KORY Print
KORY Print
BAB I
PENDAHULUAN
Sehat merupakan hak bagi setiap individu baik secara fisik maupun mental.
Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan sehat jasmani, rohani dan sosial yang
merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari penyakit serta kecacatan yang
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan diri baik secara fisik maupun mental
merupakan salah satu tindakan keperawatan dasar yang rutin dilakukan oleh
perawat setiap hari di rumah sakit. Personal hygiene termasuk ke dalam tindakan
pencegahan primer yang spesifik, dan menjadi penting ketika Personal hygiene
yang baik akan meminimalkan pintu masuk mikroorganisme yang ada dimana-
perawatan kulit, perawatan kaki dan kuku, perawatan mulut, perawatan rambut,
Tarwoto & Watonah (2011), adalah Gangguan fisik yang sering terjadi adalah
gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata
dan telinga, serta gangguan fisik pada kuku, masalah sosial yang berhubungan
pasien stroke mengatakan tidak adanya dukungan dari keluarga untuk mandi,
mampu untuk memenuhi kebutuhan akan personal hygiene dirinya sendiri, orang
yang sakit dapat memerlukan bantuan perawat, baik sebagian atau mandiri untuk
kebersihan adalah masalah yang sepele, jika hal tersebut dibiarkan terus menerus
setiap keadaan sehat maupun sakit klien (Yosep, 2007). Adanya dukungan
keluarga yang baik maka personal hygiene pada penderita stroke akan terpenuhi.
Jika dukungan keluarga kurang maka personal hygiene pada penderita stroke akan
personal hygiene (kebersihan diri) sangatlah penting bagi semua orang baik secara
fisik maupun mental agar terhindar dari penyakit, tetapi pada kenyataan yang ada
sekarang, banyak orang yang menganggap kebersihan diri itu hal yang sepele dan
biasa.
yang dibantu oleh perawat antara lain: pasien dengan stroke, fraktur, dan pasien-
berkembang cepat akibat gangguan otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa
adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.Jumlah penderita penyakit stroke
dalam keadaan lumpuh atau cacat, pasien akan kesulitan dalam melakukan
Bedasarkan survei awal yang telah dilakukan pada tanggal 29 September 2018
25 orang dengan stroke yang dirawat di rumah yang dalam keadaan sadar tetapi
keluarga masuk kategori baik, hal ini menunjukkan bahwa adanya kepedulian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
penderita stroke
penelitian selanjutnya.
penderita stroke.
1. Bagi Responden
istri, dan suami) dengan pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada penderita
stroke. Dari identifikasi masalah yang dibahas diatas, terdapat permasalahan yang
muncul yaitu dukungan keluarga terhadap personal hygiene pada penderita stroke
agar tetap terjaga dengan baik dengan melakukan kebersihan diri diantaranya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Friedman (2010) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu
dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
kebudayaan.
antara anak dan orang tuanya. Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kulu dan
warga atau kuluwarga yang berarti anggota kelompok keragat (Ali, 2009)
yang terdiri dari individu-individu yang bergabung dan berinteraksi secara teratur
antara satu dengan yang lain yang diwujudkan dengan adanya saling
keluarga. Akan tetapi, dari sudut kesehatan keluarga yang sering digunakan
2009).
b. Fungsi psikologis adalah memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi
interaksi dalam keluarga yang dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan
minat yang dimiliki, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
Asih : Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa ,aman, hangat kepada seluruh
anggota keluarga sehingga dapat berkembang sesuai dengan usia dan kebutuhan.
9
Asuh : Memelihara dan merawat anggota keluarga agar tercapai kondisi yang
sedarah istri.
sedarah suami.
keluarga
10
masing-masing
Friedman (dalam Setiadi, 2008) membagi lima tugas keluarga dalam bidang
d. Memberikan keperawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
keluarga.
sebagai berikut :
kedudukannya
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peran individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
a. Peranan ayah : ayah sebagai suami dan istri dan anak-anaknya, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman sebagai
b. Peranan ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
pelindung, dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau
diadakan untuk keluarga yang selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan
sosial umum, sumber ini terdiri atas jaringan informal yang spontan : dukungan
terorganisasi yang tidak diarahkan oleh petugas kesehatan profesional, dan upaya
sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa
atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandanf bahwa orang yang
internal, seperti dukungan dari suami/istri atau dukungan dari saudara kandung
a. Dukungan Penilaian
kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping
merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif
- penghargaan positif
individu lain.
b. Dukungan Instrumental
material support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu
Dukungan nyata paling efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi
dapat berupa :
- Pemberian barang
- Pemberian makanan
- Pelayanan
c. Dukungan Informasional
- Pemberian informasi
- Pengetahuan
d. Dukungan Emosional
sedih, cemas dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan
seseorang kan hal yang dimiliki dan dicintai. Contoh dukungan emosional
memberikan semangat.
15
a. Faktor Internal
1. Tahap perkembangan
Artinya dukungan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah
3. Faktor Emosi
4. Spiritual
dengan keluarga atau teman, dan kemampuan mencari harapan dan arti
dalam hidup.
b. Faktor Eksternal
1. Praktik di keluarga
2. Faktor sosio-ekonomi
kesehatan pribadi.
17
Cole (2011) stroke adalah terjadinya disfungsi neurologis dengan onset yang
relativ tiba-tiba, yang melibatkan salah satu atau seluruh tanda, seperti kelemahan,
afasia, kepala terasa ringan, fertigo, atau derajat kesadaran yang terganggu. Dan
menurut Batticaca (2008) stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi
meliputi :
daerah otak tertentu yang biasanya terjadi saat melakukan aktivitas atau saat
aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat dimana kesadaran umumnya
Stroke non hemoragik dapat berupa iskemik atau emboli dan thrombosis
serebri yang biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur,
atau pagi hari yang dimana tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia
stroke iskemik (infark atau kematian jaringan) sering terjadi pada usia 50 tahun
atau lebih dan terjadi pada malam hari hingga pagi hari, yang disebabkab oleh
thrombosis pada pembuluh darah otak dan emboli pada pembuluh darah otak.
2.3.2 Etiologi
sumbatan, sehingga oksigen yang sampai ke otak juga berkurang atau tidak
tergantung berat ringanya aliran darah yang tersumbat. Sumber dari sumbatan
emboli pada arteri otak yang bersangkutan. Pembuluh darah dapat mengalami
dalam dinding pembuluh darah arteri. Timbunan lemak tersebut dapat merusak
dinding arteri dan menyebabkan luka yang akan merangsang trombosit untuk
setempat yang akan mengurangi diameter arteri sehingga makin menyempit atau
2.3.3 Patofisiologi
pembulih darah. Ateroklerosis dimulai dengan adanya luka pada sel endotel
pembuluh darah yaitu lapisan dalam pembuluh darah yang bersentuhan langsung
19
dengan darah dan zat dalam darah. Permukaan sel endotel yang semula licin
menjadi tidak licin lagi karena pla, dan akibatnya menjadi robek. Plak yang
terbentuk akan menjadi matang dan dapat pecah lalu mengikuti aliran darah yang
akan menyebabkan emboli dan dapat menyumbat aliran darah sehingga terjadilah
Transient Ischemic Attack (TIA) atau stroke ringan dengan iskemik serebral
lengan, dan fungsi tungkai, disfagia, sementara, dan beberapa gangguan sensorik.
dkk, 2008).
menit sampai sehari penuh yang disebabkan oleh sumbatan karena thrombus atau
penglihatan pada satu mata tanpa disertai rasa nyeri, terutama bila disertai dengan:
2. Defisit motorik dan sensorik pada wajah. Wajah dan lengan atau tungkai saja
secara unilateral.
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Personal hygiene yaitu upaya individu atau
telinga, gigi dan mulut, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian untuk
harian guna untuk memberikan perasaan stabil dan aman pada diri individu.
Tingkat kebersihan itu sendiri dinilai dari penampilan individu serta upaya
individu dalam menjaga kebersihan dan kerapian tubuhnya setiap hari. Hal
yang dapat memengaruhi status kesehatan dan kondisi psikologis individu secara
umum.
g. Menciptakan keindahan
21
2015) :
penyakitnya.
peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (misalnya sabun, sikat
sebagian dari iman. Hal ini tentu akan mendorong individu untuk mengingat
akan memberi pengaruh tertentu pada kualitas diri orang tersebut, salah
individu dalam melakukan perawatan diri. Hal ini tentunya berpengaruh pada
1. Kulit
dilakukan dengan cara mandi dua kali sehari yaitu pagi dan sore
menggunakan air bersih dan sabun. Tujuan perawatan kulit yaitu agar
memiliki kulit yang utuh, bersih, bebas bau badan, merasa nyaman dan
Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah agar mempunyai kulit utuh dan
benar. Cara merawat kuku antara lain, bersihkan kuku secara rutin,
3. Rambut
Rambut adalah pelindung kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa
Cara merawat gigi dan mulut yaitu tidak makan makanan yang terlalu
sebelum tidur, pakailah sikat gigi yang berbulu banyak, menyikat gigi
5. Mata
kotoran mata dari sudut mata bagian dalam ke sudut bagian luar, saat
2.4.5Kerangka Konsep
Keluarga - Dukungan
Faktor yang mempengaruhi penilaian
dukungan : - Dukungan
- Tahap perkembangan instrumental - Baik
Dukungan - Cukup
- Pengetahuan - Dukungan
- Faktor emosi informasional - Kurang
- Spiritual - Dukungan
emosional
Personal Hygiene
Faktor yang mempengaruhi
personal hygiene :
- Budaya
- Baik
- Status soial/ekonomi Penderita stroke - Cukup
- Agama
- kurang
- Tingkat pengetahuan
- Kebiasaan
- Status kesehatan
Keterangan :
Diteliti :
Tidak diteliti :
Hubungan :
personal hygiene pada penderita stroke agar kebersihan diri tetap terjaga.Faktor
metode penilaian baik dan kurang baik dalam dukungan keluarga. Faktor yang
2.5Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
menyelesaikan suatu masalah sebelum sampai pada rencana akhir dari proses
Malang.
27
POPULASI
Populasi penelitian ini adalah orang penderita stroke di wilayah Puskesmas
Kromengan yang berjumlah 25
orang.
SAMPEL
Sampel dalam penelitian ini adalah orang penderita stroke di wilayah Puskesmas
Kromengan berjumlah 25 orang
DESAIN PENELITIAN
Analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional
TEKNIK SAMPLING
Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampling pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik Purposiv sampling
Instrumen Instrumen
Kuesioner Observasi
KESIMPULAN
3.4.1 Populasi
Malang.
3.4.2 Sampel
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ada dua syarat
a. Besar Sample
3.4.3 Sampling
penderita stroke.
ditentukan oleh variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
Definisi operasional Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene Pada Penderita Stroke.
Operasional
Personal hygiene pada Individu atau pribadi Untuk mengetahui : Observasi Ordinal Ya = 1
penderita stroke dalam memelihara 1. Macam-macam Tidak = 0
kebersihan diri personal hygiene: Klasifikasi :
- Kulit a.) Baik : 11-15
- Rambut b.) Cukup : 5-10
- Kaki dan kuku c.) Kurang : 1-4
- Gigi dan mulut
- Mata
32
a. Tahap Persiapan
a) Editing
b) Coding
1. Laki-laki :L
2. Perempuan :P
Kode 1. Islam
Kode 2 Kristen
Kode 3. Hindu
Kode 4. Budha
c.) Tabulating
Membuat data dalam bentuk angka yang dibuat dalam kolom dan
kategori yang tidak sama. Pada penelitian ini data yang diberi kode
3. Laki-laki :L
4. Perempuan :P
Kode 1. Islam
Kode 2 Kristen
Kode 3. Hindu
Kode 4. Budha
d.) Tabulating
Membuat data dalam bentuk angka yang dibuat dalam kolom dan
kategori yang tidak sama. Pada penelitian ini data yang diberi kode
e.) Skoring
f.) Penilaian
(Arikunto, 2010).
Keterangan :
Sm : Skor maksimal
36
g.) Klasifikasi
2010)
Analisa data adalah proses dalam merinci data yang akan ditulis
setiap data sehingga data memberikan tafsiran yang dapat diterima akal
b) Analisa Bevariate
diantaranya :
sebelumnya.
keputusan responden.
nama inisialnya saja atau kode tertentu yang tidak menggangu privasi
responden.
DAFTAR PUSTAKA
Always, David dan Cole, John Walden. 2011. Esensial Stroke untuk layanan
Primer. Jakarta: EGC
Hygiene Pada Pasien Stroke Oleh Perawat Di Ruang Mawar Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Ciamis Tahun 2016. Tersedia pada
www.ejournal.stikesnucis.ac.id. Diakses pada 20 Sepetember 2018 pukul
11.00 WIB
Rineka cipta.
Isro’in, Andarmoyo 2012, Personal Hygiene Konsep, proses dan Aplikasi dalam
Nama :
Umur :
Jemis kelamin :
Kromengan).”
mestinya.
Responden,
(Tanpa Nama)
43
INFORMED CONSENT
Kepada :
Bapak/Ibu
Di tempat,
Dengan hormat,
STIKes Kepanjen Kabupaten Malang, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
NIM : 15.20.059
Semester : VII
mengikuti kegiatan. Adapun hal-hal yang bersangkutan dengan diri anda saya
jamin kerahasiaannya.
terimakasih.
Hormat saya,
Tanggal : No.Responden :
Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda check list ( √ ) pada tempat
yang telah tersedia dan isilah titik-titik jika ada pertanyaan yang harus di jawab !
DATA UMUM
1. Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
2. Pendidikan Terakhir
SMP
SMA
DIII
S1
S2
45
3. Umur
40-50 tahun
51-60 tahun
61-70 tahun
71-80 tahun
81-90 tahun
4. Status Perkawinan
Menikah
Belum Menikah
Duda/Janda
5. Agama
Islam
Kristen
Hindu
Budha
6. Aktivitas sehari-hari
DATA KHUSUS
A.Dukungan Keluarga
Pilihlah salah satu pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda check list ( √ ) di
samping pernyataan!
Keterangan : SL : Selalu
SR : Sering
KK : Kadang-kadang
TP : Tidak Pernah
NO PERTANYAAN SL SR KK TP
membutuhkan bantuan?
bantuan?
mengenai kesehatannya?
stroke?
STROKE
SOAL SOAL
8 Negatif (-)
9 Negatif (-)
10 Positif (+)
11 Positif (+)
12 Positif (+)
13 Positif (+)
14 Negatif (-)
15 Positif (+)
49
Pilihlah salah satu pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda check list (√ ) di
samping pernyataan!
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
NO PERNYATAAN YA TIDAK