD) kedepan. Dengan bertambahnya Hasan Ali, 2004. Berbagai
modal maka biaya operasional lainya akan
terpenuhi. Untuk lebih meningkatkan http://ayutyap.blogspot.com/2011/11/definis
sumber daya manusia yang ada pada i-lembaga-keuangan-dan
Lembaga Keuangan Desa dengan lembaga.html
menempatkan karyawan yang ahli
dibidangnya dan mengetahui batas http://zanikhan.multifly.com/journal/item/
kemampuan dirinya sehingga 698, tanggal 16 Oktober 2013
manajemennya akan berjalan dengan baik.
Manajemen perusahaan yang baik akan Karim Adiwarman Azwar. 2000. Sejarah
membawa perusahaan maju dan Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta;
berkembang sehingga misi utama Rajawali Pres Edisi ke3
perusahaan tercapai dengan maksimal.
Perbaikan sarana dan prasana yang ada,

- 108 -
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume 2, Nomor 2, Desember 2017

M. Quraish Shihab. 2000. Tafsir Al Mishbah, Suharto Edi. 2009. Membangun Masyarakat
Pesan, Kesan, dan Keserasian Al Quran, Memberdayakan Rakyat, Jakarta: PT
Lantera Hati Refika Aditama

Nur Rosihin Ana, www. Said Husain. 2004. Membangun Ekonomi Yang
Naghata.blogspot.com Berkeadilan. Yogyakarta. Insania Press

Qaradhawi Yusuf, 2002. Musykilat al Faqr wa Soeratno, 1988, Metodologi Penelitian,


Kaifa’ Alajaha al Islam, Teologi Yogyakarta: UPP AMP YKPN, cet. I
Kemiskinan, penerjemah, A. Maimun
Syamsuddin, Yogyakarta; Mitra Suprayogo. Imam dan Tobroni, 2003.
Pustaka Metodologi Penelitian Sosial-Keagamaan,
Bandung: Remasa Rosdakarya, cet II
Sadikin. Ikin dan Subagyono. Kasdi. 2008.
Kinerja Beberapa Indikator Kesejahteraan www.bkkbn.go.id tanggal 24 Oktober 2013
Petani Padi Di Pedesaan Kabupaten
Kerawang, Jawa Barat : Badan
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian

- 109 -

Anda mungkin juga menyukai